
Perjalanan udara, terutama di negara dengan lalu lintas penerbangan padat seperti China, selalu menuntut standar keamanan tertinggi. Namun, di balik kenyamanan dan efisiensi transportasi modern, ada ancaman tersembunyi yang kini menjadi fokus utama otoritas penerbangan: bahaya dari power bank abal-abal. Pemerintah China, melalui Civil Aviation Administration China (CAAC), telah mengambil langkah tegas dengan melarang power bank lithium tanpa sertifikasi standar nasional China atau China Compulsory Certification (CCC) dibawa masuk ke dalam pesawat, sebuah regulasi yang mulai berlaku efektif sejak awal Juli 2025.
Keputusan krusial ini diumumkan pada 28 Juni 2025, menyusul serangkaian insiden yang mengkhawatirkan di mana power bank mengalami overheat dan memicu api, secara langsung mengancam keselamatan penerbangan. Insiden semacam ini bukan sekadar ketidaknyamanan; di ketinggian puluhan ribu kaki, bahkan percikan api kecil pun dapat berubah menjadi bencana yang tak terkendali. Lingkungan kabin pesawat yang tertutup dan penuh bahan mudah terbakar seperti jok, karpet, dan barang bawaan penumpang, menjadikan insiden kebakaran baterai lithium sebagai skenario mimpi buruk bagi maskapai penerbangan dan otoritas keselamatan.
Salah satu insiden paling menonjol yang memicu respons cepat ini terjadi pada bulan Maret sebelumnya. Sebuah penerbangan dari Hangzhou menuju Hong Kong terpaksa melakukan pendaratan darurat di Fuzhou setelah api tiba-tiba muncul dari sebuah power bank yang kepanasan di dalam kabin. Kejadian tersebut menggarisbawahi urgensi untuk meninjau kembali dan memperketat peraturan terkait perangkat elektronik bertenaga baterai lithium yang dibawa penumpang. Api pada baterai lithium dapat sangat sulit dipadamkan karena sifatnya yang cenderung mengalami thermal runaway, di mana suhu internal baterai meningkat secara eksponensial, melepaskan gas mudah terbakar, dan memicu reaksi berantai yang sulit dikontrol. Penggunaan pemadam api konvensional seringkali tidak cukup efektif untuk mengatasi kebakaran jenis ini, meningkatkan risiko bagi penumpang dan awak kabin.
Sertifikasi China Compulsory Certification (CCC) adalah tanda kualitas dan keamanan yang wajib dimiliki oleh berbagai produk yang beredar di pasar China, termasuk perangkat elektronik. Power bank yang tidak memiliki sertifikasi ini atau yang menggunakan sertifikasi palsu, seringkali diproduksi dengan standar kualitas rendah, komponen murah, dan tanpa pengujian keamanan yang memadai. Kurangnya sirkuit pelindung terhadap overcharging, over-discharging, short-circuit, atau overheating membuat perangkat ini rentan terhadap kegagalan fatal. Bahkan, banyak power bank "abal-abal" yang mengklaim kapasitas tinggi namun pada kenyataannya menggunakan sel baterai daur ulang atau berkualitas rendah yang tidak stabil.
Implikasi dari regulasi baru ini tidak hanya dirasakan oleh penumpang, tetapi juga oleh para produsen power bank. CAAC dan badan pengawas pasar lainnya telah melakukan audit ketat dan menemukan beberapa pabrikan yang produknya terbukti cacat dan berpotensi terbakar. Akibatnya, sertifikasi CCC mereka dicabut dan mereka diwajibkan menarik produk dari pasar. Salah satu nama besar yang terkena dampaknya adalah Romoss Technology, sebuah merek power bank populer. Romoss diwajibkan menarik sekitar 500.000 produknya dan bahkan harus menutup toko online mereka di China. Ini merupakan pukulan telak bagi perusahaan yang sebelumnya memiliki pangsa pasar signifikan. Penarikan produk sebesar ini menunjukkan skala masalah kualitas yang dihadapi industri dan komitmen pemerintah China untuk menindak tegas pelanggaran keamanan.
Kasus serupa juga menimpa Anker, merek global lain yang dikenal dengan produk pengisian dayanya. Anker harus menarik 712.000 unit power bank dari tujuh model yang berbeda. Pihak Anker beralasan bahwa masalah ini timbul dari "masalah pemasok yang mengubah bahan mentah," yang mengakibatkan insulasi baterai menjadi rusak dan menyebabkan overheat jika ada pemakaian berulang. Penjelasan Anker ini menyoroti kerumitan rantai pasokan global dan pentingnya pengawasan kualitas yang ketat di setiap tahap produksi, mulai dari bahan mentah hingga produk jadi. Bahkan merek terkemuka sekalipun dapat menghadapi tantangan jika kontrol kualitas pemasok tidak memadai. Insiden ini berfungsi sebagai peringatan bagi seluruh industri elektronik untuk memastikan transparansi dan integritas dalam rantai pasokan mereka demi keamanan konsumen.
Tindakan keras China ini bukanlah yang pertama dalam upaya menjaga keamanan penerbangan dari ancaman baterai lithium. Otoritas Hong Kong, misalnya, sudah lebih dulu menerapkan aturan ketat serupa sejak 7 April 2025. Di Hong Kong, penumpang dilarang menaruh power bank di kompartemen atas kabin. Aturan ini didasarkan pada prinsip bahwa jika terjadi masalah pada power bank, seperti overheating atau mengeluarkan asap, akan lebih mudah bagi awak kabin untuk memantau, mengisolasi, atau bahkan memadamkan api jika perangkat tersebut berada di bawah kursi atau di tempat yang mudah dijangkau. Penempatan di kompartemen atas dapat menyulitkan penanganan darurat dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada barang bawaan penumpang lainnya.
Secara global, sebagian besar maskapai penerbangan dan otoritas aviasi telah memiliki pedoman ketat mengenai transportasi baterai lithium, termasuk power bank. Umumnya, power bank dan baterai lithium cadangan harus selalu dibawa dalam bagasi kabin (carry-on) dan dilarang masuk ke dalam bagasi terdaftar (checked baggage) karena risiko kebakaran yang tidak dapat dipantau dari jarak jauh. Selain itu, seringkali ada batasan kapasitas (dalam Watt-hour atau Wh) yang diizinkan, biasanya sekitar 100 Wh hingga 160 Wh, dan jumlah unit yang boleh dibawa per penumpang. Langkah China ini menunjukkan peningkatan fokus pada verifikasi kualitas produk itu sendiri, bukan hanya pada metode pengangkutannya.
Bagi para pelancong yang berencana bepergian ke China naik pesawat, atau melalui wilayah udara China, sangat penting untuk memastikan power bank yang dimiliki sesuai standar keamanan selevel dengan CCC China. Berikut adalah beberapa tips praktis yang perlu diperhatikan:
- Cari Logo CCC: Pastikan power bank Anda memiliki logo China Compulsory Certification (CCC) yang jelas dan terverifikasi. Jangan tergoda untuk membeli power bank dengan harga sangat murah dari sumber yang tidak terpercaya, karena seringkali produk tersebut tidak memenuhi standar keamanan.
- Periksa Spesifikasi: Pastikan spesifikasi power bank Anda, terutama kapasitasnya (dalam mAh atau Wh), tercetak jelas pada perangkat. Hindari perangkat yang tidak mencantumkan informasi ini.
- Beli dari Sumber Terpercaya: Selalu beli power bank dari merek ternama dan toko resmi atau distributor terpercaya. Ini meminimalkan risiko mendapatkan produk palsu atau berkualitas rendah.
- Perhatikan Kondisi Fisik: Jangan gunakan power bank yang terlihat bengkak, bocor, atau rusak secara fisik. Ini adalah tanda-tanda kerusakan internal yang bisa sangat berbahaya.
- Bawa di Bagasi Kabin: Selalu bawa power bank di bagasi kabin Anda, jangan pernah di bagasi terdaftar. Ini adalah aturan universal yang berlaku di hampir semua penerbangan.
- Lindungi Terminal Baterai: Untuk mencegah short-circuit yang tidak disengaja, pastikan terminal power bank terlindungi, misalnya dengan menaruhnya di dalam wadah pelindung atau menggunakan selotip pada terminal yang terbuka jika tidak ada penutupnya.
- Hindari Pengisian Berlebihan: Jangan biarkan power bank Anda terisi daya terlalu lama tanpa pengawasan, terutama saat Anda tidur atau tidak berada di dekatnya.
Langkah-langkah yang diambil oleh otoritas China ini mencerminkan tren global yang lebih luas dalam meningkatkan kesadaran dan regulasi terhadap keamanan baterai lithium dalam penerbangan. Dengan semakin banyaknya perangkat elektronik bertenaga baterai yang dibawa dalam perjalanan, risiko insiden terkait baterai juga meningkat. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, maskapai penerbangan, produsen, dan konsumen menjadi sangat krusial. Produsen harus bertanggung jawab penuh atas kualitas produk mereka, sementara konsumen harus cerdas dan bertanggung jawab dalam memilih serta menggunakan perangkat elektronik.
Penarikan besar-besaran dan penutupan toko online bagi pelanggar aturan keamanan ini juga mengirimkan pesan kuat kepada seluruh industri. Ini diharapkan akan mendorong inovasi yang lebih berfokus pada keamanan dan keandalan produk, bukan hanya pada kapasitas atau harga yang kompetitif. Pasar power bank di China, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia, kemungkinan akan mengalami konsolidasi, dengan merek-merek yang patuh pada standar keamanan akan tumbuh, sementara produk "abal-abal" akan semakin terpinggirkan. Pada akhirnya, semua upaya ini bermuara pada satu tujuan utama: memastikan setiap penerbangan aman dan bebas dari ancaman yang dapat dicegah. Keselamatan penerbangan adalah prioritas mutlak, dan tidak ada kompromi dalam hal ini.
