
Tanggal 9 Juli 2025 menjadi penanda penting bagi para penggemar teknologi global, saat Samsung bersiap untuk kembali memukau dunia dengan peluncuran duo ponsel lipat terbarunya: Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7. Acara Galaxy Unpacked yang sangat dinanti ini akan menjadi panggung bagi inovasi terkini Samsung dalam segmen ponsel lipat, yang selama ini telah menjadi ciri khas dan keunggulan raksasa teknologi Korea Selatan tersebut. Menjelang peluncuran resmi, berbagai bocoran dan rumor telah membanjiri jagat maya, mengungkap detail spesifikasi, fitur unggulan, hingga estimasi harga kedua perangkat penerus Galaxy Z Fold6 dan Galaxy Z Flip6 ini. Informasi yang beredar menunjukkan Samsung tidak hanya berfokus pada peningkatan performa, tetapi juga pada optimalisasi desain, durabilitas, dan integrasi kecerdasan buatan (AI) yang lebih mendalam.
Dinamika Harga: Sebuah Teka-Teki Global yang Menarik
Salah satu aspek yang paling banyak dibicarakan dan memicu spekulasi adalah mengenai banderol harga Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7. Informasi yang beredar menunjukkan adanya dinamika harga yang cukup bervariasi di berbagai pasar, memberikan gambaran kompleks mengenai strategi penetapan harga Samsung.
Menurut laporan awal dari SamMobile, sebuah sumber terkemuka di komunitas Samsung, ada kabar baik bagi konsumen di Eropa. Samsung disebut-sebut tidak akan menaikkan harga untuk kedua perangkat lipat ini di Benua Biru. Bahkan, ada indikasi bahwa Galaxy Z Flip7 mungkin akan ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan pendahulunya. Ini tentu menjadi angin segar bagi para penggemar ponsel lipat yang selama ini khawatir akan tren kenaikan harga setiap generasi baru dirilis, yang dapat membuat teknologi mutakhir semakin tidak terjangkau. Strategi ini bisa jadi merupakan upaya Samsung untuk mempertahankan pangsa pasar di Eropa atau bahkan memperluas adopsi ponsel lipat di wilayah tersebut.
Namun, laporan lain dari GSMArena justru menyajikan narasi yang kontras, khususnya untuk pasar Italia. Sumber tersebut mengklaim adanya potensi kenaikan harga yang cukup signifikan. Galaxy Z Fold7 dengan kapasitas penyimpanan 256 GB dikabarkan akan dibanderol seharga 2.227 euro (sekitar Rp 37,5 juta dengan kurs saat ini), sementara varian 512 GB diperkirakan mencapai 2.309 euro (sekitar Rp 38,9 juta). Angka-angka ini sudah termasuk pajak sebesar 22% yang berlaku di Italia. Jika dibandingkan dengan model sebelumnya, kenaikan ini mencapai sekitar 200 euro, sebuah peningkatan yang tidak bisa dianggap remeh. Untuk Galaxy Z Flip7, varian 512 GB juga diprediksi akan mengalami kenaikan sekitar 100 euro dari generasi sebelumnya. Perbedaan harga yang mencolok antara laporan Eropa secara umum dan Italia secara spesifik ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perbedaan struktur pajak antarnegara, strategi pemasaran regional, atau bahkan biaya logistik dan distribusi yang berbeda.
Di sisi lain, kabar dari Korea Selatan, tanah kelahiran Samsung, yang dibagikan oleh akun X @TheGalox_ memberikan perspektif yang berbeda lagi. Sumber ini menyebutkan bahwa harga Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7 di Korea Selatan akan tetap sama seperti model sebelumnya. Bahkan, Galaxy Z Fold7 disebut-sebut akan lebih murah sekitar USD 300 dibandingkan dengan "Galaxy Z Fold Special Edition" yang mungkin merujuk pada varian khusus atau edisi terbatas yang dirilis sebelumnya. Konsistensi harga di pasar domestik menunjukkan komitmen Samsung untuk menjaga loyalitas konsumen di pasar inti mereka.
Untuk pasar global secara lebih luas, bocoran harga awal yang beredar mengindikasikan Galaxy Z Fold7 akan dibanderol sekitar USD 1.899 (sekitar Rp 31,9 juta), sementara Galaxy Z Flip7 sekitar USD 1.099 (sekitar Rp 18,5 juta). Angka-angka ini cenderung lebih rendah dibandingkan dengan harga di Italia, namun tetap berada di segmen premium. Fluktuasi kurs mata uang dan perbedaan kebijakan pajak di setiap negara tentu akan mempengaruhi harga akhir yang sampai ke tangan konsumen.
Galaxy Z Flip7 FE: Mengakses Teknologi Lipat yang Lebih Terjangkau
Menariknya, Samsung juga dikabarkan akan merilis varian Galaxy Z Flip7 FE (Fan Edition) sebagai alternatif yang lebih terjangkau, dengan estimasi harga sekitar USD 799 (sekitar Rp 13,4 juta). Kehadiran varian FE ini menjadi strategi cerdas Samsung untuk memperluas pangsa pasar ponsel lipat mereka. Dengan harga yang lebih kompetitif, Galaxy Z Flip7 FE diharapkan dapat menjangkau konsumen yang selama ini tertarik dengan konsep ponsel lipat namun terkendala oleh harga yang terlalu tinggi.
Varian FE ini diperkirakan akan membawa spesifikasi yang tetap mumpuni, meskipun mungkin dengan beberapa penyesuaian untuk menekan biaya. Bocoran menyebutkan Galaxy Z Flip7 FE akan dilengkapi layar AMOLED 6,7 inci dengan refresh rate 120 Hz yang mulus, ditenagai oleh chipset Exynos 2400 – chipset buatan Samsung sendiri yang menawarkan performa solid. Untuk penyimpanan, opsi 128 GB dan 256 GB akan tersedia, dipadukan dengan RAM 8 GB yang cukup untuk multitasking sehari-hari. Kehadiran Z Flip7 FE menegaskan ambisi Samsung untuk mendemokratisasi teknologi lipat, menjadikannya lebih mudah diakses oleh segmen konsumen yang lebih luas tanpa mengorbankan pengalaman pengguna yang esensial.
Galaxy Z Fold7: Puncak Inovasi untuk Produktivitas Maksimal
Selain harga, bocoran spesifikasi Galaxy Z Fold7 menjadi sorotan utama bagi mereka yang mencari perangkat produktivitas terbaik. Galaxy Z Fold7 diklaim akan menjadi ponsel lipat tertipis dan teringan yang pernah dirilis Samsung. Dengan ketebalan hanya 8,9 mm saat dilipat dan 4,2 mm saat dibuka, serta bobot sekitar 215 gram, ini merupakan pencapaian rekayasa yang luar biasa. Bandingkan dengan ponsel non-lipat kelas atas yang bisa mencapai 200 gram lebih, Fold7 menawarkan portabilitas yang lebih baik untuk perangkat dengan layar sebesar tablet. Desain yang lebih ramping ini akan meningkatkan kenyamanan saat digenggam dan dimasukkan ke saku.
Untuk durabilitas, material bodi Galaxy Z Fold7 akan menggunakan armored aluminum frame yang diperkuat, menjanjikan ketahanan yang lebih baik terhadap benturan dan goresan. Panel belakangnya akan dilapisi glass ceramic, memberikan tampilan premium sekaligus perlindungan ekstra. Layar utamanya, yang diperkirakan berjenis Dynamic AMOLED 2X dengan refresh rate 120Hz, akan menawarkan pengalaman visual yang imersif untuk multitasking, hiburan, dan gaming. Teknologi Ultra-Thin Glass (UTG) juga akan terus disempurnakan untuk memastikan daya tahan layar lipat. Untuk layar depan atau cover screen, diharapkan juga akan ada peningkatan dalam ukuran, kecerahan, dan refresh rate, menjadikannya lebih fungsional saat perangkat dilipat.
Di sektor performa, Galaxy Z Fold7 dikabarkan akan ditenagai oleh chipset terbaru dan paling bertenaga, dengan beberapa sumber menyebutkan "Snapdragon 8 Elite". Istilah "Elite" ini kemungkinan merujuk pada Snapdragon 8 Gen 4, chip flagship Qualcomm generasi berikutnya yang akan membawa peningkatan signifikan dalam kecepatan pemrosesan, efisiensi daya, dan kemampuan AI. Dengan chipset ini, Fold7 akan mampu menjalankan aplikasi berat, game grafis tinggi, dan fitur AI canggih tanpa hambatan. Kapasitas RAM yang besar (kemungkinan 12GB atau 16GB) dan opsi penyimpanan internal hingga 1TB juga diharapkan hadir untuk mendukung produktivitas tingkat tinggi.
Meskipun detail kamera belum banyak terungkap, Samsung kemungkinan akan membawa peningkatan signifikan pada modul kamera Galaxy Z Fold7. Diharapkan ada sensor utama yang lebih besar, lensa ultra-wide yang lebih baik, dan kemampuan telefoto yang lebih canggih untuk fotografi serbaguna. Kamera di bawah layar (Under-Display Camera/UDC) pada layar utama juga diharapkan mengalami peningkatan kualitas. Daya tahan baterai juga menjadi krusial untuk perangkat sebesar Fold7, dan Samsung diperkirakan akan meningkatkan kapasitas baterai serta teknologi pengisian daya cepat. Integrasi S Pen, yang telah menjadi ciri khas seri Fold untuk produktivitas, juga diharapkan semakin disempurnakan, mungkin dengan latensi yang lebih rendah atau fitur baru.
Galaxy Z Flip7: Perpaduan Gaya dan Inovasi dalam Genggaman
Sementara itu, Galaxy Z Flip7 akan tetap mempertahankan daya tarik desain clamshell yang ringkas dan modis, menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang mengutamakan gaya dan portabilitas. Perangkat ini diharapkan hadir dengan layar AMOLED 6,7 inci 120 Hz untuk pengalaman visual yang mulus dan cerah. Peningkatan signifikan juga diperkirakan terjadi pada layar eksternal atau cover screen. Bocoran dan render sebelumnya menunjukkan cover screen yang jauh lebih besar dan fungsional, memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih banyak hal tanpa harus membuka ponsel, seperti melihat notifikasi lengkap, membalas pesan, mengontrol media, atau bahkan menggunakan kamera utama untuk selfie berkualitas tinggi.
Pilihan warna juga menjadi daya tarik utama Galaxy Z Flip7. Varian seperti Jet Black, Silver Shadow, Blue Shadow, dan Coral Red diperkirakan akan tersedia, menawarkan opsi personalisasi yang luas sesuai gaya penggunanya. Warna-warna ini tidak hanya sekadar estetika, tetapi juga mencerminkan target pasar Samsung yang beragam, dari profesional hingga individu yang trendi.
Untuk performa, Galaxy Z Flip7 kemungkinan akan ditenagai oleh chipset flagship yang sama dengan Fold7, yaitu Snapdragon 8 Elite, memastikan performa yang cepat dan responsif untuk semua kebutuhan. Kapasitas RAM dan penyimpanan juga akan mumpuni untuk penggunaan sehari-hari dan hiburan. Sektor kamera pada Flip7 juga diharapkan mengalami peningkatan, dengan fokus pada pengalaman fotografi yang intuitif dan menyenangkan, baik untuk foto sehari-hari maupun selfie kreatif menggunakan cover screen. Daya tahan baterai juga menjadi area yang terus ditingkatkan oleh Samsung untuk memastikan penggunaan sepanjang hari.
Fitur Galaxy AI: Kecerdasan Buatan di Ujung Jari
Salah satu fitur paling menonjol yang akan disematkan pada kedua perangkat ini adalah One UI 8 yang didukung penuh oleh Galaxy AI. Sejak diperkenalkan pada seri Galaxy S24, Galaxy AI telah menunjukkan potensi luar biasa dalam meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. Pada Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7, fitur-fitur AI ini diharapkan akan terintegrasi lebih dalam dan memanfaatkan form factor lipat secara maksimal.
Beberapa kemampuan Galaxy AI yang dapat diantisipasi antara lain:
- Circle to Search: Kemampuan untuk melingkari objek apa pun di layar untuk langsung mencari informasi di Google, sangat berguna untuk multitasking di layar besar Fold.
- Live Translate: Penerjemahan bahasa secara real-time untuk panggilan telepon dan teks, memecah hambatan komunikasi.
- Note Assist: Merangkum catatan, memformat teks, dan membuat ringkasan cerdas.
- Photo Assist: Fitur pengeditan foto berbasis AI yang canggih, seperti Generative Edit untuk memindahkan atau menghapus objek, mengisi latar belakang, atau menyesuaikan komposisi foto dengan mudah.
- Instant Slow-mo: Mengubah video biasa menjadi slow-motion hanya dengan menekan dan menahan.
- Transcript Assist: Mengubah rekaman suara menjadi teks yang dapat diedit dan diringkas.
Fitur-fitur AI ini tidak hanya sekadar gimmick, melainkan alat yang mampu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan konektivitas pengguna, menjadikan pengalaman menggunakan ponsel lipat semakin cerdas dan personal.
Desain, Ketahanan, dan Pengalaman Pengguna yang Ditingkatkan
Secara keseluruhan, Samsung tampaknya berfokus pada tiga pilar utama untuk Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7: peningkatan desain, ketahanan, dan pengalaman AI yang lebih cerdas. Peningkatan desain tidak hanya berarti lebih tipis dan ringan, tetapi juga estetika yang lebih premium dan ergonomis. Aspek ketahanan menjadi krusial untuk ponsel lipat, dan Samsung terus berinvestasi dalam pengembangan engsel yang lebih kuat, material bodi yang lebih tahan banting, dan perlindungan layar yang lebih baik. Meskipun sertifikasi IPX8 untuk ketahanan air sudah menjadi standar, ada harapan untuk peningkatan ketahanan terhadap debu di masa depan.
Pengalaman pengguna secara keseluruhan juga akan ditingkatkan melalui optimalisasi perangkat lunak One UI 8 yang disesuaikan dengan form factor lipat. Fitur seperti Flex Mode, di mana perangkat dapat berdiri sendiri dalam berbagai sudut, akan semakin ditingkatkan fungsionalitasnya untuk video call, menonton konten, atau mengambil foto tanpa tripod. Kemampuan multitasking yang kuat pada Fold7 dengan beberapa jendela aplikasi akan menjadi lebih intuitif dan efisien berkat performa chipset dan optimasi AI.
Persaingan dan Prospek Masa Depan
Peluncuran Galaxy Z Fold7 dan Z Flip7 terjadi di tengah persaingan pasar ponsel lipat yang semakin ketat, dengan pemain lain seperti Honor, Xiaomi, Google, dan OnePlus yang juga merilis perangkat lipat inovatif mereka. Namun, Samsung, sebagai pionir dan pemimpin pasar, memiliki keunggulan dalam pengalaman, ekosistem, dan jaringan distribusi global. Duo ponsel lipat terbaru ini diharapkan akan memperkuat posisi Samsung sebagai inovator terdepan di segmen ini, mendorong batasan teknologi ponsel pintar, dan mengukuhkan visi mereka tentang masa depan perangkat mobile yang lebih fleksibel dan cerdas.
Dengan segala bocoran dan antisipasi yang menyelimuti, Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7 diharapkan menjadi tonggak sejarah baru dalam evolusi ponsel lipat. Mereka tidak hanya menawarkan perangkat keras yang canggih, tetapi juga pengalaman perangkat lunak yang diperkaya AI, menjanjikan era baru di mana ponsel bukan hanya alat komunikasi, melainkan asisten cerdas yang beradaptasi dengan gaya hidup dan kebutuhan penggunanya. Tanggal 9 Juli 2025 akan menjadi hari yang ditunggu-tunggu untuk menyaksikan bagaimana Samsung kembali mendefinisikan ulang masa depan teknologi mobile.
