Pulang Kampung: Angel Di Maria Resmi Gabung Rosario Central, Lionel Messi Menyusul ke Liga Argentina?

Pulang Kampung: Angel Di Maria Resmi Gabung Rosario Central, Lionel Messi Menyusul ke Liga Argentina?

Kepulangan Angel Di Maria ke klub masa kecilnya, Rosario Central, pada 8 Juli 2025 menjadi salah satu berita paling hangat dan emosional dalam kancah sepak bola Argentina. Pemain berusia 37 tahun itu, yang dikenal dengan julukan "Fideo" (Mie), diikat kontrak selama semusim oleh klub berjuluk Canalla o Parlantes tersebut, menandai berakhirnya petualangan panjangnya di Eropa yang telah berlangsung selama 18 tahun. Langkah ini tidak hanya merepresentasikan penutup babak kariernya di Benua Biru, tetapi juga membuka spekulasi liar yang menarik: akankah sahabat karibnya, Lionel Messi, menyusul jejaknya dan kembali ke Liga Argentina?

Di Maria memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Rosario Central. Ia mengawali perjalanan sepak bolanya di akademi klub ini, menimba ilmu dan mengasah bakatnya sebelum akhirnya promosi ke tim senior pada tahun 2005. Hanya dua tahun berselang, pada 2007, bakatnya yang luar biasa menarik perhatian klub-klub Eropa, dan ia pun memulai ekspansinya ke panggung global. Dari Benfica di Portugal, ia kemudian merambah panggung raksasa Eropa, bergabung dengan Real Madrid pada 2010. Di Santiago Bernabéu, Di Maria mencapai puncak kariernya sebagai gelandang serang yang dinamis, memenangkan Liga Champions UEFA pada 2014, sebuah gelar yang sangat diidamkan klub. Perannya dalam final melawan Atlético Madrid, meskipun digantikan karena cedera, sangat krusial, di mana ia dinobatkan sebagai Man of the Match.

Petualangannya berlanjut ke Manchester United, meskipun periodenya di Old Trafford tidak sesukses yang diharapkan. Namun, ia kembali menemukan performa terbaiknya saat bergabung dengan Paris Saint-Germain pada 2015, menjadi salah satu pilar utama tim yang mendominasi sepak bola Prancis selama bertahun-tahun, meraih berbagai gelar domestik. Setelah periode gemilang di Paris, ia sempat singgah di Juventus dan kembali ke Benfica, klub Eropa pertamanya, sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke pangkuan Rosario Central. Keputusan ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang pulang ke rumah, ke akar-akarnya, tempat di mana semuanya bermula.

Kepulangan Di Maria disambut dengan antusiasme yang luar biasa oleh para penggemar Rosario Central, dan juga oleh rekan-rekan setimnya di Tim Nasional Argentina. Salah satu yang paling berbahagia adalah Lionel Messi, yang segera menyampaikan ucapan selamat kepada sahabatnya. Ikatan antara Messi dan Di Maria memang sudah terjalin erat sejak keduanya bermain di kelompok umur Timnas Argentina. Keduanya sama-sama berasal dari Rosario, sebuah kota di provinsi Santa Fe yang terkenal dengan gairah sepak bolanya yang membara. Namun, ada satu perbedaan signifikan yang menjadi bumbu menarik dalam cerita ini: Di Maria adalah jebolan Rosario Central, sementara Messi adalah produk akademi Newell’s Old Boys, rival sekota abadi dari Rosario Central. Derby antara kedua tim ini, yang dikenal sebagai El Clásico Rosarino, adalah salah satu yang paling panas dan bergejolak di dunia.

Lain halnya dengan Messi. Meskipun lahir dan besar di Rosario, La Pulga tidak pernah sekalipun mencicipi atmosfer kompetisi Liga Argentina di level profesional. Ia pindah ke akademi La Masia milik Barcelona pada usia 13 tahun, sebuah langkah yang mengubah sejarah sepak bola. Seluruh karier profesionalnya dihabiskan di Eropa, kecuali babak terakhirnya di Inter Miami. Ini menjadikan potensi kepulangan Messi ke Newell’s Old Boys bukan hanya sekadar transfer biasa, melainkan penyempurnaan sebuah lingkaran hidup dan mimpi yang tertunda bagi jutaan penggemar di Argentina.

Saat ini, Messi membela klub MLS, Inter Miami, dengan kontrak yang akan berakhir pada akhir tahun 2025. Dengan berakhirnya kontrak tersebut, spekulasi mengenai masa depannya semakin memanas. Banyak penggemar di Argentina berharap pemenang delapan Ballon d’Or ini akan mengikuti jejak Di Maria, pulang kampung, dan pensiun di Newell’s Old Boys. Harapan ini didasari oleh nostalgia, keinginan untuk melihat pahlawan nasional mereka bermain di tanah air sendiri, dan tentu saja, mimpi untuk menyaksikan salah satu pemain terhebat sepanjang masa mengenakan seragam klub masa kecilnya.

Namun, kepulangan Di Maria ke tanah airnya tidak lepas dari bayang-bayang tantangan, terutama isu keamanan. Rosario, seperti beberapa kota besar di Argentina, menghadapi masalah kejahatan terorganisir. Bahkan, beberapa laporan menyebutkan adanya ancaman yang diterima keluarga Di Maria sebelum keputusannya untuk kembali, sebuah pengingat pahit akan realitas di luar lapangan yang harus dihadapi oleh para bintang yang memilih untuk pulang. Kondisi ini tentu menjadi salah satu pertimbangan serius bagi pemain sekaliber Messi, yang memiliki keluarga dan stabilitas sebagai prioritas utama.

Di Maria sendiri angkat bicara soal peluang Messi pulang ke Argentina dan membela Newell’s Old Boys. Dalam pernyataannya yang dikutip dari World Soccer Talk, Di Maria menunjukkan kebijaksanaannya. "Itu adalah keputusan pribadi. Setiap orang memilih yang terbaik untuk keluarga mereka dan Anda tidak ingin mencampuri kehidupan orang lain," kata Di Maria. Ia melanjutkan, "Jika ia memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpinya [bermain untuk Newell’s Old Boys], maka sambutlah. Dia sahabat saya dan saya sangat peduli padanya." Pernyataan ini menegaskan bahwa keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Messi, dengan mempertimbangkan berbagai faktor pribadi dan keluarga.

Bagi Messi, kembali ke Argentina berarti menghadapi tekanan yang berbeda dari yang ia alami di Eropa atau MLS. Liga Argentina adalah kompetisi yang sangat intens, penuh gairah, dan seringkali brutal. Lapangan yang tidak selalu mulus, atmosfer stadion yang memekakkan telinga, serta gaya permainan yang keras dan taktis akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemain yang sudah terbiasa dengan fasilitas dan level permainan kelas dunia. Selain itu, aspek keamanan keluarga juga akan menjadi pertimbangan utama, terutama mengingat insiden yang menimpa keluarga Di Maria.

Namun, godaan untuk menutup karier di tanah kelahiran, di depan para penggemar yang telah memuja namanya sejak kecil, adalah daya tarik yang sulit ditolak. Messi telah memenangkan segalanya di level klub dan internasional, termasuk Copa América 2021 dan Piala Dunia 2022, dua trofi yang melengkapi koleksinya dan mengukuhkan statusnya sebagai GOAT (Greatest Of All Time). Kembali ke Newell’s akan menjadi penutup dongeng yang sempurna, sebuah pengabdian terakhir kepada klub yang membentuknya, meskipun ia tidak pernah bermain di tim senior mereka.

Sejarah sepak bola Argentina mencatat beberapa legenda yang memilih untuk kembali dan pensiun di klub masa kecil mereka, seperti Diego Maradona, Juan Román Riquelme, Carlos Tevez, hingga Juan Sebastián Verón. Mereka semua merasakan dampak emosional dan tantangan yang menyertai kepulangan tersebut. Kepulangan Di Maria ke Rosario Central adalah babak baru dalam tren ini, dan jika Messi mengikuti, itu akan menjadi peristiwa yang mengguncang dunia sepak bola.

Bayangkan saja skenarionya: Angel Di Maria mengenakan seragam Rosario Central, dan Lionel Messi mengenakan seragam Newell’s Old Boys, keduanya berlaga di Liga Argentina, bahkan mungkin saling berhadapan di El Clásico Rosarino. Itu akan menjadi duel persahabatan yang sarat emosi, sebuah tontonan yang tak terlupakan bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia. Kehadiran dua ikon sepak bola dunia di Liga Argentina tidak hanya akan meningkatkan kualitas kompetisi, tetapi juga menarik perhatian global secara signifikan, membuka peluang ekonomi dan pariwisata bagi negara tersebut.

Kepulangan Di Maria adalah sebuah deklarasi cinta kepada klub dan kota asalnya. Ia membawa serta pengalaman, kepemimpinan, dan tentu saja, sentuhan magis yang ia asah selama dua dekade di panggung tertinggi. Kehadirannya diharapkan mampu mendongkrak performa Rosario Central dan memberikan inspirasi bagi para pemain muda. Sementara itu, harapan akan kepulangan Messi tetap membara di hati jutaan orang Argentina. Seperti yang Di Maria katakan, itu adalah keputusan yang sangat pribadi, yang harus mempertimbangkan banyak aspek di luar lapangan hijau. Namun, mimpi untuk melihat dua sahabat dan pahlawan nasional ini mengakhiri karier mereka di kota yang sama, di liga yang sama, dan bahkan mungkin sebagai rival di lapangan, adalah sesuatu yang terus dipegang erat oleh para penggemar. Masa depan kedua legenda ini di Liga Argentina masih menjadi misteri yang memikat, sebuah babak yang mungkin saja akan segera terungkap.

Pulang Kampung: Angel Di Maria Resmi Gabung Rosario Central, Lionel Messi Menyusul ke Liga Argentina?

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *