
Liga Champions: Saints Berkesempatan ‘Membalas Dendam’ Terhadap Shkendija
Pertarungan sengit di panggung Eropa kembali menyajikan kisah lama yang belum tuntas, kala The New Saints (TNS), juara bertahan Cymru Premier, bersiap menghadapi KF Shkendija dari Makedonia Utara dalam putaran pertama kualifikasi Liga Champions. Laga ini bukan sekadar perebutan tiket menuju babak selanjutnya, melainkan sebuah kesempatan emas bagi The Saints untuk menuntaskan ‘urusan yang belum selesai’ dan membalaskan dendam atas kekalahan pahit yang mereka alami enam tahun silam. Pertemuan pertama leg pertama akan digelar di markas TNS, Park Hall, Oswestry, pada Selasa, 8 Juli pukul 19:00 BST, menjanjikan duel yang sarat emosi dan strategi.
Sejarah mencatat, kedua tim ini pernah bersua di babak kualifikasi Liga Champions pada tahun 2018. Kala itu, The New Saints harus menelan pil pahit setelah dihajar Shkendija dengan skor telak 5-0 di Skopje pada leg pertama. Sebuah kekalahan yang mengguncang dan menempatkan mereka di ambang eliminasi. Namun, The Saints menunjukkan karakter dan semangat juang luar biasa di leg kedua yang digelar di Park Hall, di mana mereka berhasil membalas dengan kemenangan telak 4-0. Meskipun demikian, skor agregat 5-4 untuk keunggulan Shkendija membuat mimpi TNS untuk melangkah lebih jauh di kompetisi paling elit Eropa harus kandas secara tragis, hanya selisih satu gol.
Manajer The New Saints, Craig Harrison, yang saat itu tidak berada di kursi kepelatihan karena sempat meninggalkan klub, mengakui bahwa kenangan pahit itu masih membekas di benak beberapa staf pelatih dan pemain yang kini masih bertahan. "Cara itu terjadi, kalah telak di sana dan menang besar di kandang namun tidak lolos hanya karena selisih satu gol, saya membayangkan itu adalah malam yang sulit untuk dihadapi," ujar Harrison kepada BBC Sport Wales. Kini, ia melihat laga ini sebagai lebih dari sekadar pertandingan pembuka musim Eropa. "Ini adalah kesempatan untuk membalas dendam, jika boleh dibilang begitu," tambahnya.
Meski tidak secara langsung terlibat dalam pertandingan 2018 tersebut, Harrison sepenuhnya memahami nilai historis dan psikologis dari pertemuan ini. "Tentu saja saya tidak berada di klub saat itu, tetapi klub itu sendiri pasti ingin mencoba melangkah lebih jauh dan mencoba melewati babak pertama melawan Shkendija," katanya. Ia juga menekankan bahwa tantangan yang akan dihadapi tidaklah mudah. "Ini akan menjadi pertandingan yang sangat sulit dan pertandingan yang sulit di sana – akan sangat panas dan lembab dan akan seperti saat kami bermain di Montenegro melawan Decic." Pernyataan ini merujuk pada kondisi cuaca ekstrem yang kerap menjadi faktor penentu dalam pertandingan-pertandingan kualifikasi Eropa di negara-negara Balkan.
The New Saints datang ke musim Eropa kali ini dengan kepercayaan diri tinggi, ditopang oleh keberhasilan mereka di musim sebelumnya. Musim lalu, The Saints berhasil mengalahkan Decic dengan agregat 4-1 di putaran pertama kualifikasi Liga Champions. Meskipun langkah mereka terhenti di babak berikutnya, mereka kemudian bergeser ke Liga Konferensi Eropa, di mana mereka berhasil menorehkan sejarah gemilang. The Saints menjadi tim domestik Wales pertama yang berhasil mencapai babak grup kompetisi Eropa. Sebuah pencapaian monumental yang mengangkat standar dan ekspektasi bagi sepak bola Wales. Harrison sendiri mengakui bahwa akan "sulit" untuk mengulang atau melampaui pencapaian musim lalu, namun ambisi dan tekad timnya tak pernah surut.
Keberhasilan mencapai fase grup Liga Konferensi Eropa tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para pemain dan staf pelatih, tetapi juga membawa dampak finansial dan reputasi yang signifikan bagi klub. Pendapatan dari partisipasi di fase grup memungkinkan TNS untuk berinvestasi lebih lanjut dalam skuad dan infrastruktur, memperkuat dominasi mereka di kancah domestik dan meningkatkan daya saing di Eropa. Momen-momen heroik melawan tim-tim seperti Viking FK atau Rigas FS di babak play-off Liga Konferensi musim lalu telah membuktikan bahwa The Saints memiliki kapasitas untuk bersaing di level yang lebih tinggi, bahkan melawan tim-tim dari liga yang lebih kuat.
Dalam mempersiapkan diri untuk tantangan Eropa kali ini, The New Saints telah melakukan serangkaian perombakan dan penambahan kekuatan di bursa transfer musim panas. Beberapa nama baru telah bergabung dengan skuad juara domestik treble Wales ini, antara lain Ken Charles, Jacob Owen, Jack Nadin, Nathan Shepperd, dan Dominic Corness. Namun, yang paling menarik perhatian adalah penandatanganan penyerang berusia 23 tahun, Ben Wilson, dari klub Scottish Championship, Airdrieonians, dengan biaya transfer yang memecahkan rekor klub. Kedatangan Wilson diharapkan mampu menjadi mesin gol baru yang mematikan, melengkapi lini serang Saints yang sudah tajam. Kecepatan, insting mencetak gol, dan kemampuannya dalam duel udara akan menjadi aset berharga bagi Harrison dalam menghadapi pertahanan lawan yang tangguh. Penambahan pemain-pemain baru ini menunjukkan ambisi TNS untuk tidak hanya mempertahankan dominasi domestik, tetapi juga untuk melangkah lebih jauh di kompetisi Eropa.
Di sisi lain, lawan mereka, KF Shkendija, juga bukan tim sembarangan. Mereka adalah juara Liga Makedonia Utara untuk kelima kalinya musim lalu, menunjukkan konsistensi dan kualitas mereka di kancah domestik. Shkendija memiliki pengalaman luas di kompetisi Eropa, meskipun mereka pernah mengalami kejutan pahit di Liga Konferensi Eropa 2023, di mana mereka disingkirkan oleh sesama tim Wales, Haverfordwest County. Kekalahan itu mungkin menjadi cambuk bagi Shkendija untuk tampil lebih solid dan berhati-hati. Mereka dikenal dengan gaya permainan yang agresif dan didukung oleh basis penggemar yang fanatik, terutama saat bermain di kandang. Kondisi cuaca panas dan kelembaban tinggi di Makedonia Utara juga akan menjadi tantangan tersendiri bagi The Saints di leg kedua.
Pertandingan leg pertama di Park Hall akan menjadi krusial bagi The New Saints. Bermain di kandang sendiri dengan dukungan penuh dari para penggemar, TNS harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk meraih keunggulan sebanyak mungkin. Mencetak gol tanpa balas di leg pertama akan menjadi modal yang sangat berharga sebelum bertandang ke Makedonia Utara, di mana Shkendija akan bermain dengan intensitas tinggi dan dukungan penuh dari publiknya. Craig Harrison kemungkinan besar akan menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain menyerang, memanfaatkan lebar lapangan dan kecepatan para penyerang mereka, sambil tetap menjaga keseimbangan di lini pertahanan untuk menghindari gol tandang yang bisa merugikan.
Jika The Saints berhasil melewati hadangan Shkendija, mereka akan menghadapi tantangan yang lebih besar di putaran kedua kualifikasi. Calon lawan mereka adalah pemenang dari duel antara FCSB dari Rumania atau Inter Club d’Escaldes dari Andorra. FCSB, yang sebelumnya dikenal sebagai Steaua Bucharest, adalah salah satu raksasa sepak bola Rumania dengan sejarah panjang di kompetisi Eropa, termasuk gelar Liga Champions. Sementara itu, Inter Club d’Escaldes adalah juara Liga Andorra yang terus menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Potensi menghadapi tim sebesar FCSB di babak selanjutnya menunjukkan betapa beratnya jalur menuju fase grup Liga Champions.
Namun, bahkan jika The New Saints gagal di Liga Champions, jalur Eropa mereka belum sepenuhnya tertutup. Tim-tim yang kalah di kualifikasi Liga Champions akan secara otomatis bergeser ke kualifikasi Liga Konferensi Eropa. Ini adalah jaring pengaman yang penting, mengingat TNS telah membuktikan kemampuan mereka di kompetisi tersebut musim lalu. Target utama klub adalah kembali merasakan atmosfer kompetisi grup Eropa, entah itu di Liga Champions atau Liga Konferensi. Keberlanjutan partisipasi di Eropa tidak hanya penting untuk pengalaman pemain, tetapi juga untuk peningkatan koefisien liga Wales di UEFA, yang pada gilirannya akan memberikan lebih banyak slot atau jalur yang lebih mudah bagi klub-klub Wales di masa depan.
Pertemuan antara The New Saints dan KF Shkendija adalah sebuah pertarungan yang melampaui skor semata. Ini adalah kesempatan untuk menulis ulang sejarah, menuntaskan dendam lama, dan menegaskan posisi The New Saints sebagai pelopor sepak bola Wales di panggung Eropa. Dengan skuad yang lebih kuat, pengalaman Eropa yang kaya, dan motivasi yang membara, The Saints siap untuk menghadapi tantangan ini. Park Hall akan menjadi saksi bisu awal perjalanan Eropa mereka, di mana harapan untuk melangkah lebih jauh dan membalaskan dendam 2018 akan menjadi pendorong utama. Pertandingan ini bukan hanya tentang memenangkan sebuah laga, tetapi tentang memenangkan kembali harga diri dan membuktikan bahwa The New Saints adalah kekuatan yang patut diperhitungkan di kancah sepak bola Eropa.
