
Dunia otomotif Indonesia kembali bergemuruh dengan kabar gembira dari Mitsubishi Motors. Rencananya, pabrikan berlogo tiga berlian ini bakal memperkenalkan sebuah produk baru yang sangat dinanti dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Dugaan kuat mengarah pada Mitsubishi Destinator, sebuah mobil SUV dengan kapasitas 7-penumpang yang digadang-gadang akan menjadi game-changer di segmennya. Kehadiran Destinator ini bukan hanya sekadar penambahan lini produk, melainkan sebuah langkah strategis Mitsubishi untuk memperkuat posisinya di pasar SUV domestik, khususnya bagi konsumen yang ingin melakukan "naik kelas" dari segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) atau SUV kompak.
Antusiasme terhadap calon mobil baru, yang kerap disebut dengan kode "DST" ini, semakin menguat setelah sejumlah tenaga penjual Mitsubishi mulai secara agresif menawarkan produk tersebut melalui berbagai platform media sosial. Fenomena ini bukanlah hal baru dalam industri otomotif, di mana strategi pre-booking seringkali digunakan untuk mengukur minat pasar sekaligus mengamankan calon konsumen lebih awal. Banyak wiraniaga yang gencar menawarkan uang pemesanan awal (booking fee) dengan nominal yang relatif terjangkau, demi memastikan para calon pembeli mendapatkan unitnya lebih cepat saat mobil tersebut resmi diluncurkan dan dipasarkan di GIIAS 2025. "Booking fee hanya Rp 5 juta, Mitsubishi DST alias Destinator 2025," demikian narasi yang kerap ditemui dari berbagai postingan wiraniaga, memicu rasa penasaran dan harapan di kalangan konsumen yang menantikan SUV baru dari Mitsubishi.
Meskipun informasi resmi mengenai harga jual belum dapat dipastikan, wiraniaga tersebut memberikan gambaran kisaran harga yang cukup kompetitif, yaitu antara Rp 400 juta hingga Rp 500 juta. Posisi harga ini menempatkan Destinator secara strategis di bawah flagship SUV Pajero Sport, namun di atas lini Xpander dan Xpander Cross. Ini sangat relevan dengan pernyataan Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Atsushi Kurita, yang pada Mei lalu menggarisbawahi bahwa produk ini memang didesain untuk pasar Indonesia. "Ya sebenarnya produk ini didesain untuk pasar Indonesia. Karena pasar Indonesia baris ketiga besar dan sangat populer," ujar Kurita, menyoroti preferensi konsumen Tanah Air terhadap kendaraan keluarga yang mampu menampung banyak penumpang.
Baca Juga:
- Xpeng Resmikan Perakitan Lokal Pertama di Luar China, Targetkan Pasar MPV dan SUV Premium Indonesia.
- Honda Stylo 160: Skutik Retro Premium dengan Performa Gahar, Pilihan Tepat untuk Gaya Urban Modern.
- Driver Grab di Singapura Raup Puluhan Juta: Kisah Afiq Zayany, Antara Fleksibilitas dan Realitas Gig Economy.
- Tragedi Maut Diogo Jota dan Lamborghini Huracan Evo Spyder: Mengungkap Detail Kecelakaan dan Spesifikasi ‘Banteng Italia’ yang Merenggut Nyawa
- Suzuki Tegas: Tolak Ikut Perang Harga Mobil China, Fokus Kualitas dan Layanan Jangka Panjang.
Dugaan mengenai kehadiran Destinator semakin diperkuat dengan terdaftarnya nama Mitsubishi DST Concept dalam Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2025. Dokumen penting ini mengatur tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (DPKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Alat Berat (PAB) untuk Tahun 2025. Kehadiran nama model beserta kode variannya dalam peraturan pemerintah ini menjadi indikator kuat bahwa proses legalitas dan persiapan peluncuran di Indonesia sudah pada tahap lanjut. Dalam dokumen tersebut, terdapat empat varian DST yang terdaftar, masing-masing dengan kode dan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) yang berbeda. NJKB adalah harga jual kendaraan sebelum dikenakan pajak dan biaya lainnya, dan menjadi dasar perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Berikut adalah detail kode mobil baru Mitsubishi beserta nilai jual kendaraan bermotor (NJKB)-nya yang tercantum:
- DST 1.5L H (4X2) A/T: NJKB Rp 212 juta
- DST 1.5L M (4X2) A/T: NJKB Rp 193 juta
- DST 1.5L P (4X2) A/T: NJKB Rp 230 juta
- DST 1.5L P PLUS (4X2) A/T: NJKB Rp 240 juta
Perbedaan NJKB antar varian mengindikasikan adanya perbedaan spesifikasi, fitur, dan kelengkapan. Varian "P PLUS" dengan NJKB tertinggi kemungkinan besar merupakan varian teratas yang menawarkan fitur paling lengkap, sementara varian "M" adalah varian terendah. Penting untuk dicatat bahwa harga On The Road (OTR) yang akan dibayarkan konsumen di dealer akan jauh lebih tinggi dari NJKB, karena sudah termasuk berbagai pajak seperti PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah), PKB, BBNKB, serta biaya lain seperti biaya pengurusan STNK, plat nomor, dan margin dealer. Namun, NJKB ini memberikan gambaran awal tentang struktur harga dasar dan posisi setiap varian dalam lini produk.
Strategi penempatan Destinator sebagai produk yang menjembatani konsumen Indonesia yang ingin naik kelas dari Xpander sangatlah jitu. Segmen Low MPV seperti Xpander telah menjadi tulang punggung penjualan Mitsubishi di Indonesia, dan banyak pemilik Xpander yang seiring waktu akan mencari kendaraan yang lebih premium, lebih tangguh, atau dengan fitur lebih lengkap tanpa harus langsung melompat ke segmen SUV premium seperti Pajero Sport yang harganya jauh di atas. "Produk ini buat mereka yang ingin naik kelas dari Xpander (termasuk Xpander Cross), kita memutuskan untuk rilis tahun ini di Asia Tenggara," ujar Kurita, menjelaskan visi strategis di balik pengembangan Destinator.
Salah satu poin paling krusial dan membanggakan dari kehadiran Destinator adalah komitmen Mitsubishi terhadap pasar Indonesia sebagai basis produksi global. "Produksi pertama kali di Indonesia, dipasarkan juga pertama kali di Indonesia," tegas Kurita. Ini menunjukkan kepercayaan Mitsubishi terhadap kapasitas manufaktur di Indonesia, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai hub utama untuk model ini di kawasan Asia Tenggara, bahkan mungkin di pasar global lainnya. Keputusan ini juga berdampak positif pada ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong transfer teknologi.
Meskipun detail spesifikasi teknis Destinator belum diungkap secara resmi, dengan NJKB yang tertera, dapat diprediksi bahwa mobil ini akan dibekali mesin bensin berkapasitas 1.5 liter. Kemungkinan besar, mesin ini akan mengadopsi teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system) yang sudah terbukti efisien dan responsif pada model-model Mitsubishi lainnya seperti Xpander. Untuk transmisi, varian yang terdaftar menunjukkan penggunaan transmisi otomatis (A/T), yang kemungkinan besar adalah jenis CVT (Continuously Variable Transmission) untuk efisiensi bahan bakar dan kenyamanan berkendara, atau transmisi otomatis konvensional dengan torque converter. Layout penggerak 4×2 (dua roda penggerak) juga menunjukkan fokus pada penggunaan di perkotaan dan jalan raya, meskipun sebagai SUV, Destinator diharapkan tetap memiliki ground clearance yang tinggi dan tampilan yang tangguh untuk menghadapi berbagai kondisi jalan.
Dari segi desain, Destinator kemungkinan besar akan mengadopsi bahasa desain "Dynamic Shield" terbaru Mitsubishi yang telah menjadi ciri khas, memberikan tampilan depan yang modern, futuristik, dan agresif. Sebagai SUV 7-seater, dimensi mobil ini tentu akan lebih besar dari Xpander, menawarkan ruang kabin yang lebih lapang, terutama di baris ketiga. Fitur-fitur interior yang diharapkan meliputi sistem infotainment layar sentuh yang canggih dengan konektivitas smartphone, fitur kenyamanan seperti AC digital, power outlet di berbagai baris, serta fitur keselamatan standar seperti ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake-force Distribution), dual airbag, dan mungkin saja ditambah fitur-fitur keselamatan aktif (ADAS) seperti Forward Collision Mitigation (FCM) atau Rear Cross Traffic Alert (RCTA) pada varian tertinggi, mengingat tren keselamatan yang semakin menjadi prioritas konsumen.
Di segmen SUV 7-seater dengan rentang harga Rp 400-500 juta, Destinator akan berhadapan langsung dengan pesaing-pesaing tangguh seperti Honda BR-V, Toyota Rush/Daihatsu Terios, Suzuki XL7, dan bahkan Hyundai Stargazer X. Masing-masing kompetitor memiliki keunggulan tersendiri, mulai dari reputasi merek, jaringan purna jual, hingga fitur spesifik. Mitsubishi Destinator perlu menonjolkan keunggulannya dalam hal ketangguhan khas Mitsubishi, desain yang menarik, fitur-fitur yang relevan dengan kebutuhan keluarga Indonesia, serta tentu saja, harga yang kompetitif. Keberhasilan Xpander di pasar Indonesia juga memberikan modal kuat bagi Destinator, mengingat citra merek Mitsubishi yang kuat dalam hal durabilitas dan performa.
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 menjadi panggung yang ideal bagi debut Mitsubishi Destinator. GIIAS adalah pameran otomotif terbesar dan paling bergengsi di Indonesia, menjadi magnet bagi para pecinta otomotif, media, dan calon pembeli. Peluncuran di GIIAS akan memberikan eksposur maksimal bagi Destinator, memungkinkan Mitsubishi untuk langsung berinteraksi dengan konsumen, mengumpulkan umpan balik, dan membangun momentum penjualan. Kehadiran GIIAS juga menandai dimulainya tahun fiskal baru bagi industri otomotif, dan peluncuran produk baru di awal tahun dapat menjadi dorongan signifikan bagi target penjualan Mitsubishi.
Secara keseluruhan, kehadiran Mitsubishi Destinator bukan sekadar penambahan model baru, melainkan sebuah manifestasi dari strategi jangka panjang Mitsubishi untuk memperkuat dominasinya di pasar Indonesia yang sangat dinamis. Dengan fokus pada kebutuhan konsumen lokal akan kendaraan 7-seater yang tangguh dan nyaman, dukungan produksi lokal, serta harga yang kompetitif, Destinator memiliki potensi besar untuk mengukir cerita sukses baru bagi Mitsubishi di Indonesia. Para konsumen yang telah melakukan booking fee tentu menantikan dengan penuh harap, sementara seluruh industri otomotif menanti gebrakan yang akan dibawa oleh Mitsubishi Destinator di GIIAS 2025.
