
Jakarta – Bos tim Tech3, Herve Poncharal, dengan tegas menepis spekulasi yang menyebutkan timnya akan meninggalkan KTM untuk bergabung dengan Honda sebagai tim satelit pada musim MotoGP 2026. Penegasan Poncharal ini mengukuhkan komitmen jangka panjang Tech3 untuk tetap setia bersama pabrikan asal Austria tersebut setidaknya hingga kontrak mereka berakhir pada akhir musim 2026, sekaligus meredakan gelombang rumor yang sempat menggoncang paddock MotoGP.
Hubungan antara Tech3 dan KTM dimulai pada musim 2019, menandai sebuah babak baru bagi tim yang sebelumnya telah menjalin kemitraan panjang dan sukses selama hampir dua dekade dengan Yamaha. Keputusan untuk beralih ke KTM merupakan langkah strategis yang didasari keinginan untuk mendapatkan dukungan pabrikan yang lebih mendalam dan eksplorasi potensi teknis yang berbeda. Sejak awal kemitraan, Tech3 telah menjadi bagian integral dari proyek MotoGP KTM, berperan sebagai tim satelit yang vital dalam pengembangan motor RC16 dan pematangan pembalap muda. Kemitraan ini semakin diperkuat pada tahun 2022, ketika kontrak mereka diperbarui untuk durasi lima tahun, yang mengikat Tech3 untuk terus menggunakan motor RC16 hingga akhir musim MotoGP 2026. Perpanjangan kontrak tersebut menjadi bukti kepercayaan KTM terhadap peran Tech3 dan ambisi bersama mereka di kelas utama.
Namun, di tengah musim 2024, gejolak finansial dan tantangan teknis yang dihadapi oleh beberapa pabrikan di MotoGP, termasuk KTM, memicu munculnya berbagai spekulasi mengenai masa depan tim satelit. Isu mengenai krisis keuangan yang mungkin dihadapi KTM, meskipun tidak secara resmi diakui, telah memicu pertanyaan tentang keberlanjutan dukungan mereka terhadap tim-tim satelit setelah tahun 2025. Kondisi ini secara otomatis membuka pintu bagi rumor dan spekulasi di kalangan media dan penggemar, salah satunya adalah kemungkinan Tech3 mencari opsi lain yang dianggap lebih menarik atau stabil, dengan Honda Racing Corporation (HRC) disebut-sebut sebagai kandidat utama.
Baca Juga:
- Keeway Icon 110i: Ancaman Baru di Segmen Skutik 110cc, Tawarkan Desain Agresif dan Fitur Lengkap Mulai Rp 17 Jutaan
- Isuzu Siapkan Traga Edisi Spesial 50 Tahun di GIIAS 2025: Perayaan Setengah Abad dan Strategi Pemasaran Unik
- Suzuki Tegas: Tolak Ikut Perang Harga Mobil China, Fokus Kualitas dan Layanan Jangka Panjang.
- Guncangan Pasar Transfer MotoGP: Honda Bajak Otak Mesin KTM Demi Kebangkitan 2027 dan Jorge Martin
- Tragedi Mengerikan di Texas: Sopir Truk Didakwa Pembunuhan Setelah Kecelakaan Maut Akibat Mengantuk
Rumor yang beredar kencang menyebutkan bahwa Tech3, yang kini beroperasi dengan identitas GASGAS Factory Racing, akan meninggalkan KTM tahun depan dan mengalihkan kesetiaan mereka kepada Honda pada tahun 2026. Spekulasi ini tentu saja menarik perhatian, mengingat posisi Honda yang saat ini tengah berjuang keras di MotoGP dan sangat membutuhkan tim satelit tambahan untuk mempercepat proses pengembangan motor RC213V mereka. Honda, yang kini hanya memiliki satu tim satelit, LCR Honda, sangat membutuhkan data dan umpan balik dari lebih banyak pembalap untuk mengatasi krisis performa yang mereka alami dalam beberapa musim terakhir. Oleh karena itu, ketertarikan mereka terhadap tim berpengalaman seperti Tech3, yang memiliki rekam jejak panjang dalam mengembangkan pembalap dan memahami dinamika paddock, sangatlah masuk akal.
Merespons rumor tersebut, Herve Poncharal, sosok veteran yang sangat dihormati di paddock MotoGP dan dikenal dengan kejujuran serta komitmennya, memberikan pernyataan yang sangat tegas. "Saya memiliki kontrak berdurasi lima tahun dengan KTM, dari tahun 2022 hingga 2026, jadi saya sangat tidak setuju dengan siapa pun yang menulis bahwa tim Tech3 sudah memiliki kesepakatan dengan Honda untuk tahun 2026," kata Poncharal dalam wawancara eksklusif dengan media Italia, GPOne. Pernyataan ini bukan hanya sekadar penolakan, melainkan penegasan kuat atas ikatan kontrak yang sah dan niat timnya untuk menghormati perjanjian tersebut.
Poncharal juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan diskusi panjang dan substantif dengan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, di Mugello. Diskusi tersebut, yang kemungkinan besar membahas stabilitas grid MotoGP dan rencana jangka panjang para pabrikan, mengarah pada kesimpulan bahwa semua pihak perlu menunggu dan melihat bagaimana rencana akhir KTM untuk tahun 2026 dan seterusnya akan terwujud. "Kami sampai pada kesimpulan bahwa kami harus menunggu dan melihat seperti apa nanti rencana akhir KTM untuk tahun 2026 dan seterusnya," tegas Poncharal, mengisyaratkan adanya kemungkinan perubahan atau penyesuaian dalam struktur tim atau dukungan pabrikan yang perlu diantisipasi.
Meskipun demikian, Poncharal menegaskan bahwa prioritas utama Tech3 adalah melanjutkan kerja sama yang sudah terjalin dengan KTM pada tahun 2026. Komitmen ini tidak hanya didasarkan pada ikatan kontrak, tetapi juga pada filosofi dan tujuan bersama yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir. "Jika kami memiliki kesempatan untuk melanjutkan kerja sama dengan KTM pada tahun 2026, asalkan mereka mengajukan kesepakatan yang dapat diterima, maka prioritas kami adalah melanjutkan kerja sama dengan KTM tahun depan," jelas Poncharal. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun ada ruang untuk negosiasi mengenai detail kesepakatan, niat dasar Tech3 adalah untuk tetap berada di bawah naungan KTM.
Keinginan Tech3 untuk melanjutkan kemitraan dengan KTM juga tidak terlepas dari peran strategis yang mereka mainkan dalam program pengembangan pembalap KTM. Sejak bergabung, Tech3 telah menjadi jembatan bagi banyak pembalap muda dari Moto2 ke kelas MotoGP, termasuk nama-nama seperti Remy Gardner, Raul Fernandez, Augusto Fernandez, dan yang paling menonjol, sensasi muda Pedro Acosta. Acosta, yang memulai debutnya di MotoGP bersama tim GASGAS Tech3 pada tahun 2024, telah menunjukkan performa luar biasa, membuktikan efektivitas program pengembangan pembalap KTM dan peran krusial Tech3 di dalamnya. Keberhasilan ini semakin memperkuat argumen Tech3 untuk tetap bersama KTM, di mana mereka merasa memiliki lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan pencapaian.
Lebih jauh, Poncharal juga menatap masa depan yang lebih panjang, melampaui kontrak yang ada saat ini. "Tujuan utama Tech3 untuk tetap terus bekerja sama dengan KTM pada tahun 2026. Setelah itu, kita lihat apakah KTM juga akan berkomitmen selama lima tahun dari tahun 2027 hingga 2031," tukasnya. Periode 2027 hingga 2031 sangatlah krusial di MotoGP karena akan menjadi era baru dengan regulasi teknis yang signifikan. Perubahan regulasi ini, yang mencakup pengurangan kapasitas mesin, pembatasan aerodinamika, dan fokus pada keberlanjutan, akan membutuhkan investasi besar dan komitmen jangka panjang dari pabrikan. Kesiapan KTM untuk berkomitmen pada periode ini akan menjadi faktor penentu bagi Tech3 dalam merencanakan masa depan mereka.
Dengan adanya pernyataan tegas dari Herve Poncharal ini, rumor mengenai kepindahan Tech3 ke Honda pada tahun 2026 secara efektif diredam. Ini mengirimkan pesan yang jelas mengenai stabilitas dan loyalitas dalam kemitraan antara Tech3 dan KTM. Bagi KTM, komitmen Tech3 sangat berharga, tidak hanya sebagai tim satelit yang menyediakan data penting, tetapi juga sebagai pilar dalam strategi pengembangan pembalap mereka. Sementara itu, bagi Tech3, melanjutkan kerja sama dengan KTM berarti stabilitas, dukungan teknis yang kuat, dan peran sentral dalam salah satu proyek paling ambisius di MotoGP. Masa depan mereka tampak jelas, setidaknya hingga akhir musim 2026, dengan harapan akan adanya perpanjangan kontrak yang lebih panjang lagi, seiring dengan perkembangan regulasi baru dan visi jangka panjang KTM di kelas utama.
