
Para arkeolog yang bekerja di dekat Marliens, sebuah kampung kecil yang tenang di sebelah timur Dijon, Prancis, telah membuat penemuan arkeologi yang luar biasa, mengungkap monumen prasejarah yang luas dan rumit. Temuan ini mencakup beberapa periode waktu dan berpotensi secara fundamental membentuk kembali pemahaman kita tentang peradaban Eropa awal. Penemuan ini, yang digambarkan oleh Institut Nasional Prancis untuk Penelitian Arkeologi Preventif (INRAP) sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya," menyoroti susunan kompleks dari struktur kuno yang tampaknya telah menjalankan berbagai fungsi selama ribuan tahun. Situs ini bukan hanya sekadar penemuan tunggal, melainkan sebuah narasi berlapis tentang evolusi budaya, teknologi, dan sosial masyarakat yang mendiami wilayah ini sejak Zaman Neolitikum.
Tiga Struktur Saling Mengunci: Jantung Situs Neolitikum yang Unik
Bagian tertua dan paling mencolok dari situs Marliens adalah monumen yang terdiri dari tiga bangunan yang saling terhubung, masing-masing dengan bentuk dan ukuran yang unik, namun dirancang untuk berfungsi sebagai satu kesatuan. Di bagian tengahnya berdiri sebuah bangunan melingkar yang megah dengan diameter sekitar 11 meter, menunjukkan presisi dan perencanaan yang cermat dari para pembangunnya. Ke arah utara, bangunan melingkar ini terhubung dengan struktur berbentuk tapal kuda yang lebih kecil, membentang sepanjang 8 meter. Desain tapal kuda ini menambah dimensi arsitektur yang menarik dan menunjukkan kompleksitas tata letak situs. Sementara itu, di bagian selatan, desain melingkar lainnya, meskipun sebagian terbuka, tetap terintegrasi secara harmonis dengan bangunan utama, menciptakan konfigurasi yang tidak lazim dan memukau.
Apa yang membuat tata letak ini sangat luar biasa adalah bukti kuat bahwa ketiga bangunan ini dirancang dan dibangun secara serempak. Ini menyiratkan tingkat koordinasi, perencanaan, dan organisasi sosial yang tinggi di antara masyarakat Neolitikum, menantang pandangan tradisional tentang pemukiman awal yang lebih sederhana. Lapisan kerikil yang mengelilingi bangunan samping lebih lanjut menunjukkan keberadaan pagar atau batas, mungkin menandakan area sakral, ruang ritual, atau bahkan pertahanan. "Jenis monumen ini tampaknya belum pernah ada sebelumnya, dan saat ini belum ada pembandingnya," kata tim peneliti, seperti dikutip dari The Daily Galaxy. Pernyataan mereka, yang belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, menekankan orisinalitas konfigurasi situs ini, membedakannya secara tajam dari struktur Zaman Neolitikum lainnya yang telah didokumentasikan di seluruh Eropa. Ini membuka pertanyaan baru tentang variasi arsitektur, kepercayaan, dan fungsi sosial dalam masyarakat prasejarah.
Alat dan Artefak: Jejak Kehidupan Neolitikum dan Perdagangan Kuno
Penemuan benda-benda di dalam parit-parit yang mengelilingi kandang ini memberikan petunjuk penting mengenai usia dan penggunaan situs. Di antara temuan yang paling menonjol adalah tujuh mata panah batu yang menunjukkan keterampilan dalam pembuatan alat, dua pelindung lengan pemanah yang mengindikasikan keberadaan pemanah terlatih atau aktivitas berburu yang signifikan, korek api batu, dan belati paduan tembaga. Kehadiran belati tembaga ini sangat krusial, karena menandakan permulaan zaman perunggu dan interaksi dengan teknologi metalurgi. Artefak-artefak ini menunjukkan tanda-tanda telah dibentuk menggunakan alat pemotong, detail yang selaras dengan periode Neolitikum, yang berlangsung sekitar 10.000 SM hingga 2.200 SM.
Temuan yang sangat menarik adalah sebuah gelang tangan dengan jejak oksida besi yang dikaitkan dengan pirit, sebuah mineral yang dikenal dapat menghasilkan percikan api ketika dipukul. Objek ini mungkin berfungsi sebagai alat penyala api, memberikan wawasan tentang teknologi sehari-hari dan kemampuan mereka untuk mengendalikan api. Meskipun benda-benda tersebut biasanya dikaitkan dengan praktik penguburan di banyak situs prasejarah lainnya, para peneliti tetap berhati-hati, mengingat belum ada konteks penguburan yang pasti yang telah dikonfirmasi di dalam struktur ini.
Untuk mempersempit rentang waktu dan memberikan tanggal absolut, tim berencana untuk menggunakan penanggalan radiokarbon pada sampel organik yang ditemukan. Lebih lanjut, analisis paduan belati tembaga dapat menjelaskan rute perdagangan kuno atau asal-usul material. Apakah tembaga ini berasal dari tambang lokal atau diimpor dari jarak jauh? Jawaban atas pertanyaan ini dapat mengungkap jaringan pertukaran dan interaksi antarbudaya yang ada pada ribuan tahun yang lalu, menunjukkan bahwa masyarakat prasejarah jauh lebih terhubung daripada yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ekonomi, teknologi, dan hubungan sosial pada era tersebut.
Lapisan Sejarah Baru: Dari Zaman Perunggu hingga Zaman Besi
Situs Marliens mengungkap sejarah yang melampaui satu era, menunjukkan keberlanjutan hunian dan penggunaan lahan yang luar biasa. Tak jauh dari monumen tertua Zaman Neolitikum, para arkeolog telah mengidentifikasi bagian lain yang menampilkan lima pagar melingkar tambahan yang tersebar di dataran seluas 6.000 meter persegi. Pagar-pagar ini berasal dari sekitar tahun 1500 SM hingga 1300 SM, menandai periode Zaman Perunggu. Dari kelima pagar ini, empat di antaranya terbuka, sementara satu tertutup, menunjukkan variasi dalam fungsi atau ritual.
Di parit-parit yang terbesar, ditemukan sisa-sisa pemakaman dan apa yang tampak seperti tumpukan kayu bakar untuk pembakaran jenazah, menunjukkan praktik kremasi. Meskipun tanah asam di wilayah tersebut telah mencegah pengawetan tulang yang tidak terbakar, benda-benda lain telah memberikan bukti penanggalan yang kuat dan wawasan tentang kebiasaan pemakaman. Di antaranya adalah lima pin paduan tembaga, pecahan keramik langka yang dapat memberikan petunjuk tentang gaya dan teknologi tembikar, serta sebuah kalung yang dihiasi 40 manik-manik amber. Kehadiran manik-manik amber sangat signifikan, karena bahan ini sering dikaitkan dengan adat penguburan Zaman Perunggu di berbagai wilayah Eropa, dan sumber amber biasanya jauh dari Prancis, menyiratkan jaringan perdagangan yang luas dan pentingnya barang-barang mewah atau simbolis dalam ritual pemakaman. Penemuan ini memperkaya pemahaman kita tentang ritual kematian, kepercayaan, dan status sosial di Zaman Perunggu.
Tanda-tanda Hunian Berkelanjutan: Zaman Besi dan Bukti Lingkungan
Situs Marliens terus memberikan kejutan dengan lapisan sejarahnya yang lebih muda. Sekitar 400 meter dari lokasi Zaman Perunggu, para peneliti menemukan tanda-tanda hunian Zaman Besi Pertama, termasuk guci dan artefak pemakaman hias. Keberadaan artefak-artefak ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut terus dihuni dan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk penguburan, selama ribuan tahun.
Penemuan sumur-sumur Zaman Perunggu Awal di dekatnya menambah lapisan lain pada lanskap yang telah lama dihuni ini. Sumur-sumur tersebut bukan hanya sumber air, tetapi juga kapsul waktu geologis. Analisis endapan tanah liat di dasar sumur-sumur ini dapat mengungkap bagaimana lingkungan lembah berevolusi selama berabad-abad. Perubahan iklim, pola vegetasi, dan aktivitas manusia meninggalkan jejak dalam sedimen ini, yang berpotensi menawarkan konteks ekologi yang lebih luas bagi pemanfaatan situs tersebut oleh manusia dalam jangka panjang. Informasi ini dapat membantu para peneliti merekonstruksi lanskap kuno, memahami bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan lingkungan, dan bagaimana mereka memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka.
Implikasi dan Masa Depan Penelitian
Penemuan di Marliens ini adalah sebuah jendela yang luar biasa ke dalam kehidupan masyarakat prasejarah di Eropa. Ini menantang gagasan bahwa masyarakat Neolitikum dan Zaman Perunggu adalah entitas yang sederhana dan terisolasi. Sebaliknya, situs ini mengungkapkan keberadaan komunitas yang kompleks, terorganisir, dengan kemampuan rekayasa yang maju, praktik ritual yang kaya, dan jaringan perdagangan yang luas. Tata letak monumen yang belum pernah ada sebelumnya menunjukkan tingkat inovasi arsitektur dan mungkin juga kepercayaan spiritual yang unik di wilayah tersebut.
Dengan analisis ilmiah yang sedang berlangsung terhadap objek dan sampel lingkungan, tim peneliti berharap untuk mengusulkan skenario evolusi wilayah ini selama berabad-abad. Penelitian ini akan mencakup penentuan tanggal yang lebih tepat, analisis komposisi material, dan studi kontekstual dari setiap artefak. Hasilnya tidak hanya akan memperkaya katalog arkeologi Eropa tetapi juga memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana peradaban awal terbentuk, berkembang, dan beradaptasi seiring waktu. Marliens berdiri sebagai pengingat akan kekayaan sejarah yang tersembunyi di bawah tanah kita, menunggu untuk ditemukan dan diceritakan kembali. Penemuan ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru dalam pemahaman kita tentang masa lalu manusia.
