
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) periode sebelumnya, Taufik Hidayat, sosok yang tak asing di kancah olahraga Indonesia sebagai legenda bulutangkis peraih emas Olimpiade, kembali mencuri perhatian publik dengan penunjukan dirinya sebagai Komisaris PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). Penunjukan ini menjadi sorotan tidak hanya karena jabatan strategis yang diembannya di salah satu subholding BUMN vital, tetapi juga karena jejak rekam kekayaan dan gaya hidupnya yang terungkap melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), khususnya mengenai selera otomotifnya yang menarik.
Penunjukan Taufik Hidayat sebagai komisaris PLN EPI merupakan bagian dari perombakan struktur kepengurusan di tubuh subholding PT PLN (Persero) tersebut. Kabar ini pertama kali dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Anggawira, yang juga turut diangkat sebagai komisaris PLN EPI pada akhir Juni lalu. "Ya betul," jawab Anggawira singkat ketika dimintai konfirmasi mengenai pengangkatan Taufik Hidayat, menandakan validitas informasi yang beredar. Penunjukan ini menegaskan tren pemerintah dalam menempatkan figur-figur publik yang memiliki rekam jejak kepemimpinan dan integritas di jajaran direksi atau komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan harapan dapat membawa angin segar dan peningkatan kinerja.
Sebagai seorang figur publik yang pernah menduduki jabatan strategis di pemerintahan, Taufik Hidayat wajib melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui LHKPN. Laporan terakhir yang disampaikan Taufik Hidayat tercatat pada 26 Maret 2025, saat ia masih menjabat sebagai Wamenpora. Dalam laporan tersebut, total harta kekayaan Taufik Hidayat mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp 79.669.506.015 atau sekitar Rp 79,6 miliar. Angka ini mencerminkan perjalanan panjangnya sebagai atlet profesional kelas dunia, duta olahraga, hingga pejabat publik, yang tentunya telah membangun fondasi finansial yang kuat.
Baca Juga:
- Panduan Lengkap Balik Nama Kendaraan Bekas: Gratis Bea, Tapi Tetap Ada Biaya Lain yang Perlu Anda Tahu
- Revolusi Tenaga: Nissan Meluncurkan Teknologi e-POWER Generasi Ketiga yang Ditingkatkan Secara Menyeluruh
- Guncangan Pasar Transfer MotoGP: Honda Bajak Otak Mesin KTM Demi Kebangkitan 2027 dan Jorge Martin
- Persaingan Sengit Big Skutik 150cc: Honda PCX 160 Terbaru Lawan Yamaha NMAX Turbo di Juli 2025
- Honda dan Yamaha Menggemparkan Brno dengan Uji Coba Privat Strategis, Luca Marini Kembali dan Yamaha Kebut Pengembangan Mesin V4 Revolusioner
Rincian harta kekayaan Taufik Hidayat menunjukkan diversifikasi aset yang cukup signifikan. Sebagian besar kekayaannya terakumulasi dalam bentuk aset tanah dan bangunan, yang nilainya mencapai Rp 49.851.629.200 atau sekitar Rp 49,8 miliar. Aset properti ini seringkali menjadi indikator stabilitas finansial dan investasi jangka panjang bagi banyak individu. Selain itu, ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 820 juta, yang bisa mencakup berbagai barang berharga seperti perhiasan, koleksi seni, atau barang-barang pribadi bernilai tinggi lainnya.
Portofolio investasinya juga terlihat solid dengan kepemilikan surat berharga senilai Rp 14.354.550.000 atau sekitar Rp 14,3 miliar. Surat berharga ini dapat berupa saham, obligasi, atau instrumen investasi lainnya yang menunjukkan pemahaman Taufik dalam mengelola dan mengembangkan aset keuangannya di pasar modal. Sementara itu, kas dan setara kas yang dimilikinya mencapai Rp 4.791.229.999 atau sekitar Rp 4,7 miliar, menunjukkan likuiditas yang cukup besar untuk kebutuhan operasional atau investasi mendadak. Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, Taufik Hidayat juga tercatat memiliki utang senilai Rp 118 jutaan, sebuah hal yang wajar dalam manajemen keuangan pribadi, bisa berupa cicilan atau pinjaman lainnya. Seluruh aset yang dimilikinya ini, menurut laporan LHKPN, diperoleh atas hasil jerih payah dan usaha sendiri, menggarisbawahi kerja kerasnya sejak masa kejayaan di lapangan bulutangkis hingga karir pasca-atlet.
Salah satu aspek menarik yang seringkali menjadi sorotan publik dari LHKPN pejabat adalah isi garasi mereka, yang dapat memberikan gambaran tentang selera dan gaya hidup. Taufik Hidayat memiliki koleksi kendaraan dengan total nilai mencapai Rp 3.511.000.000 atau sekitar Rp 3,5 miliar. Koleksi ini memperlihatkan perpaduan antara kendaraan fungsional dan mewah, mencerminkan kebutuhan serta preferensi yang beragam.
Pertama, ia memiliki Volkswagen Tiguan tahun produksi 2019 senilai Rp 350 juta. Volkswagen Tiguan dikenal sebagai SUV kompak yang menawarkan kenyamanan, keamanan, dan performa yang solid, cocok untuk penggunaan sehari-hari atau perjalanan keluarga. Pilihan ini menunjukkan preferensi Taufik terhadap kendaraan yang praktis namun tetap stylish dengan sentuhan Eropa.
Selanjutnya, ada Toyota Innova Zenix tahun 2023 senilai Rp 600 juta. Toyota Innova Zenix adalah MPV populer di Indonesia yang dikenal dengan ruang kabin luas, kenyamanan, dan efisiensi bahan bakar, terutama varian hybridnya. Kendaraan ini sangat ideal untuk keluarga besar atau perjalanan jarak jauh, menunjukkan Taufik juga mempertimbangkan aspek fungsionalitas dan kepraktisan dalam mobilitasnya. Innova Zenix mencerminkan pilihan yang sangat realistis dan umum di kalangan masyarakat Indonesia, terlepas dari status sosial.
Puncak dari koleksi otomotif Taufik Hidayat adalah BMW Series 735iL tahun produksi 2024. Meskipun dalam laporan awal tercatat senilai Rp 2.549.000, angka tersebut kemungkinan besar merupakan kesalahan penulisan dan seharusnya adalah Rp 2.549.000.000 atau Rp 2,549 miliar. Angka ini jauh lebih masuk akal untuk sebuah sedan mewah kelas atas seperti BMW Seri 7, yang merupakan simbol kemewahan, kenyamanan tingkat tinggi, dan teknologi canggih. BMW Seri 7, khususnya varian ‘iL’ (long wheelbase), menawarkan ruang kaki yang lega dan fitur-fitur premium, sangat cocok untuk kebutuhan eksekutif atau perjalanan resmi, menunjukkan selera Taufik terhadap kendaraan yang prestisius dan berkelas.
Terakhir, namun tidak kalah pentingnya dalam menunjukkan keragaman selera Taufik, adalah Honda BeAT tahun produksi 2019 senilai Rp 12 juta. Skuter matic ini adalah salah satu model paling populer di Indonesia, dikenal karena kelincahan, efisiensi, dan kemudahannya untuk bermanuver di tengah kemacetan kota. Kehadiran Honda BeAT di garasinya menunjukkan bahwa di balik citra atlet legendaris dan pejabat kaya, Taufik juga memiliki sisi yang membumi dan praktis untuk kebutuhan mobilitas sehari-hari yang sederhana dan efisien.
Penunjukan Taufik Hidayat sebagai komisaris di PLN EPI memiliki makna strategis. PLN Energi Primer Indonesia adalah subholding yang berperan vital dalam menjamin pasokan energi primer (seperti batu bara, gas, dan bahan bakar minyak) untuk pembangkit listrik PLN di seluruh Indonesia. Keberadaan pasokan energi primer yang stabil dan efisien adalah kunci untuk menjaga ketahanan energi nasional dan memastikan pasokan listrik yang berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan pengalaman Taufik sebagai Wamenpora, yang salah satu tugasnya adalah mengembangkan potensi pemuda dan olahraga, ia diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam tata kelola perusahaan, disiplin, dan etos kerja yang tinggi, sebagaimana yang ia tunjukkan selama kariernya di bulutangkis.
Peran seorang komisaris dalam sebuah BUMN sangat krusial. Mereka bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan strategis, pengelolaan, dan jalannya perusahaan, serta memberikan nasihat kepada direksi. Penunjukan figur-figur berintegritas dan memiliki rekam jejak yang baik diharapkan dapat memperkuat prinsip Good Corporate Governance (GCG) di tubuh BUMN. Taufik Hidayat, dengan latar belakangnya sebagai atlet berprestasi yang dikenal dengan kedisiplinan dan semangat juang tinggi, diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam perannya sebagai pengawas di PLN EPI, memastikan perusahaan beroperasi secara transparan, akuntabel, dan efisien demi kepentingan negara.
Secara keseluruhan, penunjukan Taufik Hidayat sebagai komisaris PLN EPI adalah langkah menarik yang menggabungkan figur publik berprestasi dengan kebutuhan akan tata kelola perusahaan yang profesional di BUMN. Kekayaan yang dimilikinya, yang mayoritas diperoleh dari hasil jerih payah sendiri, serta koleksi otomotifnya yang mencerminkan perpaduan antara kemewahan dan kepraktisan, menambah dimensi menarik pada sosok mantan Wamenpora ini. Dengan jabatan barunya, Taufik Hidayat kini memiliki kesempatan untuk terus berkontribusi bagi negara, bukan lagi melalui jalur olahraga atau kepemudaan, melainkan melalui sektor energi yang vital bagi pembangunan bangsa.
