By admin 
Jakarta – Ikatan Motor Indonesia (IMI), sebagai otoritas tertinggi dan payung besar bagi seluruh kegiatan otomotif dan motorsport di Tanah Air, akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk memilih Ketua Umum Pusat periode 2025-2030 pada tanggal 11 Desember 2025 mendatang di Jakarta. Pemilihan ini diprediksi akan menjadi kontestasi yang krusial dan sangat dinanti, mengingat posisi strategis IMI dalam memajukan dunia otomotif nasional, serta dua nama besar yang telah mengonfirmasi kesiapan mereka untuk bertarung: Ketua Umum petahana, Bambang Soesatyo, dan pebalap senior sekaligus Anggota DPR RI, Moreno Soeprapto.
Dinamika pemilihan Ketua Umum IMI selalu menarik perhatian, tidak hanya dari kalangan praktisi dan pegiat otomotif, tetapi juga masyarakat luas yang menaruh harapan besar pada kemajuan olahraga dan industri otomotif Indonesia. Posisi Ketua Umum IMI adalah jabatan prestisius yang memerlukan kepemimpinan kuat, visi jauh ke depan, serta kemampuan manajerial dan lobi yang mumpuni untuk membawa organisasi dan seluruh ekosistemnya ke level yang lebih tinggi. Dengan 37 Pengurus Provinsi (Pengprov) IMI yang memiliki hak suara, proses penggalangan dukungan dan penetapan strategi kampanye akan menjadi kunci utama bagi para kandidat.
Bambang Soesatyo, atau yang akrab disapa Bamsoet, telah menegaskan niatnya untuk kembali maju dalam kontestasi ini. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini merupakan figur yang tidak asing lagi di kancah politik nasional dan telah memimpin IMI dengan berbagai terobosan selama masa kepemimpinannya. Di bawah kepemimpinannya, IMI telah menunjukkan sejumlah pencapaian signifikan, termasuk peran aktif dalam penyelenggaraan event balap internasional berskala dunia seperti MotoGP dan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Keberhasilan menghadirkan event-event tersebut tidak hanya mengangkat nama Indonesia di mata dunia motorsport, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang besar bagi daerah dan industri pariwisata.
Selain itu, Bamsoet juga dikenal berhasil melakukan modernisasi organisasi, termasuk digitalisasi sistem keanggotaan dan lisensi, serta memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun organisasi internasional seperti FIA (Federation Internationale de l’Automobile) dan FIM (Federation Internationale de Motocyclisme). Ia juga kerap menyoroti pentingnya pengembangan ekosistem otomotif yang lebih luas, termasuk industri modifikasi, kustom, hingga kendaraan listrik. Berbagai Pengprov IMI telah secara terbuka menyatakan dukungannya agar Bamsoet kembali memimpin, mengindikasikan kuatnya basis dukungan yang telah ia bangun selama menjabat. Bagi para pendukungnya, kontinuitas kepemimpinan Bamsoet dianggap penting untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan dan memastikan stabilitas organisasi.
Namun, Bamsoet tidak akan melenggang mulus. Ia akan menghadapi perlawanan dari salah satu pebalap senior Tanah Air yang juga memiliki latar belakang politik yang kuat, yakni Moreno Soeprapto. Moreno, yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, secara resmi menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum IMI Pusat periode 2025-2030. "Bismillah, saya siap maju dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum IMI Pusat untuk periode 2025 – 2030 mendatang," ujar Moreno dalam keterangan kepada awak media. Pernyataan ini menandai dimulainya babak baru dalam perebutan kursi panas pimpinan IMI.
Sosok Moreno Soeprapto tidak hanya dikenal sebagai politikus, tetapi jauh sebelumnya ia telah mengukir namanya di dunia balap nasional dan internasional. Sebagai pebalap, ia memiliki rekam jejak yang mumpuni, termasuk gelar juara Porsche Sprint Challenge Indonesia (PSCI) 2024 yang baru saja ia raih. Pengalaman langsungnya di lintasan balap, mulai dari gokart, balap touring, hingga single-seater, memberinya pemahaman mendalam tentang tantangan dan kebutuhan para atlet, tim, serta penyelenggara event. Perspektif seorang pebalap inilah yang diyakini menjadi nilai tambah utama bagi pencalonannya.
Moreno mengungkapkan bahwa keputusannya untuk maju didasari oleh dorongan dan dukungan kuat dari berbagai pihak. "Saya, atas dorongan dan support teman-teman pembalap, tokoh otomotif, para senior dan stakeholder lainnya, terpanggil untuk membawa IMI lebih baik ke depan," lanjutnya. Kata kunci "membawa IMI lebih baik ke depan" mengindikasikan adanya visi pembaharuan yang ingin ia tawarkan. Dukungan dari rekan-rekan pebalap menunjukkan adanya harapan dari komunitas atlet untuk memiliki pemimpin yang memahami secara langsung denyut nadi kompetisi dan pengembangan karier di dunia balap. Sementara itu, dukungan dari "tokoh otomotif, para senior, dan stakeholder lainnya" mengisyaratkan bahwa Moreno memiliki jaringan yang cukup luas di luar lingkaran balap semata, mencakup elemen-elemen penting dalam industri otomotif.
Meskipun belum banyak detail yang bisa ia sampaikan mengenai platform dan program kerjanya, pencalonan Moreno diprediksi akan membawa angin segar dalam kontestasi ini. Kehadirannya memberikan opsi bagi para pemilik suara untuk memilih antara kontinuitas dan pengalaman kepemimpinan organisasi yang terbukti, atau perspektif baru yang lebih berorientasi pada pengembangan talenta dan inovasi dari seorang praktisi balap. Sebagai politikus muda yang enerjik dan memiliki koneksi di parlemen, Moreno juga berpotensi untuk menggalang dukungan kebijakan yang lebih kuat untuk kemajuan otomotif nasional.
Pemilihan Ketua Umum IMI bukanlah sekadar pergantian kepemimpinan biasa, melainkan penentuan arah masa depan otomotif dan motorsport Indonesia. IMI memiliki peran vital dalam merumuskan regulasi balap, menerbitkan lisensi bagi atlet dan penyelenggara, mengembangkan potensi atlet muda melalui pembinaan berjenjang, hingga mempromosikan event-event otomotif berskala nasional maupun internasional. Selain itu, IMI juga menjadi jembatan komunikasi antara komunitas otomotif dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya untuk advokasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan industri.
Dengan Munas yang masih berjarak lima bulan lagi, yakni pada Desember 2025, kedua kandidat memiliki waktu yang cukup panjang untuk menggalang dukungan secara masif. Proses lobi-lobi politik, presentasi visi dan misi, serta membangun koalisi dengan Pengprov IMI di seluruh Indonesia akan menjadi agenda utama bagi tim kampanye masing-masing. Setiap Pengprov, yang merupakan perpanjangan tangan IMI di daerah, memiliki peran penting dalam pengembangan otomotif di wilayahnya dan suara mereka akan sangat menentukan siapa yang akan menduduki kursi IMI-1.
Kontestasi ini juga akan menjadi barometer bagaimana IMI akan menempatkan diri di tengah tantangan dan peluang industri otomotif global. Isu-isu seperti transisi ke kendaraan listrik, pengembangan teknologi otomotif terkini, keberlanjutan event balap di tengah isu lingkungan, hingga tantangan dalam mencari sponsor dan pendanaan, akan menjadi pekerjaan rumah besar bagi Ketua Umum terpilih. Visi kepemimpinan yang kuat dan adaptif terhadap perubahan zaman akan sangat dibutuhkan.
Pada akhirnya, pemilihan Ketua Umum IMI Pusat 2025-2030 bukan hanya tentang siapa yang akan memimpin, tetapi lebih jauh lagi, tentang bagaimana IMI dapat terus relevan, inovatif, dan menjadi lokomotif utama bagi kemajuan otomotif dan motorsport Indonesia di kancah global. Pertarungan antara petahana yang memiliki rekam jejak kepemimpinan organisasi yang kuat dan seorang pebalap senior yang membawa perspektif langsung dari lintasan akan menyajikan drama politik dan olahraga yang menarik untuk diikuti hingga puncaknya pada 11 Desember 2025 mendatang.
