
Tas Birkin Pertama Jane Birkin Terjual Rp 150 Miliar: Sebuah Warisan Mode yang Mengukir Sejarah di Balik Angka Fantastis
Sebuah babak baru telah terukir dalam sejarah mode dan lelang barang mewah. Tas tangan Birkin pertama yang pernah dibuat, sebuah ikon legendaris yang menjadi lambang kemewahan dan kepraktisan, kini telah berpindah tangan dengan harga yang mencengangkan. Tas bersejarah ini, yang dulunya merupakan milik pribadi Jane Birkin, sang musisi dan aktris ikonis asal Inggris-Prancis, dan ibu dari Charlotte Gainsbourg, berhasil terjual dengan nilai yang mendekati angka 8,6 juta euro. Angka fantastis ini, setara dengan lebih dari 150 miliar rupiah, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu item mode paling berharga yang pernah dilelang.
Penjualan ini bukan sekadar transaksi biasa; ia adalah sebuah peristiwa budaya yang menyoroti perpaduan antara sejarah, seni, dan nilai ekonomi yang luar biasa dalam dunia mode. Barang yang dilelang bukanlah sembarang tas Birkin, melainkan tas prototipe yang menjadi cikal bakal dari salah satu tas paling eksklusif dan dicari di dunia. Tas ini dilelang oleh rumah lelang bergengsi Sotheby’s di Paris, tempat di mana nilai historis dan keunikan barang-barang mewah kerap kali melampaui ekspektasi.
Menurut informasi yang dirilis oleh kantor berita AFP dan disiarkan ulang oleh jurnalis Jean-François Guyot melalui akun X (sebelumnya Twitter), penjualan tas tangan ini mencapai angka yang benar-benar di luar dugaan, yakni hampir 8,6 juta euro, sudah termasuk biaya lelang. Nominal ini tidak hanya memecahkan rekor untuk penjualan tas tangan, tetapi juga menjadi bukti nyata betapa dalamnya pengaruh Jane Birkin terhadap dunia mode, bahkan setelah kepergiannya. Publikasi berita ini pada 11 Juli 2025 menandai momen penting yang akan dikenang dalam linimasa mode dan lelang barang mewah.
Tas Birkin, yang namanya kini identik dengan kemewahan dan status sosial, memiliki kisah kelahiran yang sangat unik dan kebetulan. Kisah ini bermula pada tahun 1984, di sebuah penerbangan dari Paris menuju London. Jane Birkin, yang saat itu dikenal sebagai seorang ibu muda dengan gaya hidup yang aktif dan cenderung berantakan, duduk bersebelahan dengan Jean-Louis Dumas, yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden Direktur Hermès. Pertemuan tak terduga inilah yang kemudian mengubah sejarah tas tangan selamanya.
Menurut penuturan Jane Birkin sendiri dalam sebuah wawancara dengan Konbini, ia sedang berjuang dengan tas tangannya yang terlalu kecil dan tidak terorganisir. Saat ia membuka tasnya, isi tasnya, termasuk buku agenda kesayangannya, tumpah ruah di lantai pesawat. Dumas, yang melihat kesulitan Jane, dengan sopan bertanya mengapa ia tidak memiliki tas dengan kantong yang cukup. Jane menjawab dengan sedikit frustrasi, "Hermès tidak membuat tas dengan kantong!" Mendengar itu, Dumas tersenyum dan memperkenalkan dirinya, "Saya adalah Hermès."
Dari percakapan singkat namun krusial itu, Jane Birkin mulai menggambarkan tas impiannya di bagian belakang kantung muntah pesawat. Ia menginginkan tas yang "empat kali lebih besar dari Kelly" (merujuk pada tas ikonik Hermès lainnya, Kelly Bag), yang cukup luas untuk menampung segala keperluannya sebagai seorang ibu sekaligus seniman, namun tetap terlihat stylish. Ia menggambar sebuah desain kasar, dan Dumas, terkesan dengan idenya, berjanji akan membuatkannya.
Kesepakatan verbal di ketinggian puluhan ribu kaki itu berbuah manis. Jean-Louis Dumas menepati janjinya. Ia merancang dan membuat tas tangan sesuai dengan visi Jane Birkin, menggabungkan fungsionalitas dengan estetika Hermès yang tak tertandingi. Ketika tas prototipe itu selesai, Dumas menghubungi Jane dan bertanya, "Bisakah saya mengkomersialkan tas ini dengan nama Anda?" Jane, yang merasa sangat tersanjung, langsung mengiyakan. Dan begitulah, "Birkin Bag" lahir, sebuah nama yang tidak hanya mewakili sebuah tas, tetapi juga sebuah era dan seorang ikon.
Tas Birkin pertama ini, yang kini telah terjual dengan harga selangit, merupakan sebuah artefak yang sarat akan makna. Ia bukan sekadar aksesori mode; ia adalah simbol dari inovasi, kolaborasi tak terduga, dan daya tarik abadi dari keahlian tangan. Bagi Jane Birkin, tas ini awalnya adalah solusi praktis untuk kehidupannya yang sibuk. Namun, seiring berjalannya waktu, tas ini tumbuh menjadi lebih besar dari dirinya sendiri, menjadi salah satu barang paling didambakan di dunia.
Kematian Jane Birkin pada Juli 2023, setahun sebelum penjualan tas ini, menambah lapisan emosional pada peristiwa lelang ini. Tas ini bukan hanya peninggalan mode, melainkan juga warisan pribadi dari seorang wanita yang gayanya begitu berpengaruh dan tak lekang oleh waktu. Penjualan tas Birkin pertamanya ini seolah menjadi penghormatan terakhir terhadap warisan abadi yang ia tinggalkan, mengingatkan dunia akan kontribusinya tidak hanya dalam musik dan film, tetapi juga dalam mendefinisikan estetika kemewahan kasual.
Popularitas tas Birkin tidak hanya bersandar pada kisah kelahirannya yang menarik atau hubungannya dengan seorang ikon. Tas ini juga menjadi simbol status yang tak tertandingi karena beberapa faktor kunci:
- Eksklusivitas: Hermès secara sengaja membatasi produksi tas Birkin, menciptakan daftar tunggu yang panjang dan membuatnya sangat sulit didapatkan, bahkan bagi mereka yang memiliki uang. Ini menumbuhkan aura misteri dan keinginan yang intens.
- Keahlian Tangan: Setiap tas Birkin dibuat sepenuhnya dengan tangan oleh pengrajin ahli Hermès di Prancis. Proses pembuatannya bisa memakan waktu puluhan jam, menggunakan kulit paling premium dan perangkat keras yang dirancang dengan cermat. Kualitas pengerjaan ini menjamin daya tahan dan keindahan yang abadi.
- Investasi: Seiring waktu, tas Birkin telah terbukti menjadi investasi yang menguntungkan, seringkali mengapresiasi nilainya lebih baik daripada saham atau emas. Hal ini menjadikannya daya tarik bagi kolektor dan investor.
- Dukungan Selebriti: Dari selebriti Hollywood hingga sosialita, Birkin telah menjadi aksesori wajib yang sering terlihat di tangan para figur terkenal, semakin memperkuat citra kemewahan dan statusnya.
Harga yang mencapai 8,6 juta euro untuk tas Birkin pertama ini dapat dijelaskan oleh beberapa faktor utama. Pertama dan terpenting, ini adalah tas Birkin pertama yang pernah dibuat. Keunikan dan nilai historisnya tak tertandingi. Kedua, provenansinya: tas ini adalah milik pribadi Jane Birkin, sosok yang menjadi inspirasi dan namanya melekat pada tas tersebut. Memiliki barang yang secara langsung berhubungan dengan figur ikonik menambah nilai koleksi yang sangat besar. Ketiga, statusnya sebagai barang langka dan unik dari rumah mode Hermès, yang dikenal karena kualitas dan eksklusivitasnya yang tanpa kompromi.
Penjualan ini bukan hanya sekadar berita utama tentang kekayaan atau lelang mewah; ia adalah cerminan dari bagaimana sebuah objek bisa melampaui fungsi utamanya dan menjadi sebuah karya seni, sejarah, dan bahkan simbol budaya. Tas Birkin pertama Jane Birkin ini kini akan selamanya dikenang sebagai bukti kekuatan desain yang abadi, kejeniusan kebetulan, dan warisan seorang ikon yang terus menginspirasi generasi. Kisah di balik tas ini akan terus diceritakan, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu benda paling ikonik dan berharga dalam sejarah mode dunia.
