
Samsung kembali mengukir sejarah dalam evolusi teknologi mobile, tidak hanya dengan memperkenalkan perangkat foldable terbarunya, Galaxy Z Fold7 dan Flip7, tetapi juga dengan secara signifikan memperkaya kapabilitas kecerdasan buatan (AI) generatif pada lini produk tersebut. Langkah ini menandai kelanjutan komitmen Samsung setelah sukses besar memperkenalkan Galaxy AI pada seri Galaxy S24 dan merencanakan pengembangannya pada Galaxy S25. Lebih jauh lagi, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini bersiap melangkah ke fase berikutnya yang lebih ambisius dan futuristik: menyatukan kekuatan AI dengan teknologi imersif Extended Reality (XR) dan Augmented Reality (AR). Ini adalah visi besar yang akan membentuk ulang cara kita berinteraksi dengan dunia digital dan fisik.
Menurut Carl Nordenberg, VP Mobile eXperience Business Samsung Southeast Asia and Oceania (SEAO), generasi terbaru Galaxy AI yang kini hadir di perangkat foldable Samsung dirancang untuk menghadirkan pengalaman mobile yang benar-benar transformatif. Integrasi mendalam antara kekuatan AI dan faktor bentuk yang fleksibel dari perangkat lipat ini bukan sekadar peningkatan fitur, melainkan pembuka jalan menuju era interaksi baru yang lebih intuitif, multimodal, dan personal. "Sebagai evolusi Galaxy AI berikutnya, Vision AI membawa kecerdasan multimodal ke XR, AR, dan faktor bentuk lain yang muncul, memberikan interaksi alami tanpa batas," ujar Nordenberg saat berbincang di sela-sela perhelatan akbar Galaxy Unpacked di New York, acara yang selalu dinantikan untuk pengumuman inovasi terbaru Samsung.
Visi Samsung tentang AI pada perangkat mobile tidak lagi terbatas pada peningkatan produktivitas atau fotografi semata. Dengan Galaxy AI yang telah terbukti kemampuannya melalui fitur-fitur seperti Circle to Search, Live Translate, Chat Assist, Note Assist, dan Photo Assist pada seri Galaxy S24, kini fitur-fitur canggih ini siap dimaksimalkan pada layar besar dan fleksibel Galaxy Z Fold7 dan Flip7. Bayangkan kemampuan menerjemahkan percakapan secara langsung (Live Translate) atau meringkas catatan (Note Assist) pada layar utama Galaxy Z Fold7 yang luas, memberikan ruang kerja yang tak tertandingi untuk multitasking dan kolaborasi. Fitur Circle to Search menjadi lebih intuitif saat digunakan pada layar lipat, memungkinkan pengguna dengan mudah mencari informasi dari gambar atau teks yang muncul di berbagai aplikasi secara bersamaan. Sementara itu, Photo Assist dapat memanfaatkan fleksibilitas engsel perangkat foldable untuk mengambil gambar dari sudut pandang yang unik, kemudian menyempurnakannya dengan bantuan AI generatif, menghasilkan komposisi dan pencahayaan yang sempurna.
Samsung melihat perangkat foldable bukan hanya sebagai perangkat gaya hidup atau alat produktivitas yang canggih, melainkan sebagai jembatan esensial menuju pengalaman XR dan AR yang lebih imersif. Faktor bentuk yang fleksibel, layar yang dapat dilipat dan dibuka menjadi lebih besar, serta kolaborasi strategis dengan platform AI terkemuka seperti Gemini dari Google, menjadi fondasi kuat bagi Samsung untuk membangun era interaksi berbasis AI agent. Perangkat foldable, dengan kapasitas pemrosesan yang kuat dan kemampuan konektivitas yang mumpuni, ideal sebagai "komputer saku" yang dapat menjadi pusat kendali pengalaman XR/AR, memungkinkan pengguna untuk beralih dengan mulus antara dunia fisik dan digital.
Konsep "Vision AI" yang diusung Nordenberg adalah kunci untuk memahami ambisi Samsung di ranah ini. Vision AI adalah evolusi dari kecerdasan buatan yang memungkinkan perangkat untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia tidak hanya melalui teks, tetapi juga melalui gambar, suara, video, dan bahkan gerakan atau gestur. Dalam konteks XR dan AR, ini berarti perangkat dapat "melihat" dan "memahami" lingkungan sekitarnya, kemudian melapisi informasi digital secara kontekstual dan interaktif. Bayangkan Anda sedang melihat sebuah objek di dunia nyata melalui kamera ponsel atau kacamata AR, dan Vision AI secara otomatis mengenali objek tersebut, memberikan informasi relevan, atau bahkan mengaktifkan fungsi AI agent yang sesuai, semuanya tanpa perlu sentuhan manual yang rumit. Interaksi menjadi sangat alami, seolah perangkat membaca pikiran atau niat Anda.
Selain itu, Samsung memiliki ambisi besar untuk mengembangkan Galaxy AI menjadi platform yang terbuka. Ini berarti Samsung tidak hanya akan menciptakan fitur-fitur AI-nya sendiri, tetapi juga akan membuka ekosistem bagi pengembang pihak ketiga untuk berinovasi dan mengintegrasikan AI mereka ke dalam perangkat Galaxy. Sebuah platform AI yang terbuka memungkinkan identifikasi dan pengaktifan AI agent secara cerdas, disesuaikan dengan konteks kebutuhan pengguna. Konsep AI agent ini adalah inti dari pengalaman masa depan yang dipersonalisasi. AI agent bukan sekadar asisten suara yang merespons perintah, melainkan entitas cerdas yang secara proaktif dapat mengantisipasi kebutuhan Anda, mengotomatiskan tugas, dan memberikan rekomendasi yang relevan berdasarkan pola penggunaan, lokasi, dan preferensi Anda. Misalnya, AI agent dapat secara otomatis mengatur jadwal perjalanan, memesan tiket, atau bahkan memberikan panduan arah secara visual dalam lingkungan AR saat Anda sedang berjalan-jalan di kota baru.
Langkah strategis ini mempertegas posisi Samsung sebagai pemimpin inovasi mobile, tidak hanya dalam aspek perangkat keras (hardware) yang terus berkembang dengan form factor yang revolusioner, tetapi juga dalam pengembangan kecerdasan buatan dan pengalaman pengguna masa depan. Dengan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan AI, serta kolaborasi dengan mitra teknologi global, Samsung tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga aktif membentuk arah evolusi teknologi mobile. Kombinasi unik antara perangkat foldable yang serbaguna, kekuatan komputasi Galaxy AI yang semakin cerdas, dan dukungan penuh terhadap teknologi XR serta AR, bisa jadi merupakan arah baru yang akan mendefinisikan ulang perangkat mobile dalam beberapa tahun ke depan.
Masa depan perangkat mobile bukan lagi hanya tentang spesifikasi prosesor atau resolusi kamera, melainkan tentang bagaimana perangkat tersebut dapat beradaptasi dengan kebutuhan pengguna secara cerdas, menyediakan interaksi yang lebih imersif, dan menjadi jembatan antara dunia fisik dan digital. Samsung, dengan visi yang jelas dan eksekusi yang konsisten, sedang membangun ekosistem di mana perangkat lipat menjadi pintu gerbang menuju pengalaman XR/AR yang lebih kaya, didukung oleh AI yang semakin pintar dan adaptif. Ini adalah babak baru yang menjanjikan dalam perjalanan teknologi, di mana batas antara perangkat, AI, dan realitas semakin kabur, membuka peluang tak terbatas untuk inovasi dan pengalaman manusia. Dengan demikian, Samsung tidak hanya menjual ponsel, tetapi juga menjual masa depan interaksi digital yang lebih intuitif, personal, dan benar-benar terintegrasi dengan kehidupan kita.
