Vanenburg Ogah Terjebak Rivalitas dengan Malaysia di Piala AFF U-23

Vanenburg Ogah Terjebak Rivalitas dengan Malaysia di Piala AFF U-23

Vanenburg Ogah Terjebak Rivalitas dengan Malaysia di Piala AFF U-23

Pelatih Tim Nasional Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, dengan tegas menyatakan keengganannya untuk terjebak dalam pusaran rivalitas sengit yang kerap mewarnai setiap pertemuan antara Indonesia dan Malaysia di kancah sepak bola. Menjelang gelaran Piala AFF U-23 2025, Vanenburg menekankan pentingnya fokus pada setiap pertandingan, bukan hanya pada rivalitas abadi tersebut, demi mencapai target juara. Pernyataan ini disampaikan oleh pelatih berkebangsaan Belanda tersebut dalam sesi latihan Timnas Indonesia U-23 di Stadion Madya, Jakarta, pada Kamis (10/7), sehari sebelum berita ini dirilis pada Jumat (11/7) pukul 09.06 WIB.

Indonesia tergabung dalam Grup A Piala AFF U-23 2025 bersama dengan Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Meski duel antara Timnas Indonesia dan Malaysia selalu menjadi salah satu pertandingan yang paling dinanti dan memicu emosi di antara para penggemar kedua negara, Vanenburg memilih untuk menganggap semua laga memiliki bobot yang sama pentingnya. "Saya senang melawan mereka. Menurut saya laga pertama sama pentingnya dengan yang kedua lalu ketiga. Jadi menurut saya, kami tidak perlu memikirkan Malaysia," kata Gerald Vanenburg, menunjukkan pendekatan yang lebih pragmatis dan profesional.

Filosofi yang diusung Vanenburg ini mencerminkan pendekatan pelatih modern yang mengedepankan analisis taktis dan persiapan menyeluruh untuk setiap lawan, ketimbang membiarkan emosi rivalitas mengaburkan fokus. Baginya, setiap poin yang diraih, baik melawan Brunei, Filipina, maupun Malaysia, memiliki bobot yang sama pentingnya dalam perjalanan menuju fase gugur turnamen. Ia ingin para pemainnya memahami bahwa mentalitas juara dibangun dari konsistensi dan respek terhadap setiap lawan, bukan hanya yang dianggap rival bebuyutan. Pendekatan ini diharapkan dapat meredam tekanan psikologis yang kerap membayangi para pemain muda ketika berhadapan dengan lawan yang memiliki sejarah rivalitas panjang.

Rivalitas antara Indonesia dan Malaysia dalam sepak bola telah lama menjadi salah satu yang paling panas di kawasan Asia Tenggara. Akar persaingan ini tidak hanya terbatas pada lapangan hijau, melainkan juga meresap ke dalam sentimen nasionalisme kedua negara. Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Malaysia, di level usia berapa pun, selalu memicu atmosfer yang membara, baik di stadion maupun di media sosial. Sejak era 1970-an, derbi serumpun ini telah menghasilkan berbagai momen ikonik, mulai dari gol-gol dramatis hingga insiden kontroversial yang menjadi perbincangan hangat bertahun-tahun. Fanatisme suporter kedua belah pihak seringkali melampaui batas-batas sportivitas, menciptakan tekanan ekstra bagi para pemain dan staf pelatih. Oleh karena itu, sikap tenang dan fokus yang ditunjukkan Vanenburg adalah upaya strategis untuk meredam potensi tekanan psikologis yang mungkin dihadapi para pemainnya.

Momen-momen seperti final SEA Games, kualifikasi Piala Dunia, hingga gelaran Piala AFF, seringkali menjadi saksi bisu pertarungan sengit yang tak hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga mental para pemain. Bagi sebagian besar pemain muda U-23, ini mungkin menjadi pengalaman pertama mereka merasakan intensitas rivalitas ini di level internasional. Vanenburg, dengan pengalamannya yang luas di kancah sepak bola Eropa sebagai mantan pemain dan pelatih, tentu memahami bahwa menjaga kepala tetap dingin adalah kunci untuk tampil optimal di bawah tekanan. Ia ingin timnya tidak terpancing emosi dan tetap berpegang pada rencana permainan yang telah disiapkan.

Timnas Indonesia U-23 akan mengawali perjuangan mereka di Piala AFF U-23 2025 dengan menghadapi Brunei Darussalam pada Selasa (15/7) pukul 20.00 WIB. Pertandingan pembuka ini akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang diharapkan akan dipadati oleh ribuan suporter setia Garuda Muda. Setelah itu, barulah skuad Garuda Muda akan menghadapi Malaysia pada pertandingan kedua, sebelum menutup fase grup melawan Filipina. Vanenburg menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah laga perdana kontra Brunei. "Kami harus berpikir ke laga pertama lawan Brunei. Kemudian kami harus menatap laga kedua dan ketiga," ucapnya, menekankan pentingnya pendekatan satu pertandingan demi satu pertandingan.

Persiapan Timnas Indonesia U-23 di bawah arahan Vanenburg telah berlangsung intensif sejak beberapa waktu lalu. Fokus latihan tidak hanya pada aspek fisik dan taktik, tetapi juga pada penguatan mental para pemain. Vanenburg dikenal sebagai pelatih yang detail, menekankan pada penguasaan bola, transisi cepat, dan disiplin posisi. Sesi latihan di Stadion Madya kerap diisi dengan simulasi pertandingan, latihan skema bola mati, serta evaluasi individu untuk memastikan setiap pemain memahami peran dan tanggung jawabnya di lapangan. Pemilihan pemain juga menjadi perhatian utama, dengan Vanenburg mencari kombinasi terbaik antara pemain yang sudah memiliki pengalaman di level senior dengan talenta-talenta muda yang menjanjikan, memastikan kedalaman skuad yang memadai untuk menghadapi jadwal pertandingan yang padat.

Ambisi Vanenburg tidak hanya terbatas pada Piala AFF U-23. Juru taktik asal Belanda itu menatap turnamen ini sebagai bagian dari rangkaian target yang lebih besar untuk Timnas Indonesia U-23. Ia secara terbuka menyatakan keinginannya untuk memenangkan semua turnamen yang akan diikuti Timnas Indonesia U-23 dalam waktu dekat. "Semua laga harus dimenangkan. Saya tidak pernah melangkah ke sebuah turnamen dan berpikir untuk kalah. Kami punya tiga turnamen [dalam waktu dekat] dan berusaha memenangkan tiga turnamen itu. Menurut saya itu hal normal," kata Gerald, menunjukkan mentalitas pemenang yang kuat.

Pernyataan "tiga turnamen" ini mengindikasikan bahwa Piala AFF U-23 adalah batu loncatan menuju kompetisi yang lebih prestisius. Spekulasi mengarah pada kemungkinan SEA Games 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, yang juga berfungsi sebagai kualifikasi Olimpiade, sebagai bagian dari target jangka panjang Vanenburg bersama skuad Garuda Muda. Mentalitas juara yang ditanamkan Vanenburg sangat jelas: setiap pertandingan adalah final, dan setiap turnamen adalah kesempatan untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik. "Saya ingin menjuarai semua turnamen. Tentu hal itu mungkin tidak semuanya terwujud. Tapi kami akan berusaha untuk mewujudkannya," ia menambahkan, menunjukkan kombinasi antara ambisi tinggi dan realisme. Vanenburg memahami bahwa sepak bola adalah olahraga yang penuh kejutan, namun ia tidak akan pernah menyerah dalam mengejar kesempurnaan dan kemenangan.

Meskipun tantangan akan selalu ada, terutama dalam turnamen usia muda di mana performa bisa naik turun dan tekanan publik sangat besar, Vanenburg tetap optimistis. Ia percaya pada potensi besar yang dimiliki para pemain muda Indonesia. Dengan bimbingan yang tepat, disiplin yang ketat, dan strategi yang matang, ia yakin skuadnya mampu bersaing dan meraih hasil maksimal. Piala AFF U-23 bukan hanya tentang meraih trofi, tetapi juga tentang pengembangan pemain, memberikan mereka pengalaman berharga di kancah internasional, dan membentuk karakter mereka sebagai pesepak bola profesional. Ini adalah ajang pembuktian bagi Vanenburg dan para pemainnya, sekaligus harapan baru bagi masa depan sepak bola Indonesia yang diharapkan dapat terus melahirkan talenta-talenta berkualitas.

Dengan filosofi yang kuat dan persiapan matang, Gerald Vanenburg bertekad membawa Timnas Indonesia U-23 tampil prima di Piala AFF U-23 2025. Ia tidak ingin skuadnya terdistraksi oleh euforia atau tekanan rivalitas, melainkan fokus pada tujuan utama: meraih kemenangan di setiap pertandingan dan akhirnya mengangkat trofi juara. Laga perdana melawan Brunei akan menjadi ujian pertama yang krusial, dan semua mata akan tertuju pada bagaimana Garuda Muda memulai perjalanan mereka di bawah kepemimpinan pelatih yang berani menentang arus emosi rivalitas demi profesionalisme dan target yang lebih besar.

Vanenburg Ogah Terjebak Rivalitas dengan Malaysia di Piala AFF U-23

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *