
Jakarta akan menjadi sorotan dunia bola basket 3×3 pada akhir Juli 2025, ketika Indonesia menjadi tuan rumah dua ajang bergengsi, FIBA 3×3 Women’s Series Jakarta 2025 dan FIBA 3×3 Challenger Jakarta 2025. Perhelatan akbar ini bukan sekadar kompetisi biasa, melainkan panggung bagi Indonesia untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai tuan rumah sekaligus menguji kemampuan para pebasket 3×3 terbaiknya melawan tim-tim papan atas dari berbagai belahan dunia. Dengan empat tim perwakilan, Indonesia optimis mampu memetik pengalaman berharga dan mencatatkan prestasi yang membanggakan di hadapan publik sendiri.
Ajang FIBA 3×3 Women’s Series Jakarta 2025 dijadwalkan berlangsung pada tanggal 24 dan 25 Juli 2025, membuka rangkaian turnamen yang penuh intensitas. Menyusul kemudian, FIBA 3×3 Challenger Jakarta 2025 akan mengambil alih panggung pada 26 dan 27 Juli 2025. Seluruh pertandingan, yang diprediksi akan menyajikan aksi-aksi mendebarkan dan penuh energi, akan dipusatkan di lokasi strategis Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK). Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, area terbuka yang luas di jantung ibu kota ini menjanjikan atmosfer kompetisi yang hidup, mudah diakses oleh para penggemar, dan mampu menampung ribuan penonton yang haus akan tontonan berkualitas.
Sebagai negara penyelenggara, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menurunkan tiga wakil di FIBA 3×3 Challenger Jakarta 2025, sebuah kesempatan emas untuk mengukur kekuatan dan strategi tim-tim lokal di kancah internasional. Ketiga tim kebanggaan tersebut adalah Jakarta Mandiri, Batavia Mandiri, dan South Jakarta Inaspro. Nama-nama ini membawa harapan besar dari penggemar basket Tanah Air, menunjukkan representasi yang kuat dari berbagai entitas dan klub yang berkontribusi pada pengembangan bola basket 3×3 di Indonesia.
Tantangan yang menanti ketiga tim putra Indonesia ini tidak main-main. Mereka akan bersaing ketat dengan 13 tim lain yang datang dari berbagai penjuru dunia, masing-masing membawa reputasi dan kualitas pemain yang tak perlu diragukan lagi. Daftar lawan yang akan dihadapi mencerminkan peta kekuatan 3×3 global: Miami (Amerika Serikat), Riffa (Bahrain), Chongming (China), Hangzhou (China), Utrecht (Belanda), Marijampole (Lithuania), Barcelona (Spanyol), Lugano (Swiss), Taipei WanBao (Taiwan), Mataro (Spanyol), Manila (Filipina), dan Bucharest Stinta (Rumania), serta Siliguri IB3L (India). Kehadiran tim-tim ini menjamin persaingan yang ketat, di mana setiap pertandingan akan menjadi ajang pembuktian dan pembelajaran bagi wakil Indonesia. Pengalaman menghadapi gaya bermain yang beragam, kecepatan yang berbeda, dan strategi yang inovatif dari tim-tim elite ini akan menjadi bekal tak ternilai bagi perkembangan pemain-pemain Indonesia di masa depan.
Sementara itu, di kategori putri, Indonesia hanya memiliki satu wakil di FIBA 3×3 Women’s Series Jakarta 2025, yaitu tim Jakarta. Meski sendirian, harapan besar disematkan kepada tim ini untuk tampil maksimal dan memberikan perlawanan terbaik. Tantangan yang dihadapi tidak kalah berat, mengingat mereka harus bersaing dengan 15 tim putri lainnya yang juga berasal dari negara-negara dengan tradisi basket 3×3 yang kuat. Lawan-lawan yang akan dihadapi meliputi tim-tim tangguh dari Spanyol, Australia, Ulaanbaatar Amazons (Mongolia), Christchurch (Selandia Baru), Singapura, Uganda, Filipina, Amerika Serikat, Bonn Baskets (Jerman), Jepang, Thailand, Orleans (Prancis), Puerto Rico, Mongolia, dan Rumania. Kehadiran tim-tim ini menegaskan status Women’s Series sebagai salah satu turnamen 3×3 putri paling kompetitif di dunia, menjanjikan tontonan yang mendebarkan dan penuh drama.
Anthony Gunawan, Head of Tournament Operation Inaspro 3×3 Series, menegaskan pentingnya ajang ini bagi perkembangan pebasket 3×3 Indonesia. "Tim-tim luar yang datang punya reputasi luar biasa di basket 3×3," ujarnya dalam jumpa pers yang diselenggarakan di kantor FIBA Jakarta pada Jumat, 11 Juli 2025. Pernyataan ini bukan sekadar basa-basi, melainkan pengakuan terhadap kualitas lawan yang akan dihadapi. Bagi para pemain Indonesia, berkompetisi di level ini adalah kesempatan emas untuk mengukur kemampuan diri, belajar dari yang terbaik, dan meningkatkan standar permainan mereka. Pengalaman bertanding melawan pemain-pemain yang secara rutin tampil di FIBA 3×3 World Tour atau bahkan ajang sekelas Olimpiade, akan memberikan insight berharga yang tidak bisa didapatkan dari sesi latihan biasa. Ini adalah "laboratorium" terbaik untuk menguji mental, fisik, dan taktik.
Empat tim Indonesia yang akan bertanding telah dibentuk dengan komposisi pemain dari berbagai daerah, menunjukkan upaya federasi untuk meratakan kesempatan dan mengembangkan talenta dari seluruh penjuru negeri. Tim putri Indonesia, yang diharapkan menjadi garda terdepan di Women’s Series, akan diperkuat oleh enam pemain berbakat: Fanny Kalumata, Mabekou Valeri, Natasha Debby, Evelyn Fiyo, Natasya Amelia, dan Valencia Callistan. Kombinasi pemain senior dan muda diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat untuk menghadapi lawan-lawan tangguh.
Di sektor putra, tim Jakarta Mandiri akan mengandalkan Mohammed Aymane Garudi Arip, Halmaheranno A.Lolaru Hady, Jonathan Patrick Alex, dan Yogi Saputra Chan. Mereka adalah kombinasi pemain dengan pengalaman di level nasional dan potensi untuk bersinar di kancah internasional. Sementara itu, Batavia Mandiri akan diperkuat oleh Daffa Dhoifullah, Justin Jaya Wiyanto, Serigne Modou Kane, dan Deante Barnes. Kedua tim Mandiri ini diproyeksikan untuk memberikan perlawanan sengit dan menunjukkan karakter permainan 3×3 Indonesia yang cepat dan agresif.
Adapun satu tim lainnya, South Jakarta Inaspro, masih menyimpan rahasia terkait daftar pemainnya. Alvin Indra, yang ditunjuk sebagai manajer tim pada ajang bergengsi 3×3 ini, memberikan sedikit bocoran yang membuat penasaran. "Pemain yang akan menghuni South Jakarta merupakan pemain yang ikut playoff IBL. Jadi belum kami umumkan sekarang. Tunggu kejutannya," ungkap Alvin. Pernyataan ini tentu saja menambah antisipasi, mengingat pemain-pemain IBL (Indonesian Basketball League) memiliki level profesionalisme dan pengalaman bertanding yang tinggi, menjanjikan kekuatan tambahan bagi tim Indonesia.
Terkait jalur kualifikasi, Jakarta Mandiri dan South Jakarta Inaspro berhasil mengamankan tempat langsung di main draw FIBA 3×3 Challenger Jakarta 2025. Ini adalah keuntungan besar karena mereka tidak perlu melalui babak kualifikasi yang melelahkan. Sebaliknya, Batavia Mandiri harus berjuang melalui fase Kualifikasi terlebih dahulu untuk bisa menembus main draw. Jalur kualifikasi ini akan menjadi ujian pertama bagi Batavia Mandiri, menunjukkan ketahanan mental dan fisik mereka sebelum berhadapan dengan tim-tim utama.
Alvin Indra juga memberikan gambaran mengenai persiapan intensif yang telah dilakukan oleh tim-tim Indonesia. "Persiapan khusus untuk menghadapi Women’s Series dan Challenger sudah dimulai dengan baik dari akhir Juni kemarin. Kami berterima kasih kepada DPP Perbasi dan BTN 3×3 bahwa sedari awal tahun sudah difasilitasi untuk terus bisa mengadakan TC dan mengikuti beberapa event seperti Jumpshoot 3×3, FIBA 3×3 Asia Cup, dan Nation League U23 dan U21," jelas Alvin. Persiapan yang komprehensif ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menghadapi turnamen ini, tidak hanya sebagai tuan rumah tetapi juga sebagai kontestan yang ingin berprestasi.
Namun, Alvin juga menekankan perbedaan mendasar antara turnamen sebelumnya dengan FIBA 3×3 Women’s Series dan Challenger. "Namun, Women’s Series dan Challenger berbeda. Ini adalah ajang pro circuit 3×3 di mana kita akan menghadapi banyak tim besar 3×3 dengan pemain-pemain level dunianya. Pastinya ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi kami baik para pemain, pelatih, dan official yang akan terus coba meningkatkan kualitas timnas 3×3 kita khususnya untuk ke SEA Games 2025 di akhir tahun nanti," lanjutnya. Penekanan pada "pro circuit" menyoroti tingkat profesionalisme dan kompetisi yang jauh lebih tinggi. Para pemain akan merasakan tekanan bertanding di level global, menghadapi strategi yang lebih kompleks, dan kecepatan permainan yang lebih tinggi. Semua ini adalah bagian integral dari proses pengembangan yang diharapkan dapat berujung pada performa puncak di SEA Games 2025, ajang multievent regional yang menjadi target utama bagi banyak cabang olahraga Indonesia.
Kejuaraan ini juga memiliki dampak strategis yang lebih luas bagi Indonesia. Selain meningkatkan pengalaman bertanding para pemain, hosting event sebesar ini juga menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan event olahraga internasional. Ini dapat membuka pintu bagi lebih banyak turnamen FIBA di masa depan, sekaligus memperkuat citra Indonesia di mata komunitas basket global. Dari segi promosi, acara ini akan menjadi etalase bagi perkembangan olahraga 3×3 di Tanah Air, menarik minat generasi muda untuk menekuni cabang olahraga yang kini telah menjadi bagian dari Olimpiade ini.
Untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan dan memberikan kesempatan bagi publik untuk menyaksikan langsung aksi-aksi spektakuler ini, Panitia Pelaksana (Panpel) telah menyiapkan tiket dengan harga yang terjangkau. Harga tiket mulai dari Rp 80 ribu untuk harian, dan Rp 350 ribu untuk tiket terusan selama empat hari penuh. Ini adalah investasi kecil untuk mendapatkan hiburan berkualitas tinggi dan mendukung atlet-atlet kebanggaan bangsa. Tiket akan mulai dijual untuk umum pada 12 Juli 2025, memberikan waktu yang cukup bagi para penggemar untuk merencanakan kehadiran mereka. Diharapkan Plaza Timur GBK akan dipenuhi oleh lautan penggemar yang antusias, memberikan dukungan penuh dan menciptakan atmosfer yang membakar semangat para pemain.
Secara keseluruhan, FIBA 3×3 Jakarta 2025 adalah lebih dari sekadar turnamen bola basket. Ini adalah perayaan olahraga, ajang pembelajaran, dan panggung pembuktian bagi Indonesia. Dengan persiapan matang, dukungan penuh, dan semangat juang yang membara, keempat tim Indonesia siap menghadapi tantangan dunia dan mengukir sejarah baru bagi bola basket 3×3 Tanah Air. Momen ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju puncak prestasi di kancah basket 3×3 global.
