
Sesi FP2 dimulai dengan intensitas tinggi, menunjukkan betapa kompetitifnya ajang balap motor paling bergengsi ini. Beberapa pebalap top langsung menunjukkan taringnya di menit-menit awal. Fabio Quartararo, dengan Yamaha-nya, sempat mencatatkan waktu tercepat, disusul ketat oleh Jack Miller yang juga dari tim Yamaha, yang menunjukkan peningkatan signifikan pada kecepatan motornya. Mereka berdua bergantian merebut posisi terdepan, memberikan gambaran awal tentang persaingan sengit yang akan terjadi sepanjang sesi.
Namun, tidak butuh waktu lama bagi Marc Marquez untuk menegaskan dominasinya. Sang "Baby Alien" dengan Ducati Desmosedici-nya, segera menggusur posisi teratas dengan putaran yang sangat impresif. Kecepatan dan ketepatan Marquez di lintasan yang sangat ia kuasai ini langsung terlihat. Meski demikian, Jack Miller kembali menunjukkan respons cepat dengan catatan waktu 1 menit 29,975 detik, sedikit lebih cepat dari torehan Marquez, menunjukkan bahwa persaingan di puncak tidak akan mudah bagi siapapun.
Pada pertengahan sesi, Marc Marquez kembali mengambil alih kendali. Dengan sebuah putaran yang fenomenal, ia melampaui catatan waktu terakhir Miller, membukukan 1 menit 29,048 detik. Torehan waktu ini tidak hanya mengembalikan Marquez ke posisi teratas, tetapi juga menciptakan jarak yang cukup signifikan dengan para pesaing terdekatnya, menandakan bahwa ia telah menemukan ritme terbaiknya di lintasan ikonik Sachsenring. Ini adalah indikasi awal bahwa Marquez memang memiliki keunggulan khusus di sirkuit ini, sebuah fakta yang telah terbukti berulang kali sepanjang kariernya.
Menjelang lima menit terakhir sesi, suasana di pitlane semakin memanas. Para pebalap melakukan putaran terakhir mereka dengan ban baru dan settingan motor terbaik untuk mencoba memperbaiki posisi. Marquez sendiri menajamkan waktunya, menunjukkan bahwa ia belum puas dengan torehan sebelumnya dan terus mencari batas kecepatan. Namun, ancaman serius datang dari dua pebalap KTM, Pedro Acosta dan Maverick Vinales. Keduanya bergantian saling mematahkan waktu untuk berada di posisi teratas, menunjukkan potensi besar dari motor KTM di Sachsenring dan ambisi mereka untuk menggeser Marquez. Vinales, yang baru saja bergabung dengan KTM di musim ini, terlihat sangat cepat beradaptasi, sementara Acosta, sebagai rookie sensasional, terus membuktikan mengapa ia dianggap sebagai bintang masa depan.
Namun, seperti yang sering terjadi di Sachsenring, serangan terakhir dari Marc Marquez memastikan bahwa ia tidak akan tergeser dari takhtanya. Dengan sebuah putaran penutup yang luar biasa, Marquez mengakhiri FP2 MotoGP Jerman 2025 dengan catatan waktu 1 menit 28,277 detik. Ini adalah sebuah pernyataan tegas tentang dominasinya, mengunci posisi teratas dan memberikan kepercayaan diri yang besar menjelang sesi kualifikasi.
Di belakang Marquez, Maverick Vinales berhasil mengamankan posisi kedua, hanya terpaut 0,197 detik dari waktu tercepat Marquez. Ini adalah hasil yang sangat menggembirakan bagi Vinales dan tim KTM, menunjukkan bahwa mereka memiliki kecepatan yang kompetitif. Pedro Acosta melengkapi posisi tiga besar dengan selisih 0,403 detik, menegaskan performa impresifnya sebagai rookie yang terus beradaptasi dengan cepat di kelas utama.
Jack Miller, yang sempat memimpin di awal sesi, mengakhiri FP2 di posisi keempat dengan selisih 0,812 detik dari Marquez. Penampilan Miller menunjukkan potensi Yamaha di Sachsenring, meskipun masih ada gap yang perlu mereka tutupi. Alex Marquez, rekan setim Marc Marquez di Ducati, melengkapi lima besar, memperkuat dominasi Ducati di barisan depan. Ini menunjukkan bahwa tim Ducati secara keseluruhan memiliki paket motor yang sangat kuat di sirkuit ini.
Peringkat enam hingga sepuluh diisi secara berturut-turut oleh Franco Morbidelli (Ducati), Brad Binder (KTM), Johann Zarco (Honda), Marco Bezzecchi (Aprilia), dan Luca Marini (Honda). Keberagaman pabrikan di posisi sepuluh besar menunjukkan bahwa meskipun ada dominasi dari pabrikan tertentu, persaingan tetap terbuka lebar. Morbidelli terus menunjukkan performa yang solid, sementara Binder dengan KTM-nya selalu menjadi ancaman. Zarco dan Marini, dengan motor Honda yang masih dalam tahap pengembangan, berhasil menembus 10 besar, menunjukkan kemajuan yang positif.
Sorotan tajam tertuju pada Francesco Bagnaia, juara dunia bertahan dari tim Ducati, yang terpuruk di peringkat 13. Dengan selisih 1,473 detik dari rekan setimnya, Marc Marquez, Bagnaia menghadapi tantangan besar untuk menemukan kecepatan dan ritme yang diperlukan di Sachsenring. Hasil ini tentu menjadi kekhawatiran bagi tim Ducati dan para penggemar Bagnaia, mengingat pentingnya sesi FP2 untuk langsung lolos ke Kualifikasi 2 (Q2).
Selain Bagnaia, Fabio Di Giannantonio, yang sebelumnya memuncaki sesi Practice (FP1), juga mengalami penurunan signifikan dan hanya finis di posisi ke-12. Hal ini menunjukkan betapa cepatnya kondisi lintasan dan strategi pebalap berubah di antara sesi, serta tantangan untuk menjaga konsistensi performa. Fabio Quartararo, pebalap Yamaha lainnya, juga belum menemukan ritme terbaiknya, berada di posisi 14 dengan selisih 1,689 detik.
Sirkuit Sachsenring, dengan karakteristiknya yang unik, selalu menjadi medan pertempuran yang menarik. Lintasan sepanjang 3,671 km ini dikenal dengan tikungan kiri yang dominan (10 tikungan kiri berbanding 3 tikungan kanan), menjadikannya salah satu sirkuit paling menantang secara fisik bagi para pebalap. Konsentrasi tinggi dan kekuatan fisik ekstrem dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan dan kecepatan di setiap putaran. Bagi Marc Marquez, Sachsenring bukan sekadar sirkuit, melainkan ‘kerajaan’ pribadinya. Rekor tak terkalahkannya selama bertahun-tahun di sirkuit ini, baik di kelas utama maupun kelas bawah, telah menjadikannya ikon Sachsenring. Gaya balapnya yang agresif, kemampuannya untuk "menyelamatkan" motor dari ambang jatuh, dan keahliannya dalam mengelola ban di tikungan panjang kiri sangat cocok dengan karakter lintasan ini. Hasil FP2 ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai "Raja Sachsenring" dan menjadi modal berharga untuk meraih pole position serta kemenangan di balapan utama.
Hasil FP2 ini memiliki implikasi besar untuk sesi kualifikasi. Para pebalap yang masuk dalam 10 besar secara otomatis akan lolos ke Kualifikasi 2 (Q2), yang akan memperebutkan posisi start terdepan. Sementara itu, pebalap di luar 10 besar harus berjuang di Kualifikasi 1 (Q1) untuk memperebutkan dua slot tersisa ke Q2. Dengan performa dominan Marquez, ia kini menjadi favorit kuat untuk meraih pole position. Bagi para pesaingnya, terutama Francesco Bagnaia, hasil ini adalah pekerjaan rumah besar untuk menemukan solusi agar bisa tampil kompetitif di kualifikasi dan balapan. Strategi ban, setelan suspensi, dan elektronik motor akan menjadi kunci dalam menentukan hasil akhir.
Secara keseluruhan, sesi FP2 MotoGP Jerman 2025 di Sachsenring telah memberikan gambaran yang jelas tentang siapa yang memiliki kecepatan dan siapa yang masih harus berjuang. Dominasi Marc Marquez, performa mengejutkan dari KTM dengan Vinales dan Acosta, serta perjuangan para juara bertahan seperti Bagnaia, menambah drama jelang sesi kualifikasi dan balapan. Para penggemar balap motor pasti menantikan aksi lebih lanjut dari para pebalap terbaik dunia ini di sirkuit legendaris Sachsenring.
Berikut adalah hasil lengkap Free Practice II MotoGP Jerman 2025:
- Marc Marquez (E), Ducati, 1:28.277 min
- Maverick Vinales (E), KTM, +0.197 sec
- Pedro Acosta (E), KTM, +0.403
- Jack Miller (AUS), Yamaha, +0.812
- Alex Marquez (E), Ducati, +0.896
- Franco Morbidelli (I), Ducati, +0.920
- Brad Binder (ZA), KTM, +0.939
- Johann Zarco (F), Honda, +0.987
- Marco Bezzecchi (I), Aprilia, +1.178
- Luca Marini (I), Honda, +1.271
- Fermin Aldeguer (E), Ducati, +1.314
- Fabio Di Giannantonio (I), Ducati, +1,452
- Francesco Bagnaia (I), Ducati, +1,473
- Fabio Quartararo (F), Yamaha, +1,689
- Joan Mir (E), Honda, +1,732
- Miguel Oliveira (P), Yamaha, +1,913
- Alex Rins (E), Yamaha, +2,024
- Raul Fernandez (E), Aprilia, +2,261
- Lorenzo Savadori (I), Aprilia, +2.652
- Ai Ogura (J), Aprilia, +3.435
