
Karoseri Laksana, produsen bus terkemuka asal Ungaran, Jawa Tengah, baru-baru ini kembali mengukir sejarah dengan keberhasilan mengekspor unit bus terbarunya ke Sri Lanka. Pencapaian ini menandai Sri Lanka sebagai negara kelima tujuan ekspor bagi Laksana, memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam industri karoseri global dan menjadi bukti nyata kualitas serta inovasi produk buatan Indonesia. Langkah strategis ini tidak hanya memperluas jangkauan pasar Laksana, tetapi juga menegaskan kemampuan manufaktur dalam negeri untuk bersaing di tingkat internasional, memenuhi standar dan kebutuhan pasar yang beragam.
Ekspansi Laksana ke pasar Sri Lanka bukan sekadar transaksi bisnis biasa, melainkan cerminan dari visi jangka panjang perusahaan untuk membawa nama Indonesia lebih jauh di panggung dunia otomotif. Dengan pengalaman dan reputasi yang telah teruji di pasar domestik, Laksana secara bertahap merambah pasar internasional, dimulai dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara, kemudian meluas ke kawasan lain yang memiliki potensi besar. Keberhasilan menembus pasar Sri Lanka, yang dikenal memiliki kebutuhan transportasi publik dan pariwisata yang terus berkembang, menunjukkan adaptabilitas Laksana dalam merancang dan memproduksi bus yang sesuai dengan regulasi, kondisi geografis, dan preferensi lokal di berbagai negara. Hal ini juga menjadi dorongan bagi industri manufaktur Indonesia lainnya untuk terus berinovasi dan berani menembus pasar global.
Bus yang menjadi primadona ekspor kali ini adalah varian khusus dari bodi Legacy SR3 Neo Panorama, sebuah mahakarya desain dan rekayasa dari Laksana. Konsep "Neo Panorama" sendiri mengacu pada desain kaca depan tunggal yang menjadi ciri khas utama bus ini. Desain ini tidak hanya memberikan tampilan yang lebih modern dan elegan, tetapi juga menawarkan pandangan yang jauh lebih luas dan tanpa sekat bagi pengemudi maupun penumpang. Kaca tunggal ini menciptakan kesan lapang dan bersih pada bagian depan bus, berbeda dengan kebanyakan bus di Indonesia yang seringkali menggunakan kaca ganda. Sentuhan futuristik pada bagian fascia semakin diperkuat dengan penambahan lampu DRL (Daytime Running Light) yang terintegrasi apik pada bagian lips bumper depan, menyerupai desain yang ditemukan pada tipe Legacy SR3 Ultimate, memberikan kesan mewah dan agresif sekaligus.
Baca Juga:
- Tragedi di Jalan Tol Spanyol: Diogo Jota dan Adik Tewas dalam Kecelakaan Lamborghini Maut
- IMI Luncurkan ‘Bamsoet And The Stars’ di IMI TV dan Perluas Konten IMI Radio 96.7 FM, Perkuat Ekosistem Otomotif Digital Nasional.
- Daftar Harga Motor Listrik Terlengkap Juli 2025: Diskon Menggila hingga Subsidi yang Dinanti
- Ariel Noah: Sebuah Deklarasi Gairah Roda Dua di Tengah Gemerlap Koleksi Mobil Mewah
- Banten Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Hingga Akhir Oktober 2025: Dorong Kepatuhan dan Permudah Masyarakat
Meskipun bagian depan mengusung desain "Neo Panorama" yang unik, bodi samping dan belakang bus ini mengadopsi gaya Legacy Series SR3 tipe Standard. Pilihan ini menunjukkan fleksibilitas Laksana dalam mengombinasikan elemen-elemen desain untuk menciptakan produk yang optimal bagi pasar ekspor. Bus ini hadir dengan balutan warna silver polos yang elegan, minim tempelan stiker, menegaskan kesan minimalis namun mewah, serta memberikan keleluasaan bagi operator di Sri Lanka untuk menambahkan branding mereka sendiri. Kesederhanaan desain eksterior ini seringkali menjadi preferensi di pasar internasional, di mana fokus utama adalah pada fungsionalitas, durabilitas, dan kemudahan perawatan.
Salah satu aspek paling menarik dan menjadi pembeda signifikan dari bus ekspor ini adalah konfigurasi pintunya. Bus ini hanya dilengkapi dengan satu pintu masuk, yang terletak di bagian kiri depan. Pintu ini dioperasikan secara elektrik oleh pengemudi, sebuah fitur yang menekankan efisiensi dan kontrol. Konfigurasi ini sangat kontras dengan spesifikasi bus yang umum ditemukan di Indonesia, yang biasanya memiliki dua atau bahkan tiga pintu (dua di sisi kiri, di depan dan tengah/belakang, serta satu pintu darurat di sisi kanan belakang). Perbedaan ini bukan tanpa alasan; seringkali pasar ekspor memiliki regulasi keselamatan, efisiensi operasional, atau bahkan budaya penggunaan yang berbeda, yang menuntut penyesuaian spesifikasi. Konfigurasi satu pintu bisa jadi lebih sesuai untuk rute-rute tertentu di Sri Lanka, atau untuk mengurangi biaya produksi dan perawatan.
Dalam hal fondasi dan performa, bus ini dibangun di atas sasis Mercedes-Benz 1626L, sebuah pilihan yang sangat tepat untuk pasar ekspor. Sasis ini dikenal luas akan ketangguhan, keandalan, dan performa mesin yang mumpuni, menjadikannya favorit di banyak negara, terutama untuk operasional bus jarak menengah hingga jauh. Keunggulan sasis 1626L semakin ditingkatkan dengan penggunaan sistem suspensi udara (air suspension). Sistem ini menjamin kenyamanan maksimal bagi penumpang dengan meredam guncangan dan getaran jalan secara efektif, serta memberikan stabilitas yang lebih baik saat bermanuver. Penggunaan suspensi udara adalah standar kemewahan dan kenyamanan dalam bus modern, yang sangat penting untuk menarik minat operator bus yang mengutamakan pengalaman penumpang.
Meskipun menggunakan bodi tipe HD (High Decker) standard, Laksana tetap memperhatikan fungsionalitas ruang penyimpanan. Bagasi kolong bus ini didesain tembus dari kanan ke kiri, memungkinkan penyimpanan barang bawaan yang panjang dan besar. Namun, perlu dicatat bahwa bagasi ini tidak dirancang untuk mengangkut sepeda motor, yang seringkali menjadi kebutuhan bagi beberapa operator bus di Indonesia. Penempatan tangki bahan bakar juga unik, terletak di bagian belakang dan menyatu dengan area bagasi, sebuah konfigurasi yang mungkin disesuaikan untuk distribusi bobot yang optimal atau untuk mematuhi regulasi tertentu di Sri Lanka.
Memasuki bagian dalam kabin, penumpang akan disambut dengan nuansa mewah dan modern yang kental. Lantai bus dilapisi dengan vinyl bermotif kayu, menciptakan kesan hangat dan elegan, sekaligus mudah dibersihkan dan tahan lama. Desain interior Laksana selalu dikenal dengan perhatian terhadap detail, dan ini terlihat jelas pada pemilihan material serta finishing yang rapi. Untuk menunjang kenyamanan dan hiburan penumpang, bus ini telah dilengkapi dengan headunit berlayar sentuh berukuran 10 inci berbasis Android, membuka akses ke berbagai fitur multimedia, navigasi, dan konektivitas. Sistem kamera CCTV terintegrasi juga hadir untuk memastikan keamanan dan pengawasan selama perjalanan, baik bagi penumpang maupun barang bawaan.
Fasilitas penunjang lainnya yang menambah nilai kemewahan bus ini termasuk cooler box, sebuah boks pendingin minuman yang sangat berguna untuk perjalanan panjang, memungkinkan penumpang menikmati minuman dingin kapan saja. Konfigurasi jok penumpang menggunakan format 2-2, sebuah standar yang menawarkan kenyamanan optimal bagi setiap penumpang. Setiap kursi juga telah dilengkapi dengan sabuk pengaman tiga titik, layaknya mobil pribadi, menekankan standar keselamatan yang tinggi yang diterapkan Laksana untuk pasar ekspor. Secara total, bus ini mampu menampung 45 penumpang, menjadikannya ideal untuk keperluan pariwisata, antar kota, atau charter.
Menariknya, meskipun bus ini mengusung bodi Legacy SR3, bagian dasbornya masih menggunakan desain dari seri SR2. Fenomena ini, seperti yang dijelaskan oleh Lang Widya Praba Wasista, Bus & Coach Consultant Laksana, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Laksanabus, adalah bagian dari strategi adaptasi untuk pasar ekspor. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti preferensi operator di Sri Lanka yang mungkin lebih familiar dengan desain SR2, pertimbangan biaya produksi, atau bahkan kemudahan dalam integrasi sistem tertentu yang sudah ada. Fleksibilitas semacam ini menunjukkan bagaimana Laksana sangat responsif terhadap kebutuhan spesifik klien dan pasar internasional.
Selain fasilitas utama, Laksana juga membekali bus ini dengan berbagai fitur pendukung modern untuk kenyamanan maksimal. Setiap baris kursi dilengkapi dengan port pengisian daya (charger port) di bagasi atas, memastikan perangkat elektronik penumpang tetap terisi selama perjalanan. Lebih lanjut, bus ini menyediakan port USB tipe A dan tipe C yang terintegrasi pada louver AC, serta port USB tipe A dan tipe C dengan spesifikasi pengisian cepat (quick charging) yang strategis ditempatkan di bawah jok. Ketersediaan beragam jenis port dan teknologi pengisian cepat ini adalah respon terhadap meningkatnya kebutuhan konektivitas di era digital, di mana penumpang selalu ingin perangkat mereka tetap aktif. Untuk hiburan visual, bus ini juga dilengkapi dengan fasilitas televisi, memungkinkan pemutaran film atau program lainnya selama perjalanan.
Keberhasilan ekspor bus Laksana ke Sri Lanka adalah sebuah pencapaian yang patut diapresiasi, tidak hanya bagi perusahaan itu sendiri tetapi juga bagi industri manufaktur Indonesia secara keseluruhan. Ini adalah bukti bahwa produk dalam negeri mampu bersaing, bahkan unggul, di pasar global dengan kualitas, inovasi, dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Dengan terus memperluas jejaknya di kancah internasional, Laksana tidak hanya membawa keuntungan bisnis, tetapi juga mengangkat citra Indonesia sebagai negara produsen yang handal dan berkualitas. Lang Widya Praba Wasista, sebagai perwakilan dari Laksana, menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memenuhi standar global, membuka jalan bagi ekspor-ekspor selanjutnya yang akan semakin memperkuat posisi Laksana di pasar bus dunia.
