Musim 2025/2026: Ujian Sejati Ruben Amorim di Manchester United, Tak Ada Lagi Dalih Kegagalan

Musim 2025/2026: Ujian Sejati Ruben Amorim di Manchester United, Tak Ada Lagi Dalih Kegagalan

Musim 2025/2026 akan menjadi periode krusial bagi Manchester United dan manajer anyar mereka, Ruben Amorim. Setelah musim 2024/2025 yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah klub di era Premier League, eks bek Setan Merah, Ashley Young, secara terang-terangan menyatakan bahwa tidak akan ada lagi ruang untuk alasan bagi Amorim. Manajer asal Portugal itu dinilai harus segera menunjukkan kemampuannya, atau menghadapi konsekuensi yang tak terhindarkan dalam dunia sepak bola modern yang penuh tekanan.

Manchester United menutup musim 2024/2025 dengan catatan yang sangat mengecewakan. Mereka finis di peringkat ke-15 Premier League, jauh dari ekspektasi awal yang menargetkan zona Liga Champions. Hasil ini juga berarti Setan Merah dipastikan absen dari kompetisi Eropa untuk musim berikutnya, sebuah pukulan telak bagi reputasi dan finansial klub. Kegagalan ini menandai titik terendah bagi klub raksasa yang pernah mendominasi sepak bola Inggris selama dua dekade di bawah Sir Alex Ferguson. Krisis cedera parah yang melanda skuad, inkonsistensi performa, serta tanda tanya besar pada strategi dan kepemimpinan Erik ten Hag, menjadi latar belakang kelam sebelum pergantian tongkat kepelatihan.

Ruben Amorim ditunjuk sebagai nakhoda baru pada November 2024, menggantikan Erik ten Hag yang dipecat setelah serangkaian hasil buruk. Kedatangan Amorim disambut dengan harapan besar, mengingat rekam jejaknya yang mengesankan bersama Sporting CP. Di klub Portugal itu, Amorim berhasil memutus dominasi Porto dan Benfica dengan mempersembahkan gelar Liga Portugal yang pertama dalam 19 tahun, serta dua trofi Piala Liga. Ia dikenal dengan filosofi taktisnya yang lugas, cenderung menggunakan formasi tiga bek (3-4-3 atau 3-4-2-1), menekankan intensitas tinggi, transisi cepat, dan peran krusial dari wing-back yang menyerang. Kemampuannya dalam mengembangkan pemain muda dan membangun kohesi tim juga menjadi daya tarik utama bagi manajemen Manchester United yang tengah berupaya membangun kembali fondasi klub.

Namun, transisi kepemimpinan di tengah musim yang bergejolak terbukti tidak mudah bagi Amorim. Ia mewarisi skuad yang loyo, dihantam cedera, dan secara mental terguncang. Beberapa pihak berargumen bahwa Amorim tidak memiliki cukup waktu untuk menerapkan filosofi penuhnya, beradaptasi dengan Premier League yang kompetitif, atau membentuk skuad sesuai keinginannya. Ia harus bekerja dengan pemain-pemain yang direkrut oleh manajer sebelumnya, banyak di antaranya yang tidak cocok dengan sistem tiga bek andalannya atau sedang dalam performa menurun. Dalih ini, yang mungkin valid untuk sebagian kecil hasil buruk di paruh kedua musim 2024/2025, kini dipastikan tidak akan berlaku lagi jelang musim 2025/2026.

Ashley Young, yang menghabiskan sembilan tahun kariernya di Old Trafford dan memenangkan Premier League serta Liga Europa, memahami betul tekanan dan ekspektasi di Manchester United. Komentar Young kepada Sky Sports menegaskan bahwa masa "percobaan" bagi Amorim telah berakhir. "Saya kira sudah dikatakan kalau Anda harus memberinya waktu, berapa bursa transfer? Siapa yang tahu," ujar Young, menyiratkan bahwa waktu yang diberikan sudah lebih dari cukup. "Anda harus langsung menunjukkan kemampuan begitu memulai musim ini. Saya kira tidak ada lagi yang bisa memberinya dalih, sekarang atau tidak sama sekali."

Pernyataan "sekarang atau tidak sama sekali" dari Young menggarisbawahi bahwa Amorim akan memulai musim 2025/2026 dengan keuntungan yang tidak ia miliki sebelumnya: pramusim penuh dan kesempatan untuk membentuk skuadnya sendiri. Pramusim adalah periode krusial bagi seorang manajer untuk menanamkan ide-ide taktisnya, meningkatkan kebugaran fisik pemain, membangun chemistry tim, dan mengintegrasikan pemain-pemain baru. Ini adalah kesempatan emas bagi Amorim untuk benar-benar membentuk Manchester United sesuai citranya, bukan sekadar menambal sulam warisan manajer sebelumnya.

Bursa transfer musim panas 2025 akan menjadi ujian pertama bagi visi Amorim dan manajemen baru klub di bawah kepemimpinan INEOS. Dengan Sir Jim Ratcliffe dan timnya yang kini memegang kendali operasional sepak bola, termasuk penunjukan CEO Omar Berrada dan Direktur Teknis Jason Wilcox, Manchester United diharapkan memiliki strategi transfer yang lebih terarah dan efisien. Amorim akan memiliki suara signifikan dalam menentukan siapa pemain yang datang dan pergi. Ia akan mencari pemain yang tidak hanya memiliki kualitas teknis, tetapi juga cocok dengan profil yang dibutuhkan dalam sistem tiga beknya – bek sayap yang energik, gelandang yang mampu menekan dan mendistribusikan bola, serta penyerang yang fleksibel.

Posisi-posisi kunci yang kemungkinan besar akan menjadi fokus belanja Amorim meliputi bek tengah yang nyaman membawa bola, wing-back dengan kemampuan menyerang dan bertahan seimbang, gelandang tengah yang dinamis dan punya visi, serta penyerang serbaguna yang bisa bermain di berbagai posisi di lini depan. Keberhasilan dalam mendatangkan pemain yang tepat dan melepas pemain yang tidak lagi masuk dalam rencana akan sangat menentukan performa tim di musim depan. Young juga menyoroti pentingnya Amorim untuk "mencari tahu tim terbaiknya, pemain mana yang cocok dengan sistemnya," meskipun ia menambahkan, "Kecuali kalau memang dia akan berubah, tapi Anda tidak bisa membayangkan dia mengubah formasi." Ini menunjukkan keyakinan bahwa Amorim akan tetap teguh pada filosofi taktisnya, dan adaptasi pemain menjadi kunci.

Absennya Manchester United dari kompetisi Eropa di musim 2025/2026, meskipun merupakan aib bagi klub sekelas mereka, bisa jadi menjadi berkah tersembunyi. Dengan fokus penuh pada Premier League dan kompetisi domestik seperti Piala FA dan Piala Liga, Amorim memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja dengan skuad di Carrington tanpa gangguan jadwal pertandingan tengah pekan yang padat. Ini memungkinkan sesi latihan yang lebih intens, pemulihan yang optimal, dan kesempatan untuk benar-benar mengasah taktik dan kebugaran tim. Namun, ini juga berarti tekanan untuk tampil baik di liga akan semakin besar, karena tidak ada lagi "pelarian" di kompetisi lain.

Ekspektasi terhadap Manchester United musim depan tidak hanya datang dari Ashley Young atau para penggemar, tetapi juga dari internal klub, terutama dari jajaran direksi INEOS. Sir Jim Ratcliffe telah berulang kali menyatakan ambisinya untuk mengembalikan United ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa. Ini bukan proyek jangka pendek, namun kemajuan yang signifikan harus terlihat pada musim kedua Amorim. Minimal, Manchester United diharapkan bisa kembali bersaing di papan atas Premier League, memperebutkan tiket Liga Champions, dan menunjukkan identitas permainan yang jelas serta konsisten.

Musim 2025/2026 akan diawali dengan ujian berat bagi Manchester United di Premier League, ketika mereka menjamu Arsenal di Old Trafford pada 17 Agustus. Pertandingan pembuka ini akan menjadi indikator awal seberapa jauh Amorim telah berhasil membentuk timnya. Arsenal, yang kemungkinan besar masih akan menjadi salah satu penantang gelar, akan menjadi lawan yang sempurna untuk mengukur kesiapan Setan Merah di bawah asuhan manajer asal Portugal tersebut.

Pada akhirnya, apa yang disampaikan Ashley Young adalah refleksi dari sentimen umum di kalangan pendukung dan pengamat sepak bola. Setelah musim yang mengecewakan dan investasi besar dalam struktur klub serta potensi belanja pemain, tidak ada lagi ruang untuk alasan bagi Ruben Amorim. Musim 2025/2026 adalah momen di mana ia harus membuktikan bahwa ia adalah orang yang tepat untuk memimpin Manchester United kembali ke jalur kejayaan, menegaskan visinya, dan menunjukkan tajinya sebagai salah satu manajer top di Premier League. Kegagalan untuk memenuhi ekspektasi ini akan memiliki konsekuensi besar, tidak hanya bagi Amorim pribadi, tetapi juga bagi arah masa depan salah satu klub sepak bola terbesar di dunia.

Musim 2025/2026: Ujian Sejati Ruben Amorim di Manchester United, Tak Ada Lagi Dalih Kegagalan

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *