
New York – Samsung kembali menegaskan dominasinya di ranah perangkat lipat dengan peluncuran generasi terbaru mereka, Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7. Kedua perangkat ini tidak hanya hadir dengan pembaruan perangkat keras yang revolusioner, tetapi juga dibekali dengan sistem operasi One UI 8 berbasis Android 16, yang menjanjikan pengalaman pengguna yang lebih mulus dan intuitif. Namun, yang paling menarik perhatian dari pengumuman ini adalah strategi cerdas Samsung dalam merancang pengalaman pengguna (UX) yang secara fundamental berbeda antara Fold dan Flip, termasuk dalam implementasi fitur kecerdasan buatan (AI) canggih seperti Gemini.
Pengungkapan ini datang langsung dari Sally Hyesoon Jeong, Executive Vice President dan Head of Framework R&D Team Samsung, dalam sebuah sesi roundtable eksklusif di William Vale Hotel, New York. Sally menjelaskan bahwa perbedaan antara Galaxy Z Fold dan Galaxy Z Flip melampaui sekadar bentuk fisik. Samsung, melalui riset dan pengembangan mendalam, telah mengidentifikasi karakter pengguna dan fokus fitur yang unik untuk masing-masing lini produk, yang kemudian menjadi dasar filosofi desain perangkat lunak mereka.
"Flip punya nilai portabel yang sangat berbeda dibandingkan Fold. Kami fokus bagaimana pengguna bisa melakukan banyak hal cepat tanpa harus buka layar penuh," ungkap Sally, menyoroti esensi dari seri Galaxy Z Flip. Pernyataan ini menjadi kunci untuk memahami mengapa Samsung tidak berusaha menyeragamkan pengalaman AI dan UI di kedua perangkat, melainkan memilih jalur personalisasi yang mendalam. Pendekatan ini menunjukkan komitmen Samsung untuk tidak hanya memimpin inovasi perangkat keras, tetapi juga menjadi yang terdepan dalam menghadirkan pengalaman digital yang benar-benar relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu.
Galaxy Z Flip 7: Desain Portabel untuk Interaksi Cepat dan Ekspresif
Galaxy Z Flip 7 dirancang untuk pengguna yang dinamis, ekspresif, dan sangat mobile. Perangkat ini menekankan kemudahan akses dan interaksi cepat tanpa perlu membuka lipatan sepenuhnya. Layar kecil di bagian luar, yang kini semakin cerdas dan interaktif, memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas esensial dengan efisiensi tinggi. Mulai dari memeriksa notifikasi penting, membalas pesan singkat, mengontrol pemutaran musik, hingga melakukan swafoto berkualitas tinggi menggunakan kamera utama melalui mode Flex yang inovatif. Semua ini dapat dilakukan dengan cepat, meminimalkan gangguan dan memaksimalkan kenyamanan.
Namun, tantangan terbesar bagi tim R&D Samsung adalah bagaimana menanamkan fitur AI yang kompleks seperti Gemini ke dalam ekosistem layar sekecil itu. Gemini, sebagai model AI generatif yang kuat, dirancang untuk memahami konteks, menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, dan bahkan membantu dalam berbagai tugas kreatif atau produktif. Mengintegrasikan kemampuan sebesar itu ke dalam antarmuka yang terbatas secara visual dan interaktif memerlukan rekayasa perangkat lunak yang sangat cermat.
"Mengoptimalkan Gemini di layar kecil dan berkomunikasi sambil mengulang dalam waktu singkat adalah tantangan besar," ujar Sally. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Samsung harus menemukan cara untuk menyajikan informasi dari Gemini secara ringkas dan relevan, serta memungkinkan pengguna memberikan perintah atau masukan dengan cepat dan berulang, tanpa harus berinteraksi terlalu lama dengan layar kecil tersebut. Misalnya, Gemini di Flip mungkin fokus pada respons singkat untuk pertanyaan cepat, ringkasan notifikasi yang panjang, atau saran tindakan kontekstual berdasarkan aktivitas pengguna, semuanya disajikan dalam format yang mudah dicerna di layar mungil. Ini adalah manifestasi nyata dari filosofi "melakukan banyak hal cepat tanpa harus buka layar penuh."
Galaxy Z Fold 7: Kanvas Multitasking untuk Produktivitas Maksimal
Berbeda dengan Flip, Galaxy Z Fold 7 menawarkan pengalaman yang sangat berbeda, dirancang sebagai kanvas besar bagi pengguna yang haus akan produktivitas dan kemampuan multitasking. Perangkat ini ideal bagi para profesional, kreator konten, atau siapa pun yang membutuhkan ruang layar luas untuk bekerja secara efisien. Bayangkan membuka YouTube sambil berbalas pesan di aplikasi obrolan, mengedit dokumen penting sambil melakukan panggilan video, atau bahkan menjalankan tiga aplikasi sekaligus dalam mode multi-jendela yang dioptimalkan. Di sinilah kemampuan AI seperti Gemini bisa dimaksimalkan sepenuhnya.
Dengan layar internal yang luas, Galaxy Z Fold 7 memungkinkan Gemini untuk beroperasi dalam mode yang lebih kaya informasi dan interaktif. Pengguna dapat mengajukan pertanyaan kompleks, meminta ringkasan dokumen panjang, menyusun draf email atau presentasi, hingga melakukan riset mendalam, dengan hasil yang ditampilkan secara komprehensif di layar. Ruang layar yang melimpah menghilangkan batasan yang ada pada Flip, memungkinkan Gemini untuk menyajikan informasi visual yang lebih kaya, grafik, atau bahkan opsi interaksi yang lebih beragam.
Samsung menyebut mereka telah bekerja keras bersama Google untuk menghadirkan UI mengambang Gemini dalam mode multi-jendela khusus Fold. Ini berarti pengguna dapat tetap "mengobrol" atau berinteraksi dengan AI tanpa mengganggu aplikasi lain yang sedang berjalan. "Untuk Fold, layarnya besar, jadi kami bekerja sama dengan Gemini untuk membuat hasilnya mengambang di multi-jendela," jelas Sally. Fitur ini mengubah Gemini dari sekadar asisten suara menjadi mitra kerja digital yang terintegrasi secara visual, memungkinkan alur kerja yang mulus dan tanpa henti. Misalnya, saat membaca artikel, Gemini bisa muncul sebagai jendela pop-up untuk meringkas poin-poin penting atau mencari informasi terkait tanpa harus keluar dari aplikasi utama.
One UI 8 dan Android 16: Fondasi Perangkat Lunak Adaptif
Meskipun pengalaman pengguna yang disajikan sangat berbeda, kedua perangkat – Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 – sama-sama berfondasi pada One UI 8 yang dibangun di atas Android 16. Ini adalah bukti kecanggihan arsitektur perangkat lunak Samsung yang memungkinkan kustomisasi mendalam sambil menjaga konsistensi inti. One UI 8, sebagai lapisan antarmuka pengguna Samsung, telah dirancang secara spesifik untuk memanfaatkan keunikan faktor bentuk lipat, menawarkan transisi aplikasi yang mulus antara layar luar dan dalam, optimasi untuk mode Flex, dan manajemen multi-jendela yang intuitif.
Android 16 sendiri menyediakan kerangka kerja dasar yang kuat untuk inovasi ini, dengan peningkatan dalam manajemen memori, efisiensi daya, dan dukungan untuk form factor baru. Kolaborasi erat antara Samsung dan Google memastikan bahwa fitur-fitur unik One UI dan perangkat keras lipat Samsung dapat berfungsi secara optimal, sekaligus memanfaatkan kemampuan inti Android yang terus berkembang, termasuk peningkatan keamanan dan privasi.
"Beberapa fitur tumpang tindih, tapi kami mencoba memberikan pengalaman spesifik untuk masing-masing perangkat, sambil menjaga agar tetap mulus dan intuitif," kata Sally. Pernyataan ini menegaskan filosofi Samsung: tidak semua fitur perlu sama. Fitur-fitur dasar seperti panggilan, pesan, dan akses internet tentu akan identik. Namun, cara AI berinteraksi, bagaimana aplikasi diatur, dan bagaimana pengguna memaksimalkan ruang layar, semuanya disesuaikan untuk mengoptimalkan faktor bentuk masing-masing perangkat. Ini adalah pendekatan cerdas yang menghindari jebakan "satu ukuran cocok untuk semua" dan merangkul keunikan setiap perangkat.
Revolusi AI dan Kolaborasi Strategis dengan Google
Integrasi Gemini yang mendalam di Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 adalah bagian dari strategi Samsung yang lebih luas untuk menempatkan AI sebagai inti dari pengalaman seluler. Dengan kolaborasi strategis bersama Google, Samsung memanfaatkan kekuatan model AI mutakhir untuk menghadirkan fitur-fitur yang benar-benar transformatif. Ini bukan hanya tentang asisten suara, melainkan tentang asisten cerdas yang proaktif, kontekstual, dan mampu memahami kebutuhan pengguna secara lebih mendalam.
Kolaborasi ini mencerminkan tren industri menuju AI on-device yang semakin canggih, di mana sebagian besar pemrosesan AI dilakukan langsung di perangkat untuk kecepatan, privasi, dan efisiensi. Namun, untuk tugas-tugas yang lebih kompleks, integrasi dengan model berbasis cloud seperti Gemini tetap krusial. Samsung berhasil menyeimbangkan kedua pendekatan ini, memastikan pengalaman AI yang responsif dan aman.
Langkah Maju dalam Personalisasi dan Fungsionalitas
Langkah Samsung untuk menyesuaikan pengalaman AI dan UI antara Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 adalah bukti komitmen mereka terhadap personalisasi dan fungsionalitas yang lebih mendalam. Ini bukan sekadar tentang merilis ponsel lipat terbaru, melainkan tentang menciptakan ekosistem perangkat yang memahami dan beradaptasi dengan gaya hidup penggunanya. Bagi pengguna Flip, ini berarti mendapatkan pengalaman yang cepat, ringkas, dan fokus pada mobilitas. Bagi pengguna Fold, ini berarti memiliki alat produktivitas yang kuat, didukung AI untuk multitasking tanpa batas.
Strategi ini tidak hanya memperkuat posisi Samsung sebagai pemimpin inovasi di pasar ponsel lipat, tetapi juga menetapkan standar baru bagi produsen lain. Di era di mana smartphone semakin menjadi perpanjangan diri penggunanya, kemampuan untuk menyesuaikan pengalaman hingga ke detail terkecil adalah kunci untuk memenangkan hati konsumen. Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7, dengan pendekatan AI dan UI yang berbeda namun saling melengkapi, adalah manifestasi sempurna dari visi tersebut, menjanjikan masa depan perangkat seluler yang lebih personal, cerdas, dan fungsional. Ini adalah langkah maju yang signifikan, mengukuhkan Samsung sebagai pelopor sejati dalam evolusi teknologi seluler.
