Awal Manis Pasangan Baru: Fajar/Fikri Taklukkan Sabar/Reza dalam ‘Perang Saudara’ di Japan Open 2025

Awal Manis Pasangan Baru: Fajar/Fikri Taklukkan Sabar/Reza dalam 'Perang Saudara' di Japan Open 2025

Gelaran Japan Open 2025 di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada Selasa (15/7) malam WIB dibuka dengan drama "perang saudara" sesama wakil Indonesia di sektor ganda putra. Sorotan tertuju pada debut pasangan baru, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, yang berhasil menaklukkan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dalam pertandingan sengit babak pertama. Kemenangan dengan skor 24-22, 21-12 ini menjadi penanda awal yang menjanjikan bagi duet Fajar/Fikri, sekaligus memberikan sinyal positif akan kedalaman kekuatan ganda putra Merah Putih di kancah internasional.

Fajar Alfian, yang dikenal dengan kematangan strategi dan kemampuan permainan depan yang presisi, kini dipasangkan dengan Muhammad Shohibul Fikri, seorang pemain muda dengan pukulan keras dan pertahanan solid yang sedang menanjak performanya. Keputusan untuk menggabungkan dua pemain dari pasangan sebelumnya (Fajar dengan Rian Ardianto, Fikri dengan Bagas Maulana) tentu bukan tanpa alasan. PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) diyakini sedang mencari kombinasi baru yang dapat memberikan kejutan dan regenerasi di tengah persaingan ganda putra yang semakin ketat. Japan Open 2025 menjadi panggung perdana bagi mereka untuk menguji chemistry dan efektivitas strategi baru ini.

Di sisi lain lapangan, Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Isfahani bukanlah pasangan yang bisa diremehkan. Dikenal dengan gaya bermain yang ulet, agresif, dan seringkali menjadi kuda hitam yang menjegal lawan-lawan unggulan, Sabar/Reza telah membuktikan diri sebagai ancaman serius. Meskipun sempat meniti karier secara independen di luar pelatnas, kekompakan dan determinasi mereka telah membuat keduanya kini menjadi bagian dari skuad Pelatnas PBSI, menambah daftar panjang talenta di sektor ganda putra Indonesia. Pertemuan mereka dengan Fajar/Fikri, yang notabene adalah rekan satu pelatnas, menjanjikan duel yang sarat gengsi dan intrik taktis.

Gim pertama menjadi puncak ketegangan dan drama. Fajar/Fikri, sebagai pasangan yang baru dibentuk, terlihat masih mencari ritme dan kekompakan di awal pertandingan. Sabar/Reza memanfaatkan situasi ini dengan sangat baik. Dengan serangan-serangan cepat dan penempatan bola yang cerdik, mereka berhasil membangun keunggulan signifikan, memimpin jauh 11-4 saat interval pertama. Sorakan penonton di Tokyo Metropolitan Gymnasium sempat mengira gim pertama akan menjadi milik Sabar/Reza dengan mudah. Namun, di sinilah mental baja dan pengalaman Fajar Alfian, dipadukan dengan semangat juang Fikri, mulai berbicara.

Perlahan tapi pasti, Fajar/Fikri mulai menemukan celah. Komunikasi mereka di lapangan semakin terjalin, dan mereka mulai menerapkan variasi serangan yang lebih efektif. Jarak poin pun mulai terpangkas. Dari ketertinggalan 4-11, mereka pelan-pelan merangkak mendekat menjadi 10-13, lalu 15-18. Titik balik krusial terjadi ketika Fajar/Fikri berhasil menyamakan kedudukan menjadi 19-19. Sejak saat itu, setiap poin menjadi sangat berharga. Terjadi deuce sebanyak tiga kali, yang menunjukkan betapa ketatnya persaingan antara kedua pasangan. Penonton disuguhi reli-reli panjang dan smash-smash keras yang dibalas dengan pertahanan heroik. Pada akhirnya, Fajar/Fikri menunjukkan ketenangan yang lebih baik di momen-momen krusial, berhasil merebut dua poin terakhir untuk mengunci kemenangan 24-22 di gim pertama. Kemenangan tipis ini tidak hanya krusial secara skor, tetapi juga memberikan dorongan moral yang luar biasa bagi pasangan baru tersebut.

Memasuki gim kedua, momentum sepenuhnya berada di tangan Fajar/Fikri. Meskipun Sabar/Reza mencoba memberikan perlawanan di awal gim, dengan skor sempat sama kuat 4-4, namun Fajar/Fikri tampak sudah menemukan pola permainan terbaik mereka. Mereka berhasil mendulang empat poin berturut-turut, menciptakan jarak yang nyaman dan memimpin 11-7 saat interval. Fajar/Fikri semakin menunjukkan dominasi mereka dengan serangan-serangan yang lebih terorganisir dan pertahanan yang rapat. Enam poin berturut-turut berhasil mereka raih, membawa mereka mencapai match point dengan keunggulan telak 20-9.

Sabar/Reza, yang dikenal pantang menyerah, sempat memperpanjang napas dengan memenangi tiga poin berikutnya, menunjukkan semangat juang mereka hingga akhir. Namun, Fajar/Fikri tidak memberikan kesempatan lebih. Dengan satu poin terakhir yang berhasil mereka rebut melalui smash keras Fikri yang tidak bisa dikembalikan, mereka mengakhiri pertandingan dengan skor 21-12 di gim kedua. Kemenangan ini sekaligus mengamankan tempat Fajar/Fikri di babak 16 besar Japan Open 2025.

Usai pertandingan, Fajar Alfian tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. "Alhamdulillah bisa melewati pertandingan pertama ini dengan kemenangan. Sabar/Reza bermain sangat bagus, terutama di gim pertama, mereka menekan kami terus," ujar Fajar. "Sebagai pasangan baru, tentu kami masih banyak yang harus disesuaikan, baik itu komunikasi maupun pola permainan. Kemenangan ini jadi modal bagus untuk kepercayaan diri kami," tambahnya, menunjukkan optimisme namun tetap realistis.

Senada dengan Fajar, Muhammad Shohibul Fikri juga mengungkapkan pandangannya. "Ini pertandingan yang sangat ketat, apalagi lawan kami juga dari pelatnas. Di gim pertama kami sempat kesulitan, tapi kami coba terus fokus dan memperbaiki apa yang kurang. Di gim kedua kami bisa bermain lebih lepas," kata Fikri. Ia juga menekankan pentingnya menjaga konsistensi performa di turnamen-turnamen selanjutnya.

Japan Open, yang merupakan turnamen BWF Super 750, selalu menjadi ajang bergengsi yang menarik perhatian para pebulutangkis top dunia. Dengan poin ranking dan hadiah yang besar, setiap pertandingan di turnamen ini memiliki bobot yang signifikan, terutama bagi pasangan yang baru dibentuk seperti Fajar/Fikri yang ingin segera menembus jajaran elit.

Langkah Fajar/Fikri di babak 16 besar Japan Open 2025 tidak akan mudah. Mereka dijadwalkan menghadapi ganda putra Denmark, Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard. Pasangan Denmark ini dikenal dengan gaya permainan yang solid, mengandalkan kekuatan fisik dan variasi serangan yang baik. Pertandingan ini akan menjadi ujian yang lebih berat bagi Fajar/Fikri untuk melihat sejauh mana chemistry dan strategi mereka bisa bersaing di level internasional yang lebih tinggi. Kemenangan atas Sabar/Reza, meskipun dalam laga "perang saudara," telah memberikan mereka pengalaman berharga dan fondasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh. Para pecinta bulutangkis Indonesia tentu berharap Fajar/Fikri dapat terus menunjukkan performa terbaik mereka dan menorehkan prestasi gemilang di turnamen-turnamen mendatang, membawa harum nama bangsa di kancah dunia.

Awal Manis Pasangan Baru: Fajar/Fikri Taklukkan Sabar/Reza dalam 'Perang Saudara' di Japan Open 2025

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *