
Kabar mengejutkan mengguncang jagat sepak bola nasional, khususnya Tim Nasional Indonesia, menyusul cedera serius yang menimpa penyerang andalan, Ole Romeny. Ketua Umum PSSI yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa Romeny, yang saat ini membela klub Oxford United, akan segera menjalani operasi pada pergelangan kakinya. Cedera yang didapat saat membela klubnya di ajang Piala Presiden 2025 ini diperkirakan akan membuatnya menepi untuk jangka waktu yang cukup panjang, menimbulkan kekhawatiran besar di tengah persiapan krusial Timnas Indonesia menuju babak kualifikasi Piala Dunia.
Insiden nahas itu terjadi dalam laga lanjutan Piala Presiden 2025 yang mempertemukan Oxford United dengan Arema FC. Pada menit ke-16 pertandingan yang berlangsung intens tersebut, Ole Romeny harus ditandu keluar lapangan setelah menerima terjangan keras dari pemain Arema FC, Paulinho Moccelin. Benturan yang terjadi pada pergelangan kakinya sontak membuat Romeny tak mampu melanjutkan pertandingan, dan ia pun segera digantikan. Raut kesakitan yang terpancar jelas dari wajahnya saat itu sudah menjadi pertanda awal akan parahnya cedera yang dialaminya. Setelah pemeriksaan awal oleh tim medis Oxford United, kondisi Romeny kemudian dikonsultasikan lebih lanjut dengan tim kedokteran Tim Nasional Belanda, mengingat ia merupakan pemain keturunan yang memiliki akar kuat di Eropa dan seringkali menjalani perawatan di sana.
Erick Thohir, dalam pernyataannya di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (16/7/2025), menjelaskan detail terkini mengenai kondisi penyerang berusia 25 tahun itu. "Ole Romeny sudah check dengan tim kedokteran Oxford United lalu sekarang sedang konsultasi dengan tim kedokteran tim nasional di Belanda. Sepertinya sudah diputuskan Ole akan menjalankan operasi hari Kamis. Jadi recovery-nya cukup panjang," ujar Erick dengan nada prihatin. Pernyataan ini secara langsung mengindikasikan bahwa operasi akan dilakukan pada Kamis, 17 Juli 2025, dan proses pemulihan pasca-operasi bagi seorang atlet profesional, terutama dengan cedera pergelangan kaki yang memerlukan stabilitas penuh, bisa memakan waktu berbulan-bulan.
Kehilangan Ole Romeny jelas menjadi pukulan telak bagi Timnas Indonesia. Romeny, yang baru-baru ini menjadi bagian integral dari skuat Garuda, telah menunjukkan performa yang menjanjikan dan diyakini akan menjadi salah satu tumpuan utama di lini serang. Kemampuannya dalam duel udara, penempatan posisi yang cerdas, serta insting gol yang tajam telah menjadikannya aset berharga. Kehadirannya diyakini mampu menambah daya gedor dan variasi serangan Timnas Indonesia yang selama ini kerap bergantung pada beberapa nama saja. Erick Thohir sendiri mengakui bahwa ini adalah kehilangan besar bagi sepak bola Timnas Indonesia. Namun, ia berupaya untuk tetap optimistis dan menyerukan agar seluruh elemen tetap fokus pada persiapan tim. "Kami ya kembali fokus kepada persiapan tim untuk round 4. Saya tahu pasti banyak pihak merasa pesimis atau saling membuat pemikiran negatif. Ya itulah sepak bola. Enggak apa-apa kita harus tetap siapkan dengan baik," tegas Erick, mencoba membangkitkan semangat di tengah tantangan.
Dampak langsung dari cedera ini adalah dipastikannya absennya Ole Romeny dalam agenda FIFA Match Day pada bulan September mendatang. Pada periode tersebut, Timnas Indonesia dijadwalkan akan menghadapi dua lawan tangguh, yakni Kuwait dan Lebanon. Meski FIFA Match Day lebih bersifat uji coba dan berpengaruh pada peringkat FIFA, pertandingan-pertandingan ini krusial untuk mematangkan strategi, menguji kedalaman skuat, serta membangun chemistry antar pemain. Absennya Romeny akan memaksa pelatih kepala, Shin Tae-yong, untuk memutar otak lebih keras dalam mencari alternatif di lini depan. Nama-nama seperti Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, atau bahkan opsi false nine dengan menggeser pemain sayap mungkin akan dipertimbangkan secara serius.
Namun, kekhawatiran terbesar terletak pada partisipasi Romeny di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat yang akan berlangsung pada Oktober mendatang. Ini adalah babak krusial di mana tim-tim terbaik Asia akan saling berhadapan untuk memperebutkan tiket langsung ke Piala Dunia 2026 atau setidaknya tempat di babak playoff antar-konfederasi. Putaran keempat ini dijadwalkan berlangsung pada 8-14 Oktober 2025, dengan Qatar dan Arab Saudi dipercaya menjadi tuan rumah. Format kompetisi yang ketat dan lawan-lawan yang semakin berat di babak ini menuntut kekuatan penuh dari setiap tim.
"Kalau September pasti enggak main. Juli, Agustus, September, ya kita lihat Oktober-nya," ucap Erick, mengindikasikan bahwa peluang Romeny untuk tampil di babak kualifikasi Piala Dunia putaran keempat masih abu-abu. Periode pemulihan selama tiga bulan (Juli, Agustus, September) mungkin cukup untuk beberapa jenis cedera, tetapi untuk cedera pergelangan kaki yang memerlukan operasi, proses rehabilitasi bisa lebih panjang, mencakup penguatan otot, pemulihan fleksibilitas, dan adaptasi kembali dengan intensitas latihan. Memaksakan Romeny bermain terlalu cepat justru berisiko cedera kambuh atau tidak optimalnya performa. Tim medis dan pelatih pasti akan sangat berhati-hati dalam menentukan waktu comeback-nya.
Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat sendiri merupakan puncak dari perjalanan panjang Timnas Indonesia. Setelah berhasil melewati putaran pertama dan kedua, tantangan di putaran keempat akan jauh lebih berat. Tim-tim raksasa Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, atau Iran kemungkinan besar akan menjadi lawan potensial. Absennya Ole Romeny di fase genting ini akan meninggalkan lubang yang signifikan di lini serang. Romeny bukan hanya sekadar pencetak gol, tetapi juga pemain yang memiliki visi bermain, mampu menahan bola, dan membuka ruang bagi rekan-rekannya. Kehilangan kombinasi atribut ini akan memaksa Shin Tae-yong untuk merombak skema serangan atau menemukan pemain lain yang bisa mengisi peran vital tersebut.
Proses pemulihan pasca-operasi pergelangan kaki bagi seorang atlet profesional seperti Ole Romeny biasanya melibatkan beberapa tahapan. Dimulai dari fase imobilisasi untuk memungkinkan tulang dan ligamen pulih, dilanjutkan dengan fisioterapi intensif untuk mengembalikan rentang gerak dan kekuatan, hingga akhirnya latihan bertahap untuk mengembalikan kebugaran fisik dan kemampuan bermain. Seluruh proses ini memerlukan kesabaran, disiplin, dan dukungan penuh dari tim medis serta manajemen klub. PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, diharapkan akan memberikan dukungan penuh dalam memastikan Romeny mendapatkan perawatan terbaik agar bisa kembali merumput dalam kondisi prima.
Kondisi ini juga menjadi pengingat akan risiko inheren dalam olahraga profesional. Piala Presiden, sebagai turnamen pra-musim, seringkali menjadi ajang pemanasan yang penting bagi klub-klub untuk menguji strategi dan pemain baru. Namun, intensitas kompetisi yang tinggi juga membawa risiko cedera. Insiden yang menimpa Romeny adalah salah satu contoh nyata betapa cepatnya nasib seorang atlet bisa berubah. Bagi Arema FC dan Paulinho Moccelin, insiden ini tentu menjadi pelajaran berharga mengenai sportivitas dan pentingnya menjaga keselamatan lawan di lapangan.
Erick Thohir menutup pernyataannya dengan kembali menekankan pentingnya fokus dan kerja keras. Meskipun ada gelombang pesimisme yang mungkin muncul di kalangan publik atau pengamat sepak bola, ia menyerukan agar Timnas Indonesia tetap berpegang teguh pada target dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Momen seperti ini, menurutnya, adalah ujian sesungguhnya bagi mental dan kekuatan tim. Kehilangan satu pemain kunci memang berat, tetapi sepak bola adalah olahraga tim, dan kekuatan kolektif harus mampu mengatasi absennya individu.
Cedera Ole Romeny memang merupakan berita buruk bagi Timnas Indonesia dan para penggemar sepak bola Tanah Air. Namun, hal ini juga menjadi motivasi bagi pemain lain untuk tampil lebih baik, membuktikan kedalaman skuat, dan menunjukkan bahwa Timnas Indonesia memiliki resiliensi untuk menghadapi segala tantangan. Dukungan penuh dari PSSI, pelatih, dan para penggemar akan menjadi kunci dalam memastikan Ole Romeny pulih sepenuhnya dan Timnas Indonesia tetap berada di jalur yang benar menuju impian besar tampil di Piala Dunia.