Volume Perdagangan Spot Kripto Turun 22% di Kuartal Kedua Meskipun Reli Bitcoin: Laporan Terkini

Volume Perdagangan Spot Kripto Turun 22% di Kuartal Kedua Meskipun Reli Bitcoin: Laporan Terkini

Volume Perdagangan Spot Kripto Turun 22% di Kuartal Kedua Meskipun Reli Bitcoin: Laporan Terkini

Pasar perdagangan spot mata uang kripto menunjukkan tren penurunan yang signifikan, menyusut sebesar 22% di kuartal kedua tahun 2025. Penurunan ini memperpanjang kemerosotan yang telah terjadi sebelumnya, dan yang lebih mencengangkan, terjadi di tengah kondisi pasar yang seharusnya mendukung, dengan Bitcoin menunjukkan reli yang kuat. Data terbaru dari platform analitik kripto terkemuka, TokenInsight, dalam laporan bursa terbarunya yang dirilis pada hari Rabu, mengungkapkan bahwa volume perdagangan spot di bursa terpusat (CEX) utama anjlok dari $4,6 triliun di kuartal pertama 2025 menjadi $3,6 triliun di kuartal kedua. Angka ini merupakan kelanjutan dari penurunan sebelumnya, dari puncak $5,3 triliun di kuartal keempat 2024.

Penurunan berkelanjutan di pasar spot ini sebagian besar disebabkan oleh merosotnya aktivitas perdagangan altcoin dan likuiditas yang terbatas di kuartal kedua. Kondisi ini sangat kontras dengan ketahanan yang ditunjukkan oleh pasar derivatif kripto, yang justru menunjukkan performa yang relatif stabil. Tim riset TokenInsight mencatat dalam laporannya bahwa, "Para pedagang mempertahankan preferensi mereka di kuartal pertama untuk perdagangan derivatif frekuensi tinggi di tengah ketidakpastian pasar, dengan tujuan untuk melakukan lindung nilai risiko dan memanfaatkan volatilitas." Pernyataan ini menggarisbawahi pergeseran strategis di kalangan investor, yang lebih memilih instrumen yang memungkinkan mereka untuk mengelola risiko dan mengambil keuntungan dari fluktuasi harga tanpa harus memiliki aset dasar secara langsung.

Pergeseran Dinamika Perdagangan Spot di Tengah Kemerosotan Umum

Meskipun volume perdagangan spot harian rata-rata mengalami penurunan drastis sebesar 23%, jatuh dari $52 miliar di kuartal pertama menjadi $40 miliar di kuartal kedua, ada beberapa bursa yang berhasil mencatatkan pertumbuhan volume perdagangan spot pada kuartal lalu. Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran pangsa pasar di dalam ekosistem CEX. MEXC, yang dengan cepat muncul sebagai salah satu CEX utama dalam beberapa tahun terakhir, mencatat peningkatan terbesar di pasar perdagangan spot di antara bursa pada kuartal kedua, dengan kenaikan sebesar 2,7%. Sementara itu, Bitget menjadi satu-satunya bursa lain yang juga mencatat pertumbuhan volume spot, meskipun tipis, yaitu sekitar 0,7%. Keberhasilan kedua bursa ini di tengah tren penurunan umum mengindikasikan bahwa mereka mungkin menawarkan insentif yang lebih menarik, antarmuka pengguna yang lebih baik, atau memiliki basis pengguna yang lebih loyal yang tetap aktif dalam perdagangan spot. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa bursa yang lebih baru dan agresif mampu merebut pangsa pasar dari pemain lama yang mungkin kehilangan daya tariknya.

Setelah dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan volume perdagangan spot, TokenInsight memproyeksikan bahwa pasar akan mempertahankan lintasan penurunan ini. Laporan tersebut mencatat, "Karena ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan, serta likuiditas yang terbatas dan aktivitas perdagangan yang lemah di pasar spot altcoin, volume perdagangan spot di kuartal ketiga 2025 diproyeksikan akan tetap lesu, berfluktuasi antara $3 triliun dan $3,5 triliun." Proyeksi ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor makroekonomi global, seperti inflasi, suku bunga, dan ketegangan geopolitik, masih akan terus membayangi sentimen investor, membuat mereka enggan untuk berinvestasi dalam aset spot yang lebih berisiko, terutama altcoin.

Ketahanan Pasar Derivatif Kripto dan Implikasinya

Berbeda dengan pasar spot di CEX yang anjlok pada kuartal terakhir, pasar derivatif kripto terbukti relatif tangguh terhadap volatilitas harga. Pada kuartal kedua 2025, total volume perdagangan derivatif mencapai $20,2 triliun, hanya sedikit menurun 3,6% dari $20,9 triliun di kuartal pertama. Meskipun ada penurunan moderat, angka-angka ini menggarisbawahi dampak berkelanjutan dari koreksi pasar yang lebih luas. Namun, ketahanan derivatif dibandingkan dengan spot menunjukkan preferensi investor yang jelas.

TokenInsight mencatat, "Meskipun sentimen pasar sempat terangkat di awal April oleh keputusan Federal Reserve untuk menghentikan kenaikan suku bunga, kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan ketegangan geopolitik terus mendominasi perilaku investor." Ini berarti bahwa meskipun ada sedikit angin segar dari kebijakan moneter, kekhawatiran yang lebih besar tentang stabilitas ekonomi global membuat investor beralih ke strategi perdagangan yang lebih defensif atau yang memungkinkan mereka untuk mengambil posisi yang lebih kompleks, seperti short-selling atau leverage, yang lebih mudah dilakukan di pasar derivatif. Perdagangan derivatif memungkinkan investor untuk berspekulasi tentang pergerakan harga di masa depan tanpa harus membeli atau menjual aset dasar, sehingga menjadi alat yang populer untuk lindung nilai atau untuk meningkatkan keuntungan dalam kondisi pasar yang bergejolak. Ini mencerminkan pergeseran menuju pasar yang lebih canggih dan didominasi oleh strategi perdagangan yang kompleks.

Bitcoin ETF Bersinar di Tengah Penurunan Volume CEX

Kontras dengan dinamika pasar spot dan derivatif di CEX, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) kripto mengalami pertumbuhan yang luar biasa di kuartal kedua. Penerbit besar seperti BlackRock mencatat lonjakan 370% dalam arus masuk dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Keberhasilan BlackRock terjadi di tengah lonjakan yang lebih luas dalam produk yang diperdagangkan di bursa (ETP) kripto global, yang menarik $17,8 miliar dalam arus masuk selama paruh pertama tahun 2025. Hampir $15 miliar dari total arus masuk tersebut berasal dari BlackRock saja, menurut data dari CoinShares. Ini menunjukkan bahwa investor institusional dan ritel yang lebih tradisional semakin nyaman berinvestasi di kripto melalui kendaraan investasi yang teregulasi dan familiar seperti ETF, daripada berinteraksi langsung dengan CEX.

Didorong oleh peningkatan arus masuk ke dana Bitcoin dan adopsi korporat yang meningkat, harga Bitcoin rebound dengan kuat di kuartal kedua, melonjak 25% sepanjang kuartal tersebut, menurut CoinGecko. Ini menandai pembalikan tajam dari penurunan 12% yang tercatat di kuartal pertama. Reli Bitcoin yang kuat ini, di samping penurunan volume spot, menyoroti adanya dislokasi di pasar kripto. Bitcoin didorong oleh narasi adopsi institusional dan permintaan ETF, sementara altcoin dan perdagangan spot secara keseluruhan menghadapi tantangan likuiditas dan sentimen yang lesu. Ini menegaskan bahwa pergerakan harga Bitcoin tidak lagi sepenuhnya berkorelasi langsung dengan aktivitas perdagangan spot ritel di CEX, melainkan semakin dipengaruhi oleh arus modal institusional yang mengalir melalui saluran seperti ETF.

Dampak pada Token Bursa dan Proyeksi Masa Depan

Token bursa, yang seringkali menjadi bagian integral dari ekosistem CEX dan menawarkan keuntungan seperti diskon biaya perdagangan atau hak suara tata kelola, tetap terkait erat dengan pasar altcoin. Di mana aktivitas perdagangan dan likuiditas altcoin menurun secara signifikan selama kuartal tersebut, hal ini semakin melemahkan dukungan untuk token platform. TokenInsight menyimpulkan bahwa, "Ke depan, kinerja token bursa diperkirakan akan tetap berbeda di kuartal ketiga 2025." Ini berarti bahwa tidak semua token bursa akan bernasib sama; beberapa mungkin masih menemukan cara untuk mempertahankan nilainya melalui inovasi atau kasus penggunaan yang kuat, sementara yang lain mungkin terus berjuang jika pasar altcoin tetap lesu.

Secara keseluruhan, laporan ini melukiskan gambaran pasar kripto yang sedang mengalami transisi signifikan. Penurunan perdagangan spot menunjukkan bahwa investor ritel mungkin menarik diri atau beralih ke strategi yang lebih hati-hati. Sementara itu, pertumbuhan derivatif mengindikasikan pasar yang semakin matang dan canggih, di mana lindung nilai dan spekulasi terarah menjadi lebih dominan. Keberhasilan Bitcoin ETF adalah bukti nyata dari adopsi institusional yang terus meningkat, yang memberikan dukungan harga bagi Bitcoin terlepas dari dinamika pasar spot yang lebih luas.

Ketidakpastian ekonomi global, ditambah dengan likuiditas yang terbatas dan sentimen yang lemah di pasar altcoin, kemungkinan akan terus membentuk lanskap perdagangan kripto di kuartal mendatang. Investor dan pelaku pasar perlu menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi kondisi yang berubah ini, dengan fokus pada pengelolaan risiko dan pemanfaatan peluang di segmen pasar yang menunjukkan ketahanan. Pasar kripto, dengan segala kompleksitasnya, terus berevolusi, dan adaptasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah dinamika yang selalu berubah ini.

Volume Perdagangan Spot Kripto Turun 22% di Kuartal Kedua Meskipun Reli Bitcoin: Laporan Terkini

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *