
Arsenal Tinggalkan Rodrygo, Capai Kesepakatan Personal dengan Winger The Eagles!
Dalam gejolak bursa transfer musim panas yang semakin memanas, Arsenal dikabarkan telah membuat keputusan signifikan dengan mengalihkan fokus perburuan pemain dari bintang Real Madrid, Rodrygo, menuju talenta lokal yang tengah bersinar, Eberechi Eze dari Crystal Palace. Langkah ini mencerminkan urgensi manajer Mikel Arteta untuk segera memperkuat lini serang, khususnya posisi winger kiri, tanpa harus berlarut-larut menanti kepastian dari pemain incaran utama yang prosesnya terbukti rumit.
Situasi Rodrygo di Real Madrid memang selalu menjadi spekulasi menarik. Sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di skuat Los Blancos, Rodrygo telah menunjukkan kemampuan adaptasi dan kualitas yang luar biasa di panggung tertinggi Eropa. Kehadiran Vinicius Jr., Kylian Mbappe, dan Endrick di Santiago Bernabeu memang menciptakan persaingan ketat di lini depan Real Madrid, namun Rodrygo sendiri masih merupakan aset berharga dan sering diandalkan oleh Carlo Ancelotti. Ketidakpastian mengenai apakah Rodrygo akan bersedia meninggalkan raksasa Spanyol untuk mencari waktu bermain yang lebih reguler, atau apakah Real Madrid akan melepasnya dengan harga yang rasional, menjadi penghalang utama bagi Arsenal. Arteta, dengan ambisi besar untuk menantang gelar Liga Primer dan tampil kompetitif di Liga Champions, tidak punya waktu untuk menunggu saga transfer yang berkepanjangan. Oleh karena itu, pendekatan pragmatis dengan mencari alternatif yang lebih realistis dan dapat dijangkau menjadi pilihan logis.
Arsenal sendiri telah menunjukkan agresivitas luar biasa di pasar transfer musim panas ini. Dana sekitar £80 juta telah digelontorkan untuk mendatangkan tiga pemain baru, menandakan tekad klub untuk memperkuat kedalaman skuat di berbagai lini. Selain itu, The Gunners juga dikabarkan akan segera menambah belanja mereka dengan potensi pengeluaran sebesar £52 juta untuk memboyong Noni Madueke dari Chelsea, yang menunjukkan niat mereka untuk memperkuat opsi di sisi sayap kanan. Tidak berhenti di situ, nama striker Sporting Lisbon, Viktor Gyokeres, dengan banderol £70 juta, serta bek tengah Cristhian Mosquera dari Valencia, juga masuk dalam daftar incaran. Ini mengindikasikan bahwa Arsenal ingin membangun skuat yang solid dan kompetitif di semua area, guna memastikan mereka tidak lagi hanya menjadi penantang, melainkan pemenang.
Namun, di tengah hiruk pikuk belanja besar, lini sayap kiri tetap menjadi prioritas utama Arteta. Kebutuhan akan winger kiri yang dinamis dan mampu memberikan ancaman gol serta kreativitas menjadi krusial, terutama mengingat persaingan ketat di Liga Primer dan ambisi Arsenal untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions. Di sinilah nama Eberechi Eze muncul sebagai kandidat yang sangat kuat, bahkan menjadi target utama setelah pergeseran fokus dari Rodrygo. Eze bukan hanya sekadar alternatif, melainkan seorang pemain yang telah membuktikan kualitasnya di Premier League dan memiliki potensi besar untuk mencapai puncak kariernya.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Arsenal telah mengintensifkan negosiasi dengan kubu Eze. Perkembangan yang paling menggembirakan bagi The Gunners adalah adanya kesepakatan personal secara informal yang telah dicapai antara Arsenal dan Eze. Kesepakatan ini mencakup detail gaji yang diperkirakan mendekati angka £100.000 per pekan, sebuah angka yang mencerminkan status Eze sebagai salah satu pemain kunci di Palace dan talentanya yang diakui. Namun, rintangan terbesar masih datang dari pihak Crystal Palace, yang kabarnya memasang klausul rilis sebesar £68 juta untuk sang pemain. Angka ini berpotensi menjadi batu sandungan, mengingat Arsenal ingin menawar di bawah nilai tersebut, atau setidaknya mencapai struktur pembayaran yang lebih fleksibel. Negosiasi antara kedua klub diperkirakan akan berjalan alot, mengingat Crystal Palace adalah negosiator yang tangguh dan tidak akan melepas aset berharganya dengan harga murah.
Eberechi Eze, yang kini berusia 27 tahun, baru saja menyelesaikan musim terbaik dalam kariernya di Premier League dalam hal kreativitas. Pada musim lalu, ia berhasil membukukan delapan assist, mengungguli catatan terbaiknya sebelumnya sebanyak enam assist di musim 2020/21. Meskipun jumlah golnya sedikit menurun dibanding musim sebelumnya (ia mencetak 11 gol di musim 2022/23), kontribusinya dalam membangun serangan dan menciptakan peluang tetap sangat vital bagi Crystal Palace. Penurunan gol ini bisa diartikan sebagai kematangan dalam permainannya, di mana ia kini lebih fokus pada peran sebagai kreator peluang dan jembatan antara lini tengah dan depan. Eze menunjukkan kedewasaan dalam permainannya, mampu membaca situasi dengan lebih baik, dan membuat keputusan yang lebih cerdas di sepertiga akhir lapangan. Ini adalah sinyal bahwa ia siap memasuki masa emas kariernya, dan Arsenal melihat momentum ini sebagai kesempatan ideal untuk mendatangkannya.
Statistik impresif Eze di Premier League musim 2023/24 semakin memperkuat argumen mengapa Arsenal begitu tertarik padanya. Ia menjadi pemain kunci di Palace, mendominasi berbagai kategori penting:
- Penampilan: 34 pertandingan (berada di posisi ke-7 dalam skuat Palace)
- Assist: 8 (peringkat 1 di skuat)
- Umpan Kunci per Laga: 1,7 (peringkat 1 di skuat)
- Tembakan per Laga: 3 (peringkat 1 di skuat)
- Dribel per Laga: 2 (peringkat 1 di skuat)
- Rating Pertandingan: 7,09 (peringkat 2 di skuat)
Data ini menunjukkan bahwa Eze adalah pemain yang sangat aktif, dominan dalam penciptaan peluang, dan memiliki kemampuan individu yang luar biasa dalam menggiring bola serta melepaskan tembakan. Atribut-atribut ini sangat sesuai dengan profil pemain yang dicari oleh Mikel Arteta untuk skema permainannya yang mengandalkan fleksibilitas posisi, kemampuan dribel, dan kontribusi gol serta assist dari lini serang. Eze dapat bermain sebagai winger kiri, gelandang serang, atau bahkan sedikit lebih dalam, memberikan opsi taktis yang berharga bagi Arteta.
Namun, potensi kedatangan Eze, bersama dengan Madueke dan Gyokeres, akan membebani keuangan Arsenal secara signifikan. Total pengeluaran bisa mencapai angka yang fantastis, jauh melampaui batasan Financial Fair Play (FFP) jika tidak diimbangi dengan penjualan pemain. Oleh karena itu, jika Arsenal ingin merekrut Eze sekaligus Madueke dan Gyokeres, mereka kemungkinan besar harus menjual beberapa pemain dari skuad utama mereka. Nama-nama seperti Emile Smith Rowe, Reiss Nelson, Albert Sambi Lokonga, Nuno Tavares, atau bahkan Folarin Balogun yang baru kembali dari masa pinjaman, bisa menjadi kandidat untuk dilepas guna mengumpulkan dana segar. Penjualan pemain-pemain ini tidak hanya akan membantu menyeimbangkan neraca keuangan, tetapi juga mengurangi kepadatan skuad dan memberikan ruang bagi pemain baru untuk beradaptasi.
Dari sudut pandang Crystal Palace, kehilangan Eze tentu akan menjadi pukulan telak. Namun, sejarah klub menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang resilien dan mampu beradaptasi meskipun kehilangan pemain penting. Palace memiliki rekam jejak yang baik dalam mengidentifikasi dan mengembangkan talenta baru untuk menggantikan bintang yang pergi. Mereka telah berhasil bertahan dan bahkan terus berkembang meskipun kehilangan ikon seperti Wilfried Zaha, serta pemain-pemain kunci lainnya seperti Yannick Bolasie dan yang terbaru, Michael Olise. Ini berarti, jika Eze akhirnya hengkang ke London Utara, Palace diperkirakan tidak akan terlalu kesulitan beradaptasi dan akan menggunakan dana penjualan untuk memperkuat skuat mereka. Potensi dana £68 juta dari penjualan Eze akan memberikan Palace keleluasaan finansial untuk merekrut beberapa pemain berkualitas tinggi, atau berinvestasi dalam akademi mereka.
Kepindahan Eze ke Arsenal akan memiliki dampak besar, baik bagi sang pemain maupun bagi klub. Bagi Eze, ini adalah kesempatan untuk melangkah ke level yang lebih tinggi, bermain di Liga Champions, dan bersaing untuk gelar domestik. Ini adalah puncak karier yang diidamkan banyak pemain. Bagi Arsenal, Eze akan menjadi tambahan yang sangat berharga di lini serang. Ia akan memberikan kedalaman yang dibutuhkan, menciptakan persaingan sehat dengan Gabriel Martinelli dan Leandro Trossard di posisi sayap kiri, serta memberikan dimensi kreativitas yang berbeda. Kemampuannya untuk menusuk ke dalam, melepaskan tembakan jarak jauh, dan memberikan umpan kunci akan sangat menguntungkan serangan Arsenal.
Dengan bursa transfer yang semakin mendekati penutupan, tekanan bagi Arsenal untuk segera menuntaskan transfer Eze semakin meningkat. Keputusan akan tergantung pada siapa yang bisa mencapai kesepakatan lebih dulu—Rodrygo dari Real Madrid yang prosesnya rumit dan tidak pasti, atau Eze dari Crystal Palace yang sudah menyetujui kesepakatan personal namun terganjal harga. Namun, sinyal kuat menunjukkan bahwa Arsenal telah mengambil sikap tegas: mereka tidak akan menunggu Rodrygo, dan fokus penuh kini beralih ke Eberechi Eze. Jika negosiasi harga dengan Palace dapat diselesaikan, Eze akan menjadi rekrutan penting yang bisa membawa Arsenal lebih dekat pada tujuan ambisius mereka.
