
Gondomar, Portugal – Duka mendalam menyelimuti dunia sepak bola, khususnya klub raksasa Inggris, Liverpool, menyusul kabar tragis meninggalnya striker andalan mereka, Diogo Jota, bersama sang adik, Andre Silva. Sebuah kecelakaan mobil yang merenggut nyawa dua bersaudara itu di Zamora, Spanyol, pada Kamis (3/7), telah meninggalkan luka yang teramat dalam. Untuk memberikan penghormatan terakhir, sejumlah pemain dan staf pelatih Liverpool telah tiba di Portugal guna menghadiri upacara pemakaman yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Sabtu (5/7).
Kepergian Diogo Jota, yang baru berusia 28 tahun, adalah sebuah pukulan telak yang tak terduga. Penyerang serba bisa ini tewas dalam perjalanan darat bersama adiknya, Andre Silva, dalam upaya mereka menuju Inggris untuk menyambung kapal feri. Ironisnya, Jota dijadwalkan akan memulai sesi latihan perdananya bersama Liverpool pada Senin mendatang, mengawali musim baru dengan semangat yang membara. Namun, takdir berkata lain, mengakhiri impian dan kontribusinya secara tiba-tiba, meninggalkan jutaan penggemar dan rekan-rekan setim dalam kesedihan yang mendalam.
Sejak berita duka ini tersiar, Liverpool Football Club segera menyatakan duka cita yang mendalam. Sebagai bentuk penghormatan dan tanda berkabung, bendera setengah tiang dikibarkan di markas kebanggaan mereka, Stadion Anfield. Pemandangan bendera yang melambai rendah di langit Merseyside menjadi simbol nyata dari kesedihan yang merasuki setiap sudut klub. Jota, yang telah memperkuat tim sejak tahun 2020, dikenal sebagai pemain yang memiliki dedikasi tinggi, etos kerja luar biasa, dan kemampuan mencetak gol-gol krusial yang sering kali menjadi pembeda dalam pertandingan penting. Kehilangan sosok seperti dirinya, baik di dalam maupun di luar lapangan, adalah kerugian besar yang sulit tergantikan.
Antusiasme dan kasih sayang para penggemar Liverpool juga terlihat jelas. Ribuan fans berbondong-bondong datang ke halaman Anfield, menciptakan lautan bunga, syal, jersey, dan berbagai pernak-pernik klub lainnya sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi Diogo Jota. Suasana hening dan penuh haru menyelimuti area stadion, di mana setiap bunga dan pesan yang ditinggalkan adalah cerminan dari rasa cinta dan kehilangan yang tak terhingga. Untuk memfasilitasi ekspresi duka cita ini, Liverpool juga membuka buku duka cita di dalam stadion, memungkinkan para penggemar untuk menuliskan pesan-pesan terakhir, mengenang momen-momen indah, dan menyampaikan belasungkawa mereka secara langsung. Inisiatif ini menjadi wadah bagi komunitas "The Kop" untuk bersatu dalam kesedihan dan menunjukkan dukungan tak tergoyahkan kepada keluarga Jota dan seluruh tim.
Upacara penghormatan terakhir bagi Diogo Jota dan Andre Silva telah dimulai sejak Jumat (4/7) di Gondomar, sebuah kota di Portugal yang merupakan kampung halaman bagi keluarga Jota. Sejak awal, acara ini telah menarik perhatian luas, dengan kehadiran sejumlah besar insan sepak bola dari berbagai klub, mantan rekan setim, serta tokoh-tokoh penting Portugal. Bahkan, Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa, turut hadir untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung, menunjukkan betapa besar pengaruh dan kehormatan yang dimiliki Diogo Jota di negaranya. Kehadiran para tokoh ini menggarisbawahi tidak hanya talenta Jota sebagai pesepak bola, tetapi juga karakternya yang patut dicontoh sebagai seorang individu.
Perwakilan dari Liverpool Football Club tiba di Portugal pada Jumat malam waktu setempat, menunjukkan komitmen kuat klub untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga Jota di masa sulit ini. Kedatangan mereka menjadi momen yang sangat emosional. Para pemain, yang mengenakan kaus putih sebagai tanda kesucian dan duka, ditemani langsung oleh pelatih baru klub, Arne Slot. Bagi Slot, ini adalah ujian emosional pertamanya sebagai manajer Liverpool, menghadapi situasi yang paling menyedihkan bahkan sebelum musim baru dimulai. Kehadiran seluruh rombongan ini, meskipun dalam suasana duka, juga menunjukkan ikatan kuat yang terjalin dalam keluarga besar Liverpool.
Sebuah foto yang diunggah oleh akun DaveOCKOP di Twitter pada 4 Juli 2025 (meskipun tahunnya kemungkinan adalah kesalahan ketik dan merujuk pada tahun ini, 2024, mengingat tanggal kejadian) memperlihatkan momen kedatangan skuad Liverpool di Portugal. Dalam foto tersebut, terlihat jelas wajah-wajah murung namun tegar dari para pemain yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada rekan setim dan sahabat mereka. Di antara wajah-wajah yang terlihat, terdapat nama-nama besar seperti kapten Virgil van Dijk, bek kiri lincah Andy Robertson, gelandang muda Curtis Jones, maestro lini tengah Alexis Mac Allister, bek kanan potensial Conor Bradley, rekrutan anyar Federico Chiesa, dan gelandang bertahan Wataru Endo. Tak hanya pemain yang masih aktif, beberapa mantan penggawa The Reds yang memiliki ikatan kuat dengan klub dan Jota juga turut serta dalam rombongan, termasuk mantan kapten Jordan Henderson, kiper Caoimhin Kelleher, dan gelandang veteran James Milner. Kehadiran mereka semua, tanpa terkecuali, menjadi bukti nyata dari persaudaraan yang tak lekang oleh waktu dalam dunia sepak bola.
Skuad Liverpool diperkirakan akan sepenuhnya terlibat dalam upacara pemakaman Diogo Jota yang akan digelar pada hari Sabtu (5/7). Prosesi pemakaman dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, diawali dengan misa arwah yang akan dilaksanakan di Igreja Matriz de Gondomar. Gereja bersejarah ini akan menjadi saksi bisu dari luapan kesedihan dan doa yang mengiringi kepergian Diogo Jota dan Andre Silva menuju peristirahatan terakhir mereka. Momen ini bukan hanya tentang kehilangan seorang pesepak bola berbakat, melainkan juga kehilangan seorang putra, saudara, dan sahabat yang dicintai.
Diogo Jota bergabung dengan Liverpool pada tahun 2020 dari Wolverhampton Wanderers, dan ia segera menjelma menjadi sosok vital dalam skuad asuhan Juergen Klopp. Dengan kecepatan, insting gol tajam, dan kemampuan bermain di berbagai posisi lini serang, ia kerap menjadi pemecah kebuntuan dan pilar penting dalam skema rotasi tim. Gol-gol krusialnya, seringkali datang di momen-momen genting, mengukir namanya di hati para suporter. Ia adalah pemain yang selalu memberikan 100% di lapangan, seorang pejuang yang tak pernah menyerah. Warisan Diogo Jota akan tetap hidup dalam kenangan para penggemar, dalam sejarah klub, dan dalam hati setiap rekan setim yang pernah berjuang bersamanya.
Tragedi ini mengingatkan kita akan kerapuhan hidup dan betapa cepatnya takdir bisa berubah. Kehilangan Diogo Jota dan Andre Silva adalah duka bagi keluarga mereka, bagi Liverpool, bagi Portugal, dan bagi seluruh komunitas sepak bola global. Dalam momen kesedihan yang mendalam ini, persatuan dan dukungan yang ditunjukkan oleh semua pihak, mulai dari klub, rekan setim, hingga para penggemar, menjadi sumber kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Semoga Diogo Jota dan Andre Silva beristirahat dalam damai, dan semoga keluarga serta orang-orang terdekat mereka diberikan ketabahan untuk melewati masa sulit ini. Kenangan akan Jota, sang penyerang yang murah senyum dan penuh semangat, akan selalu abadi di Anfield dan di hati setiap penggemar sepak bola.
