By admin 
Atletico Madrid sekali lagi menegaskan ambisi besar mereka di bursa transfer musim panas ini dengan meresmikan kedatangan gelandang serang dinamis, Thiago Almada. Pemain internasional Argentina berusia 24 tahun ini diboyong dari klub Brasil Botafogo dengan mahar mencapai 21 juta euro, atau setara dengan sekitar Rp 398 miliar, sebuah investasi signifikan yang menggarisbawahi kepercayaan tinggi Los Colchoneros terhadap potensinya. Almada diikat kontrak jangka panjang hingga tahun 2030, menandakan ia diproyeksikan sebagai pilar masa depan tim asuhan Diego Simeone, terutama sebagai pengganti strategis bagi Rodrigo De Paul yang sebelumnya telah hijrah ke Inter Miami di Major League Soccer (MLS).
Kedatangan Almada menjadikan dirinya sebagai rekrutan keempat Atletico Madrid di jendela transfer kali ini, menyusul nama-nama menjanjikan seperti Alex Baena, Johnny Cardoso, dan Matteo Ruggeri. Bahkan, pengumuman transfer Almada hanya berselang sehari setelah Atletico meresmikan kepindahan Cardoso dari Real Betis, menunjukkan betapa agresif dan cepatnya manuver transfer mereka. Angka pengeluaran Atletico Madrid musim panas ini kini mencapai 107 juta euro, menempatkan mereka sebagai klub terboros kedua di Eropa setelah rival sekota mereka, Real Madrid. Indikasi kuat menunjukkan bahwa Los Rojiblancos masih belum akan berhenti belanja, dengan beberapa target lain yang kabarnya masih dalam daftar incaran sebelum musim kompetisi resmi dimulai pada pertengahan Agustus.
Pertanyaan besar yang muncul adalah, siapa sebenarnya Thiago Almada dan mengapa Atletico Madrid rela menggelontorkan dana sedemikian besar untuk seorang pemain yang baru sebentar berkarier di Liga Brasil? Thiago Ezequiel Almada, lahir pada 26 April 1999, adalah produk akademi sepak bola Argentina yang terkenal, Vélez Sarsfield. Di klub masa kecilnya ini, Almada sudah menunjukkan bakat luar biasa sejak usia muda. Ia membuat debut seniornya pada usia 17 tahun, dengan cepat menjadi salah satu prospek paling menjanjikan di Argentina. Dengan visi bermain yang tajam, kemampuan menggiring bola di ruang sempit, serta tembakan jarak jauh yang akurat, Almada menjadi salah satu kreator utama di lini tengah Vélez, mencatatkan 24 gol dan 9 assist dari 100 penampilan kompetitif.
Pada Februari 2022, karier Almada mengambil jalur yang tidak biasa bagi talenta Amerika Selatan, ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Atlanta United di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat. Transfer tersebut memecahkan rekor transfer termahal dalam sejarah MLS, dengan nilai 24,5 juta euro, sebuah angka yang menunjukkan ekspektasi besar yang diemban kepadanya. Di MLS, Almada tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dan menunjukkan kelasnya. Ia dinobatkan sebagai "MLS Newcomer of the Year" di musim perdananya, sebuah penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik yang baru bergabung di liga tersebut. Selama dua musim penuh bersama Atlanta United, Almada menjadi motor serangan tim, mencatatkan 26 gol dan 24 assist dari 86 pertandingan. Ia dikenal sebagai pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan dengan momen-momen brilian, baik melalui umpan terobosan mematikan, tendangan bebas spektakuler, maupun dribel yang mengoyak pertahanan lawan. Performa impresifnya di MLS juga menarik perhatian pelatih tim nasional Argentina, Lionel Scaloni.
Puncak karier Almada yang paling menonjol sebelum bergabung dengan Atletico Madrid adalah keterlibatannya dalam skuad Timnas Argentina yang menjuarai Piala Dunia 2022 di Qatar. Meskipun ia hanya bermain dalam beberapa menit di turnamen tersebut, pengalaman menjadi bagian dari tim pemenang Piala Dunia adalah aset yang tak ternilai. Ia menjadi satu-satunya pemain dari MLS yang pernah meraih trofi paling bergengsi di dunia sepak bola tersebut. Sejak debutnya pada 24 September 2022, Almada telah mengoleksi 10 caps untuk Timnas Argentina dan berhasil mencetak 4 gol, menunjukkan efisiensinya setiap kali dipercaya mengenakan seragam Albiceleste.
Setelah dua tahun yang sukses di MLS, Almada membuat keputusan mengejutkan dengan kembali ke Amerika Selatan pada Juni 2024, bergabung dengan klub Brasil Botafogo dengan biaya 24,15 juta euro. Meskipun kariernya di Botafogo terbilang singkat, tidak sampai semusim penuh, dampak yang diberikannya sangatlah instan dan fenomenal. Almada menjadi salah satu kunci kesuksesan Botafogo yang secara sensasional berhasil menjuarai Liga Brasil dan Copa Libertadores, sebuah pencapaian ganda yang luar biasa bagi klub tersebut. Dalam 26 penampilannya bersama Botafogo, ia berkontribusi dengan 3 gol dan 2 assist, menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi cepat dan memberikan pengaruh signifikan di lingkungan yang baru dan kompetitif. Keberhasilan instan ini lah yang kemungkinan besar menarik perhatian klub-klub top Eropa, termasuk Atletico Madrid.
Sebelumnya, di paruh kedua musim lalu, Almada sempat merasakan pengalaman singkat di sepak bola Eropa ketika dipinjamkan Botafogo ke klub Ligue 1 Prancis, Olympique Lyon. Selama masa peminjamannya, ia tampil dalam 20 pertandingan dan berhasil mencetak 2 gol. Meskipun periode di Lyon tidak berlangsung lama, pengalaman ini memberinya gambaran awal tentang tuntutan dan intensitas sepak bola Eropa, yang akan sangat berharga dalam adaptasinya di La Liga Spanyol.
Kedatangan Almada di Atletico Madrid diproyeksikan sebagai pengganti Rodrigo De Paul, gelandang yang dikenal dengan etos kerja tinggi, agresivitas, dan kemampuan distribusi bola yang mumpuni. Kepergian De Paul meninggalkan celah yang signifikan di lini tengah Atletico, dan Almada diharapkan bisa mengisi kekosongan tersebut dengan profil yang mungkin sedikit berbeda namun tidak kalah efektif. Almada dikenal sebagai gelandang serang yang lebih berorientasi pada kreativitas, dengan kemampuan untuk bermain sebagai nomor 10, gelandang tengah yang lebih maju, atau bahkan sayap. Keahliannya dalam memberikan umpan kunci, visi bermain yang luas, serta kemampuan tendangan bebas yang mematikan akan menambah dimensi baru pada serangan Atletico. Di bawah asuhan Diego Simeone, Almada akan ditantang untuk mengembangkan aspek defensif permainannya dan beradaptasi dengan tuntutan fisik dan taktis dari "Cholismo", gaya bermain yang menuntut disiplin tinggi dan intensitas tanpa henti. Namun, dengan bakat alaminya dan pengalaman di berbagai liga, para pendukung Atletico optimistis Almada akan mampu berkembang pesat.
Selain Almada, tiga rekrutan baru Atletico lainnya juga menunjukkan arah strategis klub. Alex Baena, gelandang serang yang serbaguna dari Villarreal, dikenal dengan kemampuan teknis dan visinya. Johnny Cardoso, gelandang bertahan Amerika Serikat dari Real Betis, akan menambah kekuatan fisik dan soliditas di lini tengah. Sementara Matteo Ruggeri, bek kiri muda dari Atalanta, memberikan opsi segar di pertahanan. Kombinasi rekrutan ini menunjukkan bahwa Atletico tidak hanya mencari pengganti, tetapi juga memperkuat kedalaman skuad di berbagai posisi, sebuah langkah krusial untuk bersaing di level tertinggi baik di La Liga maupun Liga Champions.
Pengeluaran masif 107 juta euro menunjukkan keseriusan Atletico Madrid untuk kembali menantang gelar juara. Setelah beberapa musim yang kurang memuaskan di mana mereka tertinggal dari Real Madrid dan Barcelona, investasi ini adalah sinyal jelas bahwa mereka siap untuk bersaing habis-habisan. Tekanan akan ada pada Diego Simeone untuk mengintegrasikan para pemain baru ini dengan cepat dan membentuk tim yang kohesif. Namun, dengan tambahan talenta sekaliber Thiago Almada, yang telah membuktikan diri sebagai juara dunia dan bintang di setiap liga yang ia singgahi, Atletico Madrid memiliki alasan kuat untuk menatap musim depan dengan penuh optimisme. Almada bukan hanya sekadar rekrutan, ia adalah pernyataan ambisi dari Atletico Madrid yang lapar gelar.
