
Manchester United dikabarkan tinggal selangkah lagi meresmikan pembelian Bryan Mbeumo dari Brentford, sebuah langkah yang menelan biaya fantastis sebesar 65 juta Poundsterling, ditambah bonus 6 juta Poundsterling. Kesepakatan ini, yang muncul setelah beberapa tawaran sebelumnya ditolak oleh Brentford, menandai tekad kuat Setan Merah untuk memperkuat lini serang mereka yang tumpul musim lalu. Namun, di tengah euforia kedatangan potensi rekrutan baru, muncul pertanyaan krusial: akankah Mbeumo menjadi jawaban atas permasalahan serangan United, ataukah ini hanyalah taruhan berisiko tinggi lainnya di bursa transfer?
Kabar yang beredar luas menyebutkan bahwa Manchester United dan Brentford telah mencapai kesepakatan prinsip mengenai transfer Mbeumo. Proposal terakhir senilai total 71 juta Poundsterling (sekitar 1,4 triliun Rupiah dengan kurs saat ini) akhirnya meluluhkan pertahanan Brentford. Lebih lanjut, Mbeumo sendiri dilaporkan sudah menyepakati persyaratan personal dengan kubu Old Trafford, termasuk kontrak berdurasi lima tahun dengan opsi perpanjangan satu tahun. Ini menunjukkan bahwa proses negosiasi telah berjalan mulus di kedua sisi, baik antara klub maupun antara klub pembeli dengan pemain. Dana sebesar ini jelas menempatkan Mbeumo sebagai salah satu pembelian termahal United dalam beberapa tahun terakhir, menegaskan betapa besar harapan yang disematkan padanya.
Keputusan Manchester United untuk mengejar Mbeumo dengan gigih bukanlah tanpa alasan. Musim lalu, Setan Merah hanya mampu mencetak 44 gol di Premier League, sebuah catatan yang memalukan bagi klub sekelas mereka. Angka ini bahkan lebih rendah dari tim-tim papan tengah seperti Wolverhampton Wanderers dan Bournemouth, serta hanya sedikit di atas tim-tim yang terdegradasi. Krisis gol ini menjadi prioritas utama yang harus diatasi oleh Erik ten Hag dan jajaran manajemen. Kebutuhan akan penyerang yang tajam, konsisten, dan memiliki pengalaman di Premier League menjadi sangat mendesak.
Bryan Mbeumo, penyerang berusia 25 tahun asal Kamerun, muncul sebagai target utama karena dianggap memenuhi kriteria tersebut. Meskipun data awal dalam laporan menyebutkan Mbeumo seorang diri mencetak 20 gol untuk Brentford, perlu dikoreksi bahwa performa terbaiknya di Premier League adalah 9 gol dalam dua musim terakhir (2022-2023 dan 2023-2024), setelah sebelumnya mencetak 4 gol pada musim 2021-2022. Angka 9 gol per musim, ditambah kontribusi asist dan pergerakan tanpa bola, adalah catatan yang konsisten dan menarik bagi United yang sangat haus akan produktivitas. Konsistensi inilah yang diyakini membuat United tergoda dan serius mengejarnya, dibandingkan merekrut talenta muda yang belum teruji di liga paling kompetitif di dunia.
Filosofi transfer United kali ini adalah menghindari "kesalahan" merekrut pemain mahal yang kesulitan beradaptasi dengan Premier League, seperti yang disinyalir terjadi pada Rasmus Hojlund. Hojlund, yang didatangkan dengan ekspektasi tinggi, memang menunjukkan beberapa kilasan potensi, namun secara keseluruhan masih kesulitan untuk konsisten mencetak gol di liga domestik. Proses adaptasinya yang lambat dan tekanan yang besar membuat manajemen United berpikir ulang. Dengan Mbeumo, mereka berharap mendapatkan seseorang yang sudah "jadi", teruji dalam kerasnya Premier League, dan bisa langsung memberikan dampak instan tanpa perlu periode adaptasi yang panjang. Ini adalah strategi yang berbeda dari pendekatan sebelumnya yang sering kali berfokus pada potensi jangka panjang atau nama besar, tanpa mempertimbangkan kesesuaian langsung dengan dinamika liga Inggris.
Meski demikian, langkah ini tidak datang tanpa tantangan besar bagi Mbeumo. Bergabung dengan Manchester United, klub dengan skala global dan ekspektasi yang jauh melampaui Brentford, akan menghadirkan tekanan masif yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Brentford adalah klub yang relatif minim tekanan, di mana Mbeumo menjadi salah satu bintang utama dan diberi kebebasan lebih. Di Old Trafford, setiap sentuhan, setiap tembakan, dan setiap keputusan akan dianalisis secara mikroskopis oleh jutaan pasang mata, baik dari penggemar, media, maupun mantan pemain.
Mantan top skor Premier League, Chris Sutton, menyuarakan kekhawatirannya tentang transisi ini. "Dia sudah tampil baik di Brentford, tapi bermain buat Manchester United itu berbeda banget. Hormat untuk Brentford, tapi tidak ada ekspektasi besar di sana. Di United, dia bakal diharapkan untuk langsung unjuk gigi," kata Sutton, dikutip BBC. Komentar Sutton menyoroti perbedaan fundamental antara bermain di klub papan tengah yang targetnya bertahan di liga, dengan klub raksasa yang menuntut gelar dan performa puncak di setiap pertandingan. Sutton juga menyoroti fakta bahwa Mbeumo baru dua musim terakhir mencetak dua digit gol (jika dihitung di semua kompetisi, atau 9 gol di liga). Pertanyaan utamanya adalah: apakah ia bisa mengulanginya, atau bahkan melampauinya, di panggung yang jauh lebih besar?
Salah satu keunggulan Mbeumo yang ditekankan oleh Sutton adalah fleksibilitasnya. Ia tidak hanya bisa dioperasikan sebagai penyerang tengah, melainkan juga sangat andal sebagai penyerang sayap, terutama di sisi kanan. Kemampuannya untuk memotong ke tengah dari sayap kanan dan melepaskan tembakan akurat dengan kaki kirinya adalah aset berharga. Ini memberinya dimensi taktis yang menarik bagi Ten Hag, yang gemar memiliki pemain serbaguna di lini depan. Di Brentford, Mbeumo sering menjadi ujung tombak dalam skema serangan balik cepat, memanfaatkan kecepatan dan penyelesaiannya. Di United, ia mungkin akan dituntut untuk terlibat lebih banyak dalam fase membangun serangan, pressing tinggi, dan kombinasi operan yang lebih rumit.
Secara taktis, Mbeumo akan menghadirkan opsi yang sangat dibutuhkan di lini serang United. Di sayap kanan, ia akan bersaing langsung dengan Antony, yang performanya masih jauh dari harapan sejak didatangkan dengan harga mahal. Mbeumo menawarkan profil yang lebih langsung dalam serangan, dengan kecenderungan untuk menusuk ke dalam dan mencari ruang tembak, atau memberikan umpan kunci. Fleksibilitasnya juga berarti ia bisa menjadi pelapis atau bahkan starter di posisi penyerang tengah, berbagi beban dengan Rasmus Hojlund. Kehadirannya diharapkan bisa membangun kolaborasi baru yang dinamis di lini depan, terutama jika Matheus Cunha juga berhasil didatangkan. Cunha, dengan kekuatan fisik dan kemampuan memegang bola, bisa menjadi titik tumpu yang ideal bagi pergerakan lincah Mbeumo.
Namun, ada beberapa risiko yang patut dipertimbangkan dalam transfer Mbeumo. Pertama, harga 65 juta Poundsterling plus bonus adalah angka yang sangat besar untuk seorang pemain yang, meski konsisten, belum pernah mencapai 10 gol di Premier League dalam satu musim. Ini menunjukkan adanya premi "Premier League proven" yang sangat tinggi di pasar transfer saat ini, terutama bagi klub Inggris. Apakah Mbeumo bisa membenarkan label harga ini dengan kontribusi gol dan asist yang signifikan di United? Ini akan menjadi beban ekspektasi yang luar biasa berat di pundaknya.
Kedua, adaptasi dari sistem Brentford ke sistem Manchester United. Brentford dikenal dengan gaya bermain yang sangat terorganisir, mengandalkan pertahanan kokoh, serangan balik cepat, dan bola mati yang mematikan. Mbeumo adalah roda penggerak penting dalam sistem ini. United, di bawah Ten Hag, mencoba untuk memainkan sepak bola yang lebih dominan, mengontrol penguasaan bola, dan melakukan pressing tinggi. Meskipun Mbeumo memiliki etos kerja yang kuat, apakah ia bisa beradaptasi dengan tuntutan taktis yang berbeda, peran yang mungkin lebih kompleks, dan intensitas mental yang jauh lebih tinggi di setiap pertandingan?
Ketiga, faktor cedera. Meskipun Mbeumo memiliki rekor cedera yang relatif bersih sepanjang kariernya, peningkatan intensitas latihan dan pertandingan di level klub top bisa meningkatkan risiko. United sendiri memiliki riwayat cedera pemain yang cukup mengkhawatirkan dalam beberapa musim terakhir, yang seringkali mengganggu ritme tim. Menjaga Mbeumo tetap fit dan prima akan menjadi kunci keberhasilannya.
Pada akhirnya, keputusan untuk mendatangkan Bryan Mbeumo adalah langkah berani dari Manchester United. Ini menunjukkan pergeseran strategi transfer, dari mencari bintang muda dengan potensi besar atau nama besar, menjadi mencari pemain yang terbukti efektif di Premier League, meskipun dengan harga yang mungkin dianggap premium. Jika Mbeumo berhasil mengatasi tekanan, beradaptasi dengan sistem baru, dan mempertahankan konsistensinya, ia bisa menjadi pembelian yang tepat dan krusial bagi upaya United untuk kembali bersaing di papan atas. Namun, jika ia kesulitan, seperti beberapa rekrutan mahal United lainnya di masa lalu, maka ini akan menjadi taruhan berisiko tinggi yang menambah daftar panjang kekecewaan di Old Trafford. Masa depan akan menjawab apakah Bryan Mbeumo akan dikenang sebagai solusi atau sekadar rekrutan mahal lainnya yang gagal memenuhi ekspektasi. Yang jelas, semua mata akan tertuju padanya saat ia mengenakan seragam merah kebanggaan Manchester United.
