
Dukungan daerah dari Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (IMI) seluruh Indonesia terus mengalir deras kepada Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo, dalam upayanya untuk kembali memimpin organisasi otomotif terbesar di Tanah Air. Kali ini, gelombang dukungan signifikan datang dari IMI Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sebuah wilayah dengan dinamika geografis dan potensi otomotif yang unik. Deklarasi dukungan ini menjadi babak baru dalam perjalanan Bamsoet menuju periode kepemimpinan berikutnya, menegaskan kembali kepercayaan daerah terhadap visinya dalam mengembangkan ekosistem otomotif Indonesia.
Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, menyambut dukungan penuh dari IMI Kepri ini dengan apresiasi yang mendalam. Baginya, dukungan ini bukan sekadar legitimasi politik dalam kontestasi kepemimpinan IMI, melainkan sebuah amanat moral yang kuat untuk terus mengembangkan dunia otomotif Indonesia ke level yang lebih tinggi dan komprehensif. Visi pengembangan ini mencakup tiga pilar utama: peningkatan prestasi di kancah nasional dan internasional, penguatan industri kreatif yang berbasis otomotif, serta konsolidasi dan penguatan komunitas otomotif di seluruh pelosok daerah. Bamsoet melihat dukungan dari IMI Kepri sebagai validasi atas arah yang telah ia tetapkan dan dorongan untuk melangkah lebih jauh dalam mewujudkan cita-cita otomotif Indonesia yang maju dan berdaya saing.
Dukungan dari IMI Kepri dinilai sangat strategis, mengingat posisi geografis dan potensi ekonomi daerah tersebut. Kepulauan Riau, dengan karakteristik kepulauan yang terpisah-pisah oleh lautan, merepresentasikan tantangan sekaligus peluang besar dalam peta pembinaan olahraga dan industri otomotif Indonesia. Bamsoet menjelaskan bahwa IMI Kepulauan Riau telah membuktikan diri sebagai salah satu provinsi yang paling aktif, konsisten, dan progresif dalam mendorong tumbuhnya budaya otomotif yang sehat dan inklusif. Mereka tidak hanya sukses menyelenggarakan berbagai kegiatan motorsport, tetapi juga gigih mengembangkan ekosistem otomotif lokal secara holistik, mulai dari pembinaan komunitas kendaraan klasik, penggemar modifikasi, hingga pelaku industri terkait. Keberhasilan IMI Kepri ini menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara pusat dan daerah dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan.
Baca Juga:
- Peluang Emas Pemutihan Pajak Kendaraan: Solusi Balik Nama Kendaraan Bekas yang Kini Gratis Berdasarkan Regulasi Baru
- IMI Luncurkan ‘Bamsoet And The Stars’ di IMI TV dan Perluas Konten IMI Radio 96.7 FM, Perkuat Ekosistem Otomotif Digital Nasional.
- Transformasi Kemewahan Darat: BAV Luxury Auto Design Hadirkan Sensasi Jet Pribadi dalam Mercedes-Benz Sprinter Melalui Karya Terbaru Luxury Jet Van
- Aura Farming: Dari Pacu Jalur Riau Hingga Podium MotoGP, Merayakan Kemenangan dengan Gaya Unik yang Mendunia
- Suzuki Tegaskan Tak Ikut Tren Perang Harga Merek China, Fokus Pertahankan Kualitas dan Kepercayaan Konsumen di Indonesia
"IMI Kepulauan Riau telah menjadi salah satu provinsi yang aktif, konsisten, dan progresif dalam mendorong tumbuhnya budaya otomotif yang sehat dan inklusif," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 19 Juli 2025. Ia menambahkan bahwa dukungan dari IMI Kepri ini memperkuat tekadnya untuk melanjutkan program-program unggulan yang telah berjalan selama empat tahun terakhir, sembari menyempurnakan apa yang masih perlu diperbaiki dan memperluas jangkauan inisiatif baru. Bamsoet berkomitmen untuk memastikan bahwa IMI terus menjadi organisasi yang relevan, adaptif, dan mampu menjawab kebutuhan seluruh pemangku kepentingan otomotif di Indonesia.
Lebih lanjut, Bamsoet menyoroti karakteristik khusus Kepulauan Riau yang memerlukan pendekatan kolaboratif dan strategis. "Kepulauan Riau punya karakteristik khusus yang memerlukan pendekatan kolaboratif dan strategis," jelasnya. Kondisi geografis yang unik, dengan pulau-pulau yang tersebar luas, membutuhkan pemahaman mendalam tentang logistik, infrastruktur, dan kebutuhan spesifik komunitas lokal. Dalam konteks ini, IMI Kepri telah menunjukkan kapasitasnya dalam mengatasi tantangan tersebut dan membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan otomotif di wilayahnya. Mereka percaya bahwa kepemimpinan IMI di tingkat pusat harus dilanjutkan oleh seseorang yang tidak hanya memahami seluk-beluk dunia otomotif secara teknis dan organisasional, tetapi juga memiliki kapasitas dan jaringan untuk menjembatani berbagai kepentingan daerah dan nasional, serta mampu membawa aspirasi daerah ke tingkat kebijakan yang lebih tinggi.
Di bawah kepemimpinan Bamsoet, IMI Pusat telah menunjukkan komitmen kuat untuk memberdayakan pengurus provinsi dan kabupaten/kota. Ini termasuk dukungan dalam penyelenggaraan event, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, serta advokasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan otomotif di daerah. IMI Kepri, sebagai penerima manfaat dari pendekatan ini, melihat keberlanjutan kepemimpinan Bamsoet sebagai jaminan untuk kesinambungan program-program strategis tersebut. Mereka meyakini bahwa dengan jaringan yang luas di pemerintahan, parlemen, dan sektor swasta, Bamsoet adalah sosok yang tepat untuk terus memperjuangkan kepentingan otomotif daerah, termasuk dalam hal fasilitasi pembangunan infrastruktur vital seperti sirkuit balap.
Sementara itu, Ketua IMI Kepri, Rizki Faisal, dengan tegas menyatakan bahwa dukungan terhadap Bambang Soesatyo bukan semata-mata karena rekam jejaknya sebagai tokoh nasional atau Anggota DPR RI, melainkan lebih fundamental karena konsistensinya dalam menghadirkan transformasi nyata di tubuh IMI. Rizki Faisal menjelaskan bahwa sebelum kepemimpinan Bamsoet, IMI seringkali dianggap sebagai organisasi elite yang terbatas, hanya mengakomodasi segelintir kalangan atau komunitas tertentu. Namun, di bawah kepemimpinan Bamsoet, paradigma itu telah berubah drastis. IMI kini telah menjelma menjadi "rumah besar" yang inklusif bagi semua pelaku otomotif, dari pembalap muda yang baru merintis karier, komunitas otomotif dengan berbagai latar belakang, hingga bengkel modifikasi skala kecil maupun besar. Transformasi ini telah membuka pintu bagi lebih banyak individu dan kelompok untuk berpartisipasi aktif dalam ekosistem otomotif nasional.
"IMI Kepri menilai keberlanjutan program yang telah dibangun selama empat tahun terakhir akan lebih efektif lagi bila dilanjutkan kembali oleh Pak Bamsoet," ungkap Rizki Faisal. Ia menambahkan bahwa Bamsoet memiliki visi yang jelas dan jaringan yang sangat kuat, baik di dalam maupun luar negeri. Kapasitas ini, menurut Rizki, adalah aset tak ternilai yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat langkah IMI Kepri, khususnya dalam mewujudkan impian besar mereka: membangun sirkuit permanen berskala internasional di Batam. Proyek sirkuit internasional ini bukan hanya akan menjadi kebanggaan bagi Kepri, tetapi juga diharapkan dapat menarik event-event balap kelas dunia, meningkatkan pariwisata, dan memicu pertumbuhan ekonomi lokal. Dukungan Bamsoet dan jaringannya dianggap krusial untuk menarik investasi dan dukungan pemerintah pusat dalam proyek ambisius ini.
Keberhasilan IMI dalam empat tahun terakhir di bawah kepemimpinan Bamsoet memang tercermin dari berbagai capaian nyata. Organisasi ini telah berhasil meningkatkan jumlah kejuaraan nasional dan internasional yang diselenggarakan di Indonesia, mendorong lahirnya talenta-talenta muda baru melalui program pembinaan berjenjang, serta memperkuat sinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah. IMI juga aktif dalam mengampanyekan keselamatan berkendara dan mendukung inovasi dalam industri otomotif lokal, termasuk pengembangan kendaraan listrik. Transformasi ini tidak hanya bersifat struktural, tetapi juga kultural, menjadikan IMI lebih responsif terhadap perubahan zaman dan kebutuhan anggota.
Pendekatan Bamsoet yang merangkul dan kolaboratif telah menciptakan iklim positif di kalangan komunitas otomotif. Berbagai komunitas, yang sebelumnya mungkin merasa terpinggirkan, kini merasa memiliki wadah dan suara di bawah payung IMI. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah anggota dan aktivitas di tingkat provinsi. Selain itu, Bamsoet juga dikenal piawai dalam memanfaatkan posisinya sebagai anggota parlemen untuk mengadvokasi kebijakan yang mendukung industri otomotif, seperti regulasi terkait modifikasi kendaraan, standar keamanan, dan insentif untuk pengembangan otomotif nasional. Kemampuan diplomasi dan lobi ini menjadi nilai tambah yang signifikan bagi organisasi sekelas IMI.
Proyek sirkuit internasional di Batam yang menjadi salah satu prioritas IMI Kepri adalah contoh konkret bagaimana dukungan pusat sangat dibutuhkan. Batam, dengan lokasinya yang strategis dekat dengan Singapura dan Malaysia, memiliki potensi besar untuk menjadi hub motorsport regional. Sirkuit bertaraf internasional tidak hanya akan memfasilitasi kompetisi balap, tetapi juga membuka peluang besar untuk pengembangan sport tourism, industri perhotelan, dan sektor-sektor pendukung lainnya. Rizki Faisal dan jajaran IMI Kepri percaya bahwa dengan Bamsoet di pucuk pimpinan IMI Pusat, pintu-pintu dukungan dari pemerintah pusat, investor swasta, dan organisasi motorsport internasional akan lebih mudah terbuka.
Dukungan dari IMI Kepri ini menambah panjang daftar pengurus provinsi yang telah menyatakan dukungan serupa kepada Bambang Soesatyo. Hal ini mengindikasikan adanya konsensus yang kuat di kalangan IMI daerah mengenai pentingnya kesinambungan kepemimpinan dan visi yang telah dibangun. Proses konsolidasi dukungan ini akan menjadi modal penting bagi Bamsoet dalam menghadapi Kongres IMI mendatang, di mana ia akan secara resmi mencalonkan diri kembali untuk periode 2025-2030. Dengan bekal dukungan yang kuat dari akar rumput di daerah, Bamsoet semakin percaya diri untuk melanjutkan program-program ambisiusnya demi kemajuan otomotif Indonesia di masa depan.
Tantangan ke depan bagi dunia otomotif Indonesia tentu tidak kecil, mulai dari kebutuhan infrastruktur yang memadai, peningkatan kualitas sumber daya manusia, adaptasi terhadap teknologi baru seperti kendaraan listrik, hingga persaingan di kancah internasional. Namun, dengan kepemimpinan yang solid dan dukungan dari seluruh elemen IMI, harapan untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi dan mengembangkan industri otomotif yang lebih mandiri semakin terbuka lebar. Komitmen Bamsoet untuk menjadikan IMI sebagai organisasi yang profesional, transparan, dan berorientasi pada pelayanan, diharapkan akan terus menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan otomotif di setiap sudut Nusantara, termasuk di Kepulauan Riau yang terus bersemangat membangun.
Dukungan IMI Kepri ini juga menjadi cerminan dari keberhasilan IMI Pusat dalam membangun komunikasi dua arah yang efektif dengan daerah. Aspirasi dan kebutuhan daerah didengarkan, dan program-program pusat disesuaikan agar relevan dengan kondisi lokal. Pendekatan ini menciptakan rasa kepemilikan dan partisipasi aktif dari IMI provinsi, yang pada akhirnya memperkuat struktur organisasi secara keseluruhan. Dengan demikian, deklarasi dukungan dari IMI Kepri ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan representasi dari sebuah kemitraan yang produktif dan saling menguntungkan, yang akan terus berlanjut di bawah kepemimpinan Bambang Soesatyo.
Melihat antusiasme dan komitmen IMI Kepri, serta rekam jejak kepemimpinan Bamsoet, prospek dunia otomotif Indonesia di bawah arahan IMI tampak cerah. Dengan fokus pada pengembangan prestasi, inovasi industri kreatif, dan penguatan komunitas di seluruh wilayah, Indonesia berpotensi besar untuk menjadi kekuatan otomotif yang diperhitungkan di kancah regional maupun global. Dukungan dari daerah seperti Kepulauan Riau menjadi bukti nyata bahwa visi besar ini mendapatkan resonansi kuat di seluruh pelosok negeri.
