Absennya Cristiano Ronaldo di Pemakaman Diogo Jota Picu Kekecewaan Mendalam Fans Portugal

Absennya Cristiano Ronaldo di Pemakaman Diogo Jota Picu Kekecewaan Mendalam Fans Portugal

Gondomar, Portugal – Suasana duka menyelimuti Igreja de Matriz di Gondomar pada Sabtu, 5 Juli 2025, saat ribuan pelayat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Diogo Jota, bintang sepak bola Timnas Portugal dan Liverpool, serta adiknya, Andre Silva. Keduanya tewas dalam sebuah kecelakaan mobil tragis di Spanyol pada Kamis, 3 Juli waktu setempat. Namun, di tengah lautan air mata dan kesedihan yang mendalam, satu nama besar yang diharapkan hadir justru tak nampak: Cristiano Ronaldo, kapten Timnas Portugal. Kehadirannya yang absen ini sontak memicu gelombang kekecewaan dan kemarahan di kalangan penggemar Seleção das Quinas, yang merasa sang mega bintang telah mengecewakan tim dan negara di saat-saat paling krusial.

Kecelakaan yang merenggut nyawa Diogo Jota dan Andre Silva terjadi secara mendadak dan mengejutkan dunia sepak bola. Detik-detik tragis di sebuah ruas jalan di Spanyol merenggut dua nyawa muda, meninggalkan duka yang tak terhingga bagi keluarga, teman, dan seluruh komunitas sepak bola. Jota, yang dikenal sebagai penyerang serbaguna dengan etos kerja tinggi dan kemampuan mencetak gol krusial, adalah sosok yang dicintai di Liverpool dan Timnas Portugal. Kepergiannya yang mendadak pada usia muda meninggalkan lubang besar, bukan hanya di lapangan hijau, tetapi juga di hati para penggemarnya. Berita duka ini menyebar dengan cepat, menyebabkan gelombang simpati dan ucapan belasungkawa dari seluruh penjuru dunia. Klub-klub besar, federasi sepak bola, dan para pemain dari berbagai liga menyampaikan dukacita mendalam, mengakui kontribusi Jota yang tak ternilai bagi olahraga ini.

Pemakaman Jota dan Andre Silva di Igreja de Matriz, Gondomar, menjadi sebuah manifestasi nyata dari kesedihan kolektif ini. Sejak pagi, ratusan, bahkan ribuan orang, mulai memadati area sekitar gereja. Lautan manusia berpakaian hitam membanjiri jalanan, banyak di antaranya membawa bunga, syal klub, atau bendera Portugal sebagai tanda penghormatan. Para pelayat datang dari berbagai latar belakang, mulai dari warga lokal Gondomar, penggemar sepak bola yang melakukan perjalanan jauh, hingga tokoh-tokoh penting di dunia olahraga. Suasana di dalam gereja sangat hening, hanya diselingi isak tangis yang tertahan dan doa-doa khusyuk yang dipanjatkan. Para anggota keluarga Jota, termasuk orang tua dan kerabat dekat, terlihat sangat terpukul, menerima pelukan dan ucapan belasungkawa dari setiap orang yang datang. Peti mati yang membawa jenazah Diogo dan Andre dibalut bendera Portugal dan syal klub mereka, sebuah simbol kebanggaan dan cinta yang tak terputus.

Di antara kerumunan pelayat yang hadir, banyak wajah yang dikenal dari dunia sepak bola. Para pemain Liverpool, klub tempat Diogo Jota bermain, menunjukkan solidaritas yang luar biasa. Sejumlah besar rekan setimnya, pelatih, dan staf klub melakukan perjalanan dari Inggris untuk hadir, memberikan dukungan langsung kepada keluarga yang berduka. Kehadiran mereka disambut dengan tepuk tangan dan haru oleh para penggemar, yang mengapresiasi loyalitas dan ikatan batin yang kuat dalam tim. Dari Timnas Portugal, beberapa rekan setim Jota juga terlihat hadir, menunjukkan rasa persaudaraan yang erat dalam skuad Seleção das Quinas. Mantan pelatih, perwakilan federasi sepak bola Portugal, serta sejumlah legenda sepak bola negara itu turut hadir, memadati barisan depan gereja, memberikan penghormatan terakhir kepada salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki Portugal.

Namun, di tengah semua kehadiran yang mengharukan ini, absennya Cristiano Ronaldo menjadi sorotan utama. Sosoknya yang ikonik dan posisinya sebagai kapten tim nasional membuat ketidakhadirannya terasa sangat mencolok. Banyak pelayat, yang juga merupakan penggemar setia Portugal, secara terbuka menyatakan keheranan dan kekecewaan mereka. Pertanyaan "Ke mana Cristiano Ronaldo?" bergema di antara kerumunan. Bagi banyak orang, kehadiran sang kapten di momen duka seperti ini adalah sebuah keharusan moral, sebuah simbol dukungan dan persatuan bagi tim dan keluarga yang berduka.

Liliana Montero, seorang penggemar Portugal yang datang bersama anaknya, mengungkapkan perasaannya dengan nada kecewa yang mendalam. "Dia kapten Portugal. Sangat menyedihkan melihat semua pemain Liverpool datang ke Portugal, tapi dari tim Portugal justru hanya beberapa yang datang. Saya banyak melihat video palsu dia datang tapi tak terjadi," ujarnya, mengutip Daily Mail. Perkataan Montero mencerminkan sentimen umum yang beredar di kalangan fans: harapan besar terhadap Ronaldo sebagai figur pemimpin, tidak hanya di lapangan tetapi juga di luar lapangan. Mereka mengharapkan dukungan moral yang kuat dari sang kapten, terutama di saat timnya kehilangan salah satu anggota pentingnya. "Saya merasa kurangnya dukungan dari timnas Portugal. Ini sangat menyedihkan, khususnya bagi keluarganya dan Portugal," lanjutnya, menyoroti bahwa kekecewaan ini bukan hanya tertuju pada Ronaldo pribadi, tetapi juga pada kesan keseluruhan dari dukungan tim nasional.

Carla Matos, penggemar lainnya, juga tak bisa menyembunyikan kekesalannya. "Kami sangat kesal. Saya kaget dia tak datang," katanya. Pernyataan-pernyataan ini bukan sekadar keluhan pribadi, melainkan representasi dari kekecewaan kolektif yang menyebar luas. Bagi para penggemar, kapten tim nasional adalah lebih dari sekadar pemain terbaik; ia adalah representasi dari nilai-nilai, semangat, dan persatuan tim. Ketidakhadiran Ronaldo di pemakaman Jota, terutama setelah keduanya baru saja merayakan gelar juara UEFA Nations League bersama bulan lalu—trofi internasional kedua yang mereka raih bersama—dirasakan sebagai sebuah pukulan telak terhadap ikatan emosional antara pemain dan penggemar.

Spekulasi mengenai alasan absennya Ronaldo segera mencuat. Laporan-laporan awal menyebutkan bahwa sang bintang justru sedang menikmati liburan di salah satu pulau di Mallorca. Kabar ini semakin memperkeruh suasana, seolah-olah menunjukkan kurangnya empati atau prioritas yang berbeda dari apa yang diharapkan publik. Mallorca, dengan pantai-pantainya yang indah dan resor-resor mewah, adalah destinasi liburan yang kontras jauh dengan suasana duka di Gondomar. Meskipun seorang atlet profesional memiliki hak atas privasi dan waktu istirahat, bagi banyak penggemar, momen seperti pemakaman rekan setim yang meninggal tragis seharusnya menjadi pengecualian. Mereka berpendapat bahwa seorang kapten, apalagi dengan status global seperti Ronaldo, memiliki tanggung jawab moral untuk hadir dan memberikan dukungan, terlepas dari jadwal pribadinya. Kehadiran singkat pun, bahkan hanya untuk menyampaikan belasungkawa langsung kepada keluarga, akan sangat berarti.

Diogo Jota sendiri adalah sosok yang sangat dihormati. Ia dikenal sebagai pemain yang rendah hati, pekerja keras, dan selalu mengutamakan kepentingan tim. Karirnya yang dimulai dari akademi Portugal, lalu melesat di Wolverhampton Wanderers, hingga mencapai puncak di Liverpool, adalah bukti dedikasi dan talentanya. Di Timnas Portugal, Jota telah menjadi bagian integral dari skuad asuhan Fernando Santos (dan kemungkinan Roberto Martinez di masa 2025). Ia adalah penyerang yang fleksibel, mampu bermain di berbagai posisi dan selalu memberikan 100% di lapangan. Hubungannya dengan Ronaldo, sebagai senior dan kapten, juga terlihat baik di depan publik, terutama saat mereka merayakan kemenangan bersama. Oleh karena itu, ketidakhadiran Ronaldo semakin terasa janggal dan sulit diterima oleh para penggemar.

Insiden ini memunculkan pertanyaan lebih dalam tentang peran seorang kapten dan ikon dalam olahraga modern. Apakah tanggung jawab seorang pemimpin tim hanya terbatas pada performa di lapangan? Atau apakah ada ekspektasi yang lebih besar, terutama dalam hal dukungan moral dan kepemimpinan di luar lapangan? Bagi banyak fans, jawaban dari pertanyaan ini adalah jelas: seorang kapten harus menjadi teladan dalam setiap aspek, termasuk dalam menunjukkan empati dan solidaritas di saat-saat sulit. Ketidakhadiran Ronaldo, terlepas dari alasan pribadinya, telah menciptakan keretakan dalam persepsi publik terhadapnya, setidaknya di kalangan sebagian penggemar Portugal.

Meski demikian, tidak semua kritik diarahkan pada Ronaldo semata. Beberapa pengamat juga mempertanyakan manajemen Timnas Portugal dan bagaimana mereka menangani situasi ini. Apakah ada upaya untuk mengkoordinasikan kehadiran para pemain? Apakah ada komunikasi yang cukup dengan keluarga Jota? Kurangnya kehadiran signifikan dari seluruh skuad Timnas Portugal, selain beberapa individu, juga menjadi poin kekecewaan bagi sebagian pihak. Ini menimbulkan kesan bahwa ikatan dalam tim nasional mungkin tidak sekuat yang diharapkan publik, terutama jika dibandingkan dengan solidaritas yang ditunjukkan oleh klub seperti Liverpool.

Di tengah semua perdebatan ini, yang paling penting adalah duka yang tak terhingga atas kepergian Diogo Jota dan Andre Silva. Mereka adalah dua nyawa muda yang pergi terlalu cepat, meninggalkan warisan kenangan dan kontribusi yang tak terlupakan. Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan kerapuhan hidup dan pentingnya menghargai setiap momen. Bagi para penggemar Portugal, pemakaman ini akan selalu dikenang bukan hanya sebagai hari duka cita, tetapi juga sebagai momen di mana harapan mereka terhadap sang kapten, Cristiano Ronaldo, teruji dan, bagi banyak orang, tidak terpenuhi. Absennya sang mega bintang di hari yang begitu penting ini akan menjadi noda kecil dalam karir gemilangnya, sebuah titik perdebatan yang mungkin akan terus dibahas di kalangan penggemar Seleção das Quinas untuk waktu yang lama.

Absennya Cristiano Ronaldo di Pemakaman Diogo Jota Picu Kekecewaan Mendalam Fans Portugal

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *