Kehilangan Diogo Jota, Ruben Neves Rela Terbang Lintas Benua Demi Sahabat Tercinta

Kehilangan Diogo Jota, Ruben Neves Rela Terbang Lintas Benua Demi Sahabat Tercinta

Dunia sepak bola baru saja diguncang kabar duka yang mendalam. Diogo Jota, bintang penyerang Liverpool dan Tim Nasional Portugal, telah berpulang ke pangkuan Sang Pencipta dalam sebuah insiden tragis. Kepergiannya yang mendadak akibat kecelakaan mobil di Zamora, Spanyol, dua hari lalu, meninggalkan luka yang tak terperi bagi keluarga, rekan-rekan setim, dan jutaan penggemar di seluruh dunia. Namun, di antara semua yang berduka, ada satu sosok yang menunjukkan kesetiaan dan ikatan batin yang luar biasa, yakni Ruben Neves. Gelandang bertahan Al Hilal dan sahabat karib Jota ini begitu terpukul, ia bahkan rela menempuh perjalanan ribuan kilometer hanya untuk mengantar kepergian sahabatnya untuk terakhir kali.

Kabar duka itu menghantam Neves di tengah kesibukannya. Saat itu, ia sedang berada di Amerika Serikat, bersama Al Hilal, untuk berlaga di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Sebuah turnamen prestisius yang seharusnya menjadi fokus utamanya, mendadak terasa hambar. Dua hari setelah insiden nahas yang menimpa Jota, Neves terlihat begitu terpukul. Sebelum pertandingan perempatfinal yang mempertemukan Al Hilal dengan Fluminense, raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan kesedihan mendalam. Kamera menyorotnya, menangkap momen ketika air mata membasahi pipinya, menangis tersedu-sedu, sebuah pemandangan yang menyayat hati dan menggambarkan betapa hancurnya perasaannya. Jota bukan hanya rekan setim, tetapi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

Kekalahan 1-2 dari Fluminense yang membuat Al Hilal tersingkir dari turnamen seolah tidak lagi menjadi prioritas utama bagi Neves. Begitu peluit panjang dibunyikan, tanpa membuang waktu sedetik pun, Neves dan rekan senegaranya, Joao Cancelo, segera bergegas. Mereka menaiki pesawat, terbang melintasi benua, dari Amerika Serikat menuju Gondomar, Porto, Portugal, kampung halaman Jota, tempat upacara pemakaman akan dilangsungkan. Perjalanan panjang dan melelahkan itu adalah bukti nyata betapa berharganya Jota bagi Neves. Komitmennya untuk hadir di sisi sahabatnya pada saat-saat terakhir ini melampaui segala kewajiban profesional.

Tidak sampai 12 jam setelah laga krusial antara Al Hilal dan Fluminense berakhir, Neves sudah tiba di Gereja di Gondomar. Dengan wajah sembab namun penuh ketabahan, ia hadir untuk melepas Jota sebelum dikuburkan. Kehadirannya, bersama pasangannya, menjadi sorotan. Dalam momen yang penuh haru itu, Neves melakukan sebuah tindakan yang sangat simbolis dan mengharukan. Ia terlihat mengangkat peti jenazah Jota, tepat di samping istri Jota, Rute Cardoso, setelah doa bersama selesai dipanjatkan. Di antara puluhan, bahkan ratusan pelayat yang hadir, Neves adalah satu-satunya pesepakbola yang ikut serta dalam prosesi berat tersebut, menunjukkan kedalaman ikatan dan rasa hormatnya yang tak terbatas kepada sahabatnya. Momen itu adalah puncak dari kesedihan Neves, namun juga cerminan dari persahabatan sejati yang mereka miliki.

Kehilangan Jota bagi Neves terasa seperti kehilangan anggota keluarga sendiri. Persahabatan mereka telah terjalin begitu lama, berakar kuat sejak masa remaja. Keduanya sama-sama lahir pada tahun 1997, dan jalan hidup mereka mulai menyatu di akademi FC Porto, salah satu klub raksasa Portugal. Di sana, mereka bukan hanya rekan satu tim yang berbagi mimpi untuk menjadi pesepakbola profesional, tetapi juga membentuk ikatan persaudaraan. Mereka tumbuh bersama, bersaing, mendukung, dan mendorong satu sama lain untuk mencapai potensi terbaik.

Titik balik dalam karier dan persahabatan mereka datang pada tahun 2017. Pelatih Nuno Espirito Santo, yang saat itu menukangi Wolverhampton Wanderers, membawa kedua talenta muda ini ke Inggris. Saat itu, Wolves masih berlaga di Championship, kasta kedua Liga Inggris. Neves dan Jota menjadi bagian integral dari skuad yang ambisius tersebut. Bersama-sama, mereka berjuang keras, menunjukkan performa gemilang yang akhirnya membawa Wolves promosi ke Premier League. Di sana, di level tertinggi sepak bola Inggris, mereka terus bersinar, menjadi motor serangan dan pertahanan tim. Kebersamaan di Wolves ini semakin memperkuat ikatan batin mereka, menghadapi tekanan dan tantangan liga yang kompetitif. Mereka merayakan kemenangan bersama, saling menguatkan di kala kalah, dan membangun kenangan yang tak terlupakan.

Pada musim panas 2020, jalur karier mereka mulai sedikit berpisah. Jota memutuskan untuk menerima pinangan Liverpool, klub raksasa yang tengah mendominasi sepak bola Inggris dan Eropa. Sementara itu, Neves tetap setia membela Wolves hingga tahun 2023, sebelum akhirnya pindah ke Al Hilal, klub kaya raya dari Arab Saudi. Meskipun tidak lagi berada di klub yang sama, jarak geografis dan perbedaan liga tidak sedikit pun merenggangkan ikatan persahabatan mereka. Justru, hal ini semakin menunjukkan betapa kuatnya pondasi hubungan yang telah mereka bangun.

Hubungan mereka menemukan "rumah" yang konstan di Tim Nasional Portugal. Setiap kali panggilan timnas datang, Neves dan Jota selalu bersama. Mereka memiliki ritual tak tertulis yang selalu mereka jalani. Mereka selalu sekamar bareng, berbagi cerita, canda, dan kadang kala kekhawatiran. Di meja makan, mereka selalu duduk bersebelahan, menikmati hidangan dan percakapan ringan. Saat di bus menuju stadion atau di pesawat menuju negara lain untuk pertandingan tandang, mereka juga selalu memilih kursi yang berdekatan. Mereka adalah dua sejoli yang tak terpisahkan, seolah menjadi satu kesatuan dalam skuad Portugal. Kebersamaan di timnas ini menjadi wadah bagi mereka untuk terus terhubung, memperbarui ikatan, dan memastikan bahwa persahabatan mereka tetap hidup dan kuat, terlepas dari jalur klub yang berbeda.

Tak lama setelah kabar duka itu tersiar, Ruben Neves menyampaikan ungkapan hatinya yang paling dalam melalui akun Instagram pribadinya. Sebuah pesan yang sarat emosi, menunjukkan betapa besar rasa kehilangan yang ia alami. "Di mana pun kamu berada, aku tahu kamu pasti membaca ini, kita tidak pernah ada dalam posisi seperti ini dan mungkin kini aku akan sedikit menyesalinya. Tapi kamu tahu betapa berarti dirimu untukku, sama seperti diriku untukmu," tulis Neves memulai pesannya, sebuah pengakuan tulus tentang ikatan yang mungkin tidak pernah sepenuhnya mereka verbalisasikan dalam hidup, dan kini ada penyesalan atas waktu yang tak bisa diputar kembali.

Neves melanjutkan, "Kita bukan sekadar teman, tapi keluarga dan itu tidak akan berhenti hanya karena kamu memutuskan meneken kontrak, agar sedikit menjauh dari kami!" Kalimat ini menegaskan bahwa ikatan mereka melampaui definisi "teman biasa." Mereka adalah keluarga, sebuah ikatan darah yang tak terlihat, yang tidak bisa dipisahkan oleh jarak, waktu, apalagi sekadar keputusan profesional seperti Jota yang bergabung dengan Liverpool. Ada sentuhan humor pahit dalam kalimat "meneken kontrak, agar sedikit menjauh dari kami," yang mengacu pada kepindahan Jota ke Liverpool, namun di balik itu tersirat kerinduan akan kebersamaan mereka di Wolves.

Ia kemudian mengenang kembali momen-momen indah mereka di timnas, yang menjadi pengikat utama setelah mereka berpisah klub. "Ketika aku di timnaas, kamu selalu ada di sampingku di meja makan, di bus, pesawat… kamu selalu bersamaku seperti biasanya. Kita akan terus tertawa, merencanakan sesuatu, saling bertukar cerita." Kata-kata ini melukiskan gambaran yang jelas tentang rutin harian mereka di timnas, betapa Jota selalu menjadi pendamping setia Neves dalam setiap perjalanan dan aktivitas. Mereka adalah partner in crime, sumber tawa dan tempat berbagi mimpi. Bagian "Kita akan terus tertawa, merencanakan sesuatu, saling bertukar cerita" adalah sebuah pengandaian yang menyakitkan, impian tentang masa depan yang kini tak akan pernah terwujud.

Pesan Neves diakhiri dengan janji yang mengharukan dan penuh makna. "Aku tahu kamu selalu ada di sana dan aku pastikan keluargamu tidak akan kekurangan apapun selagi kau di sana, jauh di sana memikirkan kami, menunggu kami…" Ini adalah sumpah seorang sahabat sejati, sebuah janji bahwa warisan Jota, terutama keluarganya, akan selalu dijaga dan dilindungi. Neves berjanji akan mengambil alih peran Jota dalam merawat dan memastikan bahwa istri serta anak-anak Jota akan selalu mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Ini adalah manifestasi tertinggi dari cinta dan kesetiaan, janji abadi yang melampaui kematian.

Kepergian Diogo Jota bukan hanya kehilangan bagi Ruben Neves, tetapi juga bagi seluruh jagat sepak bola. Dia adalah pemain dengan talenta luar biasa, semangat juang tinggi, dan pribadi yang dicintai banyak orang. Namun, dalam kesedihan yang meliputi ini, kisah persahabatan antara Neves dan Jota menjadi sebuah cahaya, pengingat bahwa di balik gemerlap dunia olahraga profesional, ada ikatan kemanusiaan yang mendalam dan tak tergoyahkan. Dedikasi Ruben Neves yang rela terbang lintas benua, mengesampingkan segala hal demi mengantar sahabatnya ke peristirahatan terakhir, adalah epitaf paling indah untuk mengenang Diogo Jota, seorang pemain hebat, seorang sahabat sejati, yang kini telah berpulang namun kenangan dan warisannya akan tetap hidup dalam hati mereka yang mencintainya.

Kehilangan Diogo Jota, Ruben Neves Rela Terbang Lintas Benua Demi Sahabat Tercinta

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *