Petualangan Epik Mercedes Jip Indonesia Menjelajahi Keindahan Sumatera: Meneroka Swarnadwipa dengan Semangat Kebersamaan dan Bakti Sosial

Petualangan Epik Mercedes Jip Indonesia Menjelajahi Keindahan Sumatera: Meneroka Swarnadwipa dengan Semangat Kebersamaan dan Bakti Sosial

Mercedes Jip Indonesia (MJI), sebuah komunitas pecinta kendaraan Mercedes-Benz G-Class yang telah mengukir sejarah selama 24 tahun, baru-baru ini sukses merampungkan ekspedisi tahunan mereka yang paling ambisius: sebuah perjalanan panjang melintasi bentangan Pulau Sumatera. Mengusung tema inspiratif "Meneroka Swarnadwipa" atau "Jelajah Sumatera," touring kali ini membawa 30 unit mobil tangguh dan 60 peserta petualang menempuh jarak sejauh 959 kilometer, membentang dari Medan di ujung utara hingga Pekanbaru di pusatnya. Perjalanan ini bukan sekadar penjelajahan geografis, melainkan juga sebuah misi kebersamaan, eksplorasi budaya, dan kontribusi sosial yang mendalam.

Sebelumnya, kegiatan long touring MJI lebih banyak terfokus pada keindahan Pulau Jawa dan Bali, serta pernah pula menyambangi Sumbawa dan Sulawesi. Namun, Sumatera selalu menjadi dambaan. Cokorda Putra Adnyana, yang akrab disapa Cok Nana, Presiden MJI, mengungkapkan kebahagiaan dan kepuasannya. "Ada kisah berbeda dalam setiap touring dan selalu berakhir bahagia. Seluruh peserta terlihat ‘happy’ karena akhirnya bisa menyusuri jalanan Sumatera, merasakan langsung pesona dan tantangannya," ujar Cok Nana, menggambarkan antusiasme yang meluap dari para anggota. Ekspedisi "Meneroka Swarnadwipa" ini menjadi tonggak sejarah baru bagi MJI, menandai keberhasilan mereka dalam menaklukkan salah satu pulau terbesar di Indonesia dengan segala medan dan keunikannya.

Persiapan untuk touring akbar ini tidaklah main-main. Seluruh kendaraan peserta, 30 unit Mercedes-Benz G-Class yang telah disiapkan secara prima, harus dikirim terlebih dahulu melalui jalur laut. Pada tanggal 13 Juni 2025, iring-iringan G-Class ini bertolak dari Pelabuhan Patimban Subang, Jawa Barat, menuju Pelabuhan Belawan di Medan, Sumatera Utara. Logistik yang kompleks ini menunjukkan keseriusan dan profesionalisme MJI dalam setiap kegiatan mereka. Dukungan penuh dari berbagai pihak turut menyukseskan perjalanan ini, termasuk Pertamina dan BNI 46 sebagai sponsor utama, serta Pertamina Patra Niaga, Beras Koki Putri, Beras New Sumo, Titis Sampurna, dan APPIPA yang menyediakan berbagai kebutuhan krusial selama ekspedisi. Keterlibatan sponsor ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan terhadap MJI, tetapi juga memperkuat misi sosial yang diusung dalam touring.

Baca Juga:

Setibanya di Medan, petualangan "Meneroka Swarnadwipa" secara resmi dimulai pada tanggal 21 Juni 2025. Hari pertama dihabiskan dengan kegiatan santai namun penuh makna: menjelajahi Kota Medan. Para peserta membenamkan diri dalam suasana kota yang kaya akan sejarah dan budaya Melayu Deli. Mereka menikmati kelezatan kuliner khas Medan yang legendaris, mulai dari soto Medan yang gurih, bihun bebek yang menggoda selera, hingga durian Medan yang terkenal manis legit. Momen ini dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahmi antarpeserta sebelum menghadapi rute yang lebih menantang.

Perjalanan sesungguhnya baru dimulai pada tanggal 22 Juni 2025. Dari Medan, rombongan MJI bergerak sejauh 173 kilometer menuju Parapat, melewati Tebing Tinggi. Rute ini menawarkan pemandangan khas pedesaan Sumatera yang hijau dan asri, diselingi perkebunan kelapa sawit dan rumah-rumah tradisional. Setibanya di Parapat, para peserta disuguhi keindahan Danau Toba yang memukau, danau vulkanik terbesar di dunia. Mereka menikmati suasana tenang dan panorama menakjubkan yang menjadi ikon Sumatera Utara. Momen ini juga menjadi kesempatan untuk beristirahat dan mempersiapkan diri sebelum melanjutkan perjalanan ke pulau di tengah danau, Samosir.

Memasuki hari keempat, perjalanan MJI Jelajah Sumatera berlanjut ke Pulau Samosir. Di tengah keindahan alam danau yang mempesona, MJI tidak melupakan misi sosial mereka. Sebuah kegiatan bakti sosial yang menyentuh hati dilaksanakan di Desa Maduma, Kabupaten Samosir, berupa penyerahan 1.000 bibit tanaman kopi arabika. Pemilihan bibit kopi ini bukan tanpa alasan, mengingat kopi arabika merupakan komoditas unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal. Aksi ini menunjukkan komitmen MJI untuk memberikan dampak positif bagi komunitas di sepanjang rute perjalanan mereka. Selain baksos, di Samosir, para peserta juga menyempatkan diri untuk melakukan berbagai kegiatan petualangan dan budaya. Ada sesi Fun Offroad yang memacu adrenalin, menguji ketangguhan G-Class di medan yang menantang, serta wisata ke Sibeabea yang menawarkan pemandangan spektakuler. Mereka juga mengunjungi Kampung Ulos di Hutaraja, menyaksikan langsung proses pembuatan kain ulos yang sarat makna budaya Batak, dan berinteraksi dengan para pengrajin lokal.

Amir Ucok, Ketua Harian Touring MJI, mengungkapkan kepuasannya terhadap kelancaran perjalanan. "Sebuah perjalanan yang menyenangkan dan seru. Apalagi melihat rute-rute yang kita lewati begitu menantang. Meskipun demikian, tidak ada kendala berarti yang kami temui. Semoga tahun depan MJI bisa mengadakan long touring ke daerah yang baru lagi," jelas Ucok, memancarkan optimisme untuk ekspedisi berikutnya. Pengalaman melintasi medan beragam, dari jalanan mulus hingga jalur offroad ringan, semakin memperkuat ikatan antarpeserta dan kecintaan mereka terhadap petualangan.

Dari Samosir, rombongan MJI Jelajah Sumatera melanjutkan perjalanan ke Panyabungan, Mandailing Natal. Daerah ini menjadi titik persinggahan sebelum esok harinya melanjutkan perjalanan ke Kota Bukittinggi. Perjalanan ini melintasi lanskap yang terus berubah, dari pegunungan hingga lembah, memberikan pengalaman visual yang kaya.

Dua hari dihabiskan di Bukittinggi, kota yang dijuluki "Paris van Sumatera" berkat keindahan alam dan arsitektur kolonialnya. Di sini, MJI kembali menggelar kegiatan bakti sosial, menegaskan kembali komitmen mereka terhadap masyarakat. Selain itu, para peserta juga berkesempatan menikmati berbagai tempat wisata ikonik. Mereka mengunjungi Rumah Gadang, arsitektur tradisional Minangkabau yang megah, serta mengagumi keindahan Ngarai Sianok, sebuah lembah curam yang menakjubkan. Puncak Taruko dan Puncak Kabun juga menjadi destinasi, menawarkan pemandangan panorama kota dan alam yang memukau dari ketinggian, menciptakan kenangan tak terlupakan.

Alfinoza, yang mewakili Pertamina Patra Niaga dan juga turut serta sebagai peserta touring, menjelaskan alasan di balik dukungan Pertamina. "Dukungan diberikan kepada MJI, karena kegiatan touring dengan kendaraan tipe penjelajah atau overland biasanya sering berada di daerah terpencil yang perlu menggunakan kompor gas untuk memasak perbekalan. Bright Gas Can adalah solusi mudah gas berkualitas dan aman untuk para penjelajah," ujarnya. Kemitraan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara komunitas dan industri untuk mendukung kegiatan yang tidak hanya berorientasi pada hobi, tetapi juga memiliki nilai eksplorasi dan sosial.

Hari kesembilan menjadi puncak perjalanan. Dari Bukittinggi, rombongan MJI Jelajah Sumatera bergerak menuju Kota Pekanbaru, Riau, yang menjadi titik akhir dari rangkaian perjalanan panjang ini. Rasa lelah bercampur bangga menyelimuti para peserta saat mereka tiba di ibu kota Provinsi Riau tersebut, menandai selesainya misi "Meneroka Swarnadwipa."

Sebelum kembali ke Jakarta, seluruh peserta MJI Jelajah Sumatera menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan istimewa ke Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru. Kunjungan ini bukan hanya sekadar silaturahmi dan baksos terakhir, tetapi juga kesempatan langka untuk berinteraksi dengan para prajurit TNI AU dan melakukan sesi foto yang mengesankan dengan pesawat tempur F16 dan Hawk 200. Momen ini menjadi penutup yang epik, melambangkan kekuatan, disiplin, dan semangat kebangsaan yang juga dianut oleh komunitas MJI.

Kesan mendalam juga disampaikan oleh para peserta. Rifie, salah satu peserta yang aktif di dunia otomotif dan turut serta bersama istrinya, mengungkapkan, "Touring bareng dengan MJI ini jadi kesempatan saya buat menjelajah Sumatera yang mungkin tidak akan sempat dilakukan kalau pengen road trip sendirian, apalagi pakai mobil kesayangan sendiri. Dengan MJI, semua terorganisir, aman, dan penuh kebersamaan." Pengalamannya menyoroti nilai lebih dari bergabung dengan komunitas, di mana petualangan yang kompleks menjadi lebih mudah diakses dan dinikmati.

Evi, peserta dari Jawa Timur yang ikut bersama keluarganya, juga berbagi pandangannya yang kaya. "Bahwasannya dengan touring ini, kami bisa merasakan petualangan, kebebasan, dan kebersamaan. Ini juga memberikan wawasan baru dan belajar tentang budaya, tradisi, serta keindahan alam dari tempat-tempat yang dikunjungi, yang tidak kalah dengan luar negeri." Ungkapan Evi merangkum esensi dari setiap touring MJI: bukan hanya tentang menaklukkan jarak, tetapi juga tentang memperkaya jiwa, memperluas cakrawala, dan mengapresiasi kekayaan alam serta budaya Indonesia yang tiada duanya.

Ekspedisi "Meneroka Swarnadwipa" Mercedes Jip Indonesia ini bukan hanya sekadar catatan perjalanan, melainkan sebuah narasi tentang keberanian, persahabatan, dan komitmen terhadap kemajuan bangsa. Dengan setiap kilometer yang ditempuh, setiap tawa yang terbagi, dan setiap bantuan yang diberikan, MJI terus mengukuhkan posisinya sebagai komunitas otomotif yang tidak hanya peduli pada kendaraan, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan keindahan tanah air. Kisah sukses ini menjadi inspirasi bagi petualangan-petualangan selanjutnya, membuktikan bahwa semangat kebersamaan dapat membawa kita menjelajahi batas-batas dan menciptakan kenangan abadi.

Petualangan Epik Mercedes Jip Indonesia Menjelajahi Keindahan Sumatera: Meneroka Swarnadwipa dengan Semangat Kebersamaan dan Bakti Sosial

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *