
Manchester United menghadapi jalan terjal dan berliku dalam perburuan pemain depan baru menjelang bursa transfer musim panas ini. Di tengah ambisi untuk membangun kembali kekuatan skuad di bawah kepemimpinan baru Sir Jim Ratcliffe dan tim INEOS, Setan Merah terbentur pada realitas keuangan yang ketat, memaksa mereka untuk mempertimbangkan opsi yang lebih pragmatis, termasuk potensi mengalihkan buruan ke pemain-pemain berstatus bebas transfer alias gratisan. Situasi ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi klub dalam menyeimbangkan antara kebutuhan skuad, regulasi Financial Fair Play (FFP), dan pasar transfer yang kian inflasi.
Sejumlah nama striker papan atas telah dikaitkan dengan kepindahan ke Old Trafford. Viktor Gyokeres dari Sporting Lisbon, Victor Osimhen dari Napoli, Bryan Mbeumo dari Brentford, hingga Dusan Vlahovic dari Juventus adalah beberapa penyerang yang menjadi incaran atau setidaknya masuk dalam radar The Red Devils. Namun, setiap target datang dengan hambatan tersendiri yang membuat negosiasi menjadi rumit, mahal, atau bahkan mustahil.
Viktor Gyokeres, penyerang Swedia yang tampil sensasional bersama Sporting Lisbon, menjadi salah satu target utama berkat produktivitas golnya yang luar biasa dan gaya bermainnya yang fisik serta dinamis. Namun, Manchester United kesulitan bersaing dengan Arsenal untuk mendapatkan tanda tangannya. Sporting Lisbon dikenal sebagai negosiator yang alot dan mereka mematok harga yang sangat tinggi untuk Gyokeres, diyakini berada di kisaran 80 hingga 100 juta Euro. Arsenal, yang juga sedang mencari penyerang tajam, disebut-sebut lebih unggul dalam perlombaan ini, dengan laporan yang mengindikasikan bahwa penyerang berusia 26 tahun itu lebih condong berlabuh ke klub London utara tersebut. Kecepatan dan efektivitas Arsenal dalam pergerakan transfer ini menyoroti lambatnya respons atau keterbatasan finansial MU.
Sementara itu, Victor Osimhen, penyerang tajam Napoli, adalah target lain yang sangat diidam-idamkan. Kualitasnya sebagai striker kelas dunia tidak diragukan lagi, dengan kecepatan, kekuatan, dan naluri gol yang mematikan. Namun, harga yang diminta Napoli untuk penyerang Nigeria itu berada di kisaran 100 juta Euro atau lebih, sebuah angka yang terlalu besar bagi anggaran transfer United saat ini. Terlebih lagi, laporan sebelumnya yang menyebutkan Osimhen lebih memilih bertahan di Galatasaray alih-alih pindah ke Old Trafford adalah sebuah kekeliruan fatal; Osimhen masih merupakan pemain inti Napoli dan diyakini akan mencari klub yang bermain di Liga Champions jika ia memutuskan untuk meninggalkan Italia. Negosiasi dengan Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, terkenal sangat sulit dan berlarut-larut, menambah kerumitan dalam upaya merekrutnya. Selain itu, tuntutan gaji Osimhen yang sangat tinggi juga menjadi batu sandungan serius bagi United yang sedang berupaya menyeimbangkan struktur gaji mereka.
Bryan Mbeumo dari Brentford menawarkan profil yang berbeda, dengan kemampuan bermain di berbagai posisi lini depan dan etos kerja yang tinggi. Namun, Brentford juga dikenal sebagai klub yang tidak mudah melepas pemain bintangnya dengan harga murah. Dusan Vlahovic, penyerang Juventus, juga menjadi opsi yang menarik mengingat potensi besarnya, namun performanya di Turin belum sepenuhnya konsisten dan gajinya yang tinggi juga menjadi pertimbangan. Setiap target "premium" ini memerlukan investasi finansial yang signifikan, sesuatu yang saat ini sulit dipenuhi oleh Manchester United.
Kondisi keuangan Manchester United yang terikat regulasi FFP dan kebutuhan untuk menyeimbangkan neraca klub memaksa mereka untuk berpikir lebih strategis. Di bawah arahan Sir Jim Ratcliffe dan tim INEOS, klub sedang menjalani restrukturisasi besar-besaran, termasuk dalam hal kebijakan transfer. Prioritas utama adalah menyeimbangkan kas klub dan memastikan kepatuhan terhadap FFP. Ini berarti Manchester United mesti menjual beberapa pemain sebelum mereka bisa mendatangkan pemain baru dalam jumlah besar atau dengan biaya tinggi.
Beberapa nama besar di skuad saat ini berada di ambang pintu keluar. Jadon Sancho adalah salah satu pemain yang paling mungkin dilego secara permanen setelah masa peminjamannya yang sukses di Borussia Dortmund. Penjualannya akan membebaskan beban gaji besar dan memberikan dana segar yang sangat dibutuhkan. Antony, yang didatangkan dengan biaya fantastis namun gagal memenuhi ekspektasi, juga menjadi kandidat kuat untuk dijual atau dipinjamkan guna mengurangi beban gaji dan mendapatkan kembali sebagian modal. Marcus Rashford, meski merupakan produk akademi dan aset berharga, mengalami penurunan performa drastis musim lalu dan gajinya yang sangat tinggi bisa menjadikannya target penjualan jika ada tawaran yang tepat, meskipun ini adalah keputusan yang sulit dan akan memicu perdebatan di kalangan penggemar. Tyrell Malacia, yang absen panjang karena cedera, juga mungkin akan dipertimbangkan untuk dijual atau dipinjamkan jika ia tidak lagi masuk dalam rencana jangka panjang Erik ten Hag. Selain itu, pemain lain seperti Scott McTominay, Harry Maguire, Christian Eriksen, atau bahkan Casemiro juga bisa dilepas untuk memangkas tagihan gaji dan menambah pundi-pundi transfer. Penting untuk dicatat bahwa Alejandro Garnacho, yang merupakan salah satu prospek paling cerah dan telah menunjukkan performa luar biasa, sangat tidak mungkin untuk dijual; ia adalah bagian integral dari masa depan klub.
Dalam kondisi seretnya dana untuk transfer pemain premium, opsi untuk mendatangkan pemain dengan status bebas transfer atau pinjaman menjadi sangat menarik. Bursa musim panas kali ini memang menawarkan beberapa nama yang bisa didapat dengan cuma-cuma, meskipun kualitasnya mungkin tidak setinggi target-target utama. Dominic Calvert-Lewin, yang baru saja dilepas oleh Everton setelah kontraknya berakhir, adalah salah satu nama yang disarankan. Bersama Everton musim lalu, ia tampil 26 kali di Premier League dengan sumbangan tiga gol dan dua assist. Meskipun catatan golnya menurun dalam beberapa musim terakhir karena masalah cedera dan inkonsistensi, Calvert-Lewin pernah menunjukkan potensi sebagai striker yang kuat secara fisik, mahir dalam duel udara, dan mampu menjadi titik fokus serangan. Mendapatkannya secara gratis akan menjadi langkah cerdas dari segi finansial, mengingat ia bisa menjadi opsi back-up yang solid untuk Rasmus Hojlund tanpa membebani kas klub dengan biaya transfer.
Adapun John Duran, yang sempat disebut-sebut sebagai potensi target murah, situasinya ternyata berbeda. Meskipun ia pernah dispekulasikan masa depannya di Aston Villa, Duran pada akhirnya tidak bisa menjadi opsi gratisan lagi. Dia masih terikat kontrak dengan Aston Villa dan baru saja resmi dipinjamkan ke Fenerbahce oleh klubnya. Ini menggarisbawahi betapa terbatasnya pilihan benar-benar gratis di pasar transfer, dan bagaimana spekulasi media bisa melenceng dari fakta.
Media Inggris, Talksport, adalah salah satu pihak yang secara vokal menyarankan Manchester United untuk mendatangkan pemain gratisan, khususnya seperti Calvert-Lewin. Alasan utamanya adalah efisiensi biaya. Talksport berargumen bahwa pemain seperti Calvert-Lewin bisa menjadi pilihan yang sangat baik sebagai back-up lini depan tanpa harus membuat MU mengeluarkan banyak uang untuk biaya transfer. Dana yang tersisa dari tidak membeli striker mahal dapat dialokasikan untuk memperkuat posisi lain yang juga krusial, seperti gelandang bertahan atau bek tengah, yang juga membutuhkan investasi signifikan. Calvert-Lewin dapat memberikan dimensi berbeda pada serangan United, menawarkan opsi target man yang kuat untuk bola-bola panjang atau umpan silang, melengkapi gaya bermain Hojlund yang lebih mengandalkan kecepatan dan pergerakan.
Keputusan untuk beralih ke pemain gratisan atau opsi murah lainnya menunjukkan perubahan filosofi transfer di Manchester United. Era belanja boros tampaknya telah berakhir, digantikan oleh pendekatan yang lebih hati-hati dan berkelanjutan. Sir Jim Ratcliffe dan timnya bertekad untuk membangun tim yang kompetitif dengan cara yang lebih cerdas dan bertanggung jawab secara finansial. Ini adalah tantangan besar bagi Erik ten Hag dan staf pelatihnya untuk memaksimalkan potensi pemain yang tersedia, baik yang sudah ada maupun rekrutan baru yang mungkin tidak selalu berstatus bintang.
Pada akhirnya, perburuan striker Manchester United adalah cerminan dari kondisi klub secara keseluruhan: dalam transisi, penuh tantangan finansial, namun tetap dengan ambisi besar. Akankah pilihan pemain gratisan cukup untuk membawa Setan Merah kembali ke puncak? Hanya waktu yang bisa menjawabnya, namun satu hal yang pasti, bursa transfer musim panas ini akan menjadi salah satu yang paling menarik dan krusial bagi masa depan Manchester United.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4368565/original/019298600_1679546523-000_32RB93C.jpg)