
Klub raksasa Spanyol, Real Madrid, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk melayangkan permohonan resmi kepada LaLiga agar menunda pertandingan perdana mereka di musim 2025/2026. Permintaan yang tidak biasa ini muncul sebagai respons terhadap jadwal yang sangat padat dan menantang yang dihadapi Los Blancos, terutama partisipasi mereka dalam format baru Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 yang akan datang. Situasi ini menyoroti ketegangan yang semakin meningkat antara ambisi klub untuk bersaing di semua lini dan tuntutan fisik yang luar biasa terhadap para pemain di era sepak bola modern.
Menurut laporan yang beredar, termasuk dari media Spanyol Mundo Deportivo, Real Madrid dijadwalkan untuk memulai kiprah mereka di LaLiga 2025/2026 dengan menjamu Osasuna di kandang mereka, Santiago Bernabeu, pada tanggal 19 Agustus 2025 dini hari WIB. Namun, jadwal ini dinilai terlalu mepet dan tidak ideal bagi skuad asuhan Carlo Ancelotti, mengingat komitmen mereka di turnamen global yang baru saja berakhir. Klub ibu kota Spanyol tersebut, yang dikenal dengan manajemen cermat terhadap kondisi fisik pemainnya, merasa bahwa jeda waktu yang tersedia tidak cukup untuk pemulihan optimal dan persiapan yang memadai menjelang dimulainya musim domestik yang sangat kompetitif.
Sebagai alternatif, Real Madrid telah mengajukan usulan agar pertandingan melawan Osasuna tersebut dipindahkan ke tanggal 29 Oktober 2025. Periode Oktober akhir ini dianggap lebih memungkinkan karena memberikan waktu yang lebih lapang bagi para pemain untuk beristirahat setelah kompetisi internasional yang melelahkan dan menjalani pramusim yang lebih terstruktur. Menariknya, dalam upaya untuk memuluskan rencana ini, Los Blancos dilaporkan telah menjalin komunikasi awal dengan pihak Osasuna. Kabar baiknya, klub dari Pamplona tersebut disebut-sebut tidak keberatan dengan permintaan penundaan jadwal ini, menunjukkan adanya potensi kerja sama antar klub demi kepentingan bersama, atau setidaknya pemahaman terhadap situasi sulit yang dihadapi Madrid.
Inti dari permasalahan ini terletak pada partisipasi Real Madrid di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025. Turnamen yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat ini merupakan edisi perdana dengan format baru yang diperluas, melibatkan 32 tim dari seluruh konfederasi di dunia. Sebagai juara Liga Champions UEFA, Real Madrid otomatis menjadi salah satu wakil Eropa yang paling diunggulkan dalam ajang bergengsi ini. Jadwal turnamen ini sendiri sangat padat dan menuntut. Real Madrid, sebagai salah satu tim yang berpotensi melaju jauh, memiliki jadwal semifinal yang sudah ditetapkan.
Los Blancos dijadwalkan akan menghadapi raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), dalam laga semifinal yang akan digelar di MetLife Stadium, New Jersey, pada tanggal 10 Juli 2025 dini hari WIB. Jika mereka berhasil mengalahkan PSG dan melaju ke babak selanjutnya, Madrid akan kembali beraksi di laga final yang dijadwalkan pada tanggal 13 Juli 2025. Ini berarti, dalam skenario terburuk (atau terbaik, tergantung sudut pandang kesuksesan), Real Madrid akan bermain hingga pertengahan Juli dalam sebuah turnamen yang membutuhkan perjalanan lintas benua, adaptasi zona waktu, dan intensitas pertandingan tingkat tinggi.
Jeda waktu kurang dari enam minggu (sekitar lima pekan) antara final Piala Dunia Antarklub FIFA pada 13 Juli 2025 dan pertandingan perdana LaLiga pada 19 Agustus 2025 dinilai terlalu singkat oleh manajemen Real Madrid. Periode ini, yang seharusnya menjadi waktu krusial untuk liburan musim panas singkat, pemulihan fisik dan mental, serta pramusim intensif untuk membangun kebugaran dan taktik, akan sangat terkompresi. Para pemain bintang Real Madrid, yang sebagian besar juga merupakan pilar di tim nasional masing-masing dan seringkali terlibat dalam turnamen internasional seperti Euro atau Copa America di musim panas sebelumnya, akan menghadapi beban kerja yang luar biasa.
Kekhawatiran utama Real Madrid adalah terkait kondisi fisik dan kebugaran para pemain mereka. Jadwal yang padat dapat meningkatkan risiko cedera, mengurangi performa puncak, dan menyebabkan kelelahan kronis. Dalam sepak bola modern, di mana setiap pertandingan memiliki taruhan tinggi dan persaingan sangat ketat, menjaga pemain tetap bugar adalah prioritas utama. Real Madrid, dengan investasi besar pada para pemain bintang seperti Vinicius Jr., Jude Bellingham, Rodrygo, Fede Valverde, dan potensi kedatangan pemain top lainnya, tentu ingin melindungi aset berharga mereka dari risiko kelelahan dan cedera yang tidak perlu.
Meskipun Real Madrid telah melakukan komunikasi informal dengan Osasuna dan menyatakan niat mereka untuk menunda pertandingan, pihak LaLiga dilaporkan belum menerima surat resmi terkait permintaan perubahan jadwal laga pekan pertama ini. LaLiga, sebagai badan pengelola kompetisi, memiliki prosedur standar yang harus diikuti. Mereka akan menunggu surat resmi dari Real Madrid sebelum dapat mengambil langkah berikutnya terkait penjadwalan ulang laga Madrid vs Osasuna. Keputusan LaLiga nantinya akan menjadi krusial, karena akan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk hak siar televisi, jadwal pertandingan lain di liga, dan prinsip keadilan bagi semua klub peserta.
Penundaan pertandingan pembuka musim bisa memiliki implikasi yang luas. Bagi Real Madrid, ini berarti potensi penumpukan jadwal di paruh pertama musim, terutama di bulan Oktober atau November, ketika mereka juga akan disibukkan dengan fase grup Liga Champions dan pertandingan LaLiga lainnya. Namun, bagi mereka, ini adalah harga yang pantas dibayar demi memastikan para pemain mendapatkan istirahat yang cukup dan pramusim yang layak.
Bagi Osasuna, persetujuan mereka untuk menunda pertandingan ini menunjukkan fleksibilitas dan mungkin juga keinginan untuk menjaga hubungan baik dengan salah satu klub paling berpengaruh di Spanyol. Bermain melawan Real Madrid yang sudah pulih sepenuhnya di akhir Oktober mungkin tidak lebih buruk daripada menghadapi mereka di awal musim yang baru saja kembali dari turnamen global, di mana kondisi fisik pemain masih menjadi tanda tanya. Selain itu, penundaan ini juga dapat memberikan waktu lebih bagi Osasuna untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan besar di Bernabeu.
Situasi ini bukan kali pertama terjadi di dunia sepak bola, di mana jadwal kompetisi domestik berbenturan dengan turnamen internasional atau kontinental. Namun, format baru Piala Dunia Antarklub FIFA yang jauh lebih besar dan lebih lama, yang dijuluki ‘Mini-World Cup’, telah memperparah masalah ini. Badan-badan pemain seperti FIFPRO telah berulang kali menyuarakan keprihatinan tentang beban kerja yang tidak berkelanjutan bagi para pemain top, menyerukan adanya dialog yang lebih baik antara FIFA, UEFA, dan liga-liga domestik untuk menyelaraskan kalender sepak bola global.
Pertimbangan LaLiga dalam menanggapi permintaan Real Madrid akan sangat kompleks. Mereka harus menyeimbangkan kebutuhan klub terbesar mereka dengan integritas kompetisi, hak siar, dan kepentingan klub-klub lain. Jika LaLiga menyetujui permintaan ini, itu bisa menjadi preseden bagi klub-klub lain yang mungkin menghadapi situasi serupa di masa depan, terutama jika mereka juga berpartisipasi dalam turnamen internasional yang padat. Di sisi lain, jika LaLiga menolak, Real Madrid mungkin harus memulai musim dengan skuad yang kelelahan, yang berpotensi memengaruhi performa mereka di awal musim.
Krisis jadwal ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh sepak bola modern, di mana komersialisasi dan perluasan turnamen terus meningkatkan tuntutan pada para pemain. FIFA dengan ambisi globalnya, UEFA dengan Liga Champions yang menguntungkan, dan liga-liga domestik yang ingin mempertahankan jadwal padat untuk kepentingan hak siar, semuanya berkontribusi pada kalender yang semakin sesak. Real Madrid, sebagai salah satu klub terkemuka di dunia, seringkali menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari jadwal yang tidak kenal ampun ini.
Keputusan akhir LaLiga akan dinantikan dengan seksama, tidak hanya oleh Real Madrid dan Osasuna, tetapi juga oleh klub-klub lain, penggemar, dan seluruh komunitas sepak bola. Ini akan menjadi indikator penting tentang bagaimana otoritas sepak bola akan menyeimbangkan tuntutan komersial dengan kesejahteraan pemain di masa depan. Untuk saat ini, perhatian akan tertuju pada surat resmi dari Real Madrid dan respons yang akan diberikan oleh otoritas LaLiga terkait penjadwalan ulang pertandingan pembuka yang krusial ini.
