
Ahmad Dhani Sorot Ucapan Maia, Netizen Balik Serang Lewat Video ‘Fitnah & Ghibah’
Musisi Ahmad Dhani kembali menyulut api kontroversi di jagat maya setelah mengunggah sebuah video berjudul "Kompilasi Fitnah dan Ghibah Maia Estianty" di kanal YouTube pribadinya, Ahmad Dhani Dalam Berita. Video berdurasi hampir 24 menit tersebut sontak menjadi perbincangan hangat, menampilkan potongan-potongan pernyataan Maia Estianty yang dikumpulkan dari berbagai kesempatan, yang oleh Dhani diklaim sebagai bentuk fitnah dan ghibah yang ditujukan kepadanya dan sang istri, Mulan Jameela. Langkah ini, alih-alih meredakan ketegangan atau mendapatkan simpati, justru memicu gelombang kritik tajam dan respons negatif yang masif dari warganet.
Dalam waktu singkat, video tersebut dibanjiri lebih dari 40 ribu komentar, sebagian besar berisi kecaman dan dukungan yang tak tergoyahkan bagi Maia Estianty. Netizen menilai, keputusan Dhani untuk membuka kembali luka lama dan konflik masa lalu yang telah lama mereda hanya akan memperburuk citranya sendiri di mata publik. Reaksi publik yang luar biasa ini menunjukkan betapa sensitifnya isu personalitas dan sejarah konflik antara kedua figur publik tersebut, yang selalu menarik perhatian dan membelah opini masyarakat.
Komentar-komentar pedas dan sarkastik membanjiri kolom komentar. "Pakde, sekalian posting ayat-ayat perselingkuhan dan pengusiran istri," tulis seorang netizen dengan nada menyindir tajam, merujuk pada narasi yang selama ini beredar luas di masyarakat tentang awal mula keretakan rumah tangga Dhani dan Maia. Netizen lain menimpali, "Maia hanya menceritakan pengalaman pribadinya, bukan menyebar fitnah. Justru video ini membuka ruang bagi publik untuk kembali membela Maia." Pernyataan ini mencerminkan pandangan umum bahwa Maia selama ini dianggap sebagai pihak yang lebih banyak diam dan menjadi korban dalam drama rumah tangga mereka, sehingga upaya Dhani untuk "membersihkan nama" justru menjadi bumerang.
Video yang diunggah Ahmad Dhani secara spesifik menyoroti beberapa cuplikan pernyataan Maia Estianty yang dianggap kontroversial. Di antaranya adalah klaim Maia mengenai perselingkuhan yang terjadi antara Dhani dan Mulan Jameela pada tahun 2005-2006, saat Maia dan Dhani masih berstatus suami istri. Selain itu, video tersebut juga menampilkan kisah Maia yang dipisahkan dari ketiga anaknya, Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani, pasca perceraian mereka. Tak hanya itu, Dhani juga memasukkan tudingan Maia yang menyebut Mulan Jameela bersikap egois dan tidak memikirkan anak-anak dari pernikahan sebelumnya. Lebih lanjut, video itu turut menampilkan cuplikan di mana Maia disebut pernah mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan bahkan pernah meminta Mulan untuk meninggalkan grup Ratu demi menyelamatkan biduk rumah tangganya yang kala itu berada di ambang kehancuran.
Namun, yang menjadi sorotan dan kekecewaan netizen adalah ketiadaan bantahan berbasis fakta atau klarifikasi yang mendalam dari Ahmad Dhani dalam video tersebut. Dhani, dalam video itu, hanya menyajikan potongan-potongan pernyataan Maia tanpa memberikan konteks yang jelas atau narasi tandingan yang valid untuk menyanggah klaim-klaim tersebut. Hal ini membuat netizen menganggap bahwa Dhani sekadar ingin menyerang balik dan mengungkit masa lalu tanpa didasari oleh bukti atau penjelasan yang kuat, sehingga terkesan hanya mencari sensasi.
Tidak hanya netizen, suara dari kalangan profesional pun turut angkat bicara. Psikolog Lita Gading, melalui unggahan video di akun Instagram-nya, dengan tegas menyayangkan tindakan Ahmad Dhani. Menurut Lita, langkah Dhani ini hanya akan memperkeruh suasana dan berpotensi menimbulkan dampak buruk yang signifikan bagi anak-anaknya, terutama Safeea Ahmad, putri Dhani dari pernikahannya dengan Mulan Jameela. "Kalau kalian ingin membersihkan nama baik dari anak kalian, ini justru memperparah luka di hati mereka. Kalian menaruh lubang di hati anak kalian sendiri," ujar Lita dengan nada prihatin.
Lita Gading menjelaskan bahwa menggali kembali konflik lama, apalagi yang melibatkan isu-isu sensitif seperti perselingkuhan dan KDRT, justru bisa menimbulkan trauma baru bagi anak-anak. Hal ini sangat relevan mengingat Safeea sebelumnya pernah menjadi korban perundungan (bullying) di media sosial pasca kabar pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise yang sempat memicu perdebatan. Lita menilai, jejak digital yang terus diperpanjang dan diperbaharui seperti ini hanya akan memperkuat ingatan publik tentang konflik internal keluarga tersebut, yang pada akhirnya akan terus membayangi anak-anak mereka di masa depan.
Secara historis, kisah rumah tangga Ahmad Dhani dan Maia Estianty adalah salah satu drama perceraian paling disorot di Indonesia. Mereka adalah pasangan musisi ikonik yang mendirikan grup Ratu dan memiliki tiga putra yang juga terjun ke dunia musik. Keretakan rumah tangga mereka pada tahun 2008 yang diikuti dengan isu perselingkuhan Dhani dengan Mulan Jameela, rekan duet Maia di Ratu, menjadi pukulan telak bagi publik dan penggemar mereka. Maia, pasca perceraian, dikenal dengan sikapnya yang tegar, memilih untuk fokus pada karier dan membesarkan anak-anaknya dengan sabar, meskipun harus berjuang untuk mendapatkan hak asuh penuh atas ketiga putranya.
Sementara itu, Dhani terus melanjutkan karier musiknya dan sempat aktif di dunia politik, namun seringkali diwarnai dengan kontroversi. Pernikahannya dengan Mulan Jameela, yang kemudian dikaruniai dua anak, Safeea dan Muhammad Ali, juga tak luput dari sorotan dan cibiran publik, terutama karena narasi yang terbentuk bahwa Mulan adalah "orang ketiga" dalam rumah tangga Dhani-Maia. Selama bertahun-tahun, Maia cenderung memilih diam dan jarang menanggapi secara langsung setiap kali Dhani mengungkit masa lalu mereka. Ia lebih memilih untuk menunjukkan kehidupannya yang bahagia dan sukses, terutama setelah menikah dengan pengusaha Irwan Mussry. Sikap Maia yang tenang dan elegan inilah yang justru memenangkan hati publik dan membuatnya mendapatkan simpati luas.
Oleh karena itu, tindakan Ahmad Dhani mengunggah video "Kompilasi Fitnah dan Ghibah" ini dinilai banyak pihak sebagai langkah kontraproduktif. Niatnya untuk membela diri atau mungkin membersihkan nama baiknya justru berbalik arah. Video tersebut, yang seharusnya menjadi alat klarifikasi, justru memperkuat narasi yang telah ada di benak publik dan mempertebal simpati terhadap Maia Estianty. Maia, yang selama ini dikenal lebih banyak diam dan fokus pada kehidupannya pribadi, kini kembali menjadi sorotan positif karena sikapnya yang tetap tenang di tengah badai yang diciptakan mantan suaminya.
Respons netizen yang dominan menunjukkan bahwa publik telah memiliki pandangan yang kuat tentang drama ini. Mereka tidak lagi mencari kebenaran mutlak dari salah satu pihak, melainkan lebih cenderung berpihak pada figur yang menunjukkan ketenangan, kematangan, dan fokus pada masa depan. "Terima kasih Pakde sudah menyediakan lapak untuk mendukung Bunda Maia," komentar seorang warganet, yang secara gamblang mewakili sentimen publik saat ini. Pernyataan ini sekaligus menjadi tamparan keras bagi Dhani, karena upayanya untuk menyerang justru membuka ruang bagi para pendukung Maia untuk kembali menyuarakan dukungan dan simpati mereka secara terang-terangan.
Pada akhirnya, insiden ini kembali mengingatkan publik akan kompleksitas hubungan antar-figur publik, terutama yang melibatkan sejarah personal yang panjang dan telah menjadi konsumsi publik. Di era digital ini, setiap unggahan dan pernyataan dapat dengan mudah diperiksa, dibagikan, dan dihakimi oleh jutaan mata. Dampaknya tidak hanya terasa pada individu yang terlibat, tetapi juga pada orang-orang terdekat mereka, terutama anak-anak, yang harus menanggung beban jejak digital dan konflik orang tua yang tak kunjung usai. Harapan terbesar dari publik adalah agar kedua belah pihak dapat menemukan titik damai yang sejati, demi kebaikan bersama, terutama untuk masa depan anak-anak mereka yang berhak tumbuh tanpa dibayangi oleh drama masa lalu orang tuanya. Konflik yang terus menerus diungkit hanya akan menciptakan lingkaran setan yang tidak akan pernah menemukan resolusi yang tulus dan damai.
