Ansu Fati Memulai Babak Baru di AS Monaco, Berharap Kebangkitan Karier Bersama Idola Paul Pogba di Tengah Realita yang Berbeda

Ansu Fati Memulai Babak Baru di AS Monaco, Berharap Kebangkitan Karier Bersama Idola Paul Pogba di Tengah Realita yang Berbeda

Monako menjadi panggung harapan baru bagi Ansu Fati, wonderkid Barcelona yang pernah digadang-gadang sebagai pewaris takhta Lionel Messi. Setelah melalui periode sulit yang penuh cedera dan performa yang tidak konsisten, penyerang muda Spanyol ini memilih AS Monaco sebagai destinasi untuk menghidupkan kembali kariernya yang sempat meredup. Perpindahan dengan status pinjaman dari raksasa Catalan ini bukan hanya sekadar mencari menit bermain, melainkan sebuah misi personal untuk membuktikan kembali kapasitasnya, terlebih dengan adanya sosok Paul Pogba yang ia idolakan sejak kecil di dalam tim, meskipun realita mengenai kondisi Pogba saat ini sangat berbeda.

Kisah Ansu Fati adalah salah satu yang paling menarik namun juga menyedihkan dalam sepak bola modern. Ia muncul dari akademi La Masia Barcelona dengan gebrakan yang luar biasa pada musim 2019-2020. Dengan kecepatan, kelincahan, dan insting mencetak gol yang tajam, Fati memecahkan berbagai rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol untuk Barcelona, pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions, dan bahkan menjadi pemain termuda yang mencetak gol untuk timnas Spanyol. Label "The New Messi" mulai melekat padanya, dan masa depannya tampak cerah tak terbatas. Ia adalah simbol harapan di tengah masa transisi Barcelona pasca-era keemasan.

Namun, nasib buruk menimpa Fati pada November 2020. Cedera ligamen lutut yang parah menjadi titik balik dalam kariernya. Cedera tersebut bukan hanya membutuhkan waktu pemulihan yang panjang, tetapi juga serangkaian operasi dan perjuangan yang berat untuk kembali ke performa puncaknya. Setiap kali ia mencoba kembali, cedera lain atau masalah fisik muncul, menghambat progresnya. Fati kehilangan kecepatan eksplosifnya, kepercayaan dirinya di lapangan menurun, dan gol-gol yang dulunya datang dengan mudah kini terasa sulit dicetak. Dari seorang starter yang menjanjikan, ia mulai sering berada di bangku cadangan, hanya tampil 11 kali untuk tim utama Barcelona pada musim lalu, seringkali sebagai pemain pengganti.

Musim lalu, Fati juga sempat dipinjamkan ke Brighton & Hove Albion di Liga Primer Inggris, sebuah langkah yang diharapkan bisa memberinya waktu bermain reguler dan lingkungan baru untuk berkembang. Meskipun ada beberapa momen cerah dan gol yang dicetak, pengalaman di Brighton tidak sepenuhnya berhasil membangkitkan kembali performa terbaiknya secara konsisten. Ia masih kesulitan menemukan ritme dan kebugaran yang diperlukan untuk bersaing di level tertinggi. Oleh karena itu, kepindahan ke Monaco menjadi kesempatan kedua baginya untuk memulai segalanya dari awal di liga yang berbeda, Ligue 1 Prancis, yang dikenal dengan intensitas fisik dan kecepatan permainannya.

"Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya. Saya ingin memperbaiki karier saya di sini," ujar Fati, memancarkan optimisme yang telah lama dinantikan oleh para penggemarnya. Perpindahan ke Monaco dengan status pinjaman tanpa opsi permanen menunjukkan bahwa Barcelona masih percaya pada potensi Fati, namun mereka juga menyadari bahwa ia membutuhkan lingkungan yang tidak terlalu menekan untuk bisa berkembang kembali. Di Monaco, Fati diharapkan bisa mendapatkan menit bermain yang lebih konsisten dan menemukan kembali sentuhan magisnya jauh dari sorotan dan tekanan media yang masif di Camp Nou.

Salah satu faktor pendorong bagi Fati untuk memilih Monaco adalah keberadaan Paul Pogba, gelandang superstar asal Prancis yang pernah menjuarai Piala Dunia. Fati secara terbuka mengakui bahwa Pogba adalah idolanya sejak masa kanak-kanak. "Semua tahu betapa hebatnya Paul Pogba, saya bahagia betul bisa bermain untuk AS Monaco," ujar Fati kepada ESPN. "Saya rasa dunia sepakbola gembira melihatnya kembali. Dia adalah salah satu pemain terbaik dunia, di manapun dia bermain, baik klub maupun negara. Saya harap kami bisa melalui musim yang luar biasa untuk membawa klub ini bangkit."

Komentar Fati ini menunjukkan betapa besar rasa hormat dan kekagumannya terhadap Pogba. Ia menambahkan, "Melihatnya di sini seperti mimpi saja, karena saya mengidolainya sejak kecil. Ketika masih di La Masia, dia adalah idola saya dan teman-teman, semua orang membicarakannya dan ingin tahu sebanyak mungkin tentang dia. Jadi luar biasa bisa bermain bareng dia dan saya harap bisa menikmatinya sebaik mungkin."

Namun, di sinilah realitas yang pahit muncul. Pernyataan Fati ini, yang kemungkinan besar diucapkan pada waktu yang berbeda atau mencerminkan harapannya yang mendalam, berbenturan dengan kenyataan pahit yang menimpa Paul Pogba. Pada saat berita ini ditulis, Paul Pogba sedang menjalani skorsing panjang dari sepak bola profesional akibat kasus doping. Ia dinyatakan positif menggunakan zat terlarang DHEA, yang kemudian dikonfirmasi oleh pengadilan anti-doping di Italia, yang berujung pada larangan bermain selama empat tahun. Ini berarti, untuk saat ini, Ansu Fati tidak akan bisa bermain "bareng" dengan Paul Pogba di lapangan Monaco dalam kapasitas resmi, setidaknya untuk waktu yang sangat lama.

Kondisi Pogba sendiri adalah sebuah tragedi karier yang paralel dengan perjuangan Fati, namun dengan konteks yang berbeda. Setelah kembali ke Juventus dari Manchester United, Pogba juga berjuang melawan cedera berkepanjangan yang membuatnya jarang tampil. Kemudian, kasus doping ini menghantamnya, menempatkan kariernya di ambang kehancuran. Meskipun demikian, semangat Fati untuk melihat "dunia sepakbola gembira melihatnya kembali" dan menganggapnya sebagai "salah satu pemain terbaik dunia" menunjukkan dampak dan aura yang masih dimiliki Pogba, bahkan dalam situasi paling sulit sekalipun.

Meskipun impian Fati untuk berbagi lapangan dengan idolanya saat ini tidak dapat terwujud, kehadiran Pogba di Monaco (bahkan jika hanya dalam kapasitas yang terbatas, seperti latihan awal atau keberadaan di sekitar tim sebelum skorsingnya berlaku penuh) atau sekadar sebagai sosok inspiratif, bisa tetap memberikan dampak positif. Kedua pemain ini, meskipun berbeda generasi dan posisi, memiliki benang merah yang sama: talenta luar biasa yang terhambat oleh nasib buruk dan kini sama-sama membutuhkan "redemption" atau penebusan. Fati dari cedera dan penurunan performa, sementara Pogba dari skandal doping dan perjuangan untuk membersihkan namanya.

Bagi Fati, Monaco adalah lingkungan yang tepat untuk rehabilitasi karier. Ligue 1 menawarkan tantangan fisik yang akan menguji kebugarannya, sementara kualitas teknisnya akan tetap menonjol. Di bawah asuhan pelatih yang tepat, ia bisa mendapatkan kembali sentuhan dan kepercayaan dirinya. Monaco sendiri adalah klub dengan sejarah yang kaya, yang kerap menjadi batu loncatan bagi para pemain muda atau tempat bagi para pemain untuk menemukan kembali bentuk terbaik mereka. Klub ini memiliki ambisi untuk bersaing di papan atas Ligue 1 dan kembali ke kompetisi Eropa, yang akan memberikan Fati panggung yang layak untuk menunjukkan kemampuannya.

Musim di Monaco akan menjadi penentu bagi Ansu Fati. Ini bukan hanya tentang mencetak gol atau memberikan assist, tetapi tentang membangun kembali fondasi fisiknya, menemukan kembali mentalitas pemenang, dan membuktikan kepada dirinya sendiri dan dunia bahwa ia masih memiliki potensi yang dijanjikan di awal kariernya. Dukungan dari klub, staf medis, dan tentu saja, inspirasi dari sosok seperti Paul Pogba—meskipun hanya dalam spirit dan harapan—akan menjadi elemen penting dalam perjalanannya.

Kisah Ansu Fati dan Paul Pogba di Monaco, meskipun dibayangi oleh realitas yang berbeda, adalah narasi yang kuat tentang ketahanan, harapan, dan pencarian penebusan dalam dunia sepak bola yang kejam namun juga penuh peluang kedua. Fati memiliki kesempatan emas untuk menulis ulang narasinya, dan dunia sepak bola akan menyaksikan dengan napas tertahan, berharap melihat sang "prodigy" kembali bersinar di panggung Ligue 1.

Ansu Fati Memulai Babak Baru di AS Monaco, Berharap Kebangkitan Karier Bersama Idola Paul Pogba di Tengah Realita yang Berbeda

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *