
Jakarta, 14 Juli 2025 – Ikatan Motor Indonesia (IMI) memasuki fase krusial dalam menentukan arah masa depannya. Ketua Umum IMI saat ini, yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), secara resmi menyatakan kesiapannya untuk kembali memimpin organisasi otomotif terbesar di Indonesia tersebut untuk periode 2025-2030. Deklarasi ini disampaikan usai dirinya menerima dukungan formal dan tulus dari jajaran pengurus IMI Provinsi Banten dalam sebuah pertemuan di Jakarta, yang menandai dimulainya babak baru dalam dinamika kepemimpinan IMI.
Dukungan yang mengalir dari IMI Provinsi Banten ini bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah manifestasi kepercayaan dan pengakuan terhadap capaian serta visi yang telah ditunjukkan Bamsoet selama memimpin. Dalam sambutannya, Bamsoet menyambut hangat dukungan tersebut, seraya menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen dan kinerja IMI Banten. Provinsi ini, menurutnya, telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar utama yang paling aktif dan progresif dalam membangun ekosistem otomotif yang sehat, produktif, dan inovatif di tingkat daerah. Bamsoet menegaskan bahwa dukungan ini lebih dari sekadar bentuk kepercayaan; ia memandangnya sebagai amanah besar dari seluruh komunitas otomotif Indonesia untuk melanjutkan dan memperdalam transformasi IMI. Transformasi yang dimaksud adalah menjadikan IMI sebagai organisasi modern yang adaptif, inklusif dalam merangkul seluruh elemen komunitas, produktif dalam menghasilkan karya dan program berdampak, serta relevan bagi kemajuan masyarakat luas.
"Dukungan IMI Provinsi Banten ini bukan hanya sekadar endorsement politik internal organisasi, melainkan sebuah suntikan energi moral yang luar biasa bagi saya untuk terus berbuat lebih baik, lebih besar, dan lebih berdampak bagi dunia otomotif dan bangsa," ujar Bamsoet dengan nada penuh semangat dalam keterangannya, Senin (14/7/2025). Ia menambahkan, "Terlebih, IMI Banten adalah salah satu provinsi yang secara konsisten dan proaktif membangun ekosistem otomotif yang sehat dan produktif. Kehadiran mereka yang tak pernah absen dalam berbagai ajang, baik itu olahraga dan wisata otomotif, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan, menjadi bukti nyata bahwa IMI bukan sekadar organisasi yang mengurusi balapan semata, melainkan sebuah gerakan kebudayaan otomotif yang memayungi berbagai aspek kehidupan." Pernyataan ini sekaligus menggambarkan filosofi kepemimpinan Bamsoet yang melihat otomotif sebagai medium untuk membangun karakter, ekonomi, dan solidaritas sosial.
Baca Juga:
- Ferrari Amalfi: Gerbang Termurah Menuju Dunia Kuda Jingkrak, Namun Tetap Eksklusif di Indonesia
- Jaecoo J8 AWD: Perpaduan Kemewahan, Fitur Canggih, dan Ketangguhan Off-Road yang Mengagumkan
- Marc Marquez Diprediksi Menggila di Sachsenring, Ancaman Nyata bagi Francesco Bagnaia di Tim Pabrikan Ducati.
- Persaingan Sengit Otomotif Indonesia: Produsen Jepang Ditantang Agresivitas Harga Merek China
- Wuling Air EV Terbakar: Hasil Investigasi Awal Pastikan Baterai dan Motor Listrik Bukan Pemicu Utama, Fokus Penyelidikan Beralih ke Area Kap Depan.
Dalam evaluasinya terhadap hampir lima tahun masa kepemimpinannya, Bamsoet mengakui bahwa IMI telah menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan. Pandemi global, dinamika ekonomi nasional, hingga perubahan tren global dalam industri otomotif, semuanya memberikan tekanan dan menuntut adaptasi cepat. Namun, berkat kerja kolektif yang solid dan sinergis dari seluruh jajaran pengurus pusat dan daerah, dukungan tak terhingga dari komunitas otomotif yang tersebar di seluruh pelosok negeri, serta kolaborasi strategis dengan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, sponsor, dan media, IMI berhasil tidak hanya bertahan, tetapi justru berkembang pesat. Di bawah kepemimpinannya, IMI telah berhasil mentransformasi citranya dari sekadar federasi olahraga balap menjadi organisasi yang multisektoral dan memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional.
Transformasi ini diwujudkan dalam beberapa pilar utama. Pertama, IMI kini aktif berperan dalam pembangunan karakter bangsa. Melalui disiplin ketat dalam olahraga otomotif, penanaman nilai-nilai sportivitas, dan promosi keselamatan berkendara, IMI mendidik generasi muda untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, disiplin, dan memiliki integritas. Kedua, IMI telah menjadi penggerak ekonomi kreatif yang signifikan. Berbagai event otomotif, baik skala nasional maupun internasional, tidak hanya memajukan industri balap, tetapi juga menciptakan multiplier effect ekonomi yang luas. Dari modifikasi kendaraan, produksi suku cadang lokal, industri merchandise, hingga sektor pariwisata dan kuliner di sekitar lokasi event, semuanya merasakan dampak positif. Ribuan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif mendapatkan panggung dan pasar baru berkat geliat kegiatan otomotif. Ketiga, IMI menjadi pelopor keselamatan berkendara. Kampanye edukasi, sosialisasi peraturan lalu lintas, hingga pelatihan defensive driving, menjadi agenda rutin untuk mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran berlalu lintas yang aman dan bertanggung jawab di jalan raya.
Salah satu capaian monumental yang disoroti Bamsoet adalah keberhasilan IMI dalam mendorong lahirnya regulasi penting yang telah lama dinantikan oleh komunitas otomotif, khususnya dunia modifikasi kendaraan di Indonesia. Regulasi tersebut adalah Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No. 45 Tahun 2023 tentang Kelaikan Teknis Kendaraan Bermotor untuk Tujuan Modifikasi. Regulasi ini menjadi payung hukum yang memberikan kepastian, standar, dan legitimasi bagi industri modifikasi kendaraan di Indonesia. Sebelumnya, sektor modifikasi kerap berada di "zona abu-abu" hukum, yang menghambat inovasi dan pertumbuhan bisnis. Dengan adanya Permenhub ini, para modifikator, bengkel, dan pelaku usaha di bidang modifikasi kini memiliki landasan hukum yang jelas, memungkinkan mereka untuk berkreasi dan berbisnis dengan rasa aman dan percaya diri, sekaligus memastikan standar keselamatan dan kelayakan kendaraan tetap terpenuhi.
"Transformasi IMI tidak berhenti pada pembangunan infrastruktur olahraga otomotif semata, seperti sirkuit berstandar internasional atau fasilitas latihan yang memadai. Lebih jauh lagi, transformasi ini juga mencakup ranah regulasi dan advokasi," lanjut Bamsoet, menegaskan komitmen IMI untuk terus berjuang demi kepentingan komunitas otomotif di tingkat kebijakan. "Kami memahami bahwa tanpa payung hukum yang jelas dan dukungan regulasi yang adaptif, potensi besar industri dan komunitas otomotif kita tidak akan bisa berkembang optimal."
Menatap periode kepemimpinan 2025-2030, Bamsoet menegaskan bahwa IMI akan semakin memperluas dan memperkuat ruang kolaborasi lintas sektor. Kemitraan strategis akan terus dibangun dengan berbagai pihak, mulai dari industri otomotif nasional yang menjadi tulang punggung produksi dan inovasi, pemerintah daerah yang memiliki peran vital dalam pengembangan potensi lokal, hingga pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang menjadi roda penggerak ekonomi akar rumput. Kolaborasi ini dirancang untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung, di mana IMI berperan sebagai fasilitator dan akselerator.
Prioritas IMI dalam lima tahun ke depan akan difokuskan pada penguatan peran komunitas otomotif sebagai agen penting dalam diplomasi budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Komunitas otomotif Indonesia memiliki keunikan dan potensi besar untuk menjadi duta budaya bangsa. Melalui touring lintas provinsi, event modifikasi yang menampilkan kearifan lokal, atau partisipasi dalam ajang otomotif internasional, mereka dapat memperkenalkan kekayaan budaya dan keindahan alam Indonesia ke dunia. Dalam konteks pariwisata, IMI akan terus mendorong pengembangan automotive tourism, seperti rute-rute touring yang menawan, destinasi wisata otomotif, hingga penyelenggaraan event-event berskala besar yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Sementara itu, dalam ranah ekonomi kreatif, IMI akan memfasilitasi lahirnya inovasi-inovasi baru di bidang desain, teknologi, hingga manajemen event otomotif, memberdayakan talenta-talenta muda untuk berkarya dan menciptakan nilai tambah ekonomi.
"Jangan hanya melihat IMI dari kacamata lintasan sirkuit yang penuh kecepatan dan adrenalin. Di balik setiap putaran roda, di balik setiap deru mesin, ada denyut ekonomi rakyat yang bergerak, ada anak-anak muda yang berkarya dengan penuh semangat, ada sektor pariwisata yang terus berputar, dan ada jalinan solidaritas yang tumbuh kuat di antara sesama pecinta otomotif," pungkas Bamsoet, menutup pernyataannya dengan visi yang luas dan inspiratif. "Dukungan yang diberikan oleh IMI Banten ini bukan hanya untuk saya pribadi sebagai calon pemimpin, melainkan sebuah dukungan terhadap arah perubahan yang telah kita rintis bersama, dan terhadap visi besar kita untuk menjadikan Ikatan Motor Indonesia sebagai pilar kebangsaan yang berbasis pada kekuatan dan potensi dunia otomotif Indonesia." Pernyataan ini mengukuhkan ambisi Bamsoet untuk membawa IMI tidak hanya sebagai organisasi olahraga, tetapi sebagai entitas strategis yang berkontribusi nyata pada kemajuan dan persatuan bangsa.
