
Carlos Alcaraz Melaju ke Perempat Final Wimbledon Setelah Bangkit dari Ketinggalan Melawan Andrey Rublev
Petenis muda sensasional asal Spanyol, Carlos Alcaraz, sekali lagi menunjukkan ketahanan mental dan kehebatan tekniknya di lapangan rumput suci Wimbledon. Dalam pertandingan babak 16 besar yang mendebarkan pada Minggu, 6 Juli 2025, Alcaraz berhasil membalikkan keadaan setelah kehilangan set pertama untuk menundukkan petenis Rusia, Andrey Rublev, dengan skor akhir 6-7(5), 6-3, 6-4, 6-4. Kemenangan krusial ini tidak hanya mengamankan tempatnya di perempat final, tetapi juga menegaskan statusnya sebagai salah satu kandidat kuat juara di turnamen Grand Slam paling prestisius ini.
Pertandingan yang digelar di Centre Court All England Club ini adalah pertemuan keempat antara Alcaraz dan Rublev di ajang ATP Tour, namun yang pertama kali di permukaan rumput. Rekor head-to-head sebelumnya menunjukkan keunggulan Alcaraz 2-1 di lapangan keras, sementara Rublev pernah mengalahkan Alcaraz di permukaan tanah liat Madrid. Dengan latar belakang ini, ekspektasi tinggi menyelimuti Centre Court, menjanjikan duel strategi dan kekuatan. Rublev, yang menempati peringkat ke-14 dunia, dikenal dengan forehand "palu godam" dan servis bertenaga, sementara Alcaraz, petenis nomor dua dunia, memukau dengan perpaduan kekuatan, kecepatan, dan variasi pukulannya yang tak terduga.
Set pertama dimulai dengan intensitas tinggi dari kedua belah pihak. Rublev tampil agresif sejak awal, mengandalkan servis kerasnya yang memantul rendah dan cepat di permukaan rumput. Alcaraz tampak sedikit membutuhkan waktu untuk menemukan ritme terbaiknya, terutama dalam mengembalikan servis Rublev yang seringkali datang dengan kecepatan mematikan. Meskipun Alcaraz menunjukkan beberapa kilasan kecemerlangan, termasuk drop shot cerdik dan forehand menyilang yang tajam, Rublev berhasil mempertahankan servisnya dengan solid. Ketegangan memuncak saat set pertama harus ditentukan melalui tie-break. Dalam adu poin yang mendebarkan ini, Rublev menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Meskipun Alcaraz sempat mendekat setelah tertinggal dua poin beruntun, Rublev berhasil mengamankan set pertama dengan skor 7-6(5), memberikan tekanan awal kepada petenis Spanyol itu. Kehilangan set pertama adalah pukulan, namun Alcaraz telah membuktikan di babak sebelumnya melawan Jan-Lennard Struff bahwa ia memiliki kemampuan untuk bangkit dari situasi sulit.
Respons Alcaraz di set kedua adalah cerminan dari kematangan dan mentalitas juaranya. Seolah tersentak oleh kekalahan di set pertama, Alcaraz kembali ke lapangan dengan fokus yang jauh lebih tajam dan agresivitas yang meningkat. Servisnya mulai lebih akurat dan bertenaga, dengan persentase servis pertama yang meningkat signifikan. Variasi pukulannya, termasuk drop shot yang seringkali mengelabui dan voli yang presisi di dekat net, mulai membuahkan hasil. Alcaraz berhasil mendapatkan break krusial di awal set, membangun keunggulan yang tidak pernah ia lepaskan. Melalui serangkaian ace mematikan dan pengembalian servis Rublev yang tidak presisi, Alcaraz dengan cepat mengamankan game-game servisnya, bahkan beberapa di antaranya dengan ‘game kosong’ (love game), menunjukkan betapa dominannya ia ketika servis pertamanya masuk. Set kedua pun ia menangkan dengan nyaman, 6-3, menyamakan kedudukan 1-1.
Memasuki set ketiga, momentum sepenuhnya berada di tangan Alcaraz. Ia terus menekan Rublev, yang mulai menunjukkan tanda-tanda frustrasi dan sesekali melakukan unforced error. Alcaraz semakin nyaman di lapangan rumput, pergerakannya lebih cair dan ia mampu menjangkau bola-bola sulit dengan mudah. Ia berhasil mendapatkan break penting lainnya di pertengahan set, setelah sebuah reli panjang yang menguras tenaga berakhir dengan backhand winner Alcaraz yang melaju melewati Rublev yang terpaku. Dengan keunggulan ini, Alcaraz semakin percaya diri. Servisnya tetap solid, memberikan sedikit peluang bagi Rublev untuk melakukan break balasan. Alcaraz menutup set ketiga dengan skor 6-4, sekali lagi menunjukkan dominasinya di game servis, seringkali dengan ace yang membuat Rublev tidak berkutik.
Set keempat menjadi penentu. Rublev, dengan segala kegigihannya, mencoba bangkit dan memberikan perlawanan terakhir. Ia berhasil mempertahankan servisnya di beberapa game awal, menunjukkan bahwa ia tidak akan menyerah begitu saja. Beberapa game berjalan ketat, dengan reli-reli panjang yang menghibur penonton. Namun, Alcaraz tidak memberikan celah. Ia tetap solid di servisnya dan menunggu kesempatan untuk menyerang. Kesempatan itu datang di game ketujuh, ketika Alcaraz berhasil mendapatkan break krusial setelah Rublev melakukan double fault pada break point. Keunggulan 4-3 berada di tangan Alcaraz. Dengan keunggulan 5-4, Alcaraz melangkah ke garis servis untuk memenangkan pertandingan. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Setelah tidak berhasil mengonversi match point pertamanya, ia memastikan kemenangan dengan match point kedua melalui sebuah servis lift-spin yang brilian, membuat Rublev tidak dapat mengembalikan bola dengan sempurna. Alcaraz pun mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 6-4 di set keempat.
Kemenangan ini adalah bukti nyata dari kematangan mental dan adaptasi luar biasa Carlos Alcaraz di lapangan rumput. Mampu bangkit dari ketinggalan satu set melawan pemain sekaliber Andrey Rublev, yang dikenal dengan daya juangnya, adalah pencapaian signifikan. Analisis pasca-pertandingan menunjukkan bahwa peningkatan persentase servis pertama Alcaraz dari sekitar 55% di set pertama menjadi lebih dari 70% di set-set berikutnya menjadi kunci utama. Ia juga sangat efektif dalam mengonversi break point yang ia dapatkan, sementara Rublev kesulitan dalam memanfaatkan peluangnya. Alcaraz hanya melakukan 7 unforced error di set kedua, menunjukkan fokus dan presisi yang jauh lebih baik.
"Rublev memberi saya ujian yang sangat sulit di set pertama," ujar Alcaraz setelah pertandingan, dengan senyum lega. "Saya tahu saya harus meningkatkan level permainan saya, terutama dalam pengembalian servis dan konsistensi. Saya senang bisa menemukan cara untuk bangkit dan memenangkan pertandingan."
Langkah selanjutnya bagi Carlos Alcaraz adalah menghadapi petenis Inggris, Cameron Norrie, di babak perempat final yang dijadwalkan pada hari Selasa. Norrie sendiri mengamankan tempatnya di perempat final setelah melalui pertarungan lima set yang melelahkan melawan petenis Chili, Nicolas Jarry, dengan skor 3-6, 6-7, 7-6, 7-6, 3-6. Pertandingan melawan Norrie akan menjadi tantangan yang berbeda bagi Alcaraz. Norrie, seorang petenis kidal dengan gaya permainan yang solid dan kemampuan bertahan yang luar biasa, akan didukung penuh oleh publik tuan rumah. Ini akan menjadi ujian mental dan fisik yang lain bagi Alcaraz, yang kini memegang rekor 33 kemenangan di lapangan rumput sepanjang karirnya.
Perjalanan Alcaraz di Wimbledon 2025 semakin menarik untuk diikuti. Dengan setiap kemenangan comeback, ia tidak hanya mengukuhkan reputasinya sebagai petenis top, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan untuk melangkah lebih jauh di Grand Slam yang sarat sejarah ini. Para penggemar tenis di seluruh dunia menantikan aksi selanjutnya dari bintang muda Spanyol ini di babak perempat final.
