
Jakarta – Perjalanan Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025 telah mencapai babak krusial. Setelah melalui serangkaian pertandingan di format baru yang diperluas, klub raksasa London ini kini berdiri di ambang final, namun tantangan berat menanti mereka di semifinal. Kali ini, lawan yang harus dihadapi bukanlah tim sembarangan, melainkan Fluminense, wakil Brasil ketiga yang harus mereka taklukkan di turnamen akbar ini. Laga ini tak hanya sekadar memperebutkan tiket final, melainkan juga melanjutkan narasi panjang rivalitas sengit antara sepak bola Eropa dan Amerika Selatan, khususnya Brasil.
Piala Dunia Antarklub 2025, yang dimulai sejak 14 Juni lalu, memang menghadirkan format yang lebih ambisius dan kompetitif dengan melibatkan lebih banyak tim dari seluruh konfederasi. Sebanyak 32 tim elite dari berbagai benua saling berjibaku dalam fase grup yang ketat, dilanjutkan dengan babak gugur yang mendebarkan. Setelah melewati babak grup dan perempatfinal, kini hanya empat tim terbaik yang tersisa dalam perburuan gelar juara dunia klub. Dua pertandingan semifinal yang sangat dinanti akan digelar tengah pekan ini: Fluminense versus Chelsea, dan duel klasik antara Paris Saint-Germain melawan Real Madrid. Kedua laga ini menjanjikan drama, tensi tinggi, dan kualitas sepak bola kelas dunia.
Bagi Chelsea, keberhasilan melaju ke semifinal ini adalah bukti ketangguhan dan adaptasi mereka terhadap format baru yang menuntut konsistensi. Namun, perjalanan The Blues menuju babak empat besar tidaklah mudah, diwarnai dengan duel-duel sengit melawan tim-tim tangguh, termasuk dua wakil dari Negeri Samba sebelum Fluminense. Kelolosan mereka ke semifinal pun diraih setelah menyisihkan wakil dari Brasil, yang menunjukkan betapa kuatnya kehadiran klub-klub asal negara peraih lima gelar Piala Dunia tersebut di ajang ini.
Di fase grup, Chelsea dihadapkan pada ujian pertama dari Brasil, yakni Flamengo. Pertandingan tersebut berakhir pahit bagi The Blues, di mana mereka harus menelan kekalahan dengan skor telak 1-3. Kekalahan ini menjadi alarm bagi skuad biru, mengingat Flamengo adalah salah satu klub paling dominan di Brasil dan Amerika Selatan, dikenal dengan gaya bermain menyerang yang cepat dan mematikan. Meski kalah dari Chelsea, Flamengo berhasil menjadi juara Grup D, menunjukkan kekuatan mereka di kompetisi ini, sebelum akhirnya langkah mereka terhenti secara mengejutkan di babak 16 besar oleh raksasa Jerman, Bayern Munich. Kekalahan dari Flamengo di fase awal turnamen ini menjadi pelajaran berharga bagi Chelsea, memaksa mereka untuk berbenah dan menunjukkan performa yang lebih solid di laga-laga selanjutnya.
Setelah melewati fase grup yang penuh tantangan, Chelsea kemudian menghadapi Palmeiras di babak perempatfinal. Ini adalah pertemuan kedua Chelsea dengan wakil Brasil di Piala Dunia Antarklub 2025, dan kali ini, hasil yang berbeda berhasil diraih. Dalam laga yang berlangsung sengit dan penuh drama, si wakil Inggris berhasil memastikan tempat di empat besar berkat kemenangan dengan skor tipis 2-1. Kemenangan atas Palmeiras, yang juga merupakan salah satu kekuatan besar dari Brasil dan juara Copa Libertadores sebelumnya, menunjukkan bahwa Chelsea telah belajar dari kesalahan di fase grup dan mampu tampil lebih efektif di babak gugur. Gol-gol yang tercipta dalam laga tersebut menunjukkan determinasi Chelsea untuk tidak lagi tergelincir di tangan tim Brasil, sekaligus membuka jalan mereka menuju babel semifinal yang prestisius.
Secara keseluruhan, jika dihitung dengan laga semifinal kontra Fluminense, ini akan menjadi kali kelima Chelsea berhadapan dengan klub Brasil di ajang Piala Dunia Antarklub. Rekor mereka sejauh ini cukup berimbang, yakni dua kali menang dan dua kali kalah, mencerminkan intensitas dan kualitas duel antara kedua belah pihak. Dua kemenangan dan satu kekalahan yang dialami Chelsea dari klub Brasil di Piala Dunia Antarklub 2025 (Flamengo dan Palmeiras) adalah bagian dari sejarah yang lebih panjang. Dua duel lain terjadi di edisi sebelumnya, yang juga meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah klub.
Pertama, pada Piala Dunia Antarklub 2012, Chelsea harus menghadapi kekalahan menyakitkan di final dari klub Brasil lainnya, Corinthians, dengan skor 0-1. Kekalahan itu adalah pukulan telak bagi Chelsea yang saat itu baru saja meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Mimpi untuk menjadi juara dunia klub harus tertunda, dan kenangan pahit itu masih melekat bagi para penggemar The Blues. Kemudian, sepuluh tahun berselang, pada Piala Dunia Antarklub 2022, Chelsea akhirnya berhasil menuntaskan dahaga mereka. Mereka berhadapan kembali dengan wakil Brasil, Palmeiras, di final. Kali ini, Chelsea berhasil membalaskan dendam dan meraih gelar juara dunia klub untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka setelah menang 2-1 melalui perpanjangan waktu. Kemenangan tersebut menjadi penebusan atas kekalahan di masa lalu dan mengukuhkan posisi Chelsea sebagai klub elite dunia.
Duel-duel antara klub Inggris dan klub Brasil di Piala Dunia Antarklub memang selalu menarik perhatian. Total, sebut situs resmi Chelsea, sudah delapan kali sebuah klub dari Inggris berduel dengan wakil Brasil dalam sejarah Piala Dunia Antarklub. Ini menunjukkan frekuensi dan signifikansi pertemuan antara dua kekuatan sepak bola dari benua yang berbeda ini. Rivalitas ini seringkali menjadi ajang pembuktian dominasi gaya bermain, apakah itu kecepatan dan kelincahan ala Brasil, atau kekuatan fisik dan taktik terorganisir ala Inggris.
Kini, di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, Chelsea kembali dihadapkan dengan ujian berat lainnya dari klub asal Brasil: Fluminense. Fluminense datang dengan reputasi mentereng sebagai juara bertahan Copa Libertadores, yang menunjukkan kualitas dan kemampuan mereka untuk bersaing di level tertinggi. Mereka dikenal dengan gaya bermain yang atraktif, mengandalkan kombinasi teknik individu yang brilian dan pergerakan tim yang cerdas. Laga ini diprediksi akan menjadi pertarungan taktik dan mental yang sangat ketat. Chelsea di bawah asuhan manajer mereka akan diuji untuk menemukan cara membongkar pertahanan Fluminense sekaligus meredam serangan balik mematikan mereka.
Pertandingan semifinal antara Chelsea dan Fluminense dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 9 Juli 2025 dini hari WIB. Hasil dari laga ini akan menentukan siapa yang berhak melaju ke final dan berkesempatan untuk mengangkat trofi juara dunia klub. Di sisi lain, pemenang dari laga Paris Saint-Germain kontra Real Madrid akan menjadi lawan potensial di partai puncak. Kehadiran PSG dan Real Madrid di semifinal juga menambah bobot kompetisi ini, mengingat keduanya adalah raksasa Eropa dengan sejarah panjang dan skuad bertabur bintang.
Bagi Chelsea, laga melawan Fluminense bukan hanya tentang meraih kemenangan, tetapi juga tentang membuktikan diri sebagai yang terbaik di dunia, sekaligus melanjutkan tren positif melawan tim Brasil setelah kekalahan di fase grup. Sejarah telah mencatat bahwa duel antara Chelsea dan klub Brasil selalu menghadirkan cerita yang menarik. Kini, chapter baru akan ditulis, dan para penggemar sepak bola di seluruh dunia menantikan dengan antusias bagaimana hasil akhir dari pertarungan epik ini akan terkuak. Akankah Chelsea mampu menaklukkan rintangan Brasil ketiga mereka dan melangkah ke final, ataukah Fluminense yang akan menghentikan ambisi mereka? Hanya waktu yang akan menjawab.
