
Kompetisi esports tingkat dunia, Honor of Kings World Cup (KWC) 2025, telah mengumumkan hasil pembagian grup yang sangat dinantikan, menandai dimulainya hitung mundur menuju salah satu ajang paling bergengsi dalam kalender esports global. Sorotan utama tertuju pada perwakilan Indonesia yang dipastikan akan menghadapi tantangan signifikan sejak awal, tergabung dalam satu grup bersama tim-tim kuat dari Malaysia dan Brasil. Pengumuman ini, yang dipantau oleh detikINET melalui media sosial resmi KWC pada Jumat (4/7/2025), telah memicu gelombang antisipasi di kalangan penggemar esports, khususnya di Tanah Air.
Honor of Kings, sebuah game multiplayer online battle arena (MOBA) mobile yang dikembangkan oleh TiMi Studio Group dan diterbitkan oleh Tencent Games, telah menjelma menjadi fenomena global dengan jutaan pemain aktif di seluruh dunia. Popularitasnya yang meroket, terutama di pasar Asia, telah membuka jalan bagi ekosistem esports yang kuat dan kompetitif. KWC 2025 sendiri merupakan puncak dari perjalanan panjang kualifikasi regional, mempertemukan tim-tim terbaik dari berbagai benua untuk memperebutkan gelar juara dunia, serta, tentu saja, bagian dari total hadiah yang fantastis—meskipun detail nominalnya belum diungkapkan, prestise KWC menjamin hadiah yang sepadan dengan skala turnamennya.
Babak group stage KWC 2025 dijadwalkan berlangsung selama lima hari yang intens, mulai dari tanggal 15 hingga 19 Juli 2025. Selama fase krusial ini, setiap pertandingan akan menggunakan format best of 3 (Bo3). Ini berarti setiap tim harus memenangkan dua game dari tiga game yang dimainkan untuk dinyatakan sebagai pemenang match. Format Bo3 dipilih karena dianggap memberikan keseimbangan yang adil antara kecepatan pertandingan dan kedalaman strategis, memungkinkan tim untuk menunjukkan adaptasi dan cadangan strategi mereka setelah game pertama, sekaligus mengurangi elemen keberuntungan yang mungkin ada dalam format best of 1. Kemenangan dalam format ini tidak hanya mengandalkan skill individu, tetapi juga koordinasi tim, drafting hero yang cerdas, dan kemampuan untuk melakukan counter-play terhadap strategi lawan.
Sistem progresinya dirancang untuk menyaring tim-tim terbaik sekaligus memberikan kesempatan kedua. Nantinya, hanya juara grup yang berhak melaju langsung ke babak playoff, mengamankan posisi yang nyaman di upper bracket dan menghindari jalur yang lebih berliku. Sementara itu, tim yang menempati posisi kedua di setiap grup masih memiliki kesempatan untuk melanjutkan perjuangan mereka melalui babak last chance. Ini adalah "pintu kedua" yang sangat krusial, di mana tim-tim peringkat kedua akan saling berhadapan dalam pertarungan hidup mati untuk memperebutkan slot sisa di babak playoff. Bagi tim yang gagal mencapai dua posisi teratas, perjalanan mereka di KWC 2025 akan berakhir, tereliminasi dari kompetisi. Sistem ini memastikan bahwa hanya tim-tim yang paling konsisten dan adaptif yang akan melaju ke fase berikutnya, meningkatkan intensitas dan drama di setiap pertandingan.
Salah satu aspek paling menarik dan unik dari KWC 2025 adalah penerapan aturan global ban pick selama babak group stage. Aturan ini jauh melampaui sistem ban pick konvensional yang biasanya hanya melarang hero tertentu untuk satu match atau memungkinkan setiap tim memilih hero secara bebas dari kumpulan yang tersedia setelah fase ban. Dalam global ban pick, setiap tim tidak bisa menggunakan hero yang sama di setiap game dalam satu match. Sebagai contoh, jika salah satu tim menggunakan hero ‘A’ di game pertama, maka di game kedua, mereka tidak dapat lagi menggunakan hero ‘A’ tersebut. Aturan ini secara fundamental mengubah dinamika drafting dan strategi tim.
Implikasinya sangat besar. Tim tidak bisa lagi bergantung hanya pada "hero nyaman" atau "hero meta" tertentu yang sangat mereka kuasai. Mereka dipaksa untuk memiliki hero pool yang jauh lebih luas dan mendalam, memastikan setiap pemain memiliki setidaknya dua atau tiga hero yang bisa dimainkan di level kompetitif tinggi. Ini mendorong variasi gameplay, mencegah dominasi hero tunggal yang dapat membuat pertandingan terasa monoton, dan secara drastis meningkatkan kebutuhan akan adaptabilitas. Tim harus mampu berinovasi dengan strategi dan komposisi tim di setiap game, mempertimbangkan hero yang sudah mereka gunakan, hero yang digunakan lawan, dan hero apa yang masih tersedia di seluruh match.
Namun, ada fleksibilitas dalam aturan ini: masing-masing tim diperbolehkan memilih hero yang pernah dipergunakan lawan sebelumnya. Contohnya, jika tim yang bertanding memakai hero ‘B’ di game pertama, maka hero ‘B’ tersebut bisa dipakai di game kedua oleh lawan mainnya. Aturan ini menambahkan lapisan strategis lainnya. Tim harus memutuskan apakah akan mengambil hero kuat yang sudah digunakan lawan di game sebelumnya atau menyimpan hero tertentu untuk power pick di game ketiga jika diperlukan. Ini juga berarti bahwa kemampuan tim dalam menganalisis draft lawan dan mengantisipasi pilihan hero berikutnya akan menjadi kunci sukses. Tim dengan hero pool yang dangkal atau yang terlalu bergantung pada beberapa kombinasi hero tertentu akan kesulitan beradaptasi dengan aturan global ban pick ini, menempatkan mereka pada posisi yang sangat merugikan.
Berbeda dengan banyak turnamen esports yang menggunakan sistem liga (round-robin) di babak grup di mana setiap tim akan bertemu satu sama lain, KWC 2025 menerapkan format bracket yang mirip dengan babak playoff, yaitu sistem double elimination dengan upper dan lower bracket. Ini adalah pilihan format yang menarik untuk babak grup dan jarang diterapkan pada fase awal kompetisi. Dalam sistem ini, tim yang selalu menang akan bertahan di upper bracket dan secara langsung lolos ke babak playoff jika mereka berhasil memenangkan semua pertandingan di jalur tersebut. Mereka menikmati keuntungan karena memiliki "nyawa" ekstra dan jalur yang lebih langsung ke babak berikutnya.
Sebaliknya, tim yang kalah dalam pertandingan di upper bracket tidak langsung tereliminasi, melainkan "turun" ke lower bracket. Di sinilah mereka akan mendapatkan kesempatan kedua untuk melanjutkan perjuangan. Namun, jalur di lower bracket jauh lebih menantang dan tanpa ampun. Setiap kekalahan di lower bracket berarti eliminasi langsung dari turnamen. Tim di lower bracket harus berjuang keras, memenangkan setiap pertandingan, untuk bisa bertahan dalam kompetisi. Nah, tim yang mampu mengalahkan seluruh lawannya di lower bracket dan menjadi pemenang jalur lower bracket ini berhak melaju ke babak last chance. Ini adalah ujian ketahanan mental dan skill yang luar biasa, menunjukkan bahwa untuk mencapai babak playoff melalui jalur lower bracket, sebuah tim harus benar-benar membuktikan dominasinya dan mampu bangkit dari kekalahan.
Sistem double elimination ini, meskipun lebih kompleks, menjamin bahwa tim-tim terbaik memiliki kesempatan yang lebih besar untuk maju, bahkan jika mereka mengalami hari yang buruk di awal. Ini juga meningkatkan jumlah pertandingan yang high-stakes dan penuh drama, karena setiap pertandingan di lower bracket adalah match eliminasi. Bagi tim Indonesia, memahami dan menguasai format bracket ini akan menjadi sangat penting. Mereka harus mempersiapkan mental untuk menghadapi tekanan di upper bracket dan, jika terjatuh, kemampuan untuk bangkit kembali dengan cepat di lower bracket tanpa terpengaruh oleh tekanan eliminasi.
Antisipasi untuk KWC 2025 semakin memuncak, terutama di Indonesia. Pada hari pertama group stage, 15 Juli 2025, dua tim yang berasal dari Indonesia akan langsung bermain. Meskipun jadwal spesifik dan nama tim yang akan bertanding belum dirilis secara detail, kabar ini tentu saja memantik semangat para penggemar esports di Tanah Air. Kedua tim Indonesia akan menjadi sorotan utama, dan performa mereka di hari pertama akan sangat menentukan momentum awal di babak grup yang sangat kompetitif ini. Dukungan penuh dari para penggemar akan menjadi motivasi besar bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik.
Honor of Kings World Cup 2025 bukan hanya sekadar turnamen esports; ini adalah festival global yang merayakan keterampilan, strategi, dan semangat kompetitif. Dengan format yang inovatif dan aturan yang menantang, KWC 2025 dipastikan akan menyajikan tontonan yang mendebarkan dan penuh kejutan. Bagi tim Indonesia, ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing di panggung dunia, menghadapi lawan-lawan tangguh dari Malaysia dan Brasil, serta membuktikan bahwa esports Indonesia semakin diperhitungkan. Seluruh mata akan tertuju pada perjalanan mereka, berharap dapat menyaksikan sejarah baru terukir bagi esports Tanah Air. Persiapkan diri Anda untuk menyaksikan pertarungan epik di KWC 2025!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4862798/original/004874500_1718280386-Piala_Asia_U-17_-_Hasil_Drawing_Kualifikasi_Piala_Asia_U-17_2025_copy.jpg)