
Persiapan Persija Jakarta menyambut Liga 1 musim 2025/26 yang dijadwalkan akan bergulir mulai 8 Agustus mendatang menghadapi sejumlah tantangan di awal pramusim. Salah satu kendala utama adalah belum bergabungnya penyerang andalan mereka, Gustavo Almeida, dalam sesi latihan perdana yang telah dimulai sejak 28 Juni 2025. Absennya Gustavo bukan tanpa alasan; ia diketahui sedang fokus mendampingi ibundanya yang tengah sakit, sebuah keputusan yang mendapatkan pengertian dan kompensasi jadwal dari manajemen klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut.
Mohamad Prapanca, Presiden Persija Jakarta, menjelaskan situasi yang melatarbelakangi ketidakhadiran Gustavo. "Ibunya Gustavo itu sudah tua dan sedang sakit-sakitan. Dia minta waktunya diundur untuk bergabung, sampai tanggal 15 Juli, karena harus menemani ibunya lebih dulu," ungkap Prapanca kepada awak media. Prapanca menegaskan bahwa klub sangat memahami kondisi personal pemainnya. "Namanya anak punya orang tua, masak dia main terus orang tuanya sakit? Itu tidak boleh. Kami sangat mengerti dan memberikan izin," tambahnya, menunjukkan sikap empati dan prioritas terhadap nilai-nilai kemanusiaan di atas tuntutan profesionalisme semata.
Keputusan Persija untuk memberikan kelonggaran waktu bagi Gustavo Almeida menunjukkan komitmen klub terhadap kesejahteraan pemain, tidak hanya dalam aspek fisik dan mental di lapangan, tetapi juga dalam kehidupan pribadi mereka. Gustavo, yang dikenal sebagai striker produktif, diharapkan menjadi tulang punggung lini serang Persija di musim mendatang. Performa impresifnya di musim sebelumnya, terutama saat membela Arema FC sebelum bergabung dengan Persija di paruh kedua musim, telah membuktikan kualitasnya sebagai mesin gol yang patut diperhitungkan. Kehadirannya di lini depan sangat krusial bagi Persija yang berambisi meraih gelar juara Liga 1 2025/26.
Meski demikian, absennya Gustavo di awal pramusim tentu saja menimbulkan tantangan tersendiri bagi staf pelatih dan tim. Pramusim adalah fase krusial di mana tim membangun fondasi fisik, taktik, dan chemistry antar pemain. Setiap sesi latihan di awal sangat berharga untuk memadukan strategi baru, mengintegrasikan pemain baru, dan meningkatkan kebugaran secara keseluruhan. Keterlambatan Gustavo bergabung berarti ia akan tertinggal dalam fase adaptasi awal ini, yang mungkin memerlukan program latihan individual intensif setibanya nanti untuk mengejar ketertinggalan.
Selain Gustavo Almeida, Persija Jakarta juga menghadapi situasi di mana beberapa pemain kunci lainnya belum dapat bergabung dengan latihan tim. Hal ini disebabkan oleh keterlibatan mereka dalam ajang Piala Presiden 2025, di mana mereka memperkuat Liga Indonesia All Star. Nama-nama seperti Hansamu Yama, Witan Sulaeman, Zahaby Gholy, Riko Simanjuntak, dan Eksel Runtukahu adalah bagian dari skuad All Star yang akan berlaga di turnamen pra-musim tersebut. Keikutsertaan mereka dalam tim gabungan ini tentu menjadi sebuah kehormatan dan kesempatan untuk mengasah kemampuan, namun di sisi lain, hal ini juga mengurangi kekuatan penuh Persija dalam sesi latihan awal.
Absennya para pemain ini, terutama yang berada di tim inti, memaksa pelatih untuk mengandalkan pemain yang ada dan mungkin belum bisa menerapkan formasi atau taktik secara penuh. Ini bisa menjadi pedang bermata dua; di satu sisi, memberikan kesempatan bagi pemain muda atau pelapis untuk menunjukkan kemampuan mereka, namun di sisi lain, dapat memperlambat proses pembentukan tim inti yang solid.
Tak hanya itu, bek tangguh Rizky Ridho juga belum bergabung karena alasan personal. Setelah melangsungkan pernikahan, Ridho melanjutkan perjalanannya dengan menunaikan ibadah umrah. Pihak klub juga memberikan dispensasi penuh untuk Ridho, menunjukkan komitmen mereka terhadap nilai-nilai personal dan spiritual para pemainnya. Ridho dijadwalkan akan segera menyusul rekan-rekannya setelah menyelesaikan ibadah dan urusan pribadinya. Kehadiran Ridho di lini belakang sangat vital mengingat perannya sebagai salah satu pilar pertahanan tim nasional Indonesia dan Persija.
Dalam konteks persiapan pramusim yang ideal, sebuah tim membutuhkan semua pemain kunci untuk berlatih bersama sejak awal. Hal ini memungkinkan pelatih untuk menguji berbagai skema taktik, membangun pemahaman antar pemain, dan mencapai puncak kebugaran secara kolektif. Dengan absennya sejumlah pilar, pelatih Persija harus pintar-pintar meramu program latihan agar setiap pemain, baik yang sudah bergabung maupun yang akan menyusul, bisa mencapai level kesiapan yang sama saat Liga 1 dimulai.
Tantangan bagi Persija di awal pramusim ini semakin kompleks dengan adanya transisi di kursi kepelatihan. Meskipun berita awal tidak secara eksplisit menyebutkan perubahan pelatih, namun informasi terbaru mengindikasikan bahwa Thomas Doll telah berpisah dengan Persija. Ini berarti Macan Kemayoran sedang dalam proses mencari pelatih kepala baru yang akan memimpin tim di musim 2025/26. Pergantian pelatih di tengah pramusim adalah situasi yang sangat krusial, karena pelatih baru akan membawa filosofi, taktik, dan metode latihan yang berbeda. Ini membutuhkan adaptasi yang cepat dari seluruh skuad, dan absennya pemain kunci tentu akan mempersulit proses adaptasi tersebut. Penunjukan pelatih baru yang tepat dan secepatnya akan menjadi kunci bagi Persija untuk mengatasi hambatan awal ini. Pelatih baru harus mampu dengan cepat memahami karakteristik tim, mengintegrasikan pemain yang absen, dan membangun visi permainan yang kohesif.
Meski menghadapi kendala di awal, semangat para pemain dan manajemen Persija tetap tinggi. Gustavo Almeida sendiri telah menyampaikan komitmennya melalui laman resmi Persija, mengungkapkan antusiasmenya untuk segera bergabung dan berjuang bersama tim. "Saya akan segera berada di Jakarta untuk membantu rekan satu tim saya. Musim ini harus menjadi musim yang hebat, dan bersama-sama kita akan berjuang untuk menjadi juara," tutur Gustavo. Pernyataan ini mencerminkan mentalitas juara yang ingin ditanamkan dalam skuad Macan Kemayoran.
Manajemen Persija, di bawah kepemimpinan Mohamad Prapanca, tampaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi absennya para pemain di awal pramusim. Fokus utama mungkin akan diberikan pada penguatan fisik dasar bagi pemain yang sudah hadir, serta penerapan dasar-dasar taktik yang akan dikembangkan lebih lanjut setelah skuad lengkap. Selain itu, proses rekrutmen pemain baru juga menjadi bagian penting dari persiapan, meskipun belum ada pengumuman resmi terkait hal ini. Kedalaman skuad akan menjadi kunci bagi Persija untuk bersaing di Liga 1 yang kompetitif.
Musim 2025/26 akan menjadi ajang pembuktian bagi Persija Jakarta. Setelah beberapa musim terakhir yang penuh dinamika, harapan besar disematkan kepada tim untuk kembali bersaing di papan atas dan meraih gelar juara. Keberhasilan dalam pramusim, meskipun diwarnai dengan beberapa rintangan awal seperti absennya Gustavo Almeida dan pemain lainnya, akan sangat menentukan performa tim sepanjang musim. Kemampuan Persija untuk mengatasi tantangan ini, baik dari segi manajemen pemain, adaptasi taktik, hingga penunjukan pelatih baru, akan menjadi indikator kesiapan mereka untuk merealisasikan ambisi juara. Para pendukung setia Macan Kemayoran tentu berharap agar Gustavo Almeida dan seluruh pemain lainnya dapat segera bergabung dan mempersiapkan diri sepenuhnya demi kejayaan tim di Liga 1 mendatang.
