
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menegaskan apresiasi mendalam atas berdirinya Yoong Motor Academy Training Center di Surabaya, Jawa Timur, sebagai langkah strategis dan visioner dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang sangat dibutuhkan industri otomotif di era modern ini. Akademi pelatihan ini, yang secara resmi mulai beroperasi sejak tahun 2024, tidak hanya diharapkan menjadi wadah peningkatan kompetensi teknisi, namun juga menjadi model percontohan bagi pengembangan kapasitas SDM di sektor perlampuan dan kelistrikan kendaraan, termasuk menghadapi revolusi kendaraan listrik (EV). Kehadiran Yoong Motor Academy adalah cerminan nyata dari komitmen terhadap inovasi dan peningkatan kualitas SDM nasional, sebuah fondasi krusial untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Sabtu (19/7/2025), Bamsoet, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa Yoong Motor Academy jauh melampaui fungsi dasar sebagai penyedia teknisi. "Yoong Motor Academy bukan sekadar menjawab kebutuhan pasar akan teknisi, tetapi telah menjadi motor penggerak tumbuhnya industri kreatif berbasis otomotif. Ini adalah contoh nyata bagaimana sektor modifikasi bisa berkembang menjadi sektor ekonomi strategis yang membuka lapangan kerja dan meningkatkan kualitas SDM nasional," ujarnya, menyoroti dampak ekonomi makro dari inisiatif ini. Pernyataan tersebut disampaikannya saat kunjungan langsung ke fasilitas Yoong Motor Academy di Surabaya, sebuah momen yang menegaskan dukungan penuh dari organisasi yang dipimpinnya.
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di industri otomotif dan organisasi IMI, menunjukkan kolaborasi lintas sektor yang kuat. Di antara mereka hadir pendiri Yoong Motor Group Indonesia Yomin Sugianto, sosok visioner di balik akademi ini; Pemilik Saber Industries Vincent C. Mergonoto dan Kevin C. Mergonoto, yang merepresentasikan dukungan industri komponen dan modifikasi; serta perwakilan IMI Pusat, yakni Hubungan Antar Lembaga IMI Pusat Erwin MP dan Komunikasi dan Media IMI Pusat Dwi Nugroho Marsudianto. Kehadiran mereka menggarisbawahi pentingnya sinergi antara regulator, pelaku industri, dan lembaga pendidikan dalam memajukan sektor otomotif Indonesia.
Baca Juga:
- Mengulas Inovasi Yamaha NMAX Turbo: Sensasi Dua Motor dalam Satu Kendaraan yang Mengubah Pengalaman Berkendara Urban.
- Pencopotan Wakil Ketua DPRD Banten Budi Prajogo dan Kontroversi Memo Titip Siswa: Sorotan Harta Kekayaan dan Integritas Pejabat Publik
- Pedro Acosta Frustrasi, Mengincar Ducati di Tengah Krisis KTM: Duel Ambisi dan Realitas MotoGP 2025
- Toyota Kijang: Dari Kendaraan Niaga Rakyat hingga Simbol Mobilitas Pejabat, Kisah 48 Tahun Evolusi Legenda Otomotif Indonesia
- Diskon Gila Motor Listrik Honda: Peluang Emas Mengaspal Tanpa Bikin Kantong Bolong
Bamsoet menjelaskan bahwa kurikulum pelatihan di Yoong Motor Academy dirancang dengan sangat komprehensif, dengan durasi antara satu hingga tiga bulan, mengintegrasikan teori dan praktik secara intensif. Pendekatan ini memastikan bahwa para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman konseptual yang kuat, tetapi juga keahlian praktis yang mumpuni. Materi pelatihan mencakup bongkar pasang lampu kendaraan dari berbagai pabrikan dunia, sebuah keterampilan dasar yang esensial. Namun, lebih dari itu, peserta juga diajak untuk memahami seluk-beluk sistem elektrikal dan komputerisasi kendaraan modern yang semakin kompleks. Aspek krusial lainnya adalah penekanan pada teknologi kendaraan listrik (EV), yang kini menjadi tren global dan masa depan industri otomotif. Pelatihan ini membekali teknisi dengan pengetahuan mengenai sistem baterai, motor listrik, dan infrastruktur pengisian daya, mempersiapkan mereka untuk pasar yang berkembang pesat ini.
Salah satu inovasi terbesar yang diusung Yoong Motor Academy adalah perannya sebagai pelopor dalam membangun silabus berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kolaborasi strategis ini terjalin dengan National Modification & Aftermarket Association (NMAA) Indonesia, sebuah organisasi yang berfokus pada pengembangan industri modifikasi, dan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, sebagai regulator dan pengembang industri nasional. "Akademi ini juga menjadi pelopor dalam membangun silabus berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), hasil kolaborasi dengan National Modification & Aftermarket Association (NMAA) Indonesia dan Kementerian Perindustrian. Standar ini menjamin lulusannya memiliki keahlian terukur dan dapat langsung diserap pasar tenaga kerja," kata Ketua MPR ke-15 tersebut. Penerapan SKKNI adalah jaminan kualitas, memastikan bahwa setiap lulusan Yoong Motor Academy memiliki kompetensi yang diakui secara nasional, kredibilitas tinggi, dan kesiapan untuk langsung berkontribusi di dunia kerja. Ini juga membuka jalur karir yang jelas dan memberikan kepercayaan kepada industri bahwa mereka merekrut individu dengan kualifikasi terstandarisasi.
Lebih lanjut, Bamsoet menambahkan bahwa semangat yang diemban Yoong Motor Academy sejalan dengan visi besar IMI untuk mendorong industri otomotif nasional agar tidak hanya berfungsi sebagai pasar konsumtif semata, tetapi juga bertransformasi menjadi basis produktif dan kreatif. IMI percaya bahwa dengan pengembangan SDM yang tepat, Indonesia dapat menjadi pemain kunci dalam inovasi dan produksi otomotif global. Terlebih, Yoong Motor juga menunjukkan ambisi ekspansif dengan membuka peluang cabang-cabang baru di berbagai daerah di Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya berfungsi sebagai jaringan bisnis yang memperluas jangkauan layanan modifikasi, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat lokal, membuka akses pendidikan dan peluang ekonomi di berbagai pelosok negeri.
"Yoong Motor Academy adalah inspirasi. Ia menunjukkan bahwa modifikasi bukan sekadar gaya, tetapi masa depan ekonomi kreatif berbasis teknologi otomotif," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu, menekankan perubahan paradigma dalam melihat industri modifikasi. Dari sekadar hobi atau ekspresi personal, modifikasi kini diakui sebagai sektor ekonomi yang signifikan, mampu menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja yang berkelanjutan. Transformasi ini didorong oleh perkembangan teknologi yang memungkinkan modifikasi semakin canggih dan terintegrasi dengan sistem kendaraan modern.
Dukungan IMI terhadap inisiatif semacam ini tidak akan surut. "IMI akan terus mendukung inisiatif seperti ini. Karena di sinilah masa depan otomotif Indonesia dibentuk dari tangan-tangan anak muda yang terampil, terlatih, dan berdaya saing global," pungkas Bamsoet. Komitmen IMI ini mencerminkan pemahaman bahwa investasi pada SDM adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa. Dengan melahirkan teknisi-teknisi muda yang tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang inovasi dan standar global, Indonesia dapat memperkuat posisinya di peta industri otomotif dunia. Yoong Motor Academy menjadi mercusuar harapan, membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang tepat antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, Indonesia siap menghadapi era baru otomotif dengan SDM yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
