
Inter Milan secara terang-terangan telah mengonfirmasi upaya serius mereka untuk merekrut penyerang berbakat Ademola Lookman dari Atalanta. Direktur Olahraga Nerazzurri, Piero Ausilio, menegaskan bahwa Lookman adalah target utama dalam bursa transfer musim panas ini, meskipun ia juga menggarisbawahi bahwa Inter memiliki opsi lain jika kesepakatan dengan La Dea tidak tercapai. Pernyataan ini membuka tirai pada salah satu saga transfer paling menarik di Serie A, di mana ambisi juara Inter bertemu dengan ketegasan finansial Atalanta.
Rumor mengenai ketertarikan Inter terhadap Lookman memang telah berhembus kencang selama beberapa hari terakhir. Juara bertahan Serie A ini bertekad untuk memperkuat lini serang mereka setelah melepas dua penyerang, Marko Arnautovic dan Joaquin Correa. Keduanya dianggap kurang memberikan kontribusi maksimal musim lalu, dan kepergian mereka menciptakan ruang signifikan yang perlu diisi dengan talenta yang lebih dinamis dan produktif. Inter, di bawah arahan pelatih Simone Inzaghi, ingin memastikan kedalaman skuad yang memadai untuk menghadapi tantangan di Serie A, Coppa Italia, dan terutama Liga Champions musim depan, di mana mereka berambisi melangkah lebih jauh dari pencapaian final dua musim lalu.
Dari sisi pemain, kabarnya tidak ada persoalan berarti terkait kesepakatan pribadi dengan Lookman. Penyerang berusia 27 tahun itu dilaporkan sangat menginginkan transfer ke Inter, sebuah langkah yang akan memberinya panggung Liga Champions secara reguler dan kesempatan untuk bersaing memperebutkan gelar di salah satu klub terbesar Italia. Keinginan pemain ini menjadi modal penting bagi Inter, karena seringkali negosiasi menjadi lebih mudah jika sang pemain sudah menunjukkan niat kuat untuk pindah. Motivasi Lookman untuk naik level dan bergabung dengan tim yang baru saja merayakan Scudetto ke-20 mereka, tentu menjadi daya tarik tersendiri.
Namun, seperti yang sering terjadi dalam bursa transfer, kepindahan seorang pemain tidak hanya terwujud dari kesepakatan pribadi antara klub peminat dan pemain. Pihak ketiga yang memegang kendali penuh adalah klub pemilik sang pemain, dalam hal ini Atalanta. Dan di sinilah titik krusial negosiasi Inter menemui hambatan. Tawaran terbaik terakhir yang diajukan Inter kabarnya masih berkisar di angka 40 juta Euro, sebuah angka yang dianggap pantas oleh manajemen Nerazzurri berdasarkan penilaian mereka terhadap Lookman dan kondisi pasar saat ini. Namun, Atalanta, yang dikenal sebagai negosiator ulung dan kerap mendapatkan harga premium untuk aset-aset berharganya, menginginkan setidaknya 10 juta Euro lebih banyak, sehingga valuasi mereka mencapai 50 juta Euro. Kesenjangan sebesar 10 juta Euro ini, meskipun terlihat kecil di tengah gemerlap transfer puluhan juta Euro, bisa menjadi jurang pemisah yang sulit dijembatani.
Piero Ausilio, dalam pernyataannya yang dikutip oleh Football Italia, memberikan gambaran jelas mengenai situasi negosiasi. "Kami punya hubungan pertemanan yang sangat bagus dan penuh hormat dengan Atalanta. Saya bisa mengonfirmasi kami berbicara dan mengungkapkan apa ekspektasi kami ke Atalanta," ujar Ausilio. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Inter berusaha menjaga hubungan baik dengan Atalanta, sebuah klub yang dikenal memiliki manajemen profesional dan pendekatan yang terstruktur dalam bursa transfer. Hubungan baik ini penting untuk menjaga suasana negosiasi tetap kondusif, meskipun ada perbedaan signifikan dalam valuasi.
Lebih lanjut, Ausilio menegaskan ketertarikan Inter pada Lookman: "Kami sangat menyukai Lookman dan ingin merekrutnya, tapi dia pemain Atalanta, dan kami harus mencoba mencapai kesepakatan, kami tidak akan melakukan negosiasi tanpa henti." Kalimat "tidak akan melakukan negosiasi tanpa henti" mengindikasikan bahwa Inter memiliki batas kesabaran dan juga batas finansial. Mereka tidak akan terpancing untuk terus menaikkan tawaran jika Atalanta bersikeras pada harga yang terlalu tinggi. Ini adalah strategi negosiasi klasik, di mana klub pembeli menunjukkan keseriusan namun juga batas kemampuannya, sekaligus memberi sinyal bahwa mereka siap mundur jika tuntutan tidak realistis.
"Sudah ada bukti bahwa kami menunjukkan preferensi terhadap pemain seperti ini, kami harap tawaran yang kami buat bisa dianggap memuaskan. Sekarang yang penting adalah apa yang ingin dilakukan Atalanta," tambah Ausilio. Pernyataan ini menyoroti bahwa Inter telah melakukan bagiannya dengan mengajukan tawaran yang mereka yakini adil dan sesuai dengan nilai pasar. Bola sekarang berada di tangan Atalanta, apakah mereka akan menerima tawaran yang sudah diajukan atau tetap teguh pada angka 50 juta Euro mereka.
Lookman sendiri adalah profil pemain yang sangat menarik bagi Inter. Musim lalu, ia menjadi salah satu pahlawan Atalanta, terutama dengan penampilan gemilangnya di final Liga Europa di mana ia mencetak hat-trick sensasional melawan Bayer Leverkusen, mengamankan gelar juara pertama bagi La Dea dalam lebih dari 60 tahun. Kemampuannya menggiring bola, kecepatan, visi, dan insting mencetak gol menjadikannya ancaman nyata di lini depan. Ia bisa bermain sebagai penyerang kedua di belakang striker utama, di sisi sayap dalam formasi yang lebih lebar, atau bahkan sebagai penyerang tunggal jika diperlukan. Fleksibilitas ini sangat dihargai oleh Inzaghi, yang sistem 3-5-2-nya membutuhkan penyerang yang cerdas dan mampu beradaptasi dengan pergerakan Lautaro Martinez dan Marcus Thuram.
Sebelum bersinar di Atalanta, Lookman memiliki perjalanan karier yang cukup berliku. Ia adalah produk akademi Charlton Athletic, sebelum bergabung dengan Everton. Kemudian ia sempat merasakan atmosfer Bundesliga bersama RB Leipzig, dan juga pengalaman di Liga Primer Inggris bersama Fulham dan Leicester City. Pengalaman di berbagai liga dan klub telah mematangkan dirinya, menjadikannya pemain yang lebih komplet dan siap untuk tantangan di level tertinggi. Di usianya yang menginjak 27 tahun, Lookman berada di puncak performanya, menjanjikan kontribusi instan dan signifikan bagi tim mana pun yang merekrutnya.
Di sisi lain, Atalanta memiliki reputasi sebagai klub yang sangat pandai dalam mengelola aset pemain mereka. Mereka seringkali merekrut pemain muda dengan potensi besar, mengembangkan mereka di bawah asuhan Gian Piero Gasperini, dan kemudian menjualnya dengan harga tinggi. Contoh paling nyata adalah penjualan Rasmus Højlund ke Manchester United dengan harga fantastis. Keberhasilan di Liga Europa semakin meningkatkan nilai pasar pemain-pemain kunci mereka, termasuk Lookman. Bagi Atalanta, penjualan Lookman dengan harga tinggi akan memberikan suntikan dana segar yang bisa digunakan untuk berinvestasi kembali pada pemain muda atau memperkuat area lain dalam skuad. Mereka tidak berada di bawah tekanan finansial untuk menjual, yang membuat posisi negosiasi mereka sangat kuat. Mereka tahu nilai Lookman, terutama setelah penampilannya di final Eropa, dan mereka tidak akan menjualnya di bawah harga yang mereka anggap pantas.
Situasi ini menempatkan Inter dalam dilema. Mereka telah mengidentifikasi Lookman sebagai pilihan utama, sosok yang paling sesuai dengan kebutuhan taktis dan profil yang mereka cari. Namun, jika Atalanta tetap bergeming di angka 50 juta Euro, Inter harus memutuskan apakah mereka bersedia menaikkan tawaran atau beralih ke target lain. Ausilio sendiri sudah mengisyaratkan kemungkinan tersebut: "Dia pilihan utama kami, tapi kalau kami tidak bisa mendapatkan Lookman, maka kami akan mengupayakan target lain." Pernyataan ini adalah bagian dari taktik negosiasi, menunjukkan bahwa Inter memiliki rencana cadangan dan tidak akan terjebak dalam negosiasi yang berlarut-larut tanpa hasil.
Pencarian target lain tentu akan melibatkan profil penyerang dengan karakteristik serupa: kecepatan, kemampuan mencetak gol, dan fleksibilitas taktis. Pasar transfer saat ini penuh dengan talenta, namun menemukan pemain yang tepat dengan harga yang sesuai dan keinginan untuk bergabung, selalu menjadi tantangan tersendiri. Inter memiliki reputasi baik di mata pemain, terutama setelah kesuksesan Scudetto dan partisipasi reguler di Liga Champions, namun kendala Financial Fair Play (FFP) tetap menjadi pertimbangan utama bagi manajemen klub. Setiap pengeluaran harus dihitung dengan cermat agar tidak melanggar regulasi.
Negosiasi antara Inter dan Atalanta untuk Ademola Lookman diperkirakan akan menjadi salah satu sorotan utama di sisa bursa transfer musim panas ini. Keputusan Atalanta untuk menjual atau mempertahankan sang bintang, dan kesediaan Inter untuk meningkatkan tawaran atau mencari alternatif, akan sangat menentukan nasib transfer ini. Bagi Inter, mendatangkan penyerang berkualitas tinggi adalah prioritas untuk memperkuat skuad yang ambisius. Bagi Lookman, transfer ke Inter adalah kesempatan emas untuk mengukir namanya di panggung yang lebih besar. Sementara itu, penggemar sepak bola di seluruh dunia akan menanti dengan antusias bagaimana saga transfer ini akan berakhir. Pertarungan di lapangan sudah usai, kini giliran pertarungan di meja negosiasi yang memanas.
