
Investigasi Polisi Terhadap Penampilan Kneecap di Glastonbury Dihentikan
Pihak kepolisian telah mengonfirmasi bahwa tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil terhadap grup musik rap berbahasa Irlandia, Kneecap, terkait penampilan mereka di Festival Glastonbury. Keputusan ini mengakhiri spekulasi dan kontroversi yang melingkupi trio asal Belfast tersebut menyusul komentar-komentar yang mereka sampaikan di atas panggung bulan lalu.
Avon and Somerset Police sebelumnya meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap Kneecap setelah penampilan mereka di festival musik ikonis tersebut. Penyelidikan ini berpusat pada dugaan pelanggaran ketertiban umum terkait pernyataan yang dianggap kontroversial. Namun, pada hari Jumat, kepolisian menyatakan bahwa setelah berkonsultasi dengan Crown Prosecution Service (CPS), mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus ini. Alasan utama penghentian penyelidikan adalah "kurangnya bukti yang memadai untuk memberikan prospek realistis penuntutan atas pelanggaran apa pun."
Kneecap, yang terdiri dari Móglaí Bap, Mo Chara, dan DJ Próvaí, menyambut baik keputusan ini dengan nada menantang. Mereka menyebut penyelidikan tersebut sebagai "intimidasi kepolisian politik" dan menegaskan bahwa penampilan mereka di Glastonbury adalah "perayaan cinta dan solidaritas." Dalam pernyataan mereka, grup ini menyatakan, "Ini adalah tindakan politik. Setiap orang yang menyaksikan penampilan kami tahu bahwa tidak ada hukum yang dilanggar, bahkan tidak mendekati." Pernyataan ini mencerminkan pandangan konsisten mereka bahwa tindakan hukum yang diambil terhadap mereka bermotif politik, bukan semata-mata penegakan hukum.
Kontroversi yang melingkupi Kneecap bukanlah hal baru. Selama berminggu-minggu sebelum Glastonbury, mereka telah menjadi sorotan karena sikap pro-Palestina mereka yang vokal. Pada bulan April, di Festival Coachella di Amerika Serikat, mereka menampilkan pesan-pesan dukungan terhadap Palestina di atas panggung, yang memicu reaksi keras. Sharon Osbourne, tokoh hiburan terkenal, bahkan menyerukan agar visa AS mereka dicabut atas dasar pesan-pesan tersebut. Kejadian di Coachella ini menyoroti bagaimana sikap politik Kneecap telah menarik perhatian internasional dan memicu perdebatan di luar ranah musik.
Bahkan sebelum penampilan mereka di Glastonbury, pertanyaan apakah Kneecap seharusnya diizinkan tampil telah memicu perdebatan sengit. Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, ikut angkat bicara dalam isu ini, menyatakan bahwa ia tidak menganggap penampilan mereka "pantas." Komentar dari seorang pemimpin negara semacam ini menunjukkan tingkat sensitivitas politik yang melingkupi grup tersebut dan bagaimana ekspresi artistik mereka dianggap menantang status quo. Tekanan politik ini juga kemungkinan besar berkontribusi pada keputusan BBC untuk tidak menyiarkan secara langsung penampilan Kneecap di Glastonbury, meskipun mereka merupakan salah satu artis yang paling banyak dibicarakan di festival tersebut. BBC sendiri sebelumnya telah menilai Kneecap sebagai artis "berisiko tinggi" karena potensi kontroversi yang mereka bawa.
Salah satu anggota grup, Liam Óg Ó hAnnaidh, juga sedang menghadapi kasus hukum terpisah. Ia didakwa dengan pelanggaran terorisme terkait dugaan menampilkan bendera organisasi terlarang Hezbollah dalam sebuah konser pada November tahun lalu. Ó hAnnaidh sendiri telah membantah dakwaan tersebut. Keberadaan kasus ini semakin menambah lapisan kerumitan pada citra publik Kneecap dan mungkin menjadi salah satu faktor mengapa pihak berwenang memberikan perhatian ekstra pada penampilan mereka.
Meskipun menghadapi berbagai tekanan, Kneecap tetap tampil di Glastonbury. Namun, seperti yang disebutkan, BBC tidak menayangkan siaran langsung penampilan mereka, sebuah langkah yang menyoroti kehati-hatian media publik dalam menangani konten yang berpotensi memicu kontroversi politik.
Penyelidikan polisi tidak hanya terbatas pada Kneecap. Pihak berwenang juga masih melanjutkan penyelidikan terhadap duo pop-punk Bob Vylan. Penampilan Bob Vylan di Glastonbury, yang disiarkan langsung oleh BBC, menarik perhatian setelah mereka memimpin penonton festival dalam nyanyian "death, death to the IDF [Israel Defense Forces]." Sekretaris Kebudayaan Lisa Nandy menyebut adegan tersebut "mengerikan dan tidak dapat diterima," dan BBC pun meminta maaf karena tidak memotong siaran tersebut tepat waktu. Perbedaan dalam penanganan kedua kasus ini, di mana Bob Vylan masih dalam penyelidikan sementara Kneecap sudah dihentikan, menimbulkan pertanyaan tentang batas-batas ekspresi dan interpretasi hukum.
Kepolisian tidak merinci secara spesifik bagian mana dari penampilan Bob Vylan atau Kneecap yang menjadi subjek penyelidikan kriminal. Namun, dalam pernyataan sebelumnya, mereka telah mencatat kedua insiden tersebut sebagai "insiden ketertiban umum."
Menurut analisis Robbie Meredith, Koresponden Pendidikan dan Seni BBC News NI, Kneecap adalah band yang sedang naik daun dengan basis penggemar yang bersemangat, tetapi sebagian besar berita utama yang mereka hasilkan bukanlah tentang musik mereka. Keputusan BBC untuk tidak menyiarkan secara langsung penampilan mereka karena penilaian "risiko tinggi" menunjukkan betapa sensitifnya kehadiran mereka di platform besar seperti Glastonbury.
Meredith menjelaskan bahwa penyelidikan Avon and Somerset Police berfokus pada "komentar tentang kasus pengadilan yang akan datang yang dibuat selama penampilan Kneecap." Secara spesifik, merujuk pada sidang pengadilan yang melibatkan Liam Óg Ó hAnnaidh, Naoise Ó Cairealláin dari Kneecap sempat mengatakan kepada penonton Glastonbury bahwa mereka akan "memulai kerusuhan di luar gedung pengadilan." Namun, ia segera mengoreksi dirinya sendiri, menambahkan, "Tidak ada kerusuhan, hanya cinta dan dukungan, dan dukungan untuk Palestina."
Meredith melanjutkan bahwa untuk membuktikan adanya pelanggaran, polisi harus dapat membuktikan tanpa keraguan yang masuk akal bahwa ada niat dari band untuk memulai kerusuhan. Polisi dan CPS tampaknya telah menilai bahwa tidak ada prospek realistis untuk membuktikan niat tersebut. Ini adalah poin krusial dalam hukum Inggris, di mana niat (mens rea) seringkali menjadi elemen penting untuk membuktikan suatu kejahatan. Tanpa bukti yang kuat mengenai niat untuk menghasut kekerasan, kasus tersebut tidak dapat dilanjutkan.
Kneecap, seperti biasa, memberikan tanggapan yang menantang, mempertanyakan mengapa polisi menyelidiki penampilan mereka sejak awal. Sikap mereka yang vokal dan tidak kompromi telah menjadi ciri khas grup ini, tidak hanya dalam musik mereka tetapi juga dalam interaksi mereka dengan otoritas. Keputusan untuk menghentikan penyelidikan ini, bagi mereka, mungkin menjadi semacam pembenaran atas klaim mereka tentang "intimidasi politik."
Kasus Kneecap menyoroti ketegangan yang ada antara kebebasan berekspresi artistik dan undang-undang ketertiban umum, terutama dalam konteks isu-isu politik yang sangat sensitif seperti konflik Israel-Palestina. Di satu sisi, ada desakan untuk melindungi hak artis untuk menyampaikan pesan politik mereka. Di sisi lain, ada kekhawatiran tentang potensi hasutan atau pelanggaran batas-batas hukum. Keputusan CPS untuk menghentikan penyelidikan menunjukkan bahwa, dalam kasus ini, batas hukum tidak dianggap telah dilanggar secara meyakinkan.
Implikasi dari keputusan ini mungkin luas. Bagi Kneecap sendiri, penghentian penyelidikan ini dapat memperkuat citra mereka sebagai pejuang kebebasan berekspresi dan meningkatkan daya tarik mereka di kalangan penggemar yang menghargai keberanian mereka. Ini juga dapat memberikan dorongan moral bagi mereka yang merasa bahwa artis-artis harus bebas untuk mengekspresikan pandangan politik mereka tanpa takut akan penuntutan.
Namun, kasus ini juga meninggalkan pertanyaan terbuka tentang standar apa yang digunakan dalam menilai "ketertiban umum" di acara-acara publik, terutama ketika melibatkan komentar politik yang kuat. Perbedaan antara insiden Kneecap dan Bob Vylan, meskipun mungkin ada nuansa hukum yang berbeda, dapat memicu perdebatan lebih lanjut tentang konsistensi dalam penegakan hukum.
Pada akhirnya, meskipun investigasi telah dihentikan, Kneecap kemungkinan besar akan terus menjadi pusat perhatian, baik karena musik mereka yang unik maupun karena sikap politik mereka yang tegas. Kisah mereka di Glastonbury, dan penyelidikan yang menyertainya, adalah cerminan dari lanskap budaya dan politik yang semakin terpolarisasi, di mana seni dan aktivisme seringkali saling terkait dan memicu perdebatan sengit tentang batas-batas kebebasan. Sementara penyelidikan polisi terhadap Bob Vylan masih berlanjut, keputusan mengenai Kneecap setidaknya memberikan kejelasan bagi band tersebut dan para penggemar mereka, sekaligus menandai sebuah babak baru dalam perjalanan mereka yang penuh gejolak.