
Situasi Jadon Sancho di Manchester United nampaknya akan segera menemui titik terang, setidaknya dalam hal tujuan karier berikutnya. Kabar terbaru yang beredar luas di media Italia, khususnya dari Tuttosport dan dirangkum oleh Football Italia, menyebutkan bahwa sang winger telah memberikan lampu hijau untuk penawaran gaji yang diajukan oleh raksasa Serie A, Juventus. Kesepakatan personal antara Sancho dan Bianconeri menjadi langkah signifikan, dan kini fokus sepenuhnya beralih pada negosiasi biaya transfer yang alot antara Juventus dan Manchester United.
Menurut laporan yang beredar, Jadon Sancho telah menerima proposal kontrak berdurasi empat musim dari Juventus, dengan opsi perpanjangan satu musim tambahan. Dalam kesepakatan ini, Sancho akan menerima gaji pokok sebesar lima juta Euro per musim. Angka ini juga dilengkapi dengan potensi bonus yang bisa mencapai 1,5 juta Euro, tergantung pada performa individu dan pencapaian tim. Meskipun angka ini terbilang besar bagi standar Serie A, namun ini merupakan penurunan drastis jika dibandingkan dengan gaji fantastis yang ia terima di Manchester United, yang kabarnya mencapai 300 ribu Poundsterling per pekan atau sekitar 15 juta Poundsterling per tahun.
Penurunan gaji yang signifikan ini menunjukkan betapa besar keinginan Sancho untuk meninggalkan Old Trafford dan memulai lembaran baru dalam kariernya. Sumber terdekat mengindikasikan bahwa Sancho telah memprioritaskan Juventus sebagai destinasi berikutnya. Prioritas ini tidak lepas dari situasi pelik yang dihadapinya di Manchester United, di mana ia praktis terpinggirkan dari skuad utama. Konflik terbuka dengan manajer Erik ten Hag pada awal musim lalu menjadi puncak dari krisis yang menimpa kariernya di klub berjuluk Setan Merah tersebut. Sancho secara terang-terangan menolak permintaan maaf setelah perselisihan mengenai komentar publik Ten Hag tentang performanya dalam latihan, yang berujung pada pengasingan dirinya dari tim utama dan larangan berlatih bersama rekan-rekannya.
Situasi tersebut membuat Sancho tidak masuk dalam rencana jangka panjang Ten Hag, atau manajer mana pun yang mungkin akan datang jika terjadi pergantian di kursi kepelatihan. Oleh karena itu, mencari klub baru menjadi satu-satunya opsi realistis bagi pemain berusia 24 tahun ini untuk kembali menghidupkan kariernya. Masa peminjaman singkatnya di Borussia Dortmund pada paruh kedua musim lalu sedikit banyak telah mengembalikan performa dan kepercayaan dirinya, bahkan membantu Dortmund mencapai final Liga Champions. Penampilan impresifnya di Dortmund, meskipun tidak mengubah pandangan Ten Hag, telah membuktikan bahwa kualitasnya sebagai pemain top masih ada.
Di sisi lain, Manchester United berada dalam posisi yang dilematis. Mereka menghabiskan sekitar 73 juta Poundsterling untuk mendatangkan Sancho dari Dortmund pada tahun 2021, dengan harapan ia akan menjadi bintang masa depan klub. Namun, investasi besar itu kini berubah menjadi beban finansial yang signifikan, mengingat gaji tinggi yang harus dibayarkan untuk seorang pemain yang tidak berkontribusi di lapangan. Untuk biaya transfer permanen, Manchester United kabarnya mematok harga 25 juta Euro. Angka ini merupakan upaya mereka untuk setidaknya merekuperasi sebagian kecil dari investasi awal dan juga mengurangi kerugian finansial yang diakibatkan oleh gajinya.
Namun, Juventus memiliki pandangan yang berbeda. Klub asal Turin ini dilaporkan masih berharap bisa mendapatkan diskon yang substansial, dengan mengajukan tawaran di kisaran 15 juta Euro, sudah termasuk bonus. Perbedaan angka sebesar 10 juta Euro ini menjadi titik krusial dalam negosiasi. Juventus tampaknya memanfaatkan posisi tawar mereka yang kuat, mengingat Sancho tidak lagi dibutuhkan oleh Manchester United dan durasi kontraknya hanya tersisa satu tahun lagi setelah musim panas 2024 berakhir. Faktor-faktor ini secara signifikan mengurangi nilai pasar sang pemain, terutama jika United ingin menghindari risiko kehilangannya secara gratis pada tahun 2025.
Bagi Juventus, mendatangkan Jadon Sancho dengan harga miring akan menjadi sebuah kudeta transfer yang cerdas. Bianconeri telah lama dikenal dengan kebijakan transfer mereka yang pragmatis, seringkali mencari pemain yang sedang mengalami masa sulit namun memiliki potensi besar untuk "direhabilitasi" di Turin. Sancho, dengan bakatnya yang tak terbantahkan sebagai winger kreatif dan dribbler ulung, sangat cocok dengan profil pemain yang dibutuhkan Juventus untuk menambah daya serang dan kreativitas di lini depan. Musim lalu, Juventus seringkali kesulitan dalam menciptakan peluang dan mencetak gol, dan kedatangan Sancho diharapkan bisa menjadi solusi atas masalah tersebut.
Pelatih baru Juventus, Thiago Motta, yang kabarnya akan segera diresmikan, dikenal dengan filosofi sepak bolanya yang modern dan menekankan penguasaan bola serta pergerakan dinamis tanpa bola. Kehadiran Sancho, yang memiliki kemampuan menggiring bola dalam ruang sempit dan visi untuk membuka pertahanan lawan, akan sangat sesuai dengan skema Motta. Ia bisa beroperasi di kedua sisi sayap, memberikan fleksibilitas taktis bagi tim. Kehadirannya juga akan menciptakan persaingan sehat dengan pemain sayap lain seperti Federico Chiesa, Kenan Yildiz, dan Timothy Weah, yang tentunya akan meningkatkan kualitas skuad secara keseluruhan.
Negosiasi antara kedua klub diperkirakan akan berlangsung alot. Manchester United, di bawah kepemimpinan baru di departemen sepak bola, mungkin akan mencoba mempertahankan harga jual setinggi mungkin untuk menghindari kesan "menyerah" pada aset berharga. Namun, desakan untuk melepas Sancho demi meringankan beban gaji dan membersihkan skuad dari pemain yang tidak masuk rencana juga menjadi pertimbangan utama. Sementara itu, Juventus akan bersabar, menunggu momen yang tepat untuk menekan harga, berharap United akan menyerah seiring berjalannya waktu dan mendekati akhir jendela transfer.
Banyak pengamat sepak bola menilai bahwa kesepakatan tengah, mungkin di kisaran 20 juta Euro dengan struktur pembayaran yang fleksibel atau bonus yang lebih tinggi, bisa menjadi jalan tengah yang realistis bagi kedua belah pihak. Terlebih, Manchester United juga memiliki kepentingan untuk mengurangi beban gaji dan mendapatkan dana segar untuk investasi di area lain. Bagi Sancho sendiri, kepindahan ke Serie A dan Juventus menawarkan kesempatan emas untuk menghidupkan kembali karier yang sempat meredup, jauh dari sorotan media Inggris yang intens dan tekanan yang luar biasa di Old Trafford.
Selain Jadon Sancho, Juventus juga dilaporkan tengah serius membidik pemain sayap lainnya, Francisco Conceicao. Negosiasi dengan Porto, klub pemilik utama Conceicao, terus berlanjut. Conceicao, yang musim lalu dipinjamkan ke Porto dari Ajax, juga menunjukkan performa menjanjikan dan dianggap sebagai prospek cerah di masa depan. Upaya Juventus untuk mendatangkan dua winger sekaligus menunjukkan ambisi mereka untuk merombak lini serang dan memberikan lebih banyak opsi bagi pelatih baru.
Patut dinanti apakah Manchester United akan bersedia menerima tawaran yang lebih rendah dari yang mereka inginkan, atau apakah Juventus akan sedikit melonggarkan dompet mereka untuk mengamankan tanda tangan Jadon Sancho. Yang jelas, saga transfer ini diprediksi akan menjadi salah satu cerita paling menarik di bursa transfer musim panas ini, dengan nasib seorang bintang yang ingin bangkit di klub baru menjadi taruhannya. Kesepakatan personal sudah tercapai, kini bola sepenuhnya berada di kaki negosiator klub untuk mencapai titik temu.
