
Surabaya, kota pahlawan yang dikenal memiliki semangat juang tinggi, bersiap menjadi tuan rumah perhelatan akbar bola basket nasional, yakni Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Bola Basket Antarklub U-16 dan U-18. Turnamen bergengsi ini akan mempertemukan 72 tim putra dan putri terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, menandai puncak kompetisi di kategori usia muda yang sangat dinantikan. Dengan jadwal yang padat, mulai dari 17 Juli hingga 3 Agustus 2025, ajang ini tidak hanya menjadi medan pertempuran untuk memperebutkan gelar juara, tetapi juga menjadi panggung vital bagi para talenta muda untuk menunjukkan kemampuan dan mengukir jejak di kancah bola basket nasional.
Penyelenggaraan Kejurnas ini akan terbagi di dua lokasi strategis yang memiliki fasilitas memadai untuk menampung intensitas pertandingan. GOR Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan GOR Pancasila Surabaya telah ditunjuk sebagai arena utama, memastikan kelancaran dan kenyamanan bagi para atlet maupun penonton. Pemilihan Surabaya sebagai tuan rumah pun bukan tanpa alasan, mengingat kota ini memiliki basis penggemar bola basket yang besar serta dukungan infrastruktur olahraga yang kuat.
Rangkaian pertandingan akan dimulai dengan kategori U-16 putra dan putri, yang dijadwalkan berlangsung dari 17 hingga 25 Juli 2025. Kedua kelompok ini akan memanfaatkan GOR Unesa dan GOR Pancasila secara bersamaan untuk mengakomodasi banyaknya pertandingan. Khusus untuk U-16 putra, sebanyak 26 tim akan bersaing ketat, menunjukkan geliat pembinaan di level akar rumput yang semakin merata. Sementara itu, 15 tim putri U-16 juga siap menampilkan performa terbaik mereka, membuktikan bahwa potensi bola basket putri di Indonesia tidak kalah menjanjikan. Kehadiran begitu banyak tim di kategori U-16 ini menekankan pentingnya pembibitan dini dan persiapan jangka panjang untuk masa depan bola basket nasional.
Setelah sembilan hari persaingan sengit di kategori U-16, fokus akan beralih ke kategori U-18 putra dan putri. Pertandingan untuk kelompok usia ini akan digelar secara eksklusif di GOR Unesa, dimulai pada 26 Juli dan berakhir pada 3 Agustus 2025. Kategori U-18 putra akan diikuti oleh 24 tim, yang diharapkan mampu menyajikan pertandingan dengan tingkat kematangan teknis dan taktis yang lebih tinggi. Sedangkan U-18 putri, meski hanya diikuti oleh 7 tim, diprediksi akan menyuguhkan kompetisi yang tidak kalah seru dan berkualitas, mengingat setiap tim akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk saling berhadapan.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Yondang Tubangkit, peserta Kejurnas ini datang dari berbagai wilayah geografis Indonesia, membentang dari ujung barat Sumatera hingga wilayah timur seperti Papua. Keberagaman asal klub dan daerah ini mencerminkan inklusivitas serta jangkauan pembinaan bola basket yang luas di bawah naungan Perbasi. Para pemain yang berlaga di kategori U-16 adalah mereka yang lahir pada tahun 2009, sementara untuk kategori U-18, diperuntukkan bagi pemain kelahiran 2007. Batasan usia yang jelas ini memastikan kompetisi yang adil dan seimbang, di mana setiap pemain berkompetisi di level yang sesuai dengan perkembangan fisik dan mental mereka.
Yondang juga menjelaskan detail format pertandingan yang akan diterapkan sepanjang turnamen. Sebagian besar kategori, termasuk U-16 putra dan putri, serta U-18 putra, akan menggunakan sistem penyisihan grup di fase awal, yang kemudian dilanjutkan dengan sistem gugur (knockout stage) di fase selanjutnya. Sistem ini dirancang untuk menciptakan persaingan yang intens sejak awal, sekaligus memberikan kesempatan bagi tim untuk beradaptasi dengan atmosfer kompetisi sebelum memasuki babak krusial. Namun, ada pengecualian untuk U-18 putri, yang akan menggunakan sistem setengah kompetisi atau round-robin. Format ini dipilih kemungkinan besar karena jumlah tim yang lebih sedikit, memastikan setiap tim mendapatkan jumlah pertandingan yang memadai untuk menunjukkan konsistensi dan kemampuan mereka, serta memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para pemantau bakat untuk mengevaluasi kinerja masing-masing pemain.
Keikutsertaan para klub dan pemain dalam Kejurnas ini didorong oleh berbagai alasan mendasar. Kejurnas merupakan ajang penting bagi pemain muda untuk mengembangkan diri secara holistik. Ini bukan sekadar turnamen biasa; ia adalah kawah candradimuka bagi para bibit muda bola basket Indonesia. Di sinilah mereka ditempa, mengasah kemampuan teknis, mematangkan strategi, dan memperkuat mental bertanding di bawah tekanan kompetisi tingkat nasional. Setiap dribble, setiap tembakan, dan setiap keputusan di lapangan akan menjadi pelajaran berharga yang membentuk karakter dan potensi mereka.
Lebih dari itu, Kejurnas juga berfungsi sebagai panggung vital bagi para pemain muda untuk menambah jam terbang. Pengalaman bertanding di level nasional, menghadapi tim-tim dari berbagai daerah dengan gaya permainan yang berbeda, sangat krusial dalam membentuk pemain yang komplet dan adaptif. Mereka akan belajar bagaimana mengatasi tekanan, membuat keputusan cepat, dan bekerja sama sebagai tim dalam situasi yang kompetitif. Jam terbang yang tinggi di usia muda adalah investasi jangka panjang yang akan sangat berpengaruh pada karier mereka di masa depan, baik di level klub maupun, harapannya, di level tim nasional.
Secara total, Kejurnas U-16 putra dan putri akan menyajikan 79 pertandingan yang intens dan mendebarkan. Sementara itu, untuk U-18 putra dan putri, akan tersaji sebanyak 63 pertandingan. Dengan demikian, secara keseluruhan, akan ada 142 pertandingan bola basket yang akan disuguhkan selama periode Kejurnas di Surabaya. Jumlah pertandingan yang masif ini tidak hanya menjamin tontonan yang menarik bagi para pecinta bola basket, tetapi juga memberikan kesempatan maksimal bagi setiap pemain untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (8/7/2025), Yondang Tubangkit menegaskan kembali visi besar di balik penyelenggaraan Kejurnas ini. "Kejurnas adalah salah satu upaya Perbasi dalam menemukan bakat-bakat terbaik, khususnya para pemain muda dari seluruh Indonesia," ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi peran strategis Kejurnas sebagai laboratorium pencarian bakat. Para pemandu bakat dari berbagai klub profesional, akademi bola basket, dan tentunya tim nasional, akan hadir untuk memantau setiap pertandingan, mencari permata tersembunyi yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Yondang juga menambahkan harapannya, "Harapannya, beberapa pemain dari Kejurnas ini bisa terus berprestasi dan mengasah kemampuannya hingga menjadi andalan tim nasional senior nantinya. Baik Timnas putra maupun putri." Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa Kejurnas bukan hanya tentang kompetisi, melainkan bagian integral dari program pengembangan jangka panjang Perbasi untuk membangun fondasi tim nasional yang kuat dan berkelanjutan. Para pemain yang menunjukkan performa menonjol di Kejurnas ini berpotensi besar untuk dipanggil mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) atau program pengembangan bakat lainnya yang diselenggarakan oleh Perbasi.
Lebih lanjut, Yondang menjelaskan bahwa Kejurnas ini merupakan "puncak dari kejuaraan antarklub yang dinaungi Perbasi, kelak Kejurnas merupakan puncak dari kejuaraan-kejuaraan di bawahnya (Kejurkot dan Kejurprov)." Hierarki kompetisi ini penting untuk dipahami. Kejurnas adalah jenjang tertinggi setelah Kejuaraan Kota (Kejurkot) dan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov). Artinya, setiap tim yang berlaga di Kejurnas telah melewati serangkaian seleksi ketat di tingkat kota dan provinsi masing-masing, menunjukkan kualitas dan konsistensi mereka. Ini menjamin bahwa tim-tim yang bertanding di Surabaya adalah representasi terbaik dari daerah mereka, menjadikan persaingan semakin berkualitas dan menarik.
Untuk memastikan aksesibilitas dan jangkauan yang lebih luas bagi para pecinta bola basket di seluruh Indonesia, Yondang Tubangkit juga mengajak mereka untuk ikut menikmati sajian pertandingan ini. Setiap pertandingan akan ditayangkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Perbasi. Inisiatif ini sangat penting dalam mempromosikan olahraga bola basket, memungkinkan keluarga, teman, dan penggemar di seluruh pelosok negeri untuk menyaksikan aksi para atlet muda favorit mereka. Siaran langsung ini tidak hanya meningkatkan eksposur bagi para pemain dan klub, tetapi juga turut serta dalam membangun atmosfer positif serta menumbuhkan minat masyarakat terhadap bola basket, sekaligus menjadi media edukasi bagi calon-calon atlet muda lainnya.
Secara keseluruhan, Kejurnas Bola Basket Antarklub U-16 dan U-18 di Surabaya ini bukan hanya sekadar event olahraga. Ini adalah investasi jangka panjang Perbasi dalam masa depan bola basket Indonesia. Melalui kompetisi yang ketat, pengembangan bakat yang terarah, dan jangkauan media yang luas, diharapkan Kejurnas ini akan terus melahirkan generasi-generasi baru pebasket handal yang siap mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Surabaya siap menyambut gelaran ini, dan seluruh pecinta bola basket di Indonesia menantikan setiap dribble, setiap tembakan, dan setiap kemenangan yang akan tercipta di GOR Unesa dan GOR Pancasila.
