
Sirkuit Silverstone, rumah spiritual bagi balap Formula 1 dan jantung motorsport Inggris, pada Minggu, 6 Juli 2025, menjadi saksi bisu salah satu momen paling gemilang dalam karier Lando Norris. Pembalap kebanggaan McLaren-Mercedes itu berhasil menaklukkan balapan Grand Prix Inggris 2025, meraih kemenangan keempatnya di musim ini, sekaligus mempersembahkan kemenangan yang sangat emosional di hadapan puluhan ribu penggemar tuan rumah yang memadati tribun. Kemenangan ini tidak hanya krusial bagi Norris secara pribadi, tetapi juga menandai dominasi McLaren dengan Oscar Piastri yang finis di posisi kedua, menciptakan hasil 1-2 yang sensasional bagi tim berbasis di Woking tersebut. Kejutan terbesar datang dari Nico Hulkenberg dari Kick Sauber yang secara heroik mengamankan posisi ketiga, mengungguli nama-nama besar dan meraih podium yang tak terduga.
Sebelum balapan dimulai, atmosfer di Silverstone sudah memanas. Kualifikasi pada Sabtu menunjukkan bahwa Max Verstappen dari Red Bull Racing masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan, berhasil merebut pole position. Namun, di belakangnya, Lando Norris dan Oscar Piastri dari McLaren menunjukkan potensi besar mereka dengan menempati posisi ketiga dan kedua di grid. Ini menempatkan McLaren dalam posisi strategis untuk menantang dominasi Red Bull, terutama dengan dukungan penuh dari publik Inggris yang sudah lama mendambakan kemenangan di kandang sendiri dari salah satu pembalap mereka. Cuaca cerah yang menyelimuti sirkuit menambah optimisme akan balapan yang seru dan penuh aksi.
Begitu lampu merah padam dan balapan dimulai, drama langsung tersaji. Lando Norris, dengan refleks luar biasa dan start yang eksplosif, segera melesat melewati rekan setimnya, Oscar Piastri, dan langsung menempel ketat Max Verstappen yang memimpin dari posisi pole. Ribuan penggemar di tribun bersorak riuh menyaksikan manuver agresif Norris di tikungan pertama, Abbey. Dalam beberapa lap awal, Norris menunjukkan kecepatan yang luar biasa, terus menekan Verstappen dan tidak memberinya ruang untuk bernapas. Sementara itu, Piastri juga menjaga posisinya dengan baik, memastikan kedua McLaren berada di barisan terdepan, memberikan tekanan ganda kepada sang juara bertahan.
Pertarungan di lintasan tak hanya terjadi di barisan terdepan. Di belakang, Nico Hulkenberg dari Kick Sauber menunjukkan performa yang mengejutkan. Dengan start yang solid dan manajemen ban yang cermat, Hulkenberg berhasil mempertahankan posisinya di rombongan terdepan, menunjukkan bahwa Kick Sauber memiliki paket yang kompetitif di Silverstone. Lewis Hamilton, yang berlaga di rumah sendiri bersama Ferrari, juga berjuang keras untuk naik posisi, mendapatkan dukungan penuh dari para penggemar yang memadati area Copse dan Maggots-Becketts.
Momen krusial balapan terjadi di paruh awal ketika Norris, setelah beberapa lap konstan menekan, akhirnya menemukan celah dan berhasil menyalip Max Verstappen. Manuver tersebut disambut dengan ledakan kegembiraan dari tribun. Ini adalah pertama kalinya Norris memimpin di Silverstone, dan kegembiraan terlihat jelas dari cara ia mulai membangun jarak. Verstappen, yang dikenal karena ketenangannya, terlihat sedikit kesulitan dengan keseimbangan mobilnya dan degradasi ban yang lebih cepat dari perkiraan. Hal ini membuka jalan bagi Piastri untuk juga memberikan tekanan pada Verstappen, dan tak lama kemudian, Piastri juga berhasil melewati pembalap Red Bull itu, mengamankan posisi 1-2 bagi McLaren.
Strategi pit stop menjadi penentu di tengah balapan. Tim McLaren memilih waktu yang tepat untuk memanggil Norris dan Piastri, memastikan mereka kembali ke lintasan dengan ban baru yang optimal dan mempertahankan keunggulan mereka. Sebaliknya, Verstappen dan tim Red Bull tampak berjuang dengan keputusan strategi dan kecepatan pit stop yang tidak seoptimal biasanya. Performa ban yang kurang ideal dan beberapa lap yang kurang efisien setelah pit stop membuat Verstappen harus puas melorot ke posisi kelima, sebuah hasil yang sangat mengecewakan bagi pembalap yang memulai balapan dari pole position. Ini adalah pukulan telak bagi ambisinya di klasemen kejuaraan dan menunjukkan bahwa Red Bull, meskipun dominan di musim-musim sebelumnya, kini menghadapi tantangan serius dari McLaren yang sedang dalam performa puncak.
Sementara itu, Nico Hulkenberg melanjutkan performa impresifnya. Dengan manajemen ban yang brilian dan strategi satu stop yang efektif, ia mampu mempertahankan posisinya di podium. Hamilton dari Ferrari, meski berjuang keras di paruh akhir balapan dan sempat mengancam posisi Hulkenberg, akhirnya harus puas finis di posisi keempat. Hulkenberg menunjukkan ketenangan dan pengalaman yang luar biasa untuk menahan tekanan dari Hamilton, yang dikenal agresif di lintasan kandangnya.
Saat Lando Norris melintasi garis finis, gelombang sorakan menggema di seluruh sirkuit. Ini adalah kemenangan keempatnya di musim ini, sebuah bukti nyata dari kematangan dan kecepatan yang telah ia tunjukkan. Bagi Norris, kemenangan di Silverstone adalah mimpi yang menjadi kenyataan, sebuah pencapaian yang akan ia kenang sepanjang kariernya. Ia keluar dari mobilnya dengan ekspresi gembira yang tak terbendung, melambai kepada para penggemar yang membanjiri lintasan, menciptakan pemandangan ikonik yang akan terekam dalam sejarah F1.
Oscar Piastri, di sisi lain, juga memiliki alasan untuk bangga. Finis di posisi kedua, tepat di belakang rekan setimnya, adalah hasil terbaiknya di Silverstone dan mengukuhkan posisinya sebagai penantang serius di kejuaraan. Hasil 1-2 bagi McLaren adalah pernyataan yang kuat bahwa mereka telah kembali ke puncak performa dan siap untuk bersaing memperebutkan gelar juara konstruktor. Tim McLaren-Mercedes di bawah pimpinan Andreas Seidl dan Andrea Stella telah bekerja keras selama beberapa tahun terakhir untuk membangun kembali tim, dan hasil ini adalah buah manis dari dedikasi dan inovasi mereka.
Kejutan terbesar tentu saja datang dari Nico Hulkenberg. Podium pertamanya di musim ini, dan salah satu yang paling berkesan dalam kariernya, adalah pencapaian luar biasa bagi pembalap Jerman itu dan tim Kick Sauber. Ini membuktikan bahwa di Formula 1, dengan strategi yang tepat dan performa yang konsisten, kejutan selalu mungkin terjadi. Hulkenberg, yang dikenal sebagai salah satu pembalap paling berpengalaman di grid, akhirnya merasakan euforia podium yang sudah lama ia dambakan.
Kegagalan Max Verstappen untuk naik podium, setelah memulai dari posisi terdepan, adalah salah satu poin pembicaraan utama setelah balapan. Ini adalah salah satu hasil terburuknya di musim ini dan menunjukkan bahwa Red Bull mungkin tidak lagi memiliki keunggulan mutlak seperti di tahun-tahun sebelumnya. Tim harus melakukan evaluasi menyeluruh untuk memahami mengapa kecepatan balapan mereka tidak sesuai dengan kualifikasi.
Dengan hasil ini, persaingan di klasemen pembalap semakin memanas. Oscar Piastri masih memimpin dengan 234 poin, namun Lando Norris kini hanya terpaut delapan poin di belakangnya dengan 226 poin. Pertarungan antara kedua rekan setim ini diprediksi akan menjadi salah satu yang paling sengit dalam sejarah F1, dengan setiap balapan berpotensi mengubah posisi di puncak klasemen. Dominasi McLaren di Silverstone juga mengirimkan pesan jelas kepada tim lain bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan dalam perebutan gelar juara dunia.
HASIL F1 GP INGGRIS 2025:
- Lando Norris (McLaren)
- Oscar Piastri (McLaren) +6,812 detik
- Nico Hulkenberg (Kick Sauber) +34,742
- Lewis Hamilton (Ferrari) +39,812
- Max Verstappen (Red Bull Racing) +56,781
- Pierre Gasly (Alpine)
- Lance Stroll (Aston Martin)
- Alexander Albon (Williams)
- Fernando Alonso (Aston Martin)
- George Russell (Mercedes)
- Oliver Bearman (Haas)
- Carlos Sainz (Williams)
- Esteban Ocon (Haas)
- Charles Leclerc (Ferrari)
- Yuki Tsunoda (Red Bull Racing)
DNF (Did Not Finish):
Kimi Antonelli (Mercedes) – Mundur karena masalah mekanis yang tidak dapat diperbaiki.
Isack Hadjar (Racing Bulls) – Terlibat dalam insiden kontak di lap awal.
Gabriel Bortoleto (Kick Sauber) – Mengalami kerusakan suspensi setelah melaju terlalu lebar di tikungan.
Liam Lawson (Racing Bulls) – Terpaksa mundur karena masalah tekanan hidrolik.
Franco Colapinto (Alpine) – Mengalami kegagalan mesin yang tiba-tiba.
Grand Prix Inggris 2025 tidak hanya akan dikenang sebagai kemenangan emosional Lando Norris di kandang sendiri dan dominasi McLaren, tetapi juga sebagai balapan yang mengubah dinamika kejuaraan. Dengan Piastri dan Norris yang kini menjadi dua penantang utama, serta Red Bull yang menunjukkan kerentanan, sisa musim ini dipastikan akan menyajikan drama, intrik, dan persaingan sengit di setiap lintasan. Para penggemar F1 di seluruh dunia kini menantikan balapan berikutnya dengan antisipasi tinggi, bertanya-tanya siapa yang akan keluar sebagai pemenang dalam pertarungan sengit menuju gelar juara dunia.
