
Jakarta, Indonesia akan segera menyambut kehadiran pemain baru di kancah otomotif dari negeri tirai bambu, sebuah merek mobil premium bernama Lepas. Menariknya, Lepas bukanlah entitas yang sepenuhnya asing, melainkan masih berada di bawah payung besar Chery Holding Group, konglomerat otomotif raksasa asal Tiongkok yang juga menaungi merek Chery yang telah lebih dulu beredar di Indonesia. Kedatangan Lepas memicu pertanyaan mendasar: apa yang membedakan merek ini dari Chery, mengingat keduanya berasal dari induk yang sama dan akan beroperasi di pasar yang sama? Perbedaan fundamental ini, sebagaimana diungkapkan oleh petinggi Lepas, terletak pada filosofi produk, segmentasi konsumen, dan posisi merek yang ditargetkan.
Wui Zhong, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Lepas Global, dalam wawancara eksklusif melalui sambungan video pada Jumat (4/7) lalu, menjelaskan secara gamblang inti dari strategi diferensiasi ini. "Perbedaan utama dari Chery dan Lepas adalah dari segi produk, karena mobil yang kami jual sangat berbeda. Kemudian segmentasi konsumen kami juga sangat berbeda," ujar Zhong. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Lepas tidak akan sekadar menjadi varian lain dari Chery, melainkan sebuah entitas dengan identitas dan tujuan pasar yang jelas terpisah. Jika Chery fokus pada segmen yang lebih luas dengan penawaran nilai yang kompetitif dan teknologi mutakhir, Lepas diarahkan untuk mengisi ceruk pasar premium yang lebih spesifik.
Lebih lanjut, Zhong menegaskan bahwa posisi merek (brand position) Lepas ditempatkan pada level yang lebih tinggi dibandingkan Chery. Ini berarti Lepas akan memfokuskan diri pada kualitas material, desain yang lebih mewah, fitur-fitur inovatif yang mengedepankan kenyamanan dan prestise, serta pengalaman berkendara yang lebih superior. Sasaran konsumen Lepas juga sangat spesifik: mereka yang "lebih peduli pada kualitas hidup." Ini bukan sekadar tentang membeli mobil sebagai alat transportasi, melainkan sebagai perpanjangan gaya hidup, cerminan selera, dan investasi pada kenyamanan serta pengalaman premium. Konsumen ini cenderung mencari kendaraan yang tidak hanya fungsional tetapi juga mampu memberikan nilai estetika, teknologi canggih, dan eksklusivitas. Mereka adalah individu atau keluarga yang menghargai detail, inovasi, dan memiliki daya beli lebih untuk mendapatkan produk yang selaras dengan aspirasi gaya hidup modern mereka.
Baca Juga:
- Biaya Perpanjangan SIM Terbaru: Strategi Hemat Tes Psikologi Hingga Ratusan Ribu Rupiah
- Ariel Noah: Sebuah Deklarasi Gairah Roda Dua di Tengah Gemerlap Koleksi Mobil Mewah
- BYD Seagull Free Edition: Revolusi Mobilitas Listrik Terjangkau dari China ke Pasar Global, Termasuk Indonesia
- Driver Grab di Singapura Raup Puluhan Juta: Kisah Afiq Zayany, Antara Fleksibilitas dan Realitas Gig Economy.
- Banten Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Hingga Akhir Oktober 2025: Dorong Kepatuhan dan Permudah Masyarakat
Fenomena sub-merek premium dari pabrikan massal bukan hal baru dalam industri otomotif global. Merek-merek seperti Lexus (dari Toyota), Acura (dari Honda), Infiniti (dari Nissan), atau Genesis (dari Hyundai) adalah contoh nyata bagaimana strategi ini berhasil menciptakan segmen pasar baru dan meningkatkan citra keseluruhan grup. Lepas tampaknya mengikuti jejak serupa, dengan ambisi untuk membangun persepsi sebagai merek mewah yang inovatif, namun tetap didukung oleh kekuatan riset, pengembangan, dan kapasitas produksi dari Chery Holding Group. Keberadaan induk perusahaan yang kuat memberikan fondasi yang kokoh bagi Lepas dalam hal teknologi, rantai pasokan, dan jaringan global.
Rencana debut Lepas di Tanah Air akan menjadi salah satu sorotan utama di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. GIIAS, sebagai pameran otomotif terbesar di Indonesia, menyediakan platform yang ideal bagi Lepas untuk memperkenalkan diri kepada publik dan menjaring calon konsumen potensial. Pemilihan GIIAS 2025 sebagai ajang peluncuran menunjukkan keseriusan Lepas dalam memasuki pasar Indonesia, sebuah pasar yang terus tumbuh dan menunjukkan minat besar terhadap kendaraan baru, khususnya yang dilengkapi dengan teknologi terkini.
Saat ini, Lepas memiliki tiga produk unggulan yang berpotensi masuk ke pasar Indonesia, yaitu L4, L6, dan L8. Namun, sebagai langkah awal dan untuk memperkenalkan filosofi mereknya, Lepas akan lebih dulu meluncurkan model L8. "Tahun ini, Lepas akan mengenalkan model baru pertama (di Indonesia). Nah, Lepas L8 akan diluncurkan di Indonesia tahun ini. Jadi itu target pertama kami," kata Wui Zhong. Fokus pada satu model unggulan di awal peluncuran adalah strategi umum untuk memastikan sumber daya terfokus pada keberhasilan produk tersebut, membangun citra merek, dan mengukur respons pasar sebelum memperluas lini produk. Meskipun detail spesifik mengenai L8 belum diungkapkan sepenuhnya, sebagai model premium, dapat diantisipasi bahwa L8 akan mengusung desain yang menawan, interior mewah dengan material berkualitas tinggi, fitur konektivitas canggih, serta kemungkinan besar ditenagai oleh powertrain ramah lingkungan, baik itu hybrid maupun sepenuhnya listrik, mengingat tren global dan fokus pemerintah Indonesia pada elektrifikasi kendaraan.
Sebelum merambah pasar Indonesia, Lepas telah lebih dulu diperkenalkan di Auto Shanghai 2025, salah satu pameran otomotif terbesar di dunia. Kehadiran di pameran berskala internasional ini menjadi bukti kesiapan Lepas untuk bersaing di kancah global dan memperkenalkan visinya kepada audiens yang lebih luas. Pengalaman dan respons dari pameran di Shanghai tentu akan menjadi bekal berharga bagi Lepas untuk menyesuaikan strategi mereka di Indonesia.
Salah satu aspek krusial yang juga menjadi pembeda adalah strategi dealer dan layanan purna jual. Lepas akan menggunakan jaringan dealer yang berbeda atau terpisah dari Chery dan sub-merek lainnya. Keputusan ini sangat strategis untuk merek premium. Dengan dealer yang terpisah, Lepas dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang eksklusif dan konsisten dengan positioning premium mereka. Ini mencakup desain showroom yang mewah dan nyaman, staf penjualan yang terlatih khusus untuk produk premium, serta layanan purna jual yang personal dan responsif. Konsumen segmen premium mengharapkan lebih dari sekadar pembelian; mereka mencari pengalaman kepemilikan yang mulus dan memuaskan, mulai dari proses pemilihan hingga perawatan jangka panjang. Pemisahan jaringan dealer ini juga membantu Lepas untuk membangun identitas merek yang kuat dan mandiri, terlepas dari persepsi yang mungkin sudah terbentuk terhadap merek induknya.
Masuknya Lepas ke Indonesia juga merupakan bagian dari gelombang ekspansi merek otomotif China ke pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Pasar otomotif Indonesia yang besar, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan pertumbuhan kelas menengah yang signifikan, menawarkan potensi yang sangat menarik. Pemerintah Indonesia juga aktif mendorong transisi ke kendaraan listrik melalui berbagai insentif, yang menjadi daya tarik tambahan bagi pabrikan China yang memang unggul dalam teknologi EV. Kehadiran merek-merek seperti Wuling, DFSK, BYD, dan Neta yang telah lebih dulu menancapkan benderanya, menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin terbuka terhadap produk-produk otomotif China yang menawarkan kombinasi menarik antara teknologi, fitur, dan harga kompetitif. Lepas, dengan fokus premiumnya, akan mencoba mengisi celah di segmen yang lebih tinggi, bersaing langsung dengan merek-merek premium Jepang, Korea, bahkan Eropa yang sudah mapan di Indonesia.
Namun, tantangan juga menanti. Membangun kepercayaan dan citra merek premium di pasar yang didominasi oleh merek-merek mapan membutuhkan investasi besar dan waktu. Persepsi konsumen terhadap merek China, meskipun mulai membaik, masih menjadi pekerjaan rumah. Lepas harus membuktikan bahwa mereka tidak hanya menawarkan kemewahan dari segi tampilan dan fitur, tetapi juga kualitas, durabilitas, dan layanan purna jual yang sepadan dengan label premium. Ketersediaan suku cadang, jaringan servis yang luas, dan nilai jual kembali juga akan menjadi faktor penentu keberhasilan jangka panjang.
Secara keseluruhan, kehadiran Lepas di Indonesia menandai babak baru dalam dinamika pasar otomotif nasional. Ini bukan sekadar penambahan merek baru, melainkan sebuah pernyataan strategis dari Chery Holding Group untuk diversifikasi portofolio mereka dan menargetkan segmen pasar yang lebih menguntungkan. Dengan fokus pada produk yang berbeda, konsumen yang mengutamakan kualitas hidup, dan strategi branding yang terpisah, Lepas berharap dapat mengukir jejaknya sendiri di pasar otomotif Indonesia, memberikan pilihan baru bagi konsumen yang mencari kendaraan premium dengan sentuhan inovasi dan desain dari China. Publik otomotif kini menantikan GIIAS 2025 untuk melihat langsung wujud dan strategi yang akan diusung Lepas di pasar Tanah Air.
