
Sebuah bongkahan batu langka yang berasal langsung dari Planet Mars siap menghebohkan pasar lelang global, menanti kolektor paling bergengsi untuk memilikinya. Dengan perkiraan harga awal yang mencapai USD 4 juta, atau setara dengan sekitar Rp 65 miliar, meteorit bernama NWA 16788 ini bukan sekadar objek koleksi biasa, melainkan sepotong sejarah alam semesta yang menempuh perjalanan miliaran kilometer. Sotheby’s, rumah lelang ternama yang akan memfasilitasi penjualan bersejarah ini, meyakini bahwa meteorit kolosal ini terlempar dari permukaan Planet Merah akibat hantaman asteroid raksasa, sebelum memulai petualangan epiknya sejauh 225 juta kilometer melintasi ruang hampa menuju Bumi.
NWA 16788 bukan hanya langka karena asalnya, tetapi juga karena ukurannya yang fenomenal. Sotheby’s mencatat dimensi meteorit ini mencapai 37,5 x 27,9 x 15,2 sentimeter, dengan bobot hampir 25 kilogram. Angka ini menjadikannya 70% lebih besar dari kepingan Mars terbesar kedua yang pernah ditemukan di Bumi, dan secara menakjubkan, mewakili hampir 7% dari seluruh material Mars yang kini berada di planet kita. Cassandra Hatton, Vice Chairman for Science and Natural History di Sotheby’s, dengan bangga menyatakan, "Meteorit Mars ini adalah bongkahan Mars terbesar yang pernah kami temukan." Ia menambahkan, "Ukurannya dua kali lipat lebih besar dari apa yang sebelumnya kami duga sebagai kepingan Mars terbesar," menggarisbawahi betapa luar biasanya penemuan ini dalam dunia sains dan koleksi meteorit. Lelang NWA 16788 dijadwalkan akan dibuka pada 16 Juli 2025. Meskipun perkiraan awal menunjukkan nilai jual antara USD 2-4 juta (Rp 32,5 miliar sampai Rp 65 miliar), para ahli memperkirakan bahwa harga akhirnya bisa melonjak jauh lebih tinggi, mencerminkan kelangkaan dan daya tarik objek kosmik ini.
Batuan Mars yang berhasil mencapai Bumi merupakan objek yang sangat, sangat langka. Menurut data dari Sotheby’s, dari lebih dari 77.000 meteorit yang ditemukan di Bumi dan diakui secara resmi oleh komunitas ilmiah, hanya sekitar 400 buah saja yang diketahui berasal dari Mars. Ini berarti kurang dari 0,5% dari seluruh meteorit yang ditemukan memiliki asal-usul dari planet tetangga kita. Kelangkaan inilah yang menjadi salah satu faktor utama yang mendorong nilai astronomis NWA 16788. Setiap potongan batuan Mars adalah jendela unik yang memungkinkan para ilmuwan mempelajari komposisi geologis, sejarah vulkanik, dan bahkan potensi kehidupan purba di Planet Merah tanpa harus mengirim misi mahal ke sana. Meteorit-meteorit ini membawa jejak-jejak atmosfer Mars kuno yang terperangkap dalam struktur mineralnya, memberikan petunjuk tak ternilai tentang evolusi atmosfer dan iklim Mars selama miliaran tahun.
Penemuan NWA 16788 sendiri terjadi di Niger pada November 2023 oleh sekelompok pemburu meteorit profesional. Meskipun tidak diketahui secara pasti kapan meteorit raksasa ini pertama kali mendarat di Bumi, hasil tes menunjukkan bahwa tabrakan tersebut terjadi relatif baru-baru ini, sebuah faktor yang berkontribusi pada kondisi fisiknya yang luar biasa baik. Para pemburu meteorit, yang seringkali menghabiskan waktu berbulan-bulan di gurun pasir yang luas dan terpencil seperti Sahara atau Sahel, memiliki mata terlatih untuk mengidentifikasi "batu aneh" yang menonjol dari lanskap sekitarnya. Mereka mencari tanda-tanda spesifik seperti kerak fusi (fusion crust) yang gelap dan mengkilap, bentuk aerodinamis yang tidak biasa, atau kepadatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan batuan Bumi pada umumnya. Penemuan sebesar NWA 16788 di area yang sudah sering dijelajahi menunjukkan betapa tak terduganya alam semesta ini dalam menyajikan kejutan.
Untuk memastikan keaslian dan asal-usul NWA 16788, secuil kecil dari meteorit tersebut dikirim ke laboratorium khusus yang dilengkapi dengan teknologi analisis geokimia mutakhir. Di sana, sampel tersebut dibandingkan secara cermat dengan komposisi kimia batuan Mars yang telah dikumpulkan dan dianalisis oleh pesawat antariksa Viking, yang mendarat di Mars pada tahun 1976. Misi Viking, yang menjadi tonggak sejarah eksplorasi Mars, tidak hanya mencari tanda-tanda kehidupan tetapi juga menganalisis sampel tanah dan batuan permukaan Mars. Data yang dikumpulkan oleh Viking menjadi "sidik jari" standar untuk mengidentifikasi material Mars yang kemudian ditemukan di Bumi. Hasil uji laboratorium mengonfirmasi bahwa batuan ini berjenis ‘olivine-microgabbroic shergottite’. Jenis batuan ini adalah batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma Mars yang lambat di bawah permukaan, menghasilkan tekstur berbutir kasar dan kaya akan mineral seperti piroksen dan olivin. Keberadaan mineral-mineral ini memberikan wawasan penting tentang proses geologis internal Mars, termasuk aktivitas vulkaniknya di masa lalu.
Secara fisik, NWA 16788 menampilkan permukaan yang menarik dengan perpaduan warna merah, coklat, dan abu-abu. Warna-warna ini tidak hanya mencerminkan komposisi mineralnya, tetapi juga jejak-jejak interaksi dengan lingkungan Mars dan perjalanan antarbintangnya. Salah satu sisi meteorit ini memiliki permukaan yang menyerupai kaca, sebuah karakteristik yang sangat penting dan menceritakan kisah dramatis. Permukaan seperti kaca ini, yang dikenal sebagai kerak fusi atau fusion crust, kemungkinan besar terbentuk karena panas ekstrem yang membakar batu saat memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan hipersonik. Gesekan dengan udara menghasilkan suhu ribuan derajat Celsius, melelehkan lapisan terluar batuan dan membentuk lapisan tipis yang mengeras dengan cepat begitu batu mendingin. "Jadi itu adalah petunjuk pertama mereka bahwa ini bukan sekadar batu besar di tanah," ujar Hatton, menyoroti bagaimana penampakan fisik meteorit ini langsung memberikan indikasi tentang asal-usulnya yang luar biasa.
Daya tarik meteorit Mars melampaui batas-batas ilmiah dan masuk ke ranah gairah koleksi. Para kolektor yang mampu mengucurkan dana miliaran rupiah untuk objek seperti NWA 16788 seringkali adalah individu dengan minat mendalam pada sains, astronomi, dan sejarah alam. Bagi mereka, memiliki sepotong Mars bukan hanya tentang investasi finansial, melainkan juga kepemilikan sepotong alam semesta yang tak ternilai, sebuah artefak kosmik yang menghubungkan mereka secara langsung dengan planet lain. Ini adalah simbol prestise, keunikan, dan koneksi pribadi dengan eksplorasi ruang angkasa. Beberapa kolektor melihatnya sebagai aset langka yang nilainya akan terus meningkat seiring waktu, mengingat pasokan yang sangat terbatas dan permintaan yang terus tumbuh. Yang lain termotivasi oleh hasrat untuk melestarikan keajaiban alam dan memastikan bahwa objek-objek penting ini tetap dapat diakses untuk studi dan apresiasi, meskipun dalam kepemilikan pribadi.
Penemuan dan pelelangan NWA 16788 juga memiliki implikasi signifikan bagi komunitas ilmiah. Meskipun meteorit ini akan menjadi milik pribadi, keberadaannya dan data yang terkumpul darinya tetap menjadi bagian dari catatan ilmiah. Setiap meteorit Mars yang ditemukan memberikan data baru yang membantu para ilmuwan menyusun gambaran yang lebih lengkap tentang evolusi geologis Mars, komposisi interiornya, dan kondisi permukaannya di masa lalu. Studi tentang isotop gas mulia yang terperangkap dalam meteorit ini, misalnya, dapat memberikan informasi tentang komposisi atmosfer Mars miliaran tahun yang lalu. Analisis mineralogi dan petrologi dapat mengungkapkan sejarah vulkanik planet, sementara keberadaan senyawa organik (jika ada) dapat memberikan petunjuk tentang potensi kehidupan purba, meskipun NWA 16788 tidak secara spesifik disebutkan memiliki indikasi tersebut.
Meteorit Mars seperti NWA 16788 adalah bukti nyata bahwa alam semesta terus mengirimkan hadiah-hadiah tak terduga kepada kita. Mereka adalah pengingat konstan akan keajaiban kosmik yang ada di luar Bumi dan bagaimana fragmen-fragmen kecil ini dapat membawa informasi kolosal tentang planet-planet tetangga kita. Lelang di Sotheby’s bukan hanya tentang penjualan sebuah batu, melainkan tentang perayaan ilmu pengetahuan, eksplorasi, dan hasrat manusia untuk memahami tempat kita di alam semesta yang luas. Bagi pemilik barunya, NWA 16788 akan menjadi lebih dari sekadar koleksi; ia akan menjadi jembatan fisik ke Mars, sebuah artefak yang memicu imajinasi dan mengingatkan kita akan perjalanan luar biasa sebuah batu dari kedalaman ruang angkasa menuju genggaman manusia.
