
Tottenham Hotspur kembali menunjukkan ambisi besar mereka di bursa transfer musim panas ini dengan sukses merampungkan akuisisi Mohammed Kudus dari rival sekota, West Ham United. Transfer ini menandai langkah signifikan bagi Spurs dalam memperkuat skuad mereka di bawah arahan manajer Ange Postecoglou, menjelang musim baru yang penuh tantangan. Kesepakatan yang dilaporkan mencapai angka £55 juta, atau setara dengan sekitar Rp 1,1 triliun, menempatkan Kudus sebagai salah satu investasi terbesar Spurs musim ini, sekaligus menegaskan statusnya sebagai talenta yang sangat diminati di kancah sepak bola Eropa.
Nilai transfer sebesar £55 juta ini menarik perhatian karena lebih rendah dari klausul pelepasan dalam kontrak Kudus di West Ham, yang disebut-sebut mencapai £85 juta khusus untuk klub-klub Premier League. Namun, negosiasi intensif antara kedua klub London tersebut akhirnya membuahkan hasil, dengan West Ham bersedia menurunkan harga jualnya. Keputusan ini diyakini dipicu oleh keinginan kuat Kudus untuk mencari tantangan baru dan bermain di level yang lebih tinggi, serta mungkin juga pertimbangan West Ham untuk menghindari potensi kegaduhan di ruang ganti jika pemain tersebut dipaksa bertahan. Kudus sendiri telah menandatangani kontrak jangka panjang berdurasi enam tahun dengan Tottenham, mengikatnya di London Utara hingga tahun 2030, dan akan mengenakan seragam bernomor punggung 20, sebuah angka yang sering dikaitkan dengan pemain-pemain kreatif dan dinamis di lini serang.
Dalam pernyataan pertamanya di situs resmi klub, Kudus tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya. "Senang sekali bisa ada di sini, saya sangat bahagia dan tak sabar untuk memulai musim ini," ujar pemain internasional Ghana tersebut dengan antusiasme yang terpancar jelas. Ia menambahkan, "Salah satu alasan mengapa saya ingin datang ke sini adalah proyek yang ditawarkan dan visi manajer, saya ingin berkembang bersamanya. Melihat sejarah di klub sebelumnya, saya melihat dia mampu mengembangkan banyak pemain bertalenta jadi bintang. Inilah mengapa saya ingin sekali dilatih olehnya." Pernyataan Kudus ini secara tidak langsung merujuk pada rekam jejak Ange Postecoglou dalam mengasah bakat-bakat muda dan membangun tim yang kohesif dengan filosofi menyerang, sebuah daya tarik utama bagi Kudus yang dikenal dengan gaya bermainnya yang eksplosif dan ofensif.
Mohammed Kudus adalah profil pemain yang sangat cocok dengan filosofi bermain menyerang dan intens yang diusung oleh Ange Postecoglou. Pemain berusia 23 tahun ini dikenal karena keserbagunaannya yang luar biasa, mampu bermain sebagai gelandang serang, sayap kanan, bahkan sesekali sebagai penyerang tengah palsu. Keahliannya dalam menguasai bola di ruang sempit, akselerasi yang memukau, serta kemampuan menembak dari jarak jauh menjadikannya ancaman konstan bagi pertahanan lawan. Ditambah lagi dengan etos kerja yang tinggi dan kemampuan untuk memenangkan kembali bola, Kudus diharapkan dapat meningkatkan dinamika lini tengah dan serang Spurs secara signifikan. Ia akan menjadi opsi vital bagi Postecoglou, baik sebagai starter maupun pemain pengganti yang mampu mengubah jalannya pertandingan.
Perjalanan karier Kudus sebelum tiba di London telah menunjukkan potensi besar yang dimilikinya. Ia memulai karier profesionalnya di Eropa bersama klub Denmark, FC Nordsjaelland, di mana ia dengan cepat menarik perhatian klub-klub besar berkat penampilan impresifnya di lini tengah. Pada tahun 2020, Ajax Amsterdam, yang dikenal sebagai salah satu klub pengembang talenta terbaik di dunia, memboyongnya. Di Ajax, Kudus semakin matang, bermain di Liga Champions dan menunjukkan kemampuannya di panggung Eropa. Total 27 gol dan 14 assist dari 84 penampilan untuk Ajax menjadi bukti kontribusinya yang konsisten, seringkali tampil sebagai pemain kunci dalam skema serangan mereka.
Musim panas 2023 menjadi babak baru bagi Kudus saat West Ham United sukses mengamankan jasanya. Meskipun hanya semusim membela The Hammers, Kudus berhasil meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Ia dengan cepat beradaptasi dengan kerasnya Premier League, mencetak 19 gol dan menyumbang 13 assist dari 87 penampilan di semua kompetisi. Statistik ini menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang pemain yang menarik secara visual, tetapi juga sangat produktif. Namun, ambisi pribadinya untuk bermain di level tertinggi, khususnya Liga Champions, serta bergabung dengan proyek klub yang secara konsisten bersaing di papan atas, menjadi alasan utama di balik keputusannya untuk meninggalkan London Stadium setelah hanya satu tahun. Kepergiannya tentu menjadi pukulan telak bagi West Ham, yang kini harus mencari pengganti yang sepadan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pemain Ghana tersebut.
Sebelum Tottenham berhasil mengamankan tanda tangannya, Mohammed Kudus sejatinya sempat menjadi incaran serius Chelsea. Klub London Barat itu juga menunjukkan minat yang kuat terhadapnya, mengingat kebutuhan mereka akan kreativitas dan kekuatan di lini tengah. Namun, Chelsea pada akhirnya memilih untuk mengalihkan fokus mereka ke Jamie Gittens dari Borussia Dortmund, seorang talenta muda lain yang juga menjanjikan. Keputusan Chelsea ini membuka jalan bagi Tottenham untuk melancarkan negosiasi yang lebih agresif dan pada akhirnya memenangkan perburuan Kudus. Persaingan antara klub-klub top Premier League untuk mendapatkan talenta terbaik memang selalu ketat, dan kali ini, Spurs yang berhasil keluar sebagai pemenang dalam drama transfer ini.
Kedatangan Kudus adalah pembelian kedua Tottenham Hotspur di bursa transfer musim panas ini. Sebelumnya, Spurs telah lebih dulu mendatangkan pemain muda Jepang, Kota Takai, dari klub J-League, Kawasaki Frontale. Takai, yang berposisi sebagai bek tengah, dianggap sebagai investasi jangka panjang oleh klub. Dengan usianya yang masih sangat muda, ia diharapkan dapat berkembang di bawah bimbingan Postecoglou dan menjadi bagian penting dari pertahanan Spurs di masa depan. Akuisisi Takai menunjukkan bahwa Tottenham tidak hanya fokus pada pemain bintang yang siap pakai, tetapi juga berinvestasi pada talenta-talenta muda dengan potensi besar untuk masa depan.
Selain Kudus dan Takai, Tottenham Hotspur juga masih aktif di bursa transfer dan dikabarkan tengah dalam tahap negosiasi lanjutan untuk memboyong Morgan Gibbs-White dari Nottingham Forest. Gibbs-White, seorang gelandang serang Inggris yang juga dikenal karena kreativitas dan visi bermainnya, akan menambah kedalaman dan variasi di lini tengah Spurs jika berhasil didapatkan. Kehadiran tiga pemain dengan profil menyerang dan kreatif seperti Kudus, Gibbs-White (jika berhasil), dan bahkan Takai yang memiliki kemampuan distribusi bola yang baik dari belakang, menunjukkan arah yang jelas dari strategi transfer Tottenham di bawah Postecoglou. Manajer asal Australia itu tampaknya ingin membangun skuad yang dinamis, penuh energi, dan memiliki banyak opsi serangan untuk menerapkan gaya bermain "Ange-ball" yang agresif dan mendominasi.
Bagi Tottenham, transfer Kudus ini bukan hanya tentang penambahan kualitas individual, tetapi juga tentang penguatan identitas tim dan peningkatan daya saing di Premier League. Dengan investasi sebesar ini, ekspektasi terhadap Kudus akan sangat tinggi. Para penggemar Spurs berharap ia dapat segera beradaptasi dan memberikan dampak instan, membantu klub kembali bersaing di papan atas liga dan lolos ke kompetisi Eropa. Kemampuannya untuk mencetak gol dari lini tengah, serta menciptakan peluang bagi rekan-rekan setimnya, akan menjadi aset berharga. Selain itu, kecepatan dan kemampuan dribbling-nya akan menambah dimensi baru pada serangan Spurs, yang seringkali bergantung pada kecepatan sayap.
Performa Mohammed Kudus di West Ham musim lalu, di mana ia menjadi salah satu pemain paling menonjol, memberikan indikasi kuat bahwa ia siap untuk menghadapi tekanan bermain di klub yang memiliki ambisi besar seperti Tottenham. Ia telah membuktikan dirinya mampu tampil konsisten di liga yang paling kompetitif di dunia. Integrasinya dengan para pemain kunci Spurs seperti Son Heung-min, James Maddison, dan Dejan Kulusevski akan menjadi kunci. Kombinasi talenta-talenta ini berpotensi menciptakan lini serang yang sangat berbahaya dan sulit dihentikan oleh tim lawan.
Secara keseluruhan, kedatangan Mohammed Kudus ke Tottenham Hotspur adalah pernyataan niat yang jelas dari klub. Ini adalah langkah berani di pasar transfer yang menunjukkan komitmen untuk mendukung visi manajer Ange Postecoglou dan membangun skuad yang mampu bersaing di level tertinggi. Dengan Kudus, Spurs tidak hanya mendapatkan seorang pemain dengan bakat luar biasa, tetapi juga seorang individu yang haus akan kesuksesan dan siap untuk membawa energi baru ke dalam tim. Musim depan akan menjadi saksi apakah investasi besar ini akan membuahkan hasil yang diharapkan, membawa Tottenham kembali ke jalur kemenangan dan meraih kejayaan yang telah lama dinantikan.
