
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mengungkapkan kekagumannya yang mendalam terhadap profesionalisme dan dedikasi Kevin De Bruyne sejak bintang asal Belgia itu resmi bergabung dengan skuad Partenopei. Transfer De Bruyne dari Manchester City ke Napoli pada musim panas ini, yang didatangkan secara gratis setelah kontraknya habis dengan The Citizens, disebut-sebut sebagai salah satu manuver transfer paling cerdas di Serie A. De Laurentiis yakin bahwa pengalaman dan mentalitas juara yang dimiliki De Bruyne akan menjadi faktor penentu yang krusial bagi Napoli dalam mempertahankan gelar Serie A dan bersaing di panggung Liga Champions.
Bagi De Laurentiis, sosok yang dikenal dengan strategi transfernya yang cerdik dan visinya yang ambisius dalam membangun Napoli, kedatangan De Bruyne bukan sekadar penambahan pemain berkualitas. Ini adalah pernyataan tegas tentang ambisi klub. "Apa yang mengejutkan saya tentang De Bruyne adalah fokus dan profesionalisme," kata De Laurentiis, dikutip dari Football Italia. "Dia terlihat langsung ke masa depan, dia tahu betul bahwa ketika dia melangkah ke lapangan, dia akan membuat perbedaan di lini tengah itu." Pernyataan De Laurentiis ini bukan sekadar pujian basa-basi, melainkan refleksi dari pengamatan mendalam terhadap seorang pemain yang telah membuktikan dirinya di level tertinggi sepak bola Eropa selama bertahun-tahun. De Laurentiis dikenal sebagai presiden yang sangat memperhatikan mentalitas dan karakter pemain, dan pujiannya terhadap profesionalisme De Bruyne menunjukkan bahwa sang gelandang telah memenuhi ekspektasi di luar lapangan.
Kedatangan De Bruyne ke Naples secara gratis menjadi salah satu manuver transfer paling mengejutkan sekaligus cerdas di bursa transfer musim panas ini. Di usia 34 tahun, meskipun tidak lagi muda, status "bebas transfer" untuk pemain sekaliber De Bruyne adalah anugerah bagi klub mana pun yang mampu menanggung gajinya. Kontraknya yang berakhir dengan Manchester City setelah satu dekade pengabdian menjadi alasan utama ia bisa didatangkan tanpa biaya transfer. Meskipun Manchester City tentu berat hati melepas salah satu ikon dan jenderal lapangan tengah mereka, kebijakan klub yang cenderung tidak mempertahankan pemain berusia di atas 30-an dengan gaji tinggi serta potensi cedera yang mungkin muncul seiring bertambahnya usia, mungkin menjadi pertimbangan. Namun, bagi Napoli, ini adalah kudeta transfer yang nyaris tanpa risiko finansial besar dalam hal biaya akuisisi, memungkinkan mereka menginvestasikan anggaran gaji pada pemain dengan kualitas terbukti.
Pengalaman yang dimiliki oleh De Bruyne diharapkan bisa membantu Napoli mempertahankan gelar Serie A dan bersaing di Liga Champions. Gelandang kelahiran Drongen, Belgia, ini punya jam terbang tinggi di Man City, di mana ia menjadi pilar tak tergantikan selama sepuluh musim yang penuh kejayaan. Ia total mengemas 422 penampilan kompetitif bersama Man City di berbagai ajang, dengan torehan 108 gol dan 177 assist. Angka-angka ini tidak hanya mencerminkan kuantitas, tetapi juga konsistensi dan kualitas luar biasa dalam memberikan kontribusi langsung pada gol timnya. Selama satu dekade membela The Citizens, De Bruyne bukan hanya sekadar pemain, melainkan arsitek utama di balik dominasi mereka di Inggris dan akhirnya di Eropa. Visi luar biasa, umpan kunci mematikan, kemampuan menembak dari jarak jauh, dan etos kerja yang tak kenal lelah menjadikannya salah satu gelandang terbaik di generasinya.
De Bruyne juga bergelimang gelar di Man City. Ia turut mengantarkan Man City meraih enam gelar Liga Inggris, yang menunjukkan hegemoni City di kancah domestik selama era kepemimpinannya di lini tengah. Selain itu, empat gelar Piala Liga Inggris, dua Piala FA, dan yang paling krusial, satu gelar Liga Champions yang sangat didambakan pada musim 2022/2023. Gelar Liga Champions ini adalah puncak dari proyek ambisius City dan menjadi bukti nyata kemampuan De Bruyne untuk memimpin tim meraih sukses di panggung terbesar Eropa. Penghargaan individu seperti PFA Players’ Player of the Year juga berulang kali menjadi miliknya, mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh di Liga Primer.
Lalu, bagaimana seorang Kevin De Bruyne akan berintegrasi ke dalam skema permainan Napoli? Musim lalu, Napoli di bawah asuhan Luciano Spalletti tampil memukau dengan sepak bola menyerang yang atraktif, mengandalkan kecepatan sayap Khvicha Kvaratskhelia dan ketajaman Victor Osimhen, didukung oleh lini tengah yang dinamis. Dengan kepergian Spalletti dan kemungkinan adaptasi dengan filosofi pelatih baru, kehadiran De Bruyne bisa menjadi jangkar yang memberikan stabilitas dan kreativitas. De Bruyne diproyeksikan mengisi peran sentral di lini tengah, baik sebagai ‘regista’ yang lebih dalam untuk mendikte tempo permainan dari belakang, ‘mezzala’ yang agresif dengan pergerakan ofensif ke kotak penalti, atau bahkan ‘trequartista’ di belakang striker, memanfaatkan kemampuan passing dan visi golnya.
Kemampuannya untuk membuka pertahanan lawan dengan umpan-umpan terobosan yang akurat, mengubah arah permainan dengan sentuhan magis, serta pengalaman bermain di laga-laga besar akan sangat berharga bagi Napoli. Selain itu, De Bruyne dikenal memiliki etos kerja yang tinggi dan tidak segan untuk turun membantu pertahanan, sebuah atribut yang sangat dihargai dalam sepak bola Italia yang menekankan aspek taktik dan disiplin. Tidak hanya dari segi teknis, kehadiran De Bruyne juga membawa aura kepemimpinan. Meskipun bukan tipe pemain yang vokal, ia memimpin dengan contoh, melalui profesionalisme, determinasi, dan kualitasnya di lapangan. Ini adalah kualitas yang sangat dibutuhkan oleh tim juara bertahan yang akan menghadapi tekanan lebih besar di musim mendatang.
Dengan De Bruyne di skuad, ambisi Napoli jelas semakin membumbung tinggi. Mempertahankan gelar Serie A bukanlah tugas mudah, mengingat kompetisi di liga Italia yang semakin ketat dengan Juventus yang bertekad bangkit, Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma yang terus berbenah. Namun, panggung terbesar yang menjadi fokus utama adalah Liga Champions. Musim lalu, Napoli menunjukkan potensi besar di kompetisi ini sebelum akhirnya tersingkir di perempat final. Kehadiran De Bruyne, dengan pengalaman juara Liga Champions-nya, memberikan dimensi baru. Ia membawa "DNA juara" yang mungkin belum sepenuhnya dimiliki oleh skuad Napoli yang relatif muda. Kemampuannya untuk tampil maksimal di pertandingan-pertandingan krusial Liga Champions akan menjadi aset tak ternilai.
Reaksi para penggemar Napoli terhadap kedatangan De Bruyne sangat antusias. Mereka melihat ini sebagai langkah berani dari De Laurentiis untuk tidak hanya mempertahankan status juara, tetapi juga meningkatkan level tim secara signifikan. Media Italia dan Eropa pun ramai memberitakan transfer ini, menyebutnya sebagai salah satu "statement signing" dari Napoli, yang menunjukkan bahwa klub serius dalam membangun tim yang kompetitif di kancah domestik maupun Eropa. Harapan tinggi kini diletakkan di pundak De Bruyne untuk menjadi jembatan antara kesuksesan masa lalu dan ambisi masa depan Napoli.
Meskipun euforia menyelimuti, ada beberapa tantangan yang patut diperhatikan. Usia 34 tahun bagi seorang gelandang yang mengandalkan stamina dan intensitas tinggi seperti De Bruyne tentu akan menjadi perhatian. Napoli harus mampu mengelola menit bermainnya dengan bijak untuk memastikan ia tetap fit sepanjang musim. De Bruyne memang memiliki riwayat cedera, meskipun tidak terlalu parah, dan adaptasi dengan gaya bermain Serie A yang dikenal lebih taktis dan terkadang lambat dibandingkan dengan intensitas tinggi Liga Primer Inggris juga memerlukan waktu. Namun, dengan kecerdasan sepak bola yang dimilikinya, diyakini De Bruyne akan mampu menyesuaikan diri dengan cepat. Selain itu, adaptasi dengan rekan-rekan setim baru, lingkungan, dan budaya kota Naples juga akan menjadi bagian dari proses integrasinya.
Terlepas dari potensi tantangan, kedatangan Kevin De Bruyne ke Napoli adalah sebuah deklarasi. Ini adalah sinyal kuat dari Aurelio De Laurentiis bahwa Napoli tidak akan berpuas diri dengan gelar Serie A yang telah diraih. Mereka bertekad untuk menjadi kekuatan yang berkelanjutan di sepak bola Eropa. Profesionalisme dan fokus yang ditunjukkan De Bruyne, sebagaimana yang disaksikan langsung oleh sang presiden, adalah jaminan awal bahwa sang maestro lini tengah siap untuk membuat perbedaan. Musim 2024/2025 akan menjadi pembuktian bagi De Bruyne dan Napoli, apakah kombinasi pengalaman, kualitas, dan ambisi ini akan membuahkan lebih banyak kejayaan di kota yang kini menjadi rumah barunya.
