Napoli Siap Gelontorkan Dana Besar untuk Bangkit, Aurelio De Laurentiis Canangkan Era Baru di Bawah Antonio Conte

Napoli Siap Gelontorkan Dana Besar untuk Bangkit, Aurelio De Laurentiis Canangkan Era Baru di Bawah Antonio Conte

Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, telah mengukuhkan komitmennya untuk mengembalikan kejayaan timnya dengan rencana belanja besar-besaran di bursa transfer musim panas ini. Setelah musim yang sangat mengecewakan, Il Partenopei bertekad untuk kembali menjadi kekuatan kompetitif di Serie A dan Eropa di bawah arahan pelatih baru, Antonio Conte. Pernyataan De Laurentiis ini menjadi sinyal kuat bahwa Napoli tidak akan berlama-lama terpuruk dalam keterpurukan, melainkan siap menginvestasikan sumber daya signifikan untuk membangun kembali fondasi tim yang kokoh.

Perjalanan Napoli dalam dua musim terakhir ibarat rollercoaster emosi bagi para penggemar. Musim 2022/2023 adalah puncak kegembiraan yang telah lama dinanti, di mana tim yang dipimpin oleh Luciano Spalletti berhasil meraih Scudetto dengan gemilang. Ini adalah gelar juara Serie A pertama mereka dalam 33 tahun, sebuah pencapaian monumental yang mengakhiri penantian panjang dan mengisi kota Naples dengan euforia tak terkira. Dengan bintang-bintang seperti Victor Osimhen, Khvicha Kvaratskhelia, dan Stanislav Lobotka yang tampil di puncak performa, Napoli mendominasi liga, memainkan sepak bola menyerang yang atraktif, dan memecahkan berbagai rekor. Perayaan Scudetto itu sendiri adalah tontonan yang luar biasa, menunjukkan betapa besar arti sepak bola bagi masyarakat Naples.

Namun, kejayaan itu berumur pendek. Musim 2023/2024 menjadi kebalikannya. Berstatus juara bertahan, Napoli tampil jauh di bawah ekspektasi. Kepergian Luciano Spalletti, yang memilih untuk mengambil cuti, menjadi pukulan telak. Manajemen Napoli berupaya mengisi kekosongan dengan menunjuk Rudi Garcia, namun keputusannya terbukti tidak tepat. Hasil buruk dan performa tim yang inkonsisten membuat Garcia hanya bertahan beberapa bulan sebelum digantikan oleh Walter Mazzarri, seorang figur familiar yang pernah melatih Napoli sebelumnya. Pergantian pelatih kedua ini pun tidak membawa dampak signifikan. Tim tetap kesulitan menemukan ritme, semangat juang merosot, dan cedera pemain kunci semakin memperburuk keadaan. Pada akhirnya, Mazzarri juga lengser dan digantikan oleh Francesco Calzona menjelang akhir musim. Musim yang penuh gejolak itu berakhir dengan finis di posisi kesepuluh klasemen Serie A, sebuah hasil yang memalukan bagi sang juara bertahan dan berarti kegagalan total untuk lolos ke kompetisi Eropa mana pun, termasuk Liga Champions, Liga Europa, maupun Liga Konferensi.

Situasi inilah yang menjadi cambuk bagi Aurelio De Laurentiis. Pengusaha film yang dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang tegas dan kadang kontroversial ini menyadari bahwa perubahan radikal diperlukan. Ia tidak ingin lagi melihat Napoli berada dalam situasi serupa, terperosok dari puncak ke dasar dalam waktu singkat. Ambisi untuk kembali ke Liga Champions dan bersaing di papan atas Serie A menjadi prioritas utama. Langkah pertama yang diambil adalah menunjuk Antonio Conte sebagai pelatih kepala.

Penunjukan Antonio Conte adalah sebuah pernyataan niat yang jelas dari De Laurentiis. Conte adalah salah satu pelatih paling disegani di Eropa, terkenal dengan filosofi taktisnya yang intens, tuntutan tinggi terhadap pemain, dan rekam jejak yang terbukti dalam meraih gelar. Sepanjang kariernya, Conte telah memenangkan Scudetto bersama Juventus (tiga kali berturut-turut), Liga Primer Inggris bersama Chelsea, dan kembali meraih Scudetto bersama Inter Milan. Ia adalah ahli dalam membangun tim yang solid secara defensif namun mematikan dalam serangan balik, seringkali menggunakan formasi tiga bek yang menjadi ciri khasnya. Karakteristiknya yang karismatik namun keras, serta kemampuannya untuk menanamkan mentalitas pemenang, diharapkan dapat mengembalikan kedisiplinan dan semangat juang yang hilang di Napoli. "Conte itu luar biasa, dia adalah salah satu pelatih terbaik yang bisa kami punya," ujar De Laurentiis, menegaskan keyakinannya pada sang pelatih. "Dia masih bersama kami dan kami ingin mempertahankan mati-matian." Pernyataan ini, meskipun terdengar seperti Conte sudah lama di sana, sebenarnya mencerminkan komitmen ADL untuk memberikan waktu dan dukungan penuh kepada pelatih barunya itu.

Dengan Conte di kursi pelatih, De Laurentiis kini siap untuk mewujudkan janji "belanja besar-besaran." Ini bukan sekadar pengeluaran tanpa arah, melainkan investasi strategis untuk memenuhi kebutuhan taktis Conte dan membangun kedalaman skuad yang krusial untuk bersaing di berbagai lini. Napoli membutuhkan suntikan kualitas dan kuantitas di hampir setiap lini, mengingat performa buruk musim lalu dan beberapa pemain kunci yang mungkin hengkang.

Di lini pertahanan, kebutuhan akan bek tengah yang kuat dan andal menjadi prioritas utama. Conte sangat mengandalkan barisan belakang yang kokoh sebagai fondasi timnya. Nama Sam Beukema dari Bologna, yang disebutkan dalam laporan, adalah contoh target yang realistis. Beukema dikenal dengan fisik yang kuat, kemampuan duel udara, dan visi bermain yang baik. Selain itu, Napoli mungkin juga akan mencari bek tengah lain dengan pengalaman di Serie A atau Eropa, seperti Alessandro Buongiorno dari Torino atau bahkan mencoba menggaet bek veteran yang sesuai dengan sistem Conte. Kedalaman di posisi bek sayap juga penting, mengingat peran krusial mereka dalam sistem tiga bek Conte, baik dalam bertahan maupun menyerang.

Lini tengah juga akan menjadi fokus Conte. Ia membutuhkan gelandang-gelandang yang memiliki daya jelajah tinggi, kuat dalam duel fisik, dan mampu berkontribusi dalam fase bertahan maupun menyerang (box-to-box midfielders). Meskipun Stanislav Lobotka masih menjadi jangkar lini tengah yang andal, Napoli memerlukan pemain yang bisa melengkapi atau bahkan bersaing untuk posisi starter. Pemain-pemain yang agresif dalam merebut bola dan memiliki kemampuan mendistribusikan bola dengan cepat akan menjadi incaran.

Namun, perhatian terbesar mungkin ada di lini depan. Masa depan Victor Osimhen menjadi teka-teki besar. Striker asal Nigeria ini adalah salah satu penyerang paling diminati di Eropa, dan jika Napoli memutuskan untuk menjualnya, dana yang masuk akan sangat besar dan bisa digunakan untuk mendatangkan beberapa pemain berkualitas. Jika Osimhen hengkang, Napoli akan membutuhkan pengganti sepadan yang mampu mencetak gol dan menjadi titik fokus serangan tim. Nama-nama seperti Lorenzo Lucca, yang disebutkan sebagai target, adalah opsi yang lebih realistis dan sesuai dengan profil striker target man yang kadang disukai Conte. Sementara itu, target ambisius seperti Darwin Nunez dari Liverpool atau Alejandro Garnacho dari Manchester United, meskipun menarik, mungkin berada di luar jangkauan finansial atau strategi transfer Napoli yang biasanya lebih mengutamakan pemain muda dengan potensi besar. Namun, penyebutan nama-nama besar ini menunjukkan ambisi De Laurentiis untuk membawa pemain dengan kaliber tinggi. Jika Osimhen bertahan, Napoli tetap membutuhkan pelapis berkualitas untuknya dan juga untuk Khvicha Kvaratskhelia, agar tim tidak terlalu bergantung pada dua bintang utama tersebut.

Secara finansial, Napoli di bawah De Laurentiis dikenal sebagai klub yang cukup prudent. Mereka cenderung tidak melakukan pengeluaran jor-joran tanpa perhitungan. Namun, janji "belanja besar-besaran" kali ini menunjukkan adanya perubahan pendekatan, didorong oleh kebutuhan mendesak untuk memperbaiki tim. Dana mungkin akan berasal dari kombinasi investasi langsung dari De Laurentiis, penjualan pemain (terutama jika Osimhen pergi), dan peningkatan pendapatan komersial yang diharapkan seiring dengan kembalinya performa tim.

Meskipun musim depan Napoli tidak akan berlaga di kompetisi Eropa, hal ini justru bisa menjadi keuntungan. Fokus penuh pada Serie A dapat membantu Conte untuk menanamkan filosofinya tanpa gangguan jadwal padat. Ini akan memberikan waktu yang cukup bagi para pemain baru untuk beradaptasi dengan sistem pelatih, dan bagi tim secara keseluruhan untuk membangun kembali chemistry dan kekompakan.

Tentu saja, tantangan akan tetap besar. Serie A adalah liga yang sangat kompetitif, dengan tim-tim seperti Inter Milan, Juventus, AC Milan, dan Atalanta yang terus berinvestasi dan menunjukkan performa konsisten. Conte memiliki tugas berat untuk tidak hanya membangun skuad baru, tetapi juga mengembalikan mentalitas pemenang, kepercayaan diri, dan kebanggaan yang sempat hilang. De Laurentiis, dengan dukungannya yang tak terbatas kepada Conte dan komitmen finansialnya, berharap dapat melihat Napoli kembali bersaing untuk Scudetto dan mengamankan tiket Liga Champions di musim berikutnya. Era baru di Naples telah dimulai, penuh dengan harapan dan janji-janji besar dari sang presiden.

Napoli Siap Gelontorkan Dana Besar untuk Bangkit, Aurelio De Laurentiis Canangkan Era Baru di Bawah Antonio Conte

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *