
Bintang muda sensasional Barcelona dan timnas Spanyol, Lamine Yamal, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada tanggal 13 Juli 2025. Perayaan usia dewasa yang seharusnya menjadi momen penuh kebahagiaan dan kebanggaan bagi sang pemain, justru berbalik menjadi sorotan tajam dan memicu gelombang kontroversi di kancah publik Spanyol. Pesta mewah yang diselenggarakan di sebuah resor eksklusif di wilayah Barcelona itu, kini tengah dalam penyelidikan serius oleh Kementerian Hak-hak Sosial Spanyol, menyusul dugaan pelanggaran etika dan hukum yang mencoreng citra sang wonderkid.
Perayaan yang digadang-gadang sebagai salah satu pesta selebritas paling heboh tahun ini itu dihadiri oleh lebih dari 250 tamu undangan. Daftar tamu mencakup deretan nama-nama besar di dunia sepak bola, mulai dari rekan-rekan setimnya di FC Barcelona, legenda klub, hingga beberapa pemain top dari liga-liga Eropa lainnya. Tak hanya itu, sejumlah selebritas papan atas Spanyol, termasuk penyanyi, aktor, dan model-model cantik, turut memeriahkan acara tersebut, menambah kesan gemerlap dan eksklusif pada pesta tersebut. Lokasi pesta yang dirahasiakan namun diketahui berada di sebuah resor mewah, dilengkapi dengan fasilitas kelas atas, dekorasi megah, dan hiburan yang dirancang untuk memanjakan para tamu VIP.
Lamine Yamal sendiri tampil begitu modis dan berkelas dalam pesta spesialnya. Ia terlihat mengenakan setelan jas putih yang elegan, dipadukan dengan perhiasan mewah berupa kalung, gelang, dan cincin yang berkilauan, memancarkan aura bintang muda yang telah mencapai puncak kesuksesan di usianya yang masih belia. Dalam beberapa momen, ia juga terlihat berganti pakaian menjadi kemeja hitam yang lebih santai, menunjukkan sisi pribadinya yang tetap ingin menikmati suasana pesta dengan nyaman. Foto-foto yang beredar, meskipun terbatas, menunjukkan Yamal tampak asyik menikmati alunan musik dan berinteraksi dengan para tamunya, seolah tak ada beban yang menyertai perayaan penting dalam hidupnya.
Namun, di balik kemeriahan dan kilau pesta tersebut, muncul dua tuduhan serius yang dengan cepat menyebar dan menarik perhatian publik serta media. Kontroversi pertama datang dari pengakuan seorang model Spanyol bernama Claudia Calvo. Melalui media sosial dan wawancaranya, Calvo mengungkapkan bahwa ia menolak undangan untuk menghadiri pesta ulang tahun Yamal. Alasannya sangat mengejutkan: Calvo mengklaim bahwa Yamal, atau setidaknya seseorang dari pihaknya, memintanya untuk membantu mencarikan "gadis-gadis pirang dengan ukuran dada spesifik" untuk memeriahkan acara. Permintaan ini, menurut Calvo, tidak hanya tidak pantas, tetapi juga sangat merendahkan martabat perempuan dan menunjukkan objektivikasi yang terang-terangan. Pernyataan Calvo memicu gelombang kecaman di media sosial, dengan banyak pihak menuding Yamal telah melewati batas etika dan moral, terutama mengingat usianya yang masih sangat muda dan statusnya sebagai figur publik yang diidolakan banyak orang.
Tak hanya itu, kontroversi kedua yang lebih parah muncul terkait dugaan eksploitasi dan diskriminasi. Pesta ulang tahun Lamine Yamal dikabarkan juga menghadirkan "orang-orang mini" atau penyandang dwarfisme sebagai objek hiburan. Kehadiran mereka dalam kapasitas sebagai "penghibur" ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, khususnya dari ADEE Spanyol (Asociación para la Defensa de las Personas con Enanismo), sebuah organisasi yang mengayomi dan membela hak-hak para penyandang dwarfisme. ADEE Spanyol dengan tegas memprotes tindakan tersebut, menyatakan bahwa penggunaan individu dengan dwarfisme sebagai hiburan adalah bentuk dehumanisasi dan diskriminasi yang melanggengkan stereotip negatif dan merendahkan martabat mereka.
Praktek semacam ini, yang sering kali disebut "dwarf tossing" atau sejenisnya, telah lama diperangi oleh organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia karena dianggap sebagai bentuk eksploitasi dan perlakuan tidak manusiawi. ADEE Spanyol menyerukan agar tindakan ini dihentikan dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak penyelenggara pesta, termasuk Lamine Yamal sendiri. Mereka menekankan bahwa penyandang dwarfisme adalah individu yang memiliki hak dan martabat yang sama dengan warga negara lainnya, dan tidak seharusnya dijadikan objek tontonan atau lelucon. Protes ini bukan hanya tentang satu pesta, tetapi tentang perjuangan panjang untuk menghapus segala bentuk diskriminasi dan memastikan inklusi penuh bagi semua individu.
Puncak dari gelombang kecaman dan kontroversi ini adalah respons serius dari pemerintah Spanyol. Kementerian Hak-hak Sosial Spanyol, sebuah lembaga pemerintah yang memiliki mandat untuk melindungi hak-hak warga negara dan memastikan kesetaraan, secara resmi membuka penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran hukum yang terjadi selama pesta tersebut. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggapi isu-isu diskriminasi dan eksploitasi, terutama ketika melibatkan figur publik seperti Lamine Yamal.
Investigasi ini akan berfokus pada apakah ada undang-undang yang dilanggar terkait diskriminasi, eksploitasi, atau pelanggaran martabat individu, khususnya yang berkaitan dengan insiden penyandang dwarfisme dan dugaan permintaan tidak senonoh kepada model. Jika terbukti bersalah, Lamine Yamal dapat menghadapi konsekuensi hukum yang serius, mulai dari denda besar hingga dampak yang lebih luas terhadap citra dan kariernya. Selain itu, penyelenggara acara dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pesta juga dapat dimintai pertanggungjawaban.
Bagi FC Barcelona, klub yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sosial dan sportivitas, insiden ini tentu menjadi pukulan berat. Klub diharapkan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi dan mengambil tindakan internal untuk mengatasi masalah ini. Citra klub yang dikenal sebagai "lebih dari sekadar klub" (Mes Que Un Club) akan dipertaruhkan jika mereka tidak menanggapi kontroversi ini dengan serius. Kemungkinan besar, Yamal akan mendapatkan peringatan keras, bimbingan, atau bahkan sanksi internal dari klub, sebagai upaya untuk menjaga reputasi dan nilai-nilai yang mereka anut.
Kontroversi ulang tahun ke-18 Lamine Yamal ini menjadi pengingat penting bagi semua figur publik, terutama atlet muda yang sedang naik daun, tentang tanggung jawab besar yang menyertai ketenaran. Di tengah gemerlap popularitas dan kekayaan, etika dan moralitas harus tetap menjadi pedoman utama. Insiden ini tidak hanya menjadi ujian bagi Lamine Yamal sendiri dalam menghadapi tekanan dan sorotan publik, tetapi juga bagi masyarakat Spanyol dalam menegakkan prinsip-prinsip kesetaraan dan anti-diskriminasi. Kasus ini akan terus berkembang, dan publik menanti bagaimana Lamine Yamal dan pihak-pihak terkait akan bertanggung jawab serta pelajaran apa yang bisa diambil dari peristiwa yang seharusnya menjadi perayaan suka cita ini.
