
Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menunjukkan sebuah strategi yang menarik dan terencana dalam pemilihan kendaraan operasionalnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Di kancah domestik, pilihan Prabowo Subianto untuk mobil kepresidenan adalah sebuah deklarasi kuat tentang kebanggaan nasional dan dukungan terhadap industri pertahanan dalam negeri, dengan mengandalkan mobil lokal Maung MV3 Garuda Limousine buatan PT Pindad. Namun, narasi transportasi kepresidenan berubah drastis ketika Prabowo melangkah ke panggung global, di mana ia hampir selalu terlihat menggunakan mobil ultra-mewah dan berteknologi tinggi seperti Mercedes-Maybach, bahkan terkadang didukung oleh kendaraan mewah lain dari negara tuan rumah seperti Bentley atau Hongqi.
Penggunaan Maung MV3 Garuda Limousine sebagai kendaraan kepresidenan di Indonesia merupakan simbolisasi yang kuat dari komitmen terhadap kemandirian industri pertahanan dan ekonomi nasional. PT Pindad, sebuah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang industri pertahanan dan keamanan, telah lama menjadi tulang punggung dalam penyediaan alutsista bagi Tentara Nasional Indonesia. Pengembangan Maung, yang awalnya dirancang sebagai kendaraan taktis ringan serbaguna untuk kebutuhan militer, kemudian diadaptasi menjadi sebuah limusin kepresidenan, adalah bukti nyata dari kapabilitas rekayasa dan produksi dalam negeri. Mobil Maung MV3 Garuda Limousine yang dicat warna putih ini menjadi andalan Prabowo saat bepergian di jalur darat di dalam negeri, mencerminkan keinginan untuk mempromosikan produk lokal dan menumbuhkan rasa percaya diri akan kemampuan bangsa sendiri. Transformasi dari kendaraan taktis menjadi limusin kepresidenan tentu melibatkan modifikasi signifikan, termasuk peningkatan kenyamanan interior, fitur keamanan tambahan yang mungkin disesuaikan, serta sentuhan estetika yang sesuai untuk sebuah kendaraan kepala negara. Pemilihan warna putih pun dapat melambangkan kesucian, kedamaian, dan kenetralan, yang seringkali diasosiasikan dengan citra kepemimpinan.
Namun, berbeda saat berada di luar negeri, protokol kenegaraan, standar keamanan internasional, dan juga pertimbangan citra diplomatik global menjadi faktor penentu. Prabowo hampir selalu menggunakan mobil Mercedes-Maybach saat kunjungan ke luar negeri, sebuah merek yang identik dengan kemewahan, kenyamanan, dan yang terpenting, keamanan tingkat tinggi. Salah satu contoh nyata adalah Mercedes-Maybach S 600 Guard yang dipakai Prabowo saat kunjungan ke Arab Saudi pada Selasa, 1 Juli 2025. Dalam perjalanan darat di Arab Saudi, Prabowo menumpangi mobil mewah Mercedes-Maybach tersebut. Dilihat dari video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, tampaknya mobil yang ditumpangi Prabowo memiliki spesifikasi antipeluru yang sangat canggih. Mobil tersebut adalah Mercedes-Maybach S600 Guard, yang merupakan salah satu kendaraan paling aman di dunia, dirancang untuk melindungi penumpangnya dari serangan balistik, ledakan, dan berbagai ancaman fisik lainnya.
Baca Juga:
- Membedah Efisiensi dan Performa Terkini Honda Vario 125 dan 160 di Pasar Skutik Indonesia.
- Guncangan Pasar Transfer MotoGP: Honda Bajak Otak Mesin KTM Demi Kebangkitan 2027 dan Jorge Martin
- Banten Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan Hingga Akhir Oktober 2025: Dorong Kepatuhan dan Permudah Masyarakat
- Dominasi Mobil Listrik China di Indonesia: Mengapa Harga Menjadi Kunci Utama dalam Perebutan Pasar Otomotif Masa Depan
- Ariel Noah: Sebuah Deklarasi Gairah Roda Dua di Tengah Gemerlap Koleksi Mobil Mewah
Mercedes-Maybach Guard, khususnya model S 600 Guard atau S 650 Guard, adalah kendaraan lapis baja yang memenuhi standar perlindungan tertinggi bagi mobil sipil, yakni VR10. Ini berarti kendaraan tersebut mampu menahan tembakan dari senapan serbu militer dengan peluru baja, serta ledakan dari granat tangan dan bahan peledak lainnya. Lapisan pelindung ini terintegrasi penuh ke dalam struktur bodi mobil selama proses produksi, bukan sekadar penambahan setelahnya, sehingga menjaga integritas struktural dan estetika kendaraan. Fitur-fitur keamanan yang disematkan meliputi kaca multi-lapis yang tebal dan tahan peluru, panel bodi baja khusus yang diperkuat di area kritis seperti pintu, pilar, dan atap, serta lantai mobil yang dirancang untuk menahan ledakan ranjau darat. Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan sistem ban run-flat yang memungkinkan kendaraan terus melaju meskipun bannya kempes, tangki bahan bakar yang dapat menutup sendiri jika terkena tembakan, dan sistem pemadam api otomatis. Interior mobil juga dirancang dengan mempertimbangkan skenario darurat, termasuk sistem pasokan oksigen darurat jika terjadi serangan gas.
Selain saat kunjungan ke Arab Saudi, Maybach sering kali menjadi andalan Prabowo dalam kunjungan kenegaraan di berbagai negara. Sebelum ini, Prabowo menggunakan Maybach di Singapura, Thailand, India, Mesir, Abu Dhabi, Inggris, Brasil, hingga Amerika Serikat. Frekuensi penggunaan Maybach ini menunjukkan bahwa kendaraan tersebut bukan hanya pilihan sesaat, melainkan sebuah preferensi yang konsisten untuk perjalanan internasional seorang kepala negara atau calon kepala negara. Bahkan, dalam beberapa kesempatan Prabowo menggunakan limusin Mercedes-Maybach Pullman Guard yang lebih panjang dan tentunya lebih mewah. Model Pullman, yang secara historis digunakan oleh banyak kepala negara dan keluarga kerajaan, menawarkan ruang kabin yang jauh lebih luas, seringkali dengan konfigurasi tempat duduk berhadapan yang memungkinkan pertemuan singkat atau diskusi di dalam mobil. Tingkat kemewahan dan personalisasi di model Pullman ini jauh melampaui standar Maybach biasa, menjadikannya sebuah kantor bergerak yang sangat eksklusif dan aman.
Mercedes-Maybach ini terbilang sebagai mobil yang sangat mewah dan eksklusif. Di Indonesia, Mercedes-Maybach menjadi mobil paling mahal di deretan line-up Mercedes-Benz. Saat ini, Mercy menjual Maybach di Indonesia dengan model Mercedes-Maybach S 580 4MATIC+. Harganya mencapai Rp 7.525.000.000 off the road alias belum termasuk pajak. Ini adalah harga untuk versi sipil tanpa fitur perlindungan khusus. Tentunya, kalau spesifikasi antipeluru untuk pejabat negara harganya bisa melonjak berkali-kali lipat dari itu, mengingat biaya riset, pengembangan, dan material khusus yang digunakan untuk memenuhi standar perlindungan VR10. Harga kendaraan lapis baja semacam ini bisa mencapai puluhan miliar rupiah, tergantung pada tingkat kustomisasi dan perlindungan yang diminta.
Selain Maybach, beberapa mobil mewah lainnya juga digunakan Prabowo saat kunjungan ke luar negeri, menunjukkan fleksibilitas dan adaptasi terhadap protokol negara tuan rumah. Di Brunei Darussalam pada Mei lalu, Prabowo menggunakan mobil mewah Bentley Mulsanne. Bentley Mulsanne adalah sebuah limusin ultra-mewah buatan Inggris yang dikenal dengan pengerjaan tangan yang detail, interior yang sangat mewah, dan performa yang tangguh. Penggunaan Bentley ini mungkin merupakan bagian dari protokol yang disediakan oleh pemerintah Brunei Darussalam, yang juga dikenal dengan koleksi kendaraan mewah kerajaannya. Bentley Mulsanne mencerminkan warisan otomotif Inggris yang kaya dan status kemewahan yang tak tertandingi, menempatkannya di jajaran kendaraan yang cocok untuk menjemput tamu negara penting.
Sedangkan saat kunjungan ke China tahun lalu, Prabowo menumpangi mobil mewah buatan China, Hongqi L5, yang juga menjadi mobil kepresidenan China. Hongqi (yang berarti "Bendera Merah") adalah merek mobil mewah tertua dan paling bergengsi di China, sering disebut sebagai "Rolls-Royce-nya China." Model L5 adalah limusin kepresidenan resmi China, dan penggunaannya untuk menjemput Prabowo adalah sebuah gestur diplomatik yang sangat signifikan. Ini menunjukkan tingkat penghormatan yang tinggi dari pemerintah China terhadap tamu negaranya, serta keinginan untuk memamerkan keunggulan industri otomototif domestik mereka. Hongqi L5 sendiri dikenal dengan desainnya yang klasik dan retro, terinspirasi dari model-model Hongqi lama yang digunakan oleh pemimpin-pemimpin China di masa lalu, sekaligus mengintegrasikan teknologi modern dan fitur keamanan yang canggih. Mengendarai Hongqi L5 berarti terlibat dalam sebuah pengalaman budaya dan politik yang unik, mencerminkan hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan China.
Strategi ganda dalam pemilihan kendaraan Prabowo, antara mobil lokal Maung di dalam negeri dan mobil mewah berlapis baja di luar negeri, adalah cerminan dari pertimbangan yang komprehensif. Di satu sisi, penggunaan Pindad Maung MV3 Garuda Limousine mengirimkan pesan kuat tentang nasionalisme, dukungan terhadap produk dalam negeri, dan kemandirian bangsa. Ini adalah pilihan yang membangkitkan kebanggaan dan menunjukkan kepercayaan pada kemampuan anak bangsa dalam menciptakan produk berkualitas tinggi, bahkan untuk kebutuhan sekelas kepala negara. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan produk domestik dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Di sisi lain, pilihan Mercedes-Maybach Guard, Bentley Mulsanne, atau Hongqi L5 untuk kunjungan internasional menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang standar diplomatik global, protokol keamanan tingkat tinggi, dan kebutuhan akan representasi yang berkelas di panggung dunia. Kendaraan-kendaraan ini tidak hanya menawarkan kenyamanan dan kemewahan yang tak tertandingi, tetapi yang paling krusial adalah tingkat perlindungan antipeluru dan antiledakan yang sangat canggih, yang merupakan keharusan bagi seorang kepala negara yang bepergian ke berbagai belahan dunia dengan tingkat ancaman yang bervariasi. Seringkali, negara tuan rumah akan menyediakan kendaraan diplomatik tersebut, dan pilihan mereka mencerminkan standar yang diharapkan untuk seorang tamu negara sekelas Presiden Indonesia. Penggunaan kendaraan mewah yang disediakan oleh negara tuan rumah juga dapat diartikan sebagai bentuk penghormatan diplomatik dan adaptasi terhadap budaya serta kebanggaan otomotif negara tersebut.
Dari ketangguhan Maung di tanah air hingga kemewahan berlapis baja Maybach di panggung dunia, setiap kendaraan yang digunakan Prabowo Subianto adalah bagian dari narasi yang lebih besar tentang kepemimpinan, kedaulatan, dan posisi Indonesia di mata global. Pilihan ini mencerminkan keseimbangan yang cermat antara representasi kedaulatan nasional dan kepraktisan diplomatik, menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu beradaptasi dengan konteks yang berbeda sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang diwakilinya.
